Kasus 1.docx

  • Uploaded by: supartono
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 415
  • Pages: 3
PENDARAHAAN PASCA PENCABUTAAN GIGI Pasien laki –laki usia 47 tahun datang berobat ke klinik gigi ditemani oleh anaknya. Ia mengatakan bahwa ada masalah pada gigi belakang bawah kanan, gigi tersebut sudah sering menimbulkan gangguan. Gigi tersebut kadang menimbulkan rasa sakit tetapi setelah minum obat penahan rasa sakit,rasa sakit tersebut hilang. Gigi tersebut juga sering menimbulkan gangguan pada saat makan. Tujuan dari laki – laki tersebut adalah ingin dilakukan pencabutan. Anamnesa : Os ingin melakukan pencabutan gigi belakang bawah kanan Pemeriksaan Fisik : - Gigi 47 goyang o2 - Karies pulpa - Gingiva TAK - S (-), CE (-), P/T (-) Diagnosa : Gigi 47 nekrose pulpa disertai goyang Informed Concent : - TD 130/90 mmhg - Tidak ada riwayat penyakit a. Hypertensi b. Jantung c. Diabetes melitus d. Alergi - Tidak ada obat rutin yang diminum a. Obat hypertensi b. Obat jantung

c. Obat DM d. Obat Pengencer Darah - Tanda tangan dilakukan oleh dokter, pasien,saksi Terapi / Tindakan : - Anasthesi lokal dengan Scandonest 3% - Ekstraksi gigi Permasalahan : Pencabutan gigi telah dilakukan, tetapi saat gigi berhasil dikeluarkan os mengalami perdarahan yang cukup hebat. Darah mengalir terus menerus, os diminta untuk menggigit tampon cukup keras, darah tetap mengalir. Lalu os diberikan obat penghenti perdarahan ( Adona Forte 2 tab), dan dilakukan penjahitan. Setelah ditunggu beberapa saat akhirnya darah berhenti. Setelah itu dilakukan pengukuran tekanan darah, tekanan darah os normal dan os dalam keadaan sadar. Akhirnya os mengatakan bahwa dirinya penderita hypertensi dan minum obat pengencer darah setiap hari. setelah kondisi os stabil, os diperbolehkan untuk pulang. Dengan catatan harus kembali kontrol . Tujuh hari kemudian, klinik gigi mendapat surat panggilan kepolisian. Isi surat tersebut bahwa pasien melakukan tuntutan dan menyatakan adanya malpraktik.

Pembahasan Kasus Kasus Mal Pratek 1.

Aspek Hukum

Dalam kasus ini secara hukum dokter dinyatakaan tidak bersalah dan tidak melakukan

tindakan malpraktik. Karena dokter sudah melakukan

prosedur anamnesa, pemeriksaan, tindakan sesuai dengan prosedur dan pengisian informed consent secara lengkap.

2.

Aspek Kode Etik

Pada perinsip etik di sebutkan “Tidak merugikan (Nonmaleficience)” artinya Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Kejujuran (Veracity) yang intinya memberikan informasi kepada klien tentang keadaan yang sedang di alaminya. . Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. 3. -

Aspek Disiplin Praktik SOP di kerjakan sesuai prosedure

Related Documents


More Documents from "elhant"

Kasus 1.docx
December 2019 6