KEBIJAKAN PENGENDALIAN HEPATITIS VIRUS
Dr.H.Matdani Nurcik,M.Epid Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
LINGKUP PRESENTASI
• BESARAN MASALAH • KEBIJAKAN & STRATEGI
• UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN • LANGKAH SELANJUTNYA
HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS VIRUS KOTORAN MULUT
KONTAK CAIRAN TUBUH
HEPATITIS A
HEPATITIS B
HEPATITIS E
HEPATITIS C HEPATITIS D
FECAL – ORAL (KOTORAN – MULUT) PEMBAWA A/E
SEMBUH
MEMBUANG KOTORAN
ATAU
TIDAK CTPS
PEMBAWA
TERINFEKSI
MENYENTUH MAKANAN ATAU BENDA
SAKIT AKUT
DISENTUH DIMAKAN TAK CTPS
KONTAK CAIRAN TUBUH PEMBAWA VIRUS
TERINFEKSI TANPA VIRUS
KRONIS
KOMPLIKASI
HUBUNGAN SEKS
VERTIKAL (IBU KE ANAK)
PENASUN
KONTAK CAIRAN TUBUH
ALAT TIDAK STERIL
TRANSFUSI HEMODIALISA
SIKLUS HEPATITIS VIRUS ( B / C / D) PADA PEREMPUAN DAN ANAK
• SEHAT • PEMBAWA SEJAK KECIL • TERINFEKSI
WUS
PUS • • • •
SEHAT SALAH SATU PEMBAWA SALAH SATU TERINFEKSI IBU TERINFEKSI HAMIL
• SEHAT • TERINFEKSI DALAM KANDUNGAN • TERINFEKSI SESUDAH KELAHIRAN
ANAK
PENCEGAHAN HEPATITIS VIRUS ( B / C / D) PADA PEREMPUAN DAN ANAK
PUS • • • •
PEMERIKSAAN DINI IMUNISASI HEP-B PHBS TEST PRA NIKAH
WUS
• • • • •
PHBS PEMERIKSAAN BERKALA IMUNISASI HEP B TEST PRA HAMIL TEST WAKTU HAMIL
• IMUNISASI HEP B • HBIg (PADA IBU +)
ANAK
PROGRES HEPATITIS B & C PERILAKU RISIKO
Hep B
• SEHAT
TERINFEKSI HEP. B / C
• FASE AKUT
SIRROSIS
KANKER
Hep C
Imunisasi
Imunisasi
ada
Belum ada
Obat
Obat
menekan
sembuh
• KRONIS KOMPLIKASI ASCITES
HEMATEMESIS MELENA
BESARAN MASALAH
BESARAN MASALAH Hepatitis Indonesia endemis, Hepatitis A & E sering muncul sebagai KLB; Hepatitis B & C dapat menjadi kronis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius
Indonesia Negara Pelopor Dikeluarkannya Resolusi 63.18 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Hepatitis Secara Komprehensif & Co-sponsor Resolusi Hepatitis Ke-2 (67.R6) Tahun 2014 Ttg Perlunya Upaya Konkret dalam pengendalian Hepatitis Hasil Riskesdas Biomedis (2013) : o HBsAg (+) : 7,1% o Anti HCV (+) : 1,01%. - Estimasi pengidap Hep C 3 juta org - Diperkirakan 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B & C 50% menjadi kronik (14 juta) 10% mengalami liver fibrosis & menjadi Ca (1,4 juta)
TERINFEKSI 28 JUTA (25JT B & 3JT C)
KRONIS 14 JUTA
KOMPLIKASI 1,4 JUTA
MENINGGAL 14.000/TH
KERUGIAN NEGARA AKIBAT HEPATITIS B
• Setiap tahun terdapat 5 juta bumil, HBsAg reaktif pada bumil rata – rata 3% maka setiap tahun terdapat sebanyak 150.000 orang yang 95% potensial mengalami Hepatitis kronis
Est Kematian akibat Penyakit Menular di Indonesia
WHO .2009
HBsAg (+) PADA BUMIL DAN NAKES DARI HASIL DDHB DI DKI JAKARTA TAHUN 2013 dan 2014 6.00
5.33 5.00
3.90
4.00
3.40
3.23
3.33
3.18
3.00
2.94 3.00
2.68
2.56
2.23
2.21
2.03
1.92
2.00
2.55 2.39
2.16 1.92 1.70
1.65 1.39
1.93
1.61 1.61
1.00
-
Jakpus
Jakut
Jakbar Bumil 2013
Bumil 2014
Jaksel Nakes 2013
Jaktim Nakes 2014
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2013 & 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
DKI
HBsAg (+) PADA BUMIL DAN NAKES DARI HASIL DETEKSI DINI HEPATITIS B PADA 12 PROPINSI YANG MULAI MELAKSANAKAN DDHB TAHUN 2014
8.00
9.00
8.00
7.00
2.76 2.56
3.50 1.66 1.57
1.79
2.67
2.80 1.79
Jabar
Sulut
0.79
1.00
3.61
4.24
3.76 2.43
2.78
2.42
2.65 0.80
1.46 1.73
3.00
2.00
3.03
4.00
3.33
3.76 4.08
5.00
4.37
6.00
0.00 Sumbar
Jambi
Jateng
Jatim
Sulsel
Kalbar Bumil
Sumut
Bengkulu
Papua Barat
NTB
Nakes
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
Total
JUMLAH KASUS HEPATITIS KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 -2015
PROPORSI PENDERITA HEPATITIS KLINIS MENURUT UMUR PROV. SUMSEL 2015
PROPORSI PENDERITA HEPATITIS HbsAg(+) MENURUT UMUR PROV. SUMSEL 2015
PREVALENSI HBsAg dan HBC DARAH DONOR UTD PMI SELURUH INDONESIA TAHUN 2008-2014
Sumber data: UTDP PMI
PREVALENSI HEPATITIS B & C PADA KELOMPOK PENASUN DI 4 KOTA DI INDONESIA TAHUN 2014
* Sumber data: Surveilans Hepatitis B & C Pada Kelompok Penasun Tahun 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
Cakupan imunisasi HB 0 di Indonesia Tahun 2000-2014* 100 90
85.8
85.6 81.1
80.5 80
75.6 68.4
70 60.3
60
54.2
50 40
41.2
2004
2005
42.8
40 31.4 30 20 11.5 10 1.8
3
2000
2001
0 2002
2003
2006
2007
Realisasi
*) Sumber : Data Subdit imunisasi
2008 Target
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Cakupan imunisasi DPT/HB 3 di Indonesia Tahun 2000-2014 120
100.9 100
94.6 90.6
89.6
90.8
91.1
90.6
90.6
91.6
2006
2007
2008
93.5
94.9
95
94.9 89.4
83.1 80
60
40
20
0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
Realisasi
*) Sumber : Data Subdit imunisasi
Target
2009
2010
2011
2012
2013
2014
DUNIA Hep B & C 2 Milyard terifeksi 240 juta kronis
SUMBER PENULARAN
1 Juta meninggal/tahun INDONESIA 28 Juta terinfeksi
PERLU PAYUNG KEBIJAKAN , STRATEGI & NSPK
2,8 juta kronis, kanker 14.000 meninggal/tahun
KOMPLIKASI SIRROSIS HATI
*BEBAN YANKES *BEBAN BIAYA *PRODUKTIVITAS TURUN
ASCITES (CAIRAN PERUT) HEMATEMESIS (MUNTAH DARAH)
MELENA (BAB DARAH)
Dr. Sigit Priohutomo, MPH
P E R M E N K E S H E P A T I T I S
PEDOMAN PROGRAM PROMOTIV PREVENTIV DIAGNOSA DINI KURATIV REHABILITATIV
PEDOMAN KLINIS LABORATORIUM TATALAKSANA KASUS PENGOBATAN
TUJUAN TUJUAN UMUM Melaksanakan kegiatan pengendalian Diare, Hepatitis & ISP secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
TUJUAN KHUSUS • Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran • Mencegah terjadinya penularan • Menurunkan angka kesakitan dan kematian • Meningkatkan kualitas hidup orang dengan hepatitis
ARAH KEBIJAKAN Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan pengembangan kapasitas Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme pengelolaan Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat berisiko tinggi, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta bermasalah kesehatan Mengutamakan kegiatan berbasis masyarakat Meningkatkan jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama Mengutamakan promotif dan preventif Memprioritaskan pencapaian sasaran/komitmen global, regional, nasional dan lokal 27
SASARAN STRATEGIS HEPATITIS 1. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan advokasi dan atau sosialisasi hingga mencapai 90% pada tahun 2019 2. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B dan C pada kelompok populasi berisiko hingga mencapai 80% pada tahun 2019. 3. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan SKD KLB Hepataitis A dan E hingga mencapai 90% pada tahun 2019 4. Meningkatnya Propinsi yang melaksanakan pengamatan Hepatitis pada kelompok paling berisiko hingga mencapai 100% pada tahun 2019
UPAYA PENGENDALIAN HEPATITIS B & C Populasi Risti : 1. Bumil 2. Nakes 3. Penasun 4. Pekerja seks 5. LGBT 6. ODHA 7. Pasien IMS 8.Hemodialisis, Hemopili 9. Warga Binaan Penjara
Prev Hep B 1.Bumil 1,3%-8% 2. Nakes 1,6-5,3 % 3. Penasun 4,4 – 7,4% 4.Waria/TG 4 - 6% 5. LSL 6,7 -10,6% 6. Pop umum: >15 th 7,1%; 1-4 th 4,2%; 5-9 th 7,1%; 1-14 th 6,8% Prev Hep C
Populasi Umum: 1. Orang im Hep B(-) 2. Kelg/kontak erat dg pengidap penderita-HIV
1. Pada Pop umum umur > 15 th, prev Hep C 1,01% 2. WPS 0,67 – 0,79% 3. Waria 1,6 – 3,6% 4. Penasun 47 – 63% 5. Waria 1,6 – 3,6% 6. LSL 0,67 – 1,6%
SASARAN STRATEGIS
1.
2.
3.
Kab/kota melaks Advo & Sos90% Kab/kota Det Dini Hep B & C pd pop berisiko 80% Prop melaksanakan pengamatan 100%
TARGET SD 2019 1. Paling tidak 80% kelompok Risti melakukan DDH 2. 90% bayi baru lahir mendapat kan Imun Hep B <24 jam 3. 80% orang yang ditemukan mendapat kan layanan lanjutan
TARGET PENGENDALIAN (IMPACT) Tahun 2020 : Eliminasi transmisi HIV, Sifilis dan Hepatitis dari ibu ke anak
Tahun 2030 ELIMINASI HEPATITIS B &C
EMTCT 95% bayi baru lahir HBO<24 jam; 95% bumil lakukan DDHB; 95% bayi yg lahir dari bumil HBsAg pos diberikan HBIG
KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN HEPATITIS • • • • • • • •
Melakukan review dan memperkuat aspek legal Advokasi dan sosialisasi termasuk KIE Deteksi Dini Hepatitis Kegiatan Pemberian Perlindungan Khusus Pengobatan Hepatitis SKD Hepatitis A dan E Penanggulangan KLB Hepatitis Pengamatan Hepatitis
ELIMINASI HEPATITIS B & C TAHUN 2030 • ELIMINASI INSIDENS HEPATITIS B – E-MTCT hep B, HIV & Sifilis 2020 • >90% bayi baru lahir mendapatkan HBO <24 jam setelah kelahirannya • >90% bumil ditawarkan untuk Deteksi Dini Hep B pada Bumil; >90% bumil melakukan DDHB; >90% bumil dg HBsAg reaktif bayi mendapatkan HBIg dan HBO < 24 jam
– >90% populasi berisiko melakukan DDHB; >90% yg pos melakukan layanan lanjutan; >90%nya melakukan, pengobatan, vakinasi dan perilaku hidup bersih dan sehat
ELIMINASI HEPATITIS B & C TAHUN 2030 • >90% risti didiagnosa; >90% dirujuk ke yankes; >90% yg dirujuk diobati; >90% yang diobati sembuh • >90% Risti melakukan PHBS • Menurunnya insidens Hepatitis C sebesar 50% pada 2020
LANGKAH PENGUATAN
2015 -2019 (1)
1. Perluasan dan Intensifikasi advokasi/Sosialisasi Penanggulangan Hepatitis Virus di Indonesia, untuk peningkatan pengetahuan, komitmen, mengurangi stigma dan diskriminasi 2. Penguatan Kolaborasi dan Sinergitas dengan Program Terkait dan jejaring kemitraan 3. Peningkatan kapasitas sumber daya (termasuk dana) untuk Pengendalian Hepatitis 4. Perluasan kab/kota pelaksana pengendalian Hepatitus 7. Penguatan upaya pencegahan dgn catch up immunization Hepatitis B pada populasi berisiko
LANGKAH PENGUATAN 2015
-2019
(2) 8. Peningkatan Akses Masyarakat Pada Layanan Tatalaksana Hepatitis : – Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM – Perluasan jejaring layanan – Peningkatan kapasitas diagnostik – Penyediaan obat yang terjangkau
TANTANGAN KEDEPAN BESARAN MASALAH UKM vs UKP
KESINAMBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM
DAMPAK PENYAKIT
TANTANGAN KE DEPAN
ADANYA PERILAKU BERISIKO & INFEKSI LAIN
KOMITMEN & KEPEDULIAN
SDM KETERBATASAN AKSES
Back
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
SALAM HEPATITIS
SELAMAT DATANG PESERTA PENINGKATAN KAPASITAS PELAKSANA DETEKSI DINI HEPATITIS TAHUN 2016