TUGAS MAKALAH TERSTRUKTUR KELAINAN LETAK JANIN, DISPROPORSI KEPALA-PANGGUL
DISUSUN OLEH : DYAH AYU RIS PUTRI 21601101046 DOSEN PEMBIMBING : dr. Sasi Purwanti, SpKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2018
2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 3 BAB I.......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4 1.1
Latar Belakang ............................................................................................................. 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... Error! Bookmark not defined. 2.1
Hipertensi pada kehamilan.......................................................................................... 5
2.2
Preeklampsia .............................................................. Error! Bookmark not defined.
2.3
Eklampsia................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ..................................................................................................................................... 14 SOAP ........................................................................................................................................ 14 3.1
SOAP Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) ............................................................. 14
3.2
SOAP Preeklampsia ................................................................................................... 15
3.3
SOAP Eklampsia ....................................................................................................... 19
BAB IV ..................................................................................................................................... 20 PENUTUP ................................................................................................................................ 20 4.1
Kesimpulan ................................................................................................................ 20
4.2
Saran .......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 20
3
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KELAINAN LETAK JANIN, DISPROPORSI KEPALA PANGGUL”. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Blok Reproductive System II Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak makalah terstruktur ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas blok Reproductive System II ini. 2. dr. Sasi Purwanti, Sp.KK selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas Blok Reproductive System II ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Blok Reproductive System II ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas Blok Reproductive System II ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 24 Desember 2018 Penyusun
Dyah Ayu Ris Putri 21601101046
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malpresentasi adalah bagian terrendah janin yang beada di segmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Malposisi adalah penunjuk (presenting part) tidak berada di anterior. Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96.8% bokong 2.7%, letak lintang 0.3%, majemuk 0.1%, muka 0.05% dan dahi 0.01% (Cunningham, 2005). Persalinan normal dapat terjadi manakala terpenuhi keadaan keadaan tertentu dari faktor-faktor persalinan : jalan lahir (passage), janin (passenger), dan kekuatan (power). Apabila janin dalam keadaaan malpresentasi atau malposisi maka akan dapat terjadi persalinan lama bahkan macet. Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain presentasi belakang kepala. Malposisi adalah posisi abnormal UUK relatif terhadap panggul ibu (Department of Reproductive Health and Research, 2002). Pengertian persalinan lama adalah persalinan kala 1 fase aktif dengan kontraksi uterus regular selama lebih dari 12 jam. Persalinan macet adalah persalinan yang kemajuannya terhambat oleh factor mekanis dan proses kelahiran yang mungkin dilakukan tanpa intervensi operatif (WHO,2004). Panggul sempit (pelvic contaction) merupakan salah satu kelainan jalan lahir yang akan menghambat kemajuan persalinan karena ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul ibu yang biasa disebut dengan disproporsi sefalopelvik. Istilah disproporsi sefalopelvik muncul pada masa dimana indikasi utama seksio sesarea adalah panggul sempit yang disebabkan oleh rakhitis. Disproporsi sefalopelvik sejati seperti itu sekarang sudah jarang ditemukan, umumnya disebabkan oleh janin yang besar.
5
BAB II KONSEP TEORI
2.1 DEFINISI Malpresentasi meliputi semua presentasi selain verteks. Malposisi adalah posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu. Disproporsi kepala panggul (Cephalopelvic Dysproportion / CPD) merupakan hambatan lahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis maternal (Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,2013).
2.2 KLASIFIKASI
2.2.1 Malposisi (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Diagnosis
Hasil Pemeriksaan
Gambar
Oksiput Posisi Oksiput Posterior
Posisi
berada di arah posterior
Posterior
dari panggul ibu. Etiologi (Rustam, 1998) Pemeriksaan Abdomen :
: a. a. Sering dijumpai pada panggul
-
anthropoid,
endroid dan kesempitan
mendatar -
midpelvis. b. b. Letak punggung janin
bagian bawah perut
Posterior
ekstremitas
janin
teraba anterior -
dorsoposterior
DJJ
terdengar
samping.
Pemeriksaan Vagina: -
Fontanella posterior
dekat
sacrum -
Fontanella anterior dengan
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
c. Putar paksi salah satu tidak berlangsung
Gambar 1. Posisi Oksiput
mudah
teraba jika kepala
6
dalam
keadaan
defleksi Posisi Oksiput Lintang
Posisi
Oksiput
Lintang
terjadi jika posisi oksiput Etiologi (Rustam, 1998) janin
terlentang
lintang
terhadap rongga panggul
:
a. a. Kelemahan his pada ibu karena gagal berotasi Kala II
ke posisi oksiput anterior.
b. b. Panggul picak
Gambar 2. Posisi Oksiput
c. c. Janin kecil atau mati
Lintang
d. d. Kepala janin bundar
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
2.2.2 Malpresentasi (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Diagnosis
Hasil Pemeriksaan
Presentasi Dahi
Presentasi karena
Etiologi (Rustam, 1998) kepala
Gambar
Dahi
terjadi
ekstensi
parsial
janin
sehingga
terletak lebih tinggi dari
:
a. Anak kecil atau sinsiput. sudah meninggal b. Penempatan dahi Pemeriksaan Abdomen: persisten
-
Kepala
janin
diatas
3/5
simfisis
pubis.
Gambar 3. Presentasi Dahi
Pemeriksaan Vagina: -
Oksiput lebih tinggi dari sinsiput
-
Teraba
fontanella
anterior dan orbita
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
7
-
Bagian
kepala
masuk pintu atas panggul
(PAP)
adalah antara tulang orbita dan daerah ubun-ubun
besar,
sehingga sulit lahir pervaginam karena diameter
paling
besar.
Presentasi
Presentasi Muka
Muka
Etiologi (Rustam, 1998) disebabkan
oleh
hiperekstensi kepala janin
: Karena
adanya sehigga tidak teraba oksiput
sebab yang menghalangi maupun
sinsiput
pada
terjadinya fleksi kepala pemeriksaan vagina. dan
sebab
menyebabkan
yang defleksi Pemeriksaan Abdomen:
kepala. a.
-
Primer :
Teraba
lekukan
antara oksiput dan
Sejak awal persalinan
punggung
sudah terjadi letak muka,
(sudut
Fabre)
karena : 1)
- Ansefalus
2)
- Hidrosefalus
3)
- Kongenital anomaly
Pemeriksaan Vagina: -
Terba muka, mulut
Sekunder
-
Fasilitas Kesehatan Dasar
Kepala Janin dalam
1) - Panggul sempit
keadaan
2
maksimal
- Anak sangat besar
Sumber : Buku Saku
dan rahang, tulang Pelayanan Kesehatan Ibu di orbita.
b.
Gambar 4. Presentasi Muka
defleksi
dan Rujukan, 2013
8
4) - Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut gantung Ganda Presentasi
Presentasi
Ganda terjadi
jika prolapse ekstremitas
(Majemuk)
bersamaan dengan bagian Etiologi (Rustam, 1998) terendah
janin
(kepala/bokong)
: Letak rangkap terjadi pada
keadaan
dimana
pintu atas panggul tidak dimasuki seluruhnya oleh bagian terbawah janin, seperti pada :
Gambar 5. Presentasi
a.
- Panggul sempit
b.
- Janin yang kecil atau
Ganda Sumber : Buku Saku
mati c.
- Multipara
d.
- Gemelli
Presentasi
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
Bokong Presentasi
(Sungsang)
(sungsang)
bokong terjadi
bokong
jika
dengan/kaki
Etiologi (Rustam, 1998) merupakan bagian terendah janin.
: a.
- Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada
Pemeriksaan Abdomen : -
b. - Janin mudah bergerak,
(prematur).
teraba
di
bagian atas, bokong
seperti pada hidromnion, multipara, janin kecil
Kepala
Gambar 5. Presentasi
pada daerah pelvis. -
Auskultasi menunjukkan
DJJ
Bokong Sempurna
9
c. - Gemelli (kehamilan
lokasinya
ganda)
lebih
tinggi.
d. - Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis,
Pemeriksaan Vagina -
mioma uteri.
Teraba bokong atau kaki
e. - Janin sudah lama mati. f
Gambar 6. Presentasi Bokong Murni
Gambar 7. Presentasi Kaki Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
Letak
Lintang
dan Letak lintang dan presentasi
Presentasi Bahu
bahu terjadi jika sumbu Panjang
janin
terletak
Etiologi (Rustam, 1998) melintang. Bahu merupakan bagian
: a.
- Fiksasi kepala tidak
yang
menjadi
presentasi
ada karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta
Pemeriksaan Abdomen : -
Sumbu
previa, dan tumor-tumor
janin
pelvis
melintang,
Panjang teraba tidak
Gambar 8. Letak Lintang Bahu
10
b.
- Janin sudah bergerak
teraba bagian besar
pada hidromnion,
(kepala
multiparitas, anak kecil,
bokong) di simfisis
atau sudah mati
pubis.
c.
- Gemelli
d.
- Kelainan uterus
e.
- Lumbar skoliosis
Sumber : Buku Saku
atau Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
Pemeriksaan Vagina : -
Teraba bahu, siku atau tangan.
2.2.3 Disproporsi Kepala Panngul (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya (Cunningham, 2014) Faktor risiko yang menyebabkan disproporsi kepala panggul, yaitu (Surapanthapisit, et al., 2006; Wianwiset, 2011) : 1. Taksiran berat janin yang besar >4000g 2. Tinggi badan ibu 3. BMI sebelum kehamilan dan sebelum kehamilan ≥ 25 kg/m2 4. Kenaikan berat badan selama kehamilan ≥ 16kg 5. Nullipara 6. Tidak ada pelvimetri yang memadai Penanganan pada disproporsi kepala panggul yaitu : 1. Partus percobaan Partus percobaan dimulai pada permulaan persalinan dan berakhir setelah yakin bahwa persalinan tidak dapat berlangsung per vaginam atau setelah anak lahir per vaginam. Partus percobaan dikatakan berhasil jika anak lahir per vaginam secara spontan atau dibantu dengan ekstraksi (forceps atau vakum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik
Hentikan partus percobaan jika: o Pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannya. o Keadaaan ibu atau anak menjadi kurang baik.
11
o Adanya lingkaran retraksi yang patologis. o Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah walaupun his cukup baik dan dilakukan pimpinan persalinan dengan baik, bagian kepala dengan diameter terbesar dalam 1 jam tetap tidak mau melewati pintu atas panggul. o Forseps atau vakum gagal.
2. Seksio sesarea Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama beberapa waktu) dilakukan karena peralinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan selekas mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi Bila seksio sesarea dilakukan pada saat pembukaan belum lengkap atas indikasi ibu atau anak yang kurang baik (partus percobaan belum lengkap/gagal), persalinan percobaan yang dipersingkat dapat dicoba lagi pada persalinan berikutnya. Dalam hal ini, pimpinan persalinan berikutnya mengikuti protocol yang berlaku bagi persalinan pada bekas seksio sesarea. Pada kesempitan bidang tengah panggul, dapat timbul gangguan putaran paksi jika diameter antara kedua spina <9 cm sehingga kadang-kadang diperlukan seksio sesarea. Jika persalinan terhenti karena kesempitan bidang tengah panggul, baiknya dipergunakan ekstraktor vakum karena ekstraksi dengan forceps memperkecil ruangan jalan lahir. Upaya ini dapat digolongkan ekstraksi vakum percobaan, yang berarti tidak bolah dipaksakan. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tuber os ischii < 8 cm. Jika jarak ini berkurang, dengan sendirinya arkus pubis meruncing. Oleh karena itu, biasanya arkus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul. Jika pintu bawah panggul sempit, biasanya bidang tengah panggul juga sempit. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan seksio sesarea, yang biasanya dapat diselesaikan dengan forceps dan dengan episiotomy yang cukup luas. 3. Kraniotomi dan Kleidotomi Pada janin yang telah mati dapat dilakukan kraniotomi atau kleidotomi. Apabila panggul sangat sempit sehingga janin tetap tidak dapat dilahirkan, maka dilakukan seksio sesarea
12
2.3 PATOFISIOLOGI 2.3.1 Patofisiologi Letak Lintang
Usia kehamilan < 32 Minggu
Jumlah ketuban relatif lebih banyak
Janin bergerak dengan bebas (presentasi kepala, sungsang, lintang)
Pada triwulan terakhir, Janin tumbuh cepat dan jumlah air ketuban berkurang
Bokong + kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala
Bokong dipaksa untuk menempati ruangan yang lebih kecil disegmen bawah uterus Grafik 1 : Patofisiologi Letak Lintang
2.3.2 Patofisiologi Letak Sungsang
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
Uterus beralih kedepan
Menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir
Terjadinya posisi melintang
Grafik 2 : Patofisiologi Letak Sungsang
13
2.3.3 Patofisiologi Disproporsi Kepala Panggul
Grafik 3 : Patofisiologi Disproporsi Kepala Panggul
14
BAB III SOAP 1.1 SOAP MALPOSISI Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject
Object
Assesment
Planning
A.Posisi Oksiput Posterior -
Pemeriksaan Fisik :
-
Pemeriksaan Abdomen: -
-
-
bagian
bawah
-Jika terjadi tanda-tanda persalinan macet atau DJJ perut
-Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan
ekstremitas janin teraba
pengait amnion atau klem kokher
anterior
-Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak
DJJ terdengar samping.
ada tanda obstruksi, akseleserasi persalinan dengan
Fontanella posterior dekat sacrum
-
>180 / <100 lakukan SC
mendatar
Pemeriksaan Vagina: -
-Rotasi secara spontan
Fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan defleksi
oksitosin -Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan persalinan, periksa adanya obstruksi -Jika pembukaan lengkap a. Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis : SC b.Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis : ekstraksi vakum/ SC
15
c. Kepala tidak lebih 1/5 diatas simfisis pubis : ekstraksi vakum atau ekstraksi cunam
B. Posisi Oksiput Lintang -
Pemeriksaan Vagina:
-
Jika posisi oksiput lintang menetap sampai akhir
posisi oksiput janin terlentang
kala 1 persalinan maka ditangani sebagai posisi
lintang terhadap rongga panggul
oksiput posterior.
1.2 SOAP MALPRESENTASI Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject
Object
Assesment
Planning
A.Presentasi Dahi -
Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Abdomen: -
-Seksio sesarea (SC) bila janin hidup - Janin mati, lakukan kraniotomi bila
Kepala janin 3/5 diatas
memungkinkan atau SC bila syarat dan sarana
simfisis pubis.
kraniotomi tidak terpenuhi
Pemeriksaan Vagina: -
-
Oksiput lebih tinggi dari sinsiput
16
-
Teraba fontanella anterior dan orbita
-
Bagian
kepala
masuk
pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang orbita dan
daerah
ubun-ubun
besar, sehingga sulit lahir pervaginam
karena
diameter paling besar.
B. Presentasi Muka -
Pemeriksaan Abdomen: -
-
Teraba
lekukan
oksiput
dan
antara
punggung
(sudut Fabre)
-Posisi Dagu Anterior a. Pembukaan Lengkap Persalinan spontan pervaginam . Bila kurang lancar lakukan ekstraksi forsep b.Pembukaan Belum Lengkap
Pemeriksaan Vagina: -
Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan
Terba muka, mulut dan
penurunan lakukan SC
rahang, tulang orbita.
-Posisi Dagi Posterior:SC
17
Kepala Janin dalam keadaan defleksi maksimal
C.Presentasi Ganda (Majemuk) -
Pemeriksaan Fisik :
-
-Persalinan Spontan pervaginam hanya bisa jika janin sangat kecil/mati dan maserasi
-Vaginal Toucher
-Reposisi dengan cara knee chest position
Prolaps ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah janin (kepala/bokong) D.Presentasi Bokong (Sungsang)
Pemeriksaan Fisik
-Leopold I : Teraba Keras
Pemeriksaan
-Sebelum Inpartu usaha melakukan versi,
Penunjang:
persalinan pervaginam
-USG untuk
-Persalinan lama pada presentasi sungsang adalah
konfirmasi
indikasi SC
posisi janin II : Teraba salah satu sisi datar III,IV : Teraba Lunak
18
-Vaginal Toucher : teraba lunak (bokong)
E. Presentasi Letak Lintang -
Pemeriksaan Fisik -Leopold I : Tidak teraba apapun II : Teraba satu sisi lunak dan sisi lain keras III,IV : Tidak Teraba -Vaginal Toucher Teraba bahu, siku, atau tangan
Pemeriksaan
-Sebelum Inpartu usaha melakukan versi apabila
Penunjang :
ketuban cukup, persalinan pervaginam
-USG untuk
-Persalinan lama pada presentasi letak lintang
konfirmasi
adalah indikasi SC
posisi janin
-Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
19
1.3 SOAP DISPROPORI KEPALA PANGGUL Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject
Object
Assesment
Planning
Menanyakan riwayat kehamilan
Pemeriksaan Fisik :
Kriteria Diagnosis :
MRS
dan persalinan sebelumnya
Inspeksi :
Berdasarkan anamnesa dan
Terapi Suportif :
-Tinggi badan ibu terlihat
pemeriksaan fisik
-Dicoba pervaginam dilihat
pendek, skoliosis, kifosis,
Pemeriksaan penunjang :
partus maju atau tidak
kelainan panggul
-Pelvimetri
-SC -Simfisiotomi : Operasi untuk
Palpasi :
memperbesar kapasita pelvis
-Menentukan bagian terbawah
dengan memotong jaringan ikat
janin
tulang pubis dibagian depan
-Pemeriksaan panggul luar dalam
pelvis -Apabila bayi mati, Kraniotomi
20
BAB IV PENUTUP 1.1 Kesimpulan Malpresentasi dan malposisi merupakan keadaan abnormal janin didalam perut ibu dengan berbagai faktor yang menyebabkan berbagai resiko hingga tidak bisa persalinan pervaginam dengan normal. Disproporsi sefalopelvik merupakan keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara panggul ibu dengan kepala janin disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar, sehingga tidak dapat melewati panggul yang kemungkinan tidak bisa melakukan persalinan pervaginam. 1.2 Saran Rujuk kepada Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Bedah .
21
DAFTAR PUSTAKA Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Cunningham FG, Hauth JC, Leveno KJ, Larry Gilstrap III, Bloom SL, Wenstrom KD, 2005 editors. Williams Obstetrics, 22nd ed. New York : McGraw-Hill. Cunningham G. F., Kenneth J., Leveno Steven L., Bloom Catherine Y., Spong Jodi S., Dashe Barbara L., Hoffman Brian M., Casey Jeanne S., Sheffield., 2014. William Obstetrics 24 edition. hal. 2-854. USA: McGraw-Hill. Department of Reproductive Health and Research. 2002. Managing complication in pregnancu and childbirth : a guide for midwives and doctors : WHO Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 1998. Surapanthapisit, P., & Thitadilok, W. (2006). Risk Factors of Caesarean Section Due to Cephalopelvic Disproportion. Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal WHO, 2004. Safe motherhood , modul persalinan macet – Materi pendidikan kebidanan edisi bahasa Indonesia. Jakarta : EGC. Wianwiset, W. (2011). Risk factors of cesarean delivery due to cephalopelvic disproportion in nulliparous women at Sisaket Hospital. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology, 19, 158164.