Kelas Kemampuan Lahan

  • Uploaded by: Rezki Arham AR
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelas Kemampuan Lahan as PDF for free.

More details

  • Words: 551
  • Pages: 6
Kelas Kemampuan Lahan Tingkat kecocokan pola penggunaan lahan dinamakan kelas kemampuan

lahan. Berdasarkan kelas kemempuannya, lahan dikelompokkan dalam delapan kelas. Lahan kelas I sampai IV merupakan lahan yang sesuai bagi usaha pertanian, sedangkan lahan kelas V sampai VIII merupakan lahan yang tidak sesuai untuk usaha pertanian. Ketidaksesuaian ini bias jadi karena biaya pengolahannya lebih tinggi dibandingkan hasil yang bisa dicapai. Secara lebih terperinci, kelas-kelas kemempuan lahan dapat dideskripsikan sebagai berikut. Kelas I, Merupakan lahan dengan ciri tanah datar, butiran tanah agak halus, mudah diolah, sangat responsif terhadap pemupukan dan memiliki system pengaliran air yang baik. Tanahkelas I sesuai untuk semua jenis penggunaan pertanian tanpa memerlukan usaha pengawetan tanah. Untuk meningkatkan kesuburannya dapat dilakukan pemupukan. Kelas II, Merupakan lahan denga ciri lereng landai, butiran tanahnya halus sampai agak kasar. Tanah kelas II agak peka terhadap erosi. Tanah ini sesuai untuk usaha pertanian dengan tindakan pengawetan tanah yang ringan, seperti pengolahan tanah berdasarkan garis ketinggian dan penggunaan pupuk hijau.

Kelas III, Merupakan lahan dengan cirri tanah terletak di daerah yang agak miring dengan sistem pengairan air yang kurang baik. Tanah kelas III sesuai untuk segala jenis usaha pertanian dengan tindakan pengawetan tanah yang khusus seperti pembuatan terasering, pergiliran tanaman dan system penanaman berjalur. Untuk mempertahankan kesuburan tanah perlu pemupukan. Kelas IV, Merupakan lahan dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang miring sekitar 12-30% dengan system pengairan yang buruk. Tanah kelas IV ini masih dapat dijadikan lahan pertanian dengan tingkatan pengawetan tanah yang lebih khusus dan lebih berat. Kelas V, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang datar atau agak cekung, namun

permukaannya banyak mengandung batu dan tanah liat. Karena

terdapat di daerah yang cekung tanah ini seringkali tergenag air sehingga tingkat keasaman tanahnya tinggi. Tanah ini tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian, tetapi inipun lebih sesuai untuk

dijadikan padang rumput atau

dihutankan. Kelas VI, Merupakan lahan dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di daerah yang agak curam dengan kemiringan lahan sekitar 30-45 %. Lahan kelas VI

ini mudah sekali tererosi, sehingga lahan inipun lebih sesuai untuk dijadikan padang rumput atau dihutankan. Kelas VII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang sangat curam dengan kemiringan antara 45-65 % dan tanahnya sudah mengalami erosi berat. Tanah ini sama sekali tidak sesuai ujtuk dijadikan lahan pertanian, namun lebih sesuai ditanami tanaman tahunan (tanaman keras). Kelas VIII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di daerah dengan kemiringan di atas 65 %, butiran tanah kasar dan mudah lepas dari induknya. Tanah ini sangat rawan terhadap kerusakan, karena itu lahan kelas VIII harus dibiarkan secara alamiah tanpa campur tangan manusia atau dibuat cagar alam. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan pertanian ialah produktivitas tanah pada lingkungan yang normal untuk menghasilkan tanaman tertentu. Contoh: tingkat produktivitas tanah bila ditanami padi adalah 5 ton/ha. Jadi produktivitas tanah menunjukkan tingkat produksi dan tiap satuan luas untuk tanaman tertentu. Tingkat produktivitas tanah sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban udara, system pengolahan lahan, dan pemilihan jenis tanaman. Upaya peningkatan produktivitas lahan ini disebut program Panca usaha tani yang meliputi:

1. Pengolahan lahan. 2. Pengairan. 3. Cara pemupukan. 4. Pemberantasan hama dan penyakit 5. Teknik penanaman

TUGAS INDIVIDU PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH Dosen: Prof. Dr. Ir. Christianto Lopulisa, M.Sc

KELAS KEMAMPUAN LAHAN (LAND CAPABILITY)

DIAN EKAWATY G 211 06 006

JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2009

Related Documents

Kelas Kemampuan Lahan
June 2020 20
Kelas Kemampuan Lahan
June 2020 22
Kemampuan Lahan
June 2020 18
Kemampuan Lahan Eqy
June 2020 18
Kemampuan Awal.docx
April 2020 25

More Documents from "Eka"