Kedai Kopi

  • Uploaded by: Shei Latiefah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kedai Kopi as PDF for free.

More details

  • Words: 290
  • Pages: 1
Ma’ut, Kuncen Paramadina

D

itilik dari aspek sejarahnya, Universitas Paramadina baru mencapai dekade pertama tahun lalu, namun gaungnya telah melampaui kampus lawas yang lebih dulu berdiri. Pencitraan yang diciptakan tergolong sukses. Alhasil kampus “mini” tersebut menjadi terkenal. Dibalik kesuksesan Universitas tersebut, ternyata, Paramadina memiliki pojok bersejarah yang senantisa menjadi saksi bisu perkembangan Universitas itu sejak awal. Pojok yang terletak di dekat lapangan Tenis itu, mungkin, bagi orang yang baru masuk di Universitas Paramadina, tampak biasa saja, bahkan cenderung seperti sudut mati yang tak ada ke-

hidupan. Namun, jika kemudian ditelusuri lagi, ternyata, di bagian dalam pojok tersebut ada sebuah kedai kopi, milik Ma’ut. Selintas, kedai itu tidak terlihat istimewa, kecil, bertembok lapuk dan dipenuhi jejeran snack warna-warni menggantung. Tipikal kedaikedai pada umumnya, mungkin agak lebih sederhana. Bangku kayu seadanya dengan meja tua berwarna putih menjadi interior utama, selain senyum ramah Ma’ut tentunya.

pasti tahun mulanya. Ternyata usia kedai itu lebih tua dari Paramadina. Kedai Ma’ut telah berdiri sejak lahan yang terletak di kawasan Gatot Soebroto itu masih berupa bangunan Rumah Sakit, Penginapan, lalu bermetamorfosis menjadi Kampus Paramadina. Sejak dulu hingga kini, menu yang disajikan masih sama.

Tiap-tiap dagangan yang dijajakan bervariasi harganya, mulai dari tiga ribu rupiah untuk minuman: kopi, nutrisari, dan teh, hingga lima ribu per mangkok untuk Meski hanya menyedia- mie rebus ataupun mie gokan kopi dan mie, kedai itu reng. tak pernah sepi. Seringkali mahasiswa nongkrong untuk Pojokan ramah yang bersekedar ngopi atau merokok. harga murah itu menjadi Atmosfirnya tepat untuk ber- favorit tersendiri bagi para santai. mahasiswa, terutama angkatan tua yang mengetahui beKetika ditanya kapan tul seluk-beluk kampus berikedai itu berdiri, Ma’ut men- kut cozy-placenya. Kedai jawab, “Sebelum ada kampus kopi Ma’ut selalu menjadi juini lah. Udah lama.” tanpa jugan, karena keramahan pemenginformasikannya secara miliknya. (Shei)

Related Documents

Kedai Kopi
May 2020 29
Kedai Kopi Bogel.docx
December 2019 22
Kopi
October 2019 56

More Documents from "Dean Sinaga"

A For 'abdul'
October 2019 43
Lingga-yoni
December 2019 48
Surat Kartini
April 2020 44
Makna Indah Persahabatan
October 2019 45
Kedai Kopi
May 2020 29