Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi Gas A. Keunggulan dari metode ini adalah sebagai berikut : 1. Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis partikel berukuran sangat kecil seperti polutan dalam udara 2. Aliran fasa gerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya tetap. 3. Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak sekali, panjang dan temperaturnya dapat diatur. 4. Banyak sekali macam detector yang dapat dipakai pada kromatografi gas (saat ini dikenal 13 macam detector) dan respondetector adalah proporsional dengan jumlah tiap komponen yang keluar dari kolom. 5. Sangat mudah terjadi pencampuran uap sampel kedalam fasa bergerak. 6. Kromatografi sangat mudah digabung dengan instrument fisika-kimia yang lainnya, contohnya GC/FT-IR/MS. 7. Analisis cepat, biasanya hanya dalam hitungan menit. 8. Tidak merusak sampel. 9. Sensitivitas tiggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa yang saling bercampur
dan
mampu
menganalisis
berbagai
senyawa
meskipun
dalam
kadar/konsentrasi rendah. Seperti dalam udara, terdapat berbagai macam senyawa yang saling bercampur dan dengan ukuran partikel/molekul yang sangat kecil. B. Kekurangan dari metode ini adalah sebagai berikut : 1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap. 2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ion sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain. 3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.
Cara Kerja Kromatografi Gas Cara kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi detector kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat dimana sampel-sampel bisa dimasukkan ke dalam gas pembawa (tempat injeksi). Sampel-sampel tersebut dapat berupa gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar sampel teruap dengan cepat. Aliran gas selanjutnya menemui kolom, kolom berisi suatu padatan halus dengan luas permukaan yang besar dan relatif inert. Sebelum diisi ke dalam kolom, padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan yang diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya, cairan ini harus stabil dan non volatil pada temperatur klom dan harus sesuai dengan pemisahan tertentu. Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain detector. Maka elusi zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detector yang direkam secara elektrik.
Prosedur dan Cara Penggunaan GC A. Mengaktifkan GC 1. Aktifkan Un-interrupable Power Suply (UPS) jika ada. 2. Buka katup gas (alirkan gas ke GC) a. Gas Helium (He) sebagai gas pembawa (carier) b. Gas Nitrogen (N2) sebagai pembawa (carier) dan sebagai make up gas (FID) c. Gas Hydrogen (H2) sebagai gas pembakar (FID) d. Gas Compress Air sebagai pembakar (FID) 3. Aktifkan computer 4. Aktifkan GC dengan tombol On Off berada disisi kiri bawah, tunggu hingga GC selesai initialisasi dan self test (kira-kira 2 menit) 5. Aktifkan software chemstation dengan doble