KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW HAKIKAT MANUSIA Hakikat manusia merupakan falsafah keperawatan yang merupakan pandangandasar tentang hakikat manusia dan eksensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasardalam praktek keperawatan.Hakikat manusia meliputi : 1.Biologis : Manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untukmempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga meninggal. 2.Psikologis : Manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagaimanifestasi kejiwaan, dan kemampuan berpikir serta kecerdasan. 3.Sosial : Manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. 4.Spiritual : Menyangkut dengan keyakinan seseorang masing-masing Manusia secara konseptual adalah makhluk tertinggi yang diciptakan Tuhan yang memilkikelebihan dibanding makhluk lain seperti: a)Berperasaan b)Mampu beradaptasi c)Sebagai kesatuan sistem MANUSIA SEBAGAI SUATU SISTEM TERBUKA Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bermacam macam elemen yang berhubungan dan saling mempengaruhi yang dipersiapkan dengan sadar untuk mencapai tujuan. KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyakkelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahlukyang utuh manusia terdiri dari bio psiko sosio dan spiritual.Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal,memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiapmanusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Manusiasebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko sosio dan spiritual. •Manusia sebagai sistem terbuka yang meliputi komponen bio – psiko- sosio- spiritual 1.Manusia sebagai mahluk biologis Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengantuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam pertumbuhan dan p erkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam factor meliputi : 1). Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama. 2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca. 4). Factor fisiologis : system tubuh manusia 5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita. 6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai 7). Tunduk terhadap hukum alam 8). Memiliki kebutuhan2. Manusia sebagai mahluk psikologis 1.Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id ( aspek bio ), Ego ( aspek psikologi) dan Super ego ( aspek social ) 2.Dipengaruhi perasaan dan kata hati 3.Memiliki daya pikir dan kecerdasan 4.Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang 5.Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan ketegangan, kemesraan dan cinta,kepuasan alturistik, kehormatan dan kepuasan ego .6.Memiliki kepribadian yang unik 3.Manusia sebagai mahluk social Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-ciri mahluksosial adalah: 1. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain. manusia memiliki cipta(kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa (tujuan) 2. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci bagi manusialain (Homosacra Res Homonim), dan engkau adalah aku (Tat Twan Asi) 3. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling mencintai,menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak sampaidengan meningal dunia. 4.Manusia sebagai mahluk spiritual Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki jiwa yangsempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia mahluk spiritual 1.Memiliki keyakinan dan kepercayaanManusia sebagai sistem yang terdiri atas 2 jenis : A.Manusia sebagai sistem adaptif Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu ketika berespon terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kebutuhannya. B.Manusia sebagai sistem personal , interpersonal,dan sosial Sistem personal Sistem interpersonal Sistem sosial Manusia sebagai makhluk holistik •Adalah makhluk utuh dan menyeluruh terdiri atas unsur bio –psiko- sosio- spiritua Kebutuhan Dasar ManusiaMenurut ABRAHAM MASLOW (1950)
Manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi secara memuaskan melalui proseshomeostasis , baik fisiologi maupun psikologi.Lima kategori kebutuhan dasar manusia menurut abraham maslow antara lain : 1.Kebutuhan fisiologi (physiologic needs).kebutuhan fisiologi memiliki prioritas tertinggi dalamhierarki maslow. 2.Kebutuhan keselamatan dan rasa aman ( safety and security needs) 3.Kebutuhan rasa cinta, dimiliki, dan memiliki(love and belonging needs) 4.Kebutuhan harga diri (self esteem needs) 5.Kebutuhan aktualisasi diri (needs for self actualization)Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan antara lain : 1. penyakitSaat seseorang dalam kondisi sakit, ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri,dengan demikian dia bergantung pada orang lain. 2.Hubungan yang berartiHubungan yang baik dalam keluarga dapat membantu menyadari dan mengembangkancara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan. 3.Konsep DiriIndividu dengan konsep diri yang positif , akan mudah mengenali dan memenuhikebutuhan serta mengembangkan cara sehat. 4.Tahap Pengembangan
TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW A. PENGERTIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia. B. HAL-HAL YANG MENDASARI PEMAHAMAN KDM Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan,kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien. Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi). C. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW
Dalam tingkah laku manusia, Maslow memiliki asumsi dasar, bahwa tingkah laku manusia dapat ditelaah melalui kecenderungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga bermakna dan terpuaskan. Untuk itu Maslow menempatkan motivasi dasar manusia sebagai sentral teorinya. Manusia memiliki sifat dasar yang tidak akan pernah sepenuhnya merasa puas, karena kepuasan bagi manusia bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang menuntut untuk dipuaskan, begitu pula seterusnya. Maslow memiliki konsep fundamental unil dari teorinya, yaitu : Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan semata-mata fisiologis. Kebutuhankebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia, hanya saja mereka itu lemah, mudah diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan atau tradisi yang keliru.[5] Kebutuhan dasar tersebut tersusun secara hierarki dalam strata yang bersifat relatif, yaitu:
1.Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs) 2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety & Security Needs) 3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging Needs) 4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need) 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)
Kebutuhan-kebutuhan ini senantiasa muncul, meskipun dimungkinkan tidak secara berurutan, Dalam pengertian, bahwa kebutuhan yang paling dasar akan muncul terlebih dahulu dan mendesak untuk dipenuhi, dan jika kebutuhan ini sudah terpenuhi akan muncul kebutuhan berikutnya yang juga menuntut untuk dipenuhi. Namun dimungkinkan ada sebagian kecil orang yang kebutuhan dasarnya berbeda struktur hierarkinya disbanding dengan yang lain. Misalnya orang yang memiliki keyakinan tertentu akan memilih kelaparan dari pada harus menghilangkan keyakinannya. Seperti kisah Amar bin Yasir yang lebih memilih disiksa oleh kafir Qurais daripada berpindah keyakinan, karena dia tidak butuh menyembah berhala. Suatu hal yang perlu ditegaskan di sini adalah, bahwa pemenuhan-pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak hanya bersifat material, namun lebih dari itu adalah bersifat spiritual. Dengan kata lain, orang yang memiliki kesehatan mental yang prima akan mudah terpuaskan dari kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut. Karena kebutuhan dasar pada dasarnyua adalah dimotivasi oleh motif kemunduran (deficiency motivation). Sementara orang yang sehat secara mental lebih dimotivasi oleh motif perkembangan (growth motivation). Seorang yang mengalami penyakit mental akan sulit merasa puas dari kebutuhan dasar, bahkan akan senantiasa merasa kurang1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs) Pada saat ini kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling kuat dan mendasar diantara yang lain. Dalam hal ini seseorang sangat membutuhkan oksigen untuk bernapas, air untuk diminum, makanan, papan, sandang, buang hajat kecil maupun besar, seks, dan fasilitas-fasilitas yang dapat berguna untuk kelangsungan hidupnya, ini merupakan contoh kebutuhan fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan ini sifatnya sangat mendesak dan tidak akan menginginkan kebutuhan lain sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi. Misalnya seseorang yang sedang haus atau lapar, tidak akan membutuhkan motivasi lain sebelum rasa haus dan laparnya hilang. Motivasi untuk mendapatkan kebutuhan ini sangatlah kuat sehingga mendorong individu melakukan kejahatan hanya untuk memenuhi kebutuhan ini. Maslow meyakini bahwa kebutuhan ini adalah jalan pertama yang nantinya, bila terpenuhi akan membawa manusia menuju kebutuhan akan rasa aman.[8] 2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety & Security Needs) Sebenarnya tidak bisa dipungkiri, pada awalnya mayoritas dari aktivitas kehidupan manusia ini adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik ini. Segera setelah kebutuhan dasar terpenuhi, orang mulai ‘cari-cari’. Kebutuhan level kedua, yakni kebutuhan akan rasa aman dan kepastian (safety and security needs) muncul dan memainkan peranan dalam bentuk mencari tempat perlindungan, membangun privacy individual (kebebasan individu), mengusahakan keterjaminan finansial melalui asuransi atau dana pensiun, dan sebagainya. 3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging Needs) Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut kebutuhan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya yakni kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (love and belonging needs). Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya kebutuhan ini setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi 4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need) Level keempat dalam hirarki adalah kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, perhatian,
reputasi, kebanggaan diri, dan kemashyuran. Tipe atas terdiri atas penghargaan oleh diri sendiri, kebebasan, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh. Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri dan pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa harga diri hanya muncul selama orang lain mengatakan demikian, dan hilang saat orang mengabaikannya. Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe atas. Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak tergantung kepada penilaian orang lain. Dengan lain kata, sekali anda bisa menghargai diri anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak, madheg pandhito, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda! 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need) Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi, maka kebutuhan lainya yang sekarang menduduki tingkat teratas adalah aktualisasi diri. Inilah puncak sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki kebutuhan. Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain growth motivation, being needs, dan self actualization. Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri. Dia menganalisis riwayat hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang dipandangnya telah memenuhi kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk dalam daftar ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William James, dam Eleanor Roosevelt.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow Banyak orang termasuk saya sendiri upload foto, menulis status, atau membagi link di media sosial. Lalu umumnya ada reaksi seperti “wah narsis nih…”, “Eksis….” atau “cie cie….”. Reaksi tersebut menurut saya normal karena setiap orang berhak untuk menunjukkan eksistensinya dan begitu juga orang lain berhak untuk berkomentar apa adanya.Keberadaan media sosial sedikit banyak memenuhi kebutuhan dasar manusia yang ke 4 dan 5 menurut Abraham Maslow (seorang psikolog dari Amerika) yaitu kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Menurut Maslow, setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Jika telah terpenuhi kebutuhan dasar pertamanya maka akan muncul kebutuhan selanjutnya. Begitu seterusnya sampai tingkat yang tertinggi. Berikut ini adalah Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow.Kebutuhan pertama adalah kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, udara, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya. Manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasarnya ini. Jika terpenuhi maka muncullah kebutuhan yang lebih tinggi dan jika tidak terpenuhi maka terkadang ada manusia yang kehilangan kontrol terhadap perilakunya sendiri. Dari sinilah kriminalitas berakar.Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman, bebas dari rasa takut dan cemas, stabilitas, keteraturan, dan jaminan keamanan. Pemenuhan akan kebutuhan ini membuat manusia merumuskan peraturan dan norma sosial di masyarakat. Fasilitas pensiun, asuransi adalah contoh usaha pemenuhan atas kebutuhan kedua ini. Seperti halnya kebutuhan dasar pertama, jika tidak terpenuhi maka manusia akan kehilangan kontrol terhadap perilakunya dan memunculkan anggapan negatif terhadap duninya.Kebutuhan ketiga adalah kebutuhan akan kasih sayang dan cinta kasih. Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan rasa aman terpenuhi. Setiap orang tentu
membutuhkan kehangatan dan tempat untuk mencurahkan kasih sayang dan cinta seperti keluarga, teman, sahabat, kelompok, dll. Pernikahan adalah bukti bahwa manusia merasa butuh untuk mencintai dan dicintai. Sehingga orang yang kurang terpenuhi kebutuhan ini akan berkurang rasa percaya dirinya.Kebutuhan keempat adalah kebutuhan akan rasa harga diri atau self esteem. Setelah ketiga kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan harga diri yang berupa : kebutuhan akan rasa percaya diri, kekuatan, penguasaan, kompetensi, kemandirian yang berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan yang berasal dari luar adalah kebutuhan akan penghargaan/apresiasi dari orang lain, status, ketenaran, kebanggaan, bahkan dominasi.Maka tak heran jika media sosial sekarang ini menjadi sarana untuk pemenuhan kebutuhan keempat ini. Jadi kita semestinya tidak berkomentar negatif terhadap foto, status, atau link yang dibagikan seseorang. Karena sebenarnya kita sendiri mempunyai kesamaan yaitu sama-sama memiliki kebutuhan untuk dihargai. Yang terpenting adalah niat ketika membagikan foto atau status tersebut. Apakah untuk sekedar pamer atau memberikan informasi yang mungkin dibutuhkan orang terhadap diri kita.Jika seseorang telah terpenuhi kebutuhan akan rasa harga dirinya maka ia akan menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan menyiapkan dirinya untuk kebutuhan selanjutnya yang lebih tinggi.Kebutuhan kelima yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Ketika manusia bisa memenuhi keempat kebutuhan sebelumnya maka ia akan menjadi pribadi yang matang dan penuh dengan potensi kebaikan yang mampu ia tularkan kepada orang lain. Potensi kebaikan, ilmu-ilmu, pengalaman, nilai-nilai yang dimiliki seseorang inilah yang perlu untuk dibagikan kepada orang lain. Seperti halnya ketika kita mengisi teko dengan air. Ketika airnya sudah penuh maka sebagian airnya harus dikeluarkan ke gelas atau tempat lain.Ketika seseorang sudah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya maka ia siap untuk mengaktualisasikan dirinya dan apa yang ia punya (ilmu, pengalaman, materi, nilai-nilai, dll) kepada masyarakat atau komunitas dimana ia tinggal. Maka pantaslah ketika rasul mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.Tetapi jika manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri ini maka yang terjadi adalah apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
repository.usu.ac.id > bitstream > handle http://www.pdfcoke.com >doc > KONSEP bppsdmk.kemkes.go.id > 2017.08 > keb Nasrul, Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham Maslow. Ponorogo: Center for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor. G. Goble, Frank. (1992). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow, terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: kanisius. Muhammad, Hasyim. (2002). Dialog antara Tasawuf dan Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purbacaraka, Purnadi dan A. Ridwan Halim. (1982). Hak Milik Keadilan dan Kemakmuran, Suatu Tinjauan Falsafah Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sumber gambar: biography.com