Kebutuhan Dasar Manusia

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebutuhan Dasar Manusia as PDF for free.

More details

  • Words: 1,385
  • Pages: 11
kebutuhan dasar manusia(cairan dan elektrolit)

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. System yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit. Pemenuhan Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh beberapa organ, daiantaranya ;kulit, ginjal, paru dan gastrointestinal. Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin, seperti system hormone (anti diueretik

hormone



ADH),

aldesteron,

progesterone,

glukokortikoid, dan mekanisme rasa haus.

B. Keseimbangan intake dan autput Keseimbangan

cairan

daam

tubuh

dihitung

dari

keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan jumlah cairan yang keluar. Asupan Cairan Asupan (intake) cairan utnuk kondisi normal pada orang dewasa +2500 cc per hari.asupan cairan dapat langsung berupa cairan

atau

tambahan

dari

makanan

lain.

Pengaturan

keseimbangan cairan menggunakan mekanisme haus yang diatur oleh hiopotalamus. Pengeluaran Cairan

Pengeluaran cairan (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada rang dewasa, dalam kondisi normal adalah + 2500 cc. Hasil-hasil pengeluaran cairan dapat berupa ; o

Urine

o

Keringat

o

Fases

Proses pengaturan cairan tubuh dapat dipengaruhi oleh dua factor,yaitu ;tekeanan cairan dan memberan. 1)

Tekanan caira ; proses difusi dan osmosis melibatkan adanya

tekanan

mengguanakan kemampuan

cairan.

tekanan

partikel

Proses

osmotic,

untuk

osmotic yang

menarik

juga

merupakan

larutan

melalui

memberan. 2)

Memberan semipermeabel ; memberan semipermeabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung, memberan ini terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah.

Pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit: A. Pola keseimbangan antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat diperkuat. (“panduan diagnosa keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi”).

B. Kekurangan volume cairan tubuh :penurunan cairan itravaskuler interstisial dan intraseluler,mengarah pada dehidrasi, kehilangan cairan

tanpa

perubahan

sodium.

.

(“panduan

diagnosa

keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi”).

C. Fisiologi keseimbangan cairan dan elektrolit Cairan

tubuh

(60%

berat

badan)

terbagi

atas

tiga

kompartemen normal, yaitu intravaskuler (ISF) 5% berat badan, interstisial 15 % berat badan dan intrasel (40%) berat badan. Cairan intravaskuler dan interstisial bersama-sama disebut ekstrasel (ECF). Dalam keadaan patologis yang mengiri syok yang berkepanjangan, terjadi kebocoran cairan ke rongga ketiga (ke lumen usus, rongga priotenium, dan ke non-fungctioning ECF). ECF adalah cairan tubuh dengan laju malih tinggi, dikeluarkan melalui urin 25 ml/kg/hari serta keringat dan uap nafas (700 ml/m2 /hari).

D. Nilai normal kebutuhan cairan pada berbagai umur perkembangan Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat badan. Kebutuhan air Umur

Jumlah

air

dalam

24Ml/kg berat badan

3 hari

jam 250 – 300

80 – 100

1 tahun

1150 – 1300

120 – 135

2 tahun

1350 – 1500

115 -125

4 tahun

1600 – 1800

100 – 110

10 tahun

2000 – 2500

70 - 85

14 tahun

2200 – 2700

50 – 60

18 tahu

2200 – 2700

40 – 50

Dewasa

2400 - 2600

20 -30

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel di bawah ini :

No Elektrolit

Ekstraseluler

Intraseluler

Plasma

Interstitial

1



Natrium (Na+)

144,0 mEq

137,0 mEq

10 mEq



Kalium (K+)

5,0 mEq

4,7 mEq

141 mEq



Kalsium (Ca++)

2,5 mEq

2,4 mEq

0

• •

Magnesium (Mg ++) Klorida (Cl-)

1,5 mEq

1,4 mEq

31 mEq

107,0 mEq

112,7 mEq

4 mEq



Bikarbonat (HCO3-)

27,0 mEq

28,3 mEq

10 mEq



Fosfat (HPO42-)

2,0 mEq

2,0 mEq

11 mEq



Sulfat (SO42-)

0,5 mEq

0,5 mEq

1 mEq



Protein

1,2 mEq

0,2 mEq

4 mEqa

2

Kation

Anion

E. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Dalam menangani gannguan keseimbangan cairan dan elektrolit, harus diperhatikan bahwa proses penyakit , misalnya, infeksi atau ilius, di satu sisi dan proses kehilangan cairan berlebihan disisi lain adalah hal yang berjaln sendirisendiri. Tetapi saling memperberat. Tetapi atas penyakit primer harus dilakukan

bersamaan

dengan

erapi

cairan,

tidak

saling

menunggu dan terapi cairan harus dapat mengganti kehilangan cairan yang berlebihan. Gangguan keseimbangan elekrolit natruim dan kalium selalu terjadi bersamaan dengan gangguan cairan melalui mekanisme yang rumit. Natruim dalam keseimbangan sangat dipengaruhi oleh jumlah cairan isotonic yang menyertainya. Kadar natrium fisiologis adalah 145 – 150 mEq/L dan tubuh tidak memiliki

cadangan

natrium.

Jadi,

kebutuhan

dan

ekskresi

berjalan bersama-sama setiap saat tanpa dapat dipengaruhi. Kalium kebanyakan berada di intrasel,kseimbangan kalium selain ditentukan oleh asupan makanan dan ekskresi di ginjal, juga oleh pH darah yang mengatur keluar masuk kalium pada sel. Setiap sel yang mati, rusak, atau lisis melepas kalium kesirkulasi darah. Secara teoritis, psien mempunyai banyak cadangan kalium didalam tubuhnya.(Wim De Jong,”Ilmu Bedah”ed.2) 1. Kekurangan Natrium Yang disebut natrium adalah air beserta natrium dalam proporsi normal, cairan ini kekurangan

natrium

sering

berada pada IVF dan ISF, pada disebut

“hipovolemia”.

Diare,

muntaber,

priotenitis,

luka

bakar

dan

syok

pad

dengue

merupakan penyebab utama terjadinya hipovolemia. Hipovolemia Intravaskuler dapat segera diatasi sampai kondis perfisi perifer, nadi, dan tekanan darah mendekati normal. Dengan demikian, diharapkan perpusi organ vital seperti otak dan jantung dapat dipertahankan. Selain itu perfusi organ skunder, terutama organ diperut dapat kembali mendekati normal. Hipovolemia Interstisial lebih perlahan teratasinya karena harus menunggu cairan intravena merembes ke interstisial. Kembalinya

turgor

kulit,

basahnya

mukosa

lidah,

dan

berkurangnya haus pulih seiring dengan meningkatnya produksi urin. Cairan pengganti yang sesuai untuk kekurangan cairan IVF adalah “ringer lektat”, “ringer asetat”, NaCl 0,9%..oleh kareana IVF

dan

ECF

tergabung

dalam

cairan

ESF,

maka

cairan

reflecment untuk ISF adalah ringer lektat”,ringer asetat”, dan NaCl 0,9%..(Wim De Jong,”Ilmu Bedah”ed.2) 2. Kelebihan Natrium(Hipernatremia) Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak <>

3. hipokelemia

merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan diare berkepanjangan, juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntahmuntah,perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya denyut jantung(aritmia), kurangnya kadar kalium plasma hingga <> 4. hiperkelemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalium dalam darah.sering terjadi pada pasien luka baker, penyakit ginjal, asidosis

metabolic,

pemberian

kalium

berlebihan

melalui

intravena yang ditandai dengan adanya mula, hiperaktivitas system pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urin dan diare, serta kadar kalium dalam plasma mencapai > 5 mEq/1t. .(A.Aziz Alimul”kebutuhan dasar manusia II).

F.

Proses keperawatan pada klien dengan gannguan elaktrolit A. Pengkajian i. Riwayat keperawatan Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit meliputi jumlah asupan cairan yang dapat diukur melalui jumlah pemasukan secara oral,parentral, atau entral. Jumlah pengeluaran dapat diukur melalui jumlah produksi urin, fases,

muntah,

atau

pengeluaran

Alimul”kebutuhan dasar manusia II).

lainnya.

.(A.Aziz

ii. Factor yang berhubungan Patofisiologis Berhubungan dengan haluaran urin yang berlebihan Diabetes

tak

terkontrol,

diabetes

insipidus

(ketidak

adekuatan hormone diuretic). Berhubungan

dengan

peningkatan

permeabilitas

kapiler dan kehilangan dengan jalan evavorasi karena luka baker. Berhubungan dengan kehilangan skunder akibat : Demam

atau

peningkatan

laju

metabolic,

drainase

abnormal, (mis. Lika, mensis yang berlebihan), peritonitis dan diare. Situasional (personal, lingkungan) Berhubungan dengan : 1. Mual/Muntah 2.

berkurangnya motivasi untuk minum cairan skunder akibat depresi atau keletihan.

3. masalah diet atau puasa 4. makanan melalui selang dengan pelarut tinggi 5.

kesulitan menelan dan atau makanan sendiri skunder akibat nyeri mulut

6.

ketidak cukupan cairan untuk upaya olah raga atau kondisi cuaca.

Mutarasional Bayi/anak-anak Berhubungan

dengan

peningkatan

kerentanan

skunder

akibat penurunan penerimaan cairan dan penurunan untuk memekatkan urin.(Linda Jual Carpenito,bukuu saku diagnosa keperawatan ed.10)

iii. Pengkajian fisik Pengkajian dengan

fisik

meliputi

masalah

cairan

system dan

yang

berhubungan

elektrolit,

seperti

integument,kardiovaskuler, system penglihatan, dan system gastrointestinal. .(A.Aziz Alimul”kebutuhan dasar manusia II).

iv. Pemeriksaan laboratorium dan diagnostic lainnya Pemeriksaan

lab.

Dan

diagnostic

dapat

berupa

pemeriksaan kadar elektrolit.

B. Diagnosa keperawatan 1. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan : Kehiangan volume cairan aktif. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan 2. Kelebihan volume cairan tubuh behubungan dengan :

Mekanisme pengaturan melemah Kelebihan intake cairan Kelebihan intake sodium Penurunan curah janrung akibat penyakit jantung Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid. Tekanan osmotic melemah (Budi Santosa,panduan diagnosa keperawatan 2006)

C. Perencanaan Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : Atur intake cairan dan elektrolit Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan Kolaborasi

pemberian

obat-obatan

seperti

:deuretik,

kayexalate. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment. Pantau berat badan, suhu tubuh, kelembaban pada rongga oral,volume dan konsentrasi urin. (mis. Lika, mensis yang berlebihan),

D. Implementasi (tindakan keperawatan)

Hal yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan cairan an elektrolit antara lain : Pemberian cairan melalui infuse. Trasnfusi darahevalua

E. Evaluasi keperawatan Kreteria hasil meliputi : •

Intake dan output dalam batas keseimbangan



Elektrolit serum dalam batas normal



Vital sign dalam batas normal.

Related Documents