Dyah Ayu Reprooo.docx

  • Uploaded by: dyah ayu
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dyah Ayu Reprooo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,693
  • Pages: 21
TUGAS MAKALAH TERSTRUKTUR KELAINAN LETAK JANIN, DISPROPORSI KEPALA-PANGGUL

DISUSUN OLEH : DYAH AYU RIS PUTRI 21601101046 DOSEN PEMBIMBING : dr. Sasi Purwanti, SpKK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2018

2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 3 BAB I.......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4 1.1

Latar Belakang ............................................................................................................. 4

BAB II ........................................................................................................................................ 5 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... Error! Bookmark not defined. 2.1

Hipertensi pada kehamilan.......................................................................................... 5

2.2

Preeklampsia .............................................................. Error! Bookmark not defined.

2.3

Eklampsia................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III ..................................................................................................................................... 14 SOAP ........................................................................................................................................ 14 3.1

SOAP Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) ............................................................. 14

3.2

SOAP Preeklampsia ................................................................................................... 15

3.3

SOAP Eklampsia ....................................................................................................... 19

BAB IV ..................................................................................................................................... 20 PENUTUP ................................................................................................................................ 20 4.1

Kesimpulan ................................................................................................................ 20

4.2

Saran .......................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 20

3

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KELAINAN LETAK JANIN, DISPROPORSI KEPALA PANGGUL”. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Blok Reproductive System II Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak makalah terstruktur ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas blok Reproductive System II ini. 2. dr. Sasi Purwanti, Sp.KK selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas Blok Reproductive System II ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Blok Reproductive System II ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas Blok Reproductive System II ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 24 Desember 2018 Penyusun

Dyah Ayu Ris Putri 21601101046

4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malpresentasi adalah bagian terrendah janin yang beada di segmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Malposisi adalah penunjuk (presenting part) tidak berada di anterior. Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96.8% bokong 2.7%, letak lintang 0.3%, majemuk 0.1%, muka 0.05% dan dahi 0.01% (Cunningham, 2005). Persalinan normal dapat terjadi manakala terpenuhi keadaan keadaan tertentu dari faktor-faktor persalinan : jalan lahir (passage), janin (passenger), dan kekuatan (power). Apabila janin dalam keadaaan malpresentasi atau malposisi maka akan dapat terjadi persalinan lama bahkan macet. Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain presentasi belakang kepala. Malposisi adalah posisi abnormal UUK relatif terhadap panggul ibu (Department of Reproductive Health and Research, 2002). Pengertian persalinan lama adalah persalinan kala 1 fase aktif dengan kontraksi uterus regular selama lebih dari 12 jam. Persalinan macet adalah persalinan yang kemajuannya terhambat oleh factor mekanis dan proses kelahiran yang mungkin dilakukan tanpa intervensi operatif (WHO,2004). Panggul sempit (pelvic contaction) merupakan salah satu kelainan jalan lahir yang akan menghambat kemajuan persalinan karena ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul ibu yang biasa disebut dengan disproporsi sefalopelvik. Istilah disproporsi sefalopelvik muncul pada masa dimana indikasi utama seksio sesarea adalah panggul sempit yang disebabkan oleh rakhitis. Disproporsi sefalopelvik sejati seperti itu sekarang sudah jarang ditemukan, umumnya disebabkan oleh janin yang besar.

5

BAB II KONSEP TEORI

2.1 DEFINISI Malpresentasi meliputi semua presentasi selain verteks. Malposisi adalah posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu. Disproporsi kepala panggul (Cephalopelvic Dysproportion / CPD) merupakan hambatan lahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis maternal (Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,2013).

2.2 KLASIFIKASI

2.2.1 Malposisi (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Diagnosis

Hasil Pemeriksaan

Gambar

Oksiput Posisi Oksiput Posterior

Posisi

berada di arah posterior

Posterior

dari panggul ibu. Etiologi (Rustam, 1998) Pemeriksaan Abdomen :

: a. a. Sering dijumpai pada panggul

-

anthropoid,

endroid dan kesempitan

mendatar -

midpelvis. b. b. Letak punggung janin

bagian bawah perut

Posterior

ekstremitas

janin

teraba anterior -

dorsoposterior

DJJ

terdengar

samping.

Pemeriksaan Vagina: -

Fontanella posterior

dekat

sacrum -

Fontanella anterior dengan

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

c. Putar paksi salah satu tidak berlangsung

Gambar 1. Posisi Oksiput

mudah

teraba jika kepala

6

dalam

keadaan

defleksi Posisi Oksiput Lintang

Posisi

Oksiput

Lintang

terjadi jika posisi oksiput Etiologi (Rustam, 1998) janin

terlentang

lintang

terhadap rongga panggul

:

a. a. Kelemahan his pada ibu karena gagal berotasi Kala II

ke posisi oksiput anterior.

b. b. Panggul picak

Gambar 2. Posisi Oksiput

c. c. Janin kecil atau mati

Lintang

d. d. Kepala janin bundar

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

2.2.2 Malpresentasi (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Diagnosis

Hasil Pemeriksaan

Presentasi Dahi

Presentasi karena

Etiologi (Rustam, 1998) kepala

Gambar

Dahi

terjadi

ekstensi

parsial

janin

sehingga

terletak lebih tinggi dari

:

a. Anak kecil atau sinsiput. sudah meninggal b. Penempatan dahi Pemeriksaan Abdomen: persisten

-

Kepala

janin

diatas

3/5

simfisis

pubis.

Gambar 3. Presentasi Dahi

Pemeriksaan Vagina: -

Oksiput lebih tinggi dari sinsiput

-

Teraba

fontanella

anterior dan orbita

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

7

-

Bagian

kepala

masuk pintu atas panggul

(PAP)

adalah antara tulang orbita dan daerah ubun-ubun

besar,

sehingga sulit lahir pervaginam karena diameter

paling

besar.

Presentasi

Presentasi Muka

Muka

Etiologi (Rustam, 1998) disebabkan

oleh

hiperekstensi kepala janin

: Karena

adanya sehigga tidak teraba oksiput

sebab yang menghalangi maupun

sinsiput

pada

terjadinya fleksi kepala pemeriksaan vagina. dan

sebab

menyebabkan

yang defleksi Pemeriksaan Abdomen:

kepala. a.

-

Primer :

Teraba

lekukan

antara oksiput dan

Sejak awal persalinan

punggung

sudah terjadi letak muka,

(sudut

Fabre)

karena : 1)

- Ansefalus

2)

- Hidrosefalus

3)

- Kongenital anomaly

Pemeriksaan Vagina: -

Terba muka, mulut

Sekunder

-

Fasilitas Kesehatan Dasar

Kepala Janin dalam

1) - Panggul sempit

keadaan

2

maksimal

- Anak sangat besar

Sumber : Buku Saku

dan rahang, tulang Pelayanan Kesehatan Ibu di orbita.

b.

Gambar 4. Presentasi Muka

defleksi

dan Rujukan, 2013

8

4) - Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut gantung Ganda Presentasi

Presentasi

Ganda terjadi

jika prolapse ekstremitas

(Majemuk)

bersamaan dengan bagian Etiologi (Rustam, 1998) terendah

janin

(kepala/bokong)

: Letak rangkap terjadi pada

keadaan

dimana

pintu atas panggul tidak dimasuki seluruhnya oleh bagian terbawah janin, seperti pada :

Gambar 5. Presentasi

a.

- Panggul sempit

b.

- Janin yang kecil atau

Ganda Sumber : Buku Saku

mati c.

- Multipara

d.

- Gemelli

Presentasi

Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

Bokong Presentasi

(Sungsang)

(sungsang)

bokong terjadi

bokong

jika

dengan/kaki

Etiologi (Rustam, 1998) merupakan bagian terendah janin.

: a.

- Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada

Pemeriksaan Abdomen : -

b. - Janin mudah bergerak,

(prematur).

teraba

di

bagian atas, bokong

seperti pada hidromnion, multipara, janin kecil

Kepala

Gambar 5. Presentasi

pada daerah pelvis. -

Auskultasi menunjukkan

DJJ

Bokong Sempurna

9

c. - Gemelli (kehamilan

lokasinya

ganda)

lebih

tinggi.

d. - Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis,

Pemeriksaan Vagina -

mioma uteri.

Teraba bokong atau kaki

e. - Janin sudah lama mati. f

Gambar 6. Presentasi Bokong Murni

Gambar 7. Presentasi Kaki Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

Letak

Lintang

dan Letak lintang dan presentasi

Presentasi Bahu

bahu terjadi jika sumbu Panjang

janin

terletak

Etiologi (Rustam, 1998) melintang. Bahu merupakan bagian

: a.

- Fiksasi kepala tidak

yang

menjadi

presentasi

ada karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta

Pemeriksaan Abdomen : -

Sumbu

previa, dan tumor-tumor

janin

pelvis

melintang,

Panjang teraba tidak

Gambar 8. Letak Lintang Bahu

10

b.

- Janin sudah bergerak

teraba bagian besar

pada hidromnion,

(kepala

multiparitas, anak kecil,

bokong) di simfisis

atau sudah mati

pubis.

c.

- Gemelli

d.

- Kelainan uterus

e.

- Lumbar skoliosis

Sumber : Buku Saku

atau Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013

Pemeriksaan Vagina : -

Teraba bahu, siku atau tangan.

2.2.3 Disproporsi Kepala Panngul (Sarwono,2002; Buku Saku, 2013; Rustam, 1998) Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya (Cunningham, 2014) Faktor risiko yang menyebabkan disproporsi kepala panggul, yaitu (Surapanthapisit, et al., 2006; Wianwiset, 2011) : 1. Taksiran berat janin yang besar >4000g 2. Tinggi badan ibu 3. BMI sebelum kehamilan dan sebelum kehamilan ≥ 25 kg/m2 4. Kenaikan berat badan selama kehamilan ≥ 16kg 5. Nullipara 6. Tidak ada pelvimetri yang memadai Penanganan pada disproporsi kepala panggul yaitu : 1. Partus percobaan Partus percobaan dimulai pada permulaan persalinan dan berakhir setelah yakin bahwa persalinan tidak dapat berlangsung per vaginam atau setelah anak lahir per vaginam. Partus percobaan dikatakan berhasil jika anak lahir per vaginam secara spontan atau dibantu dengan ekstraksi (forceps atau vakum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik

Hentikan partus percobaan jika: o Pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannya. o Keadaaan ibu atau anak menjadi kurang baik.

11

o Adanya lingkaran retraksi yang patologis. o Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah walaupun his cukup baik dan dilakukan pimpinan persalinan dengan baik, bagian kepala dengan diameter terbesar dalam 1 jam tetap tidak mau melewati pintu atas panggul. o Forseps atau vakum gagal.

2. Seksio sesarea Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama beberapa waktu) dilakukan karena peralinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan selekas mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi Bila seksio sesarea dilakukan pada saat pembukaan belum lengkap atas indikasi ibu atau anak yang kurang baik (partus percobaan belum lengkap/gagal), persalinan percobaan yang dipersingkat dapat dicoba lagi pada persalinan berikutnya. Dalam hal ini, pimpinan persalinan berikutnya mengikuti protocol yang berlaku bagi persalinan pada bekas seksio sesarea. Pada kesempitan bidang tengah panggul, dapat timbul gangguan putaran paksi jika diameter antara kedua spina <9 cm sehingga kadang-kadang diperlukan seksio sesarea. Jika persalinan terhenti karena kesempitan bidang tengah panggul, baiknya dipergunakan ekstraktor vakum karena ekstraksi dengan forceps memperkecil ruangan jalan lahir. Upaya ini dapat digolongkan ekstraksi vakum percobaan, yang berarti tidak bolah dipaksakan. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tuber os ischii < 8 cm. Jika jarak ini berkurang, dengan sendirinya arkus pubis meruncing. Oleh karena itu, biasanya arkus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul. Jika pintu bawah panggul sempit, biasanya bidang tengah panggul juga sempit. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan seksio sesarea, yang biasanya dapat diselesaikan dengan forceps dan dengan episiotomy yang cukup luas. 3. Kraniotomi dan Kleidotomi Pada janin yang telah mati dapat dilakukan kraniotomi atau kleidotomi. Apabila panggul sangat sempit sehingga janin tetap tidak dapat dilahirkan, maka dilakukan seksio sesarea

12

2.3 PATOFISIOLOGI 2.3.1 Patofisiologi Letak Lintang

Usia kehamilan < 32 Minggu

Jumlah ketuban relatif lebih banyak

Janin bergerak dengan bebas (presentasi kepala, sungsang, lintang)

Pada triwulan terakhir, Janin tumbuh cepat dan jumlah air ketuban berkurang

Bokong + kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala

Bokong dipaksa untuk menempati ruangan yang lebih kecil disegmen bawah uterus Grafik 1 : Patofisiologi Letak Lintang

2.3.2 Patofisiologi Letak Sungsang

Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung

Uterus beralih kedepan

Menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir

Terjadinya posisi melintang

Grafik 2 : Patofisiologi Letak Sungsang

13

2.3.3 Patofisiologi Disproporsi Kepala Panggul

Grafik 3 : Patofisiologi Disproporsi Kepala Panggul

14

BAB III SOAP 1.1 SOAP MALPOSISI Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject

Object

Assesment

Planning

A.Posisi Oksiput Posterior -

Pemeriksaan Fisik :

-

Pemeriksaan Abdomen: -

-

-

bagian

bawah

-Jika terjadi tanda-tanda persalinan macet atau DJJ perut

-Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan

ekstremitas janin teraba

pengait amnion atau klem kokher

anterior

-Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak

DJJ terdengar samping.

ada tanda obstruksi, akseleserasi persalinan dengan

Fontanella posterior dekat sacrum

-

>180 / <100 lakukan SC

mendatar

Pemeriksaan Vagina: -

-Rotasi secara spontan

Fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan defleksi

oksitosin -Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan persalinan, periksa adanya obstruksi -Jika pembukaan lengkap a. Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis : SC b.Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis : ekstraksi vakum/ SC

15

c. Kepala tidak lebih 1/5 diatas simfisis pubis : ekstraksi vakum atau ekstraksi cunam

B. Posisi Oksiput Lintang -

Pemeriksaan Vagina:

-

Jika posisi oksiput lintang menetap sampai akhir

posisi oksiput janin terlentang

kala 1 persalinan maka ditangani sebagai posisi

lintang terhadap rongga panggul

oksiput posterior.

1.2 SOAP MALPRESENTASI Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject

Object

Assesment

Planning

A.Presentasi Dahi -

Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Abdomen: -

-Seksio sesarea (SC) bila janin hidup - Janin mati, lakukan kraniotomi bila

Kepala janin 3/5 diatas

memungkinkan atau SC bila syarat dan sarana

simfisis pubis.

kraniotomi tidak terpenuhi

Pemeriksaan Vagina: -

-

Oksiput lebih tinggi dari sinsiput

16

-

Teraba fontanella anterior dan orbita

-

Bagian

kepala

masuk

pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang orbita dan

daerah

ubun-ubun

besar, sehingga sulit lahir pervaginam

karena

diameter paling besar.

B. Presentasi Muka -

Pemeriksaan Abdomen: -

-

Teraba

lekukan

oksiput

dan

antara

punggung

(sudut Fabre)

-Posisi Dagu Anterior a. Pembukaan Lengkap Persalinan spontan pervaginam . Bila kurang lancar lakukan ekstraksi forsep b.Pembukaan Belum Lengkap

Pemeriksaan Vagina: -

Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan

Terba muka, mulut dan

penurunan lakukan SC

rahang, tulang orbita.

-Posisi Dagi Posterior:SC

17

Kepala Janin dalam keadaan defleksi maksimal

C.Presentasi Ganda (Majemuk) -

Pemeriksaan Fisik :

-

-Persalinan Spontan pervaginam hanya bisa jika janin sangat kecil/mati dan maserasi

-Vaginal Toucher

-Reposisi dengan cara knee chest position

Prolaps ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah janin (kepala/bokong) D.Presentasi Bokong (Sungsang)

Pemeriksaan Fisik

-Leopold I : Teraba Keras

Pemeriksaan

-Sebelum Inpartu usaha melakukan versi,

Penunjang:

persalinan pervaginam

-USG untuk

-Persalinan lama pada presentasi sungsang adalah

konfirmasi

indikasi SC

posisi janin II : Teraba salah satu sisi datar III,IV : Teraba Lunak

18

-Vaginal Toucher : teraba lunak (bokong)

E. Presentasi Letak Lintang -

Pemeriksaan Fisik -Leopold I : Tidak teraba apapun II : Teraba satu sisi lunak dan sisi lain keras III,IV : Tidak Teraba -Vaginal Toucher Teraba bahu, siku, atau tangan

Pemeriksaan

-Sebelum Inpartu usaha melakukan versi apabila

Penunjang :

ketuban cukup, persalinan pervaginam

-USG untuk

-Persalinan lama pada presentasi letak lintang

konfirmasi

adalah indikasi SC

posisi janin

-Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat

19

1.3 SOAP DISPROPORI KEPALA PANGGUL Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013 Subject

Object

Assesment

Planning

Menanyakan riwayat kehamilan

Pemeriksaan Fisik :

Kriteria Diagnosis :

MRS

dan persalinan sebelumnya

Inspeksi :

Berdasarkan anamnesa dan

Terapi Suportif :

-Tinggi badan ibu terlihat

pemeriksaan fisik

-Dicoba pervaginam dilihat

pendek, skoliosis, kifosis,

Pemeriksaan penunjang :

partus maju atau tidak

kelainan panggul

-Pelvimetri

-SC -Simfisiotomi : Operasi untuk

Palpasi :

memperbesar kapasita pelvis

-Menentukan bagian terbawah

dengan memotong jaringan ikat

janin

tulang pubis dibagian depan

-Pemeriksaan panggul luar dalam

pelvis -Apabila bayi mati, Kraniotomi

20

BAB IV PENUTUP 1.1 Kesimpulan Malpresentasi dan malposisi merupakan keadaan abnormal janin didalam perut ibu dengan berbagai faktor yang menyebabkan berbagai resiko hingga tidak bisa persalinan pervaginam dengan normal. Disproporsi sefalopelvik merupakan keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara panggul ibu dengan kepala janin disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar, sehingga tidak dapat melewati panggul yang kemungkinan tidak bisa melakukan persalinan pervaginam. 1.2 Saran Rujuk kepada Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Bedah .

21

DAFTAR PUSTAKA Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Cunningham FG, Hauth JC, Leveno KJ, Larry Gilstrap III, Bloom SL, Wenstrom KD, 2005 editors. Williams Obstetrics, 22nd ed. New York : McGraw-Hill. Cunningham G. F., Kenneth J., Leveno Steven L., Bloom Catherine Y., Spong Jodi S., Dashe Barbara L., Hoffman Brian M., Casey Jeanne S., Sheffield., 2014. William Obstetrics 24 edition. hal. 2-854. USA: McGraw-Hill. Department of Reproductive Health and Research. 2002. Managing complication in pregnancu and childbirth : a guide for midwives and doctors : WHO Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 1998. Surapanthapisit, P., & Thitadilok, W. (2006). Risk Factors of Caesarean Section Due to Cephalopelvic Disproportion. Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal WHO, 2004. Safe motherhood , modul persalinan macet – Materi pendidikan kebidanan edisi bahasa Indonesia. Jakarta : EGC. Wianwiset, W. (2011). Risk factors of cesarean delivery due to cephalopelvic disproportion in nulliparous women at Sisaket Hospital. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology, 19, 158164.

Related Documents

Dyah Ayu Reprooo.docx
May 2020 20
Ayu....
November 2019 72
Ayu
November 2019 52
Ayu
June 2020 39
Ayu
May 2020 44
Dyah Cantik
November 2019 36

More Documents from ""

Dyah Ayu Reprooo.docx
May 2020 20
Trakeitis.docx
November 2019 33
Demam Typhoid
June 2020 23
Kanker Serviks.docx
April 2020 29