KARYA TULIS PROGRAM PERMAGANGAN BAKTI BCA TAHAP II
Disusun oleh : Tantri Permanasari Teller Bakti BCA Angkatan 244
BCA KCP RENGASDENGKLOK 2014
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas karya tulis magang bakti BCA ini telah disahkan dan disetujui oleh :
Kabag Layanan Operasional
Kabag CSO
Lina Marliana
Sri Astuti
Mengetahui, Pemimpin Cabang
Diding Wiraatmaja
i
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan masa permagangan sebagai Teller Bakti BCA Tahap II dengan lancar. Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ini. Saya menyadari bahwa program permagangan Bakti BCA Tahap II ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Atas segala bantuannya, maka perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar – besarnya kepada : 1. Bapak Diding Wiraatmaja , selaku Pemimpin KCP Rengasdengklok 2.Ibu Lina Marliana , selaku Kabag Layanan Operasional 3.Ibu Sri Astuti , selaku Kabag CSO 4. Rekan-rekan Teller, CSO dan BO yang telah membantu saya. 5.Dan semua pihak yang telah banyak membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan permagangan Bakti BCA Tahap II ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuannya. Semoga Tuhan Melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Penulis
Tantri Permanasari
ii
Daftar isi
Lembar pengesahan
i
Kata Pengantar
ii
Daftar isi
ii
BAB I
BAB II
BAB III
: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Bakti Tahap II
1
1.2 Tujuan Program Bakti Tahap II
2
: PEMBAHASAN 2.1 Transaksi Tambahan Teller Bakti Tahap II
3
2.2 Pengetahuan Tambahan Teller Bakti Tahap II
5
: PENUTUP 3.1 Kesimpulan
6
3.2 Saran
6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Program Permagangan Bakti BCA II
Seperti program permagangan Teller Bakti BCA Tahap I, sebagai perwujudan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, BCA memberikan kesempatan kepada para peserta untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan mendapatkan pengalaman magang dibidang perbankan. Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keahlian para peserta magang Tahap I ( Teller Bakti Tahap I ) melalui praktek kerja di BCA, diselenggarakan program Permagangan Bakti BCA Tahap II yang lebih sering disebut sebagai “Teller Tahap Terampil ”. Program Teller Bakti ini memberikan kesempatan untuk para peserta permagangan belajar lebih lanjut tentang valuta asing (valas) Latar belakang program permagangan Teller Bakti ini disebabkan karena di era persaingan bebas ini penyedia lapangan kerja cenderung menginginkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan siap pakai. Sehingga BCA memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan pengetahuan / pengalaman tambahan agar dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.
1
1.2Tujuan Program Permagangan Bakti BCA Tahap II
Tujuan program lanjutan ini sendiri yaitu membantu pemerintah dalam meningkatkan SDM, meningkatkan peluang penciptaan lapangan kerja, memberikan pengetahuan dan keahlian kerja di bidang perbankan bagi para peserta magang, dan memberikan bantuan beasiswa bagi para peserta untuk dapat melanjutkan pendidikan formal ataupun informal, sehingga memperbesar peluang para peserta magang untuk mendapatkan kerja di kemudian hari. Untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan Program Permagangan Tahap II ini BCA memiliki kualifikasi peserta Program Permagangan Lanjutan antara lain :
Telah menyelesaikan Program Permagangan Teller Bakti BCA Tahap I
dengan
predikat “Baik”,
Lulus seleksi Program Permagangan Bakti BCA Lanjutan,
Mendapatkan rekomendasi dari tempat magang sebelumnya,
Memiliki kemauan yang kuat dan baik untuk meneruskan program,
Memiliki kepribadian dan kinerja yang baik,
Menjalani pelatihan sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan,
Serta memiliki kemauan dan tanggung jawab untuk diberikan wewenang transaksi lebih tinggi lagi. Lokasi penempatan Teller Bakti Lanjutan di jabotabek Sedangkan Teller Bakti non
Pooling ditempatkan di cabang yang sama dengan cabang penempatan Tahap I.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Transaksi Tambahan Teller Bakti Tahap II
Peserta yang lulus training Teller Bakti Lanjutan Tahap II akan mendapatkan surat tugas dan memulai tugasnya di kantor cabang sebelumnya. Pada permagangan Lanjutan ini Teller Bakti diberikan tanggung jawab lebih dari Tahap pertama, yaitu memproses transaksi Valas ( Valuta Asing ). Produk – produk valas ini antara lain Giro Valas, Depasito Berjangka Valas, BCA Dollar, BCA Remittence, dan Travelers Cheques ( TC ). Di sini saya diajarkan bagaimana cara memposting transaksitransaksi tersebut. Mulai dari transaksi BN (Bank Notes) sampai TT (Telegraphic Transfer) Transaksi valas mencakup mengenai setoran atau tarikan rekening valas, baik dengan mata uang yang sama maupun beda. Setiap kali Teller menginput di BDS-IBS harus memperhatikan mata uang yang diinput, apabila di BDS-IBS menunjukan mata uang yang tidak sama dengan mata uang yang dikehendaki dengan cara menekan tombol Shift+[F9] baru diganti mata uangnya. Transaksi yang dapat dilayani Teller dalam transaksi IDS adalah : Setoran
Setoran rekening valas, sumber dana dari Banknotes
Setoran rekening valas, sumber dana dari uang tunai rupiah
Setoran rekening valas, sumber dana dari rekening rupiah
Setoran rekening valas, sumber dana dari rekening valas dalam mata uang yang sama ( 1:1 ) bisa dari BCA dolar maupun giro valas
Setoran rekening valas, sumber dana dari rekening valas dalam mata uang yang beda
Setoran rekening valas, sumber dana dari TC (Travellers Cheques)
3
Tarikan
Tarikan rekening valas, dibayar secara tunai [banknotes]
Tarikan rekening valas, di transfer ke rekening rupiah [cair]
Tarikan rekening valas, di transfer ke rekening valas dalam mata uang yang sama [pemindahan]
Tarikan rekening valas, di transfer ke rekening valas dalam mata uang yang beda [konversi] Selama peserta menjalani Program Permagangan Teller Bakti Lanjutan ini, para
peserta juga akan diberi penilaian dan akan diberikan bimbingan oleh Mentor ( Head Teller ) di cabang penempatan. Penilaian peserta akan dilihat dari berbagai aspek, diantaranya :
Aspek ketelitian dan kecepatan.
Aspek standar layanan ( SMART ). Untuk itu peserta akan diikut sertakan dalam penilaian SMART Teller yang akan mendapatkan penghargaan. Peserta yang dinilai dengan predikat “BAIK” akan mendapatkan setifikat dan
beasiswa.
4
2.2Pengetahuan Tambahan Teller Bakti Tahap II
Semakin berkembangnya jenis dan volume kegiatan usaha lembaga keuangan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih pada operasional perbankan, diikuti pula dengan perkembangan bentuk kejahatan yang komplek dengan jaringan internasional melalui white collar crime atau money laundering. Seiring perkembangan teknik dan modus operasi kejahatan, maka lembaga keuangan dan penunjang sector keuangan perlu melaksanakan Prinsip Pengenalan Nasabah. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif atau filter untuk menjaga agar lembaga-lembaga dalam sistem keuangan tidak mudah digunakan sebagai sarana atau obyek kejahatan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No.3/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah ( Know Your Custumer ) dan sebagaimana diubah dengan PBI No.3/23/2003 tanggal 13 Desember 2001 dan No.5/21/PBI/2003 tanggal 17 Oktober 2003, sebagai salah satu upaya mencegah agar bank tidak menjadi sarana money laudering.
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah ( Know Your Customer ) meliputi: 1. mengetahui identitas nasabah. 2. memantau kegiatan transaksi yang dilakukan nasabah. 3. melaporkan transaksi keuangan mencurigakan ( suspicious transaction report). 4. nasabah walk-in custumer yang bertransaksi dengan uang tunai 100 juta atau lebih yang “tidak terkait” rekening nasabah, wajib mengisi form IDS 206/c/2013 dan copy identitas. 5. Apabila transaksi tunai yang “tidak terkait”rekening nasabah mencapai 500juta atau lebih, maka cabang harus melaporkan ke UKPN (Unit kerja Prinsip Pengenalan Nasabah) 6. Pembukaan rekening untuk nasabah yang memiliki resiko tinggi harus disetujui oleh pejabat satu tinggat lebih tinggi dari pejabat yang berwenang. 7. Nasabah yang ingin membeli mata uang asing harus membuat surat pernyataan dan menyiapkan dokumen underlying dan NPWP untuk pembelian mata uang asing ekuivalen lebih dari 100.000 USD. 8. Teller mencatat cheklist setiap pembelian mata uang asing dari rupiah,pada kolom deal ID di isi dengan melakukan inquiry 1671 dan tujuan transaksi harus jelas. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Program Permagangan Teller “Bakti BCA” Tahap II ini memberikan kesempatan saya untuk menjalani masa magang sebagai Teller di kantor cabang BCA yang ditunjuk selama satu tahun. Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) melalui permagangan, yaitu menjembatani kesenjangan antara lulusan pendidikan dan dunia kerja sehingga para peserta berpeluang
3.2 Saran Agar pihak BCA sebaiknya lebih memperhatikan fasilitas peserta Bakti BCA agar peserta dapat bekerja lebih baik, seperti : Uang saku yang memadai, bonus,
fasilitas
kesehatan yang lebih baik, kesejahteraan bakti(tidak ada lagi karyawan kontrak), semua bakti bisa berkesempatan mengikuti PDCK dan lain-lain. Demikian karya tulis ini saya buat, semoga dapat memberikan manfaat bagi saya pribadi maupun pihak BCA dimasa yang akan datang. Serta dapat memberikan inspirasi bagi para pembacanya. Mohon maaf apabila masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan penulisan dan lainnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
6