The Lucky Iron Fish Farin.docx

RESUME ARTIKEL LUCKY IRON FISH Penyusun : Maghfira Farin Maulani (181440124) Jurusan : Keperawatan Dosen Pengampu : Emmy Kardinasari, S,Si., M.Sc. Abstract Iron deficiency anemia, found in both the developed and developing world, is the most common cause of anemia. Despite efforts over the last 25 years to reduce the prevalence of iron deficiency anemia, the number of years lived with disability as a result of this condition has increased. Iron deficiency anemia presents with a range of signs and symptoms, from fatigue and an inability to concentrate at work or at school to permanent stunting and impairment of cognitive development to serious complications in pregnancy and childbirth. In addition to the negative health impacts, iron deficiency is estimated to result in a loss of US $70 billion in the global economy each year. Technically, treating iron deficiency anemia should be simple; diversifying the diet or supplementing the diet with iron will alleviate the condition. However, for many people, access to varied diets is neither affordable nor possible, and supplements are expensive, not consistently available, and often culturally unacceptable. In addition, supplementation programs rely mostly on government programs for support and are not sustainable. The Lucky Iron Fish is a simple solution to this complex problem. Based on the ageold concept that food cooked in an iron pot will absorb iron leached from the pot, the iron fish is an ingot designed to deliver a standard amount of iron that can be absorbed by the body when it is used as directed during the cooking process. Clinical tests have shown that daily use of the Lucky Iron Fish can restore circulating and stored levels of iron and reduces the prevalence of anemia by ;43%.

Anemia ditemukan dinegara maju dan berkembang, defisiensi zat besi adalah penyebab paling umum anemia. Meskipun upaya selama 25 tahun terakhir untuk mengurangi prevalensi anemia zat besi, namun beberapa tahun ini kondisi ini telah meningkat akibat disabilitas anemia. Anemia atau defisiensi zat besi ditandai dengan beberapa tanda dan gejala misalnya kelelahan dan ketidakmampuan berkonsentrasi ditempat kerja atau sekolah juga stunting permanen dan gangguan perkembangan kognitif hingga komplikasi serius pada kehamilan dan persalinan.

Selain dapat mengganggu kesehatan yang negatif, kekurangan zat besi diperkirakan akan menjadi kerugian sebanyak 7 miliyar USD dalam ekonomi global setiap tahun. Secara teknis, mengobati anemia defisiensi zat besi harus dengan cara sederhana dengan verifikasi diet menambah zat besi untuk meringankan kondisi tersebut. Namun, akses makanan yang beragam tidak terjangkau dan tidak memungkinkan bagi banyak orang. Harga suplemen yang mahal dan tidak tersedia secara konsisten dan seringkali tidak dapat diterima secara budaya. Selain itu, program pemberian suplementasi bergantung dengan pemerintah dan biasanya tidak ada kelanjutan program. The Lucky Iron Fish adalah solusi sederhana untuk masalah ini, berdasarkan konsep kuno bahwa makanan yang dimasak di pot besi akan menyerap zat besi yang terlepas dari pot besinya. The lucky iron fish adalah ingot yang dirancang untuk memberikan jumlah standar zat besi yang dapat diserap oleh tubuh ketika dikonsumsi sesuai petunjuk selama proses memasaknya. Tes klinis menunjukkan bahwa penggunaan The Lucky Iron Fish setiap hari dapat mengembalikan tingkat sirkulasi dan penyimpanan zat besi yang dapat mengurangi prevalensi anemia sebanyak 43%.

Saran dan pendapat : Menurut saya, kasus defisiensi zat besi atau anemia di Negara berkembang banyak terjadi di salah satu Negara Asean yaitu Negara Kamboja. Banyak kasus Anemia terjadi khususnya pada ibu hamil di Kamboja. Anemia

juga bisa menyebabkan tubuh menjadi lemah, kelemahan kognitif

perkembangan fisik terganggu pada anak dan meningkatkan risiko penyakit.yang terjadi pada ibu hamil walau sudah diberikan tablet zat besi untuk menormalkan jumlah darahnya, namun hal ini masih belum bisa mengatasi untuk meningkatkan konsumsi zat besi dan kasus anemia yang terjadi pada masyarakat Kamboja. Saya mendukung dengan adanya inovasi menciptakan The Lucky Iron Fish yaitu peralatan masak besi yang bisa mengantarkan zat besi pada makanan pada saat proses memasak, yang berguna untuk meningkatkan kadar konsumsi zat besi bagi masyarakat akan tetapi hal ini menjadi penghalang besar bagi masyarakat miskin untuk mendapat The Lucky Iron Fish yang harganya kurang terjangkau bagi masyarakat miskin. Dengan begitu adakalanya untuk membantu meningkatkan kadar zat besi bagi masyarakat terkhususnya ibu hamil dengan harga

dan terjangkau sebaiknya mengonsumsi makanan lain yang mengandung tinggi zat besi seperti kuning telur, daging, sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung, kacang-kacangan. Bila masyarakat membantu program pemerintah untuk menurunkan tingkat defisiensi zat besi, maka akan menurunkan kerugian ekonomi global pertahun. Namun, kendalanya banyak masyarakat menolak menggunakan The Lucky Iron Fish saat melakukan penelitian untuk mencoba memasarkannya.