Karya Ilmiyah.docx

  • Uploaded by: Evi Lisna
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karya Ilmiyah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,114
  • Pages: 31
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI TEHNIK KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM TARBIYYATUSSUNNAH KAMPUNG BARU CIBARAJA CISAAT SUKABUMI Disusun Oleh: Nama : Elis Yulipah NIM : 819477592 Email : [email protected]

ABSTRAK Menggambar merupakan kebiasaan anak pada Usia Dini. Kegiatan Menggambar seperti halnya menyanyi dapat dilakukan dengan kesadaran penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun sekedar membuat gambar tanpa atri. Kegiatan ini dimulai dari menggerakan tangan untuk mewujudkan sesuatu bentuk gambar secara tidak di sengaja, sampai dengan menggambar untuk maksud tertentu. Penelitian ini bertujuan : 1) Mendeskripsikan langkah-langkah kegiatan menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 2) Mendeskripsikan peningkatan kemampuan pengembangan Tehnik Kolase melalui kegiatan kreativitas menggambar anak di kelompok B2 Penelitian ini dilakukan di TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat Sukabumi, subjek peneliti adalah anak kelompok B2 dengan jumlah anak 15 orang. TK ini masih berada dilingkungan anak yang masih belum mengenal/faham tentang kreatifitas dalam hal menggambar. Penelitian ini menggunakan rancanagn PTK. Tehnik pengumpulan datanya dengan melalui lembar observasi dan dokumentasi berupa foto selama pembelajaran. Dan Analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif berbentuk tindakan kelas dan dirancang dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan (planning) pelaksanaan tindakan (action) pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus sampai tanggal 30 Agustus 2013, dan siklus ke 2 dilaksanakan tanggal 02 September sampai dengan tanggal 06 September 2013 Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan tehnik kolase dapat meningkatkan kretivitas menggambar pada anak kelompok B2 di TK Islam Tarbiyyatussunnah. Berdasarkan lembar observasi pada siklus I hasil aktifitas pembelajaran anak adalah 61,6% dan sikus 2 hasil aktifitas anak meningkat menjadi 93,3% dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan dari siklus I ke siklus 2 meningkat 31,7%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak melalui tehnik kolase di kelompok B2. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang inofatif, menarik dan menyenangkan dalam kegiatan pembejaran sehari-hari di kelas untuk mencapai hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa perkembangan anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak, salah satu potensi yang perlu di kembangkan adalah tentang wawasan dan rasa seni anak. Kesenian merupakan salah satu potensi dasar anak sebagai bentuk dari kecerdasan jamak, melalui pengembangan potensi seni anak berarti juga mengembangkan kecerdasan. Jika potensi ini tidak di kembangkan sejak dini, meskipun dapat di kembangkan pada tahun-tahun sesudahnya, namun hasil yang dicapai tidak akan seoptimal apabila dikembangkan pada masa emasnya. Pengembangan seni di TK sangat penting bagi anak. Berdasarkan hasil observasi dan hasil diskusi dengan teman sejawat terhadap kegiatan menggambar dilakukan di kelompok B 2 TK Islam Tarbiyyatussunnah, di temukan masih rendahnya kemampuan kreativitas anak dalam menggambar apalagi untuk mengenal media-media/ bahan-bahannya yang digunakan. Faktor penyebab kesulitan anak dalam menggambar karena kurangnya minat anak dalam kegiatan menggambar sehingga tidak konsentrasi. Kurangnya media pembelajaran yang ada sehingga tidak termotivasi untuk belajar kegiatan menggambar tersebut, Strategi dan metode pembelajaran guru kurang bervariasi sehingga anak menjadi kurang bergairah untuk belajar kegiatan tentang menggambar. Dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran tentang menggambar masih banyak, yang masih mempunyai kemampuan kurang atau dibawah nilai ketuntasan minimal adalah 8 anak dari jumlah keseluruhan 15 anak. Jika prosentasikan mencapai 53,33%, ini berarti anak yang sudah mencapai 46,66% saja. Padahal nilai prosentase tersebut masih jauh dibawah standar ketuntasan minimal.

1

Mengingat pentingnya pengembangan kemampuan menggambar bagi perkembanganan anak. Maka masalah tersebut harus segera diatasi. Kalau tidak cepat diatasi dan di selesaikan maka anak akan mengalami kesulitan dan tidak menyukai pembelajaran menggambar melalui tehnik kolase, ini berpengaruh pada anak usia dini untuk pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu perlu di lakukan sebuah tindakan perbaikan kegiatan pembelajaran, salah satu kegiatan pembelajaran yang akan digunakan untuk perbaikan ini yaiitu saya memilih menggunakan media pembelajaran menggambar melalui tehnik kolase. Dengan demikian judul yang saya ambil dalam penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan kemampuan kreatifitas menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat Sukabumi. Menurut kamus Modern Art, A Collins Larousse Concise Encylopedia kolase (Collage) adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel potongan-potongan kertas atau material lain untuk membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah Meningkatkan kemampuan kreatifitas menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat Sukabumi ?”

2

C. Tujuan Perbaikan Sesuai

rumusan

masalah

tersebut

diatas

pembelajaran dalam penelitian ini adalah untuk

maka

tujuan

perbaikan

Meningkatkan kemampuan

kreatifitas menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Anak, dapat menignkatkan kemampuan menggambar melalui tehnik kolase dan anak senantiasa semangat dan menyukai pembelajaran ini 2. Guru, untuk

menambah wawasan dan sumber inspirasi untuk

meningkatkan kualitas diri sebagai guru profesional 3. Sekolah, memberikan kontribusi positif untuk kemajuan khasanah pengetahuan khususnya dibidang pengembangan motorik halus.

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Menggambar Menggambar adalah membuat gambar-gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores, mencerahkan benda tajam kebenda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan kebiasaan anak pada usia dini. Kegiatan menggambar seperti halnya menyanyi dapat dilakukan dengan kesadaran penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun sekedar membuat gambar tanpa arti. Kegiatan ini dimulai dari menggerakan tangan untuk mewujudkan sesuatu bentuk gambar secara tidak sengaja, sampai dengan menggambar untuj maksud tertentu. Anak-anak akan merasa senang setelah menggambar karena hal itu menjadi suatu cara berkomunikasi kepada orang lain. Apalagi ketika gambar anak tersebut ditanggapi oleh orang tua dengan pertanyaan tentang makna dan arti bentuk gambar yang dihasilkan.  Manfaat Menggambar a. Menggambar sebagai alat bercerita ( bahasa visual/bentuk) b. Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan c. Menggambar sebagai alat bermain d. Menggambar melatih ingatan e. Menggambar melatih berfikir komprehensif (menyeluruh) f. Menggambar sebagai media sublimasi perasaan g. Menggambar melatih keseimbangan h. Menggambar mengembangkan kecakapan emosional i. Menggambar melatih kreativitas anak j. Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung.

4

B. Pengertian Kolase Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas, 2001,580). Dari definisi tersebut dapat diuraikan pengertian kolase, yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan apapun yang dapat dirangkum (kolaborasikan) sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi, dapat di golongkan/ dijadikan bahan kolase. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat, jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potonganpotongan foto,benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.Karya kolase digemari oleh pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst, Henri Mattise. Kolase kaya akan unsur pendidikan komplit bagi perkembangan otak anak, diantaranya bermain dan berkreasi,belajar mengenal bentukbentuk geometris dan warna,melatih kemampuan motorik halus dan lainnnya.

Selain itu, manfaat kolase dapat dirasakan sekali untuk : a. membantu kemampuan berbahasa dengan jalan anak bisa menjelaskan makna dibalik hasil karyanya kepada guruguru/ayahibu b. melatih kepekaan estetis dan berempati pada barangbarang yang sudah tidak dipakai lagi. Manfaat Kolase Dan Kebersihan Lingkungan Imajinasi anak bisa saja dalam wujud material yang akan digunakan, kalau diarahkan bahannya dapat berasal dari bahan-bahan bekas atau sampah (yang sudah dibersihkan) sehingga kebersihan lingkungan rumah tetap terjaga baik. Memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai (sampah) mendukung gerakan daur-ulang, kertas koran bekas, plastik, dedaunan, apabila

5

diaplikasikan ke medium datar maupun tiga dimensi dapat menghasilkan karya seni yang unik dan menarik.

Sejarah Seni Kolase Dunia Sejarah seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira pada abad 17. selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan kotakota lain di Eropa. Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman disebabkan keunikan tampilannya yang menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya.

C. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas Menurut Muhibin Syah, Zoo ( dalam metode pengembangan prilaku dan Kemampuan Dasar Usia Dini). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang kejadianm aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Moeslihatoen, 2004 (dalam metode pengembangan prilaku dan kemampuan Dasar Anak Usia Dini) hal- hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian tugas anak adalah : 1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan pengembangan, maka tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaik-baiknya. 2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan. 3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.

6

4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas. 5.

Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri bukan untuk pendidik

D. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks, haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber belajar yang dapat mendorong anak untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui bermain. Media berasal dari bahasa latin yang artinya “ antara “ dalam bentuk jamak pengertian tersebut menggambarkan suatu perantara dalam menyampaikan informasi dari suatu sumber kepada penerima. Dalam konteks sekolah sumber informasi adalah guru dan penerimanya adalah anak. Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anaka untuk belajar. Sedangkan Briggs berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar : Henich Molenda, dan Russel ( 1993 ) media merupakan seluruh komunikasi.

7

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PENGEMBANGAN A. Subjek Penelitan Penelitian ini dilakukan di TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat-Sukabumi. Tk ini masih berada dilingkungan anak yang orangtuanya masih belum mengenal /faham tentang kreatifitas dalam hal menggambar, karena guru kurang memberi bimbingan, sehingga anak dalam mengenal menggambar melalui tehnik kolase kurang memahaminya. Disamping itu kemampuan daya tangkap anak juga kurang serta belum mengenal bahanbahan atau media-media yang akan di gunakan dalam kegiatan menggambar melalui teknik kolase. Sedangkan subjek penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat-Sukabumi, dalam satu rombongan belajar sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan. Model pembelajaran yang diterapkan di Tk ini adalah model Area lingkup perkembangan yang menjadi focus permasalahan dalam penelitian ini adalah motorik halus. Waktu yang menggunakan penelitan ini menggunakan 2 siklus. Siklus 1 dengan tema “ kesukaanku “ dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 agustus sampai hari jum’at tanggal 30 agustus 2013, untuk siklus II dengan tema “ Panca Indra “ dilaksanakan hari senin tanggal 26 agustus 2013 sampai hari jum’at tanggal 30 agustus 2013, untuk siklus II dengan tema “ Panca Indra “ dilaksanakan hari senin tanggal 02 september sampai hari jum’at tanggal 06 september 2013 kegiatan belajar di mulai dari jam 8.00 sampai jam 10.30. B. Deskripsi Per Siklus Penelitian ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar melalui tehnik kolase yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari lima kali pertemuan pembelajaran, satu siklus di buat dalam lima RKH dan lima scenario perbaikan. Kegiatan ini dimulai dengan

8

perencanaan tindak perbaikan, kemudian dilaksanakan dalam kegiatan yang nyata, sekaligus dilaksanakan pengamatan proses dan hasilnya menjadi bahan untuk refleksi, dan perbaikan berikutnya. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan penelitian per siklus : Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada siklus 1 tema yang digunakan adalah tentang “ kesukaanku “ adapun rencana yang di buat dalam RKH yang sesuai dengan tindak perbaikan yaitu untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar di kelompok B2 dengan menggunakan tehnik kolase, adalah sebagai berikut :

RKH pertemuan 1 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang makanan kesukaan dengan indicator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar kemudian masuk ke area seni untuk memperlihatkan bahan-bahan / media yang akan digunakan serta menjelaskan bagaimana caranya menggambar dengan tehnik kolase. Di Area seni ini anak mengerjakannya secara bersama-sama dengan senang hati.

RKH pertemuan 2 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang minuman kesukaan dengan indicator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “

9

Langkah-Langkah Perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar untuk mengenalkan bahan / media yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan tehnik kolase kemudian anak-anak masuk ke area seni

untuk

menerima

lembaran

kerja

dari

guru.

Anak-anak

senang

mengerjakannya dengan teman-temannya.

RKH pertemuan 3 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang warna kesukaan ( warna balon ) dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “

Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar untuk mengenalkan bahan / media yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan tehnik kolase, kemudian anak-anak masuk ke area seni untuk menerima lembaran kerja dari guru. Anak-anak melakukan kegiatan tersebut secara bersama-sama. RKH pertemuan 4 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang mainan kesukaan dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi setengah lingkaran, anak-anak memperhatikan guru yang sedang memperkenalkan media / bahan yang akan digunakan serta menerima penjelasan guru tentang cara-cara menggambar dengan tehnik kolase, kemudian anak-anak masuk ke area seni

10

sambil menerima lembaran kerja dari guru, anak-anak mengerjakannya dengan baik. RKH pertemuan 5 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang baju kesukaan dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi setengah lingkaran, guru memperlihatkan media / bahan-bahan yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan menggunakan tehnik kolase, Anak-anak memperhatikannya dengan seksama, kemudian anak-anak masuk ke area seni sambil menerima lembar kerja, lalu mengerjakannya dengan baik. 2. Tahap Pelaksanaan a.

prosedur Pelaksanaan PTK Pelaksanaan kegiatan pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar dengan menggunakan tehnik kolase. Prosedur pelaksanaan perbaikan dilaksanakan secara bertahap, sistematis dan berkesinambungan dalam 2 siklus. Agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai dengan harapan maka dalam penelitian ini dibutuhkan orang lain seperti teman sejawat, penilai dan supervisor. Adapun tugas dari penilai selama mengalamu proses berjalannya kegiatan perbaikan tersebut adalah menilai RKH dengan menggunakan APKG I, menilai pelaksanaann tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan APKG 2, dan menyerahkan hasil pengamatan kepada supervisor. Dan tugas supervisor adalah memberikan orientasi PKP kepada mahasiswa, berperan aktif dalam pertemuan tutorial, membimbing dan mensupervisi mahasiswa dalam PKP, menilai rancangan siklus untuk setiap sekenario perbaikan. Mereview RKH dan refleksi yang dibuat mahasiswa dan mereview hasi penilaian I dan penilaian 2,

11

menilai mahasiswa melakukan simulasi kegiatan perbaikan di kelas tutorial dan membimbing serta member masukan dalam pembuatan laporan. b. Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan. Pembelajaran berlangsung seperti pembelajaran biasa jam 07.30, anak berbaris untuk melakukan ikrar pagi, dilanjutkan dengan kegiatan olah raga supaya badan anak sehat dan segar, lalu bernyanyi , berdo’a dan bercakap-cakap tentang tema dilanjutkan penjelasan tentang kegiatan belajar yang akan di lakukan hari ini. Kegiatan inti pada jam 08.00 sampai jam 09.00, pada kegiatan ini anak belajar sesuai minat di area yang disediakan, salah satu area yang disediakab adalah area seni sebagai kegiatan perbaikan, setelah itu anak istirahat makan dan bermain diluar dan didalam kelas sampai jam 09.30 dilanjutkan dengan kegiatan akhir sebagai penenangan , anak diajak diskusi tentang kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan esok hari serta tindak lanjut sampai jam 10.00 setelah itu anak merapihkan diri, berdo’a dan pulang. Selama proses tindakan perbaikan pembelajaran

berlangsung

peneliti

dibantu

oleh

teman

sejawat

dalam

mendokumentasikan kegiatan dan mengamati perkembangan anak, sebagai bahan masukan untuk melihat keberhasilan tindakan dan sebagai bahan untuk refleksi. C. Prosedur Kegiatan Pengembangan 1) Pertemuan I Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan berjinjit, kemudian bernyanyi, berdoa dan bercakap-cakap tentang

tema makanan kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan tulisan dengan gambar, area matematika meniru huruf d dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang makanan kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain. Kegiatan penutup : Bermain tebak-tebakan, berdo’a pulang.

12

2) Pertemuan 2 Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan dengan tumit sambil membawa gelas dengan berisi air, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema minuman kesukaan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu : area bahasa meniru kata “setiap pagi aku minum susu”, area matematika meniru angka 2 dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang minuman kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Bercakap-cakap, berdo’a, pulang.

3) Pertemuan 3 Pertemuan diawali dengan berolah raga meloncat dari atas meja, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema warna

kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa mengelompokan kata yang sejenis“, area matematika meniru angka 3 dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang warna kesukaan (warna balon) , setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : tanya jawab tentang macam-macam warna, berdo’a, pulang.

4) Pertemuan 4 Pertemuan diawali dengan berolah raga melambungkan dan menangkap bola, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema mainan kesukaan dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan huruf konsonan dengan gambar ,area matematika menyusun gambar bola dari besar-kecil, dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang mainan kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas

13

tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Bernyanyi bersama, berdo’a, pulang.

5) Pertemuan 5 Pertemuan diawali dengan berolah raga berlari sambil melompat, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema baju

kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa bercerita tentang gambar yang dibuatnya ,area matematika memasangkan gambar sesuai dengan pasangannya,

dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase

tentang baju kesukaan , setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Mengucapkan do’a memakai baju, berdo’a, pulang.

3. Tahap Pengamatan Setelah

dilaksanakan

tindakan

perbaikan

pada

siklus

I

peneliti

mengumpulkan data dari hasil pengamatan selama proses pelaksanaan berlangsung

dengan

dibantu

oleh

teman

sejawat.

Adapun

instrument

pengumpulan data tersebut seperti Format Observasi Perkembangan anak, Format Hasil Pengamatan.

D. Refleksi Pada tahap refleksi yang dilaksanakan setiap hari, dari RKH 1-5 siklus pertama dan RKH siklus, hasil pengamatan yang dituangkan dalam refleksi bersama teman sejawat, adalah untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan perbaikan / penelitian, maka akan ditemukan kelemahan dan kekuatan dalam merancang dan melakukan kegiatan pembelajaran, misalnya kelemahan dan kekuatan dalam menggunakan media pembelajaran, dll Dari data hasil refleksi dan data lain yang diperoleh, jika dalam siklus 1 kemampuan anak belum ada peningkatan seperti yang diharapkan, atau sudah menunjukan peningkatan tetapi belum mencapai standar ketentuan minimal maka

14

harus dilaksanakan siklus 2 sampai mendapatkan hasil peningkatan yang di harapkan. Siklus 2 1. Tahap Perencanaan Karena di siklus 1 masih belum mencapai hasil yang diinginkan maka dilakukan siklus 2, dalam meningkatkan kemampuan menggambar di kelompok B2 dengan menggunakan tehnik kolase yang harus lebih ditingkatkan diantaranya media yang digunakan harus lebih bervariasi dan motivasi guru harus lebih ditingkatkan lagi agar kemampuan dan semangat anak-anak betul-betul meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Tema yang digunakan berbeda dengan siklus 1 yatiu tema Panca Indera adapun rancangannya sebagai berikut :

RKH pertemuan 1 : Tindakan yang anak dilaksanakan/ alternatif perbaikan Kegiatan anak untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan menggambar melalui tehnik kolase dengan indikator yang dipakai “membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media” dalam RKH ini anak-anak akan diajak ke area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang alat indera. Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar kemudian masuk ke area seni untuk mengenalkan bahan-bahan/media yang anak digunakan serta menjelaskan bagaimana caranya menggambar dengan tehnik kolase. Diarea seni ini anak-anak menerima lembaran kerja dan mengerjakan bersama-sama.

RKH pertemuan 2 : Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang fungsi alat indera dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “

15

Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar untuk mengenalkan bahan / media yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan tehnik kolase kemudian anak-anak masuk ke area seni untuk menerima lembaran kerja dari guru. Anak-anak senang mengerjakannya dengan teman-temannya.

RKH pertemuan 3 Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang Pembauan dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi melingkar untuk mengenalkan bahan / media yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan tehnik kolase, kemudian anak-anak masuk ke area seni untuk menerima lembaran kerja dari guru. Anak-anak melakukan kegiatan tersebut secara bersama-sama. RKH pertemuan 4 Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang Pengecap rasa dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi setengah lingkaran, anak-anak memperhatikan guru yang sedang memperkenalkan media / bahan yang akan digunakan serta menerima penjelasan guru tentang cara-cara menggambar dengan tehnik kolase, kemudian anak-anak masuk ke area seni sambil menerima lembaran kerja dari guru, anak-anak mengerjakannya dengan baik.

16

RKH pertemuan 5 Tindakan yang akan dilaksanakan /alternatif perbaikan Kegiatan anak adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggambar melalui tehnik kolase tentang perabaan dengan indikator yang dipakai “ Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media “ Langkah-langkah perbaikan Guru mengajak anak-anak duduk diatas karpet dengan posisi setengah lingkaran, guru memperlihatkan media / bahan-bahan yang akan digunakan sekaligus menjelaskan cara-cara menggambar dengan menggunakan tehnik kolase, Anak-anak memperhatikannya dengan seksama, kemudian anak-anak masuk ke area seni sambil menerima lembar kerja, lalu mengerjakannya dengan baik. 2. Tahap Pelaksanaan 1. Prosedur Pelaksanaan PTK Pada pelaksanaan siklus 2 ini orang yang membatu memberikan bimbingan dalam menilai pelaksanaan masih sama, namun sebelum dilaksanakan siklus 2 peneliti mengkonsultasikan rancangan perbaikan supervisor 1 dan supervisor 2 yang sebelumnya mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman sejawat.

2. Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus 2 ini, kegiatan pembelajaran berlangsung sama seperti pembelajaran siklus 1 di mulai pada jam 07.30, anak berbaris untuk melakukan ikrar, dilanjutkan dengan kegiatan olah raga supaya badan sehat dan segar, lalu bernyanyi, berdo’a, mengaji dan bercakap-cakap tentang tema dilanjutkan penjelasan tentang kegiatan belajar yang akan dilakukan hari ini. Kemudian kegiatan inti pada jam 08.00 sampai jam 09.00, pada kegiatan ini anak belajar sesuai minat di area yang di sediakan, salah satu area yang di sediakan adalah area seni sebagai kegiatan perbaikan. Setelah itu anak istirahat makan dan bermain didalam dan diluar kelas sampai jam09.30, dilanjutkan dengan kegiatan akhir sebagai penerangan anak diajak diskusi tentang

17

kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan esok hari serta tindak lanjut sampai jam 10.00 setelah itu anak berdoa dan pulang. 3. Prosedur kegiatan pengembangan 1) Pertemuan 1 Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan maju pada garis lurus, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema panda indera dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan alat indera dengan kata ,area matematika meniru huruf”e”, dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang alat indera (mata), setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Mengucapkan syair mataku ada dua, berdo’a, pulang.

2) Pertemuan 2 Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan berjinjit, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema fungsi alat indera dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menggambar bebas dengan kata ,area matematika memasang alat indera dengan pasangannya”, dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang fungsi alat indera setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Mengulang mengucapkan syair mataku ada dua, berdo’a, pulang.

3) Pertemuan 3 Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan mundur, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema pembauan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan tulisan dengan benda-benda yang berbau, area matematika menyusun gambar bunga dari tinggi - rendah dan area seni yaitu menggambar

18

dengan tehnik kolase tentang pembauan setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : mencoba menjawab pertanyaan guru , berdo’a, pulang.

4) Pertemuan 4 Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan kesamping pada garis lurus, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema macammacam rasa dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menempel kata-kata yang huruf awalnya sama , area matematika mengelompokan macam-macam rasa menurut bentuk dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang macam-macam rasa setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : tanya jawab tentang macam-macam rasa, berdo’a, pulang.

5) Pertemuan 5 Pertemuan diawali dengan berolah raga merayap dan merangkak, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema perabaan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menempel kata-kata yang huruf awalnya sama, area matematika menyusun mengenal halus kasar suatu benda dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang perabaan setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : bermain pesan berantai, berdo’a, pulang.

19

3. Tahap Pengamatan Setelah dilaksanakan tindakan perbaikan pada siklus 2 ini peneliti mengumpulkan data dari hasil pengamatan selamat proses pelaksanaan berlangsung

dengan

dibantu

oleh

teman

sejawat.

Adapun

instrument

pengumpulan data yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus 1.

4. Refleksi Setelah melaksanakan pengamatan hasil tindakan kegiatan, dilanjutkan dengan pengumpulan data, yang kemudian data tersebut dianalisa. Dari hasil analisa di temukan kelemahan dan kekuatan dari peneliti baik dalam rancangan maupun pelaksanaan. Apakah dengan menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 meningkat, dan berapa persen peningkatan itu terjadi.

20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Penelitian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari lima petemuan atau tindakan perbaikan pembelajaran. Dari setiap siklus tema yang digunakan adalah tema kesukaanku pada siklus 1 dan tema panca indera pada siklus 2. 1. Hasil penelitian siklus 1 a. Perencanaan siklus 1 Perencanaan

tindakan

disusun

meliputi

pembuatan

perencanaan

pembelajaran berupa skenario perbaikan dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH ), dengan tema kesukaanku, metode yang digunakan di area seni adalah metode pemberian tugas, persiapan bahan dan alat untuk kegiatan di area seni adalah : kertas, stik es, daun kering, kain perca, cangkang telur, biji-bijian, kapas dll. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus 1 terdiri dari lima pertemuan, dimulai pada hari senin tanggal 26 Agustus 2013 sampai hari jum’at tanggal 30 Agustus 2013 dengan paparan sebagai berikut : 1) Pertemuan 1 ( Senin, 26 Agustus 2013 ) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan berjinjit, kemudian bernyanyi, berdoa dan bercakap-cakap tentang

tema makanan kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan tulisan dengan gambar, area matematika meniru huruf d dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang makanan kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain. Kegiatan penutup : Bermain tebak-tebakan, berdo’a pulang.

21

2) Pertemuan 2 ( Selasa, 27 Agustus 2013 ) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan dengan tumit sambil membawa gelas dengan berisi air, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema minuman kesukaan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu : area bahasa meniru kata “setiap pagi aku minum susu”, area matematika meniru angka 2 dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang minuman kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Bercakap-cakap, berdo’a, pulang.

3) Pertemuan 3 ( Rabu, 28 Agustus 2013 ) Pertemuan diawali dengan berolah raga meloncat dari atas meja, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema warna

kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa mengelompokan kata yang sejenis“, area matematika meniru angka 3 dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang warna kesukaan (warna balon) , setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Setelah selesai mengerjakan tugas istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : tanya jawab tentang macam-macam warna, berdo’a, pulang. . 4) Pertemuan 4 ( Kamis, 29 Agustus 2013 ) Pertemuan diawali dengan berolah raga melambungkan dan menangkap bola, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema mainan kesukaan dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan huruf konsonan dengan gambar ,area matematika menyusun gambar bola dari besar-kecil, dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase tentang mainan kesukaan, setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area

22

sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Bernyanyi bersama, berdo’a, pulang. 5) Pertemuan 5 ( Jum’at, 30 Agustus 2013 ) Pertemuan diawali dengan berolah raga berlari sambil melompat, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema baju

kesukaan

dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa bercerita tentang gambar yang dibuatnya ,area matematika memasangkan gambar sesuai dengan pasangannya,

dan area seni membuat gambar dengan tehnik kolase

tentang baju kesukaan , setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Mengucapkan do’a memakai baju, berdo’a, pulang.

c. Pengamatan siklus 1 Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung di peroleh data pengembangan anak seperti Hasil Pengamatan sebelum tindakan , Format Observasi Perkembangan Anak, Hasil Pengamatan Siklus I Untuk siklus I ini ada peningkatan yang bagus dalam setiap kegiatan hanya masih

ada

yang

belum

berkembang

dalam

imajinasi

dan

kreativitas

menggambarnya tetapi hamper semua anak ada peningkatandan kemajuan dari sebelumya. Jadi untuk setiap kegiatan dari satu indikator dianggap sudah berhasil meskipun belum mencapai target. d. Refleksi Siklus I Dari hasil refleksi I terdapat kekuatan yang membuat tindakan perbaikan ini berhasil mengalami peningkatan walaupun belum semua anak diantaranya adalah memilih indikator yang sesuai dengan kebutuhan tindakan di sesuaikan dengan teori yang melandasi penelitian ini, yang dituangkan dalam peyusunan rencana

23

perbaikan mengetahui minat dan kebutuhan anak sehingga dalam mengemas kegiatan dilakukan dengan media yang bervariasi sehingga menarik minat anak dalam mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran. Namun di samping kekuatan masih terdapat beberapa kelemahan seperti kurang tepat memperkirakan waktu belajar anak ternyata anak lebih lama dalam mengerjakan menggambar dengan tehnik kolase karena harus teliti , sabar tekun, dan konsentrasi samapi anak mampu mengerjakannya sampai selesai, maka waktu yang tersedia menjadi kurang dan mendapat penambahan tetapi waktu istirahat anak menjadi berkurang begitupun dalam pengelolaan kelas masih ada anak ribut. Dari hasil pengamatan pembelajaran diatas dapat disampaikan bahwa dari kelima kegiatan tersebut sudah ada yang berhasil sesuai dengan indikator yang dipakai yaitu membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media, jadi anak-anak tidak lagi mendapat kesulitan dalam mengerjakannya, sehingga tidak perlu diulang di siklus berikutnya, fakta keberhasilan ini di sebabkan karena guru sering membahas tentang kegiatan ini. Tetapi untuk kegiatan lainnya masih harus diulang karena masih ada 38, 4% anak lagi yang belum mencapai kemampuan yang di harapkan. Dan salah satu fakta yang menyebabkan kegagalan tersebut karena masih ada anak yang belum konsentrasi dan diberi motivasi terus menerus sehingga dalam mengerjakannya lambat dan kurang rapi. Dalam siklus I keberhasilan sudah ada mencapai prosentase 61,6%, namun angka tersebut masih berada dibawah standar ketuntasan minimal (75%) jaid masih harus melakasanakan siklus 2, dengan harapan pada siklus 2 mendapat peningkatan yang lebih baik sesuai tujuan perbaikan. 2. Hasil penelitian siklus 2 a. Perencanaan Siklus 2 Berdasarkan hasil penelitian di siklus ke I masih ada kekurangan sehingga dibutuhkan siklus 2. Adapun perencanaan tindakan yang disusun dalam siklus 2 meliputi pembuatan perencanaan pembelajaran berupa skenario perbaikan dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH ), dengan tema Panca Indera, metode yang

24

digunakan untuk area seni ini adalah metode Demonstrasi dan pemberian tugas. Persiapan juga dilakukan dalam menyiapkan bahan dan alat untuk kegiatan di area seni adalah media yang bervariasi dari bahan-bahan yang sudah tidak dipakai beserta lembaran kerja anak, siklus 2 ini kegiatan kegiatan membuat gambarnya tidak sama dengan sikus I tetapi indikatornya sama yaitu membuat gambar dengan tehnik kolase dengan memakai berbagai media, jadi di sesuaikan dengan tema.

b. Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan tindakan siklus 2 terdiri dari lima pertemuan, dimulai seni, 02 September 2013 sampai hari Jum’at 06 September 2013 dengan paparan sebagai berikut : 1) Pertemuan 1 ( Senin 02, September 2013) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan maju pada garis lurus, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema panda indera dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan alat indera dengan kata ,area matematika meniru huruf”e”, dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang alat indera (mata), setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : Mengucapkan syair mataku ada dua, berdo’a, pulang.

2) Pertemuan 2 ( Selasa 03, September 2013) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan berjinjit, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema fungsi alat indera dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menggambar bebas dengan kata ,area matematika memasang alat indera dengan pasangannya”, dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang fungsi alat indera setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat,

25

makan, bermain Kegiatan penutup : Mengulang mengucapkan syair mataku ada dua, berdo’a, pulang.

3) Pertemuan 3 ( Rabu 04, September 2013) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan mundur, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema pembauan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menghubungkan tulisan dengan benda-benda yang berbau, area matematika menyusun gambar bunga dari tinggi - rendah dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang pembauan setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : mencoba menjawab pertanyaan guru , berdo’a, pulang.

4) Pertemuan 4 ( Kamis 05, September 2013) Pertemuan diawali dengan berolah raga berjalan kesamping pada garis lurus, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema macam-macam rasa dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menempel kata-kata yang huruf awalnya sama , area matematika mengelompokan macam-macam rasa menurut bentuk dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang macam-macam rasa setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : tanya jawab tentang macam-macam rasa, berdo’a, pulang. 5) Pertemuan 5 ( Jum’a 06, September 2013) Pertemuan diawali dengan berolah raga merayap dan merangkak, kemudian bernyanyi, berdoa, mengaji , bercakap-cakap tentang tema perabaan dan berbagi cerita dilanjutkan menjelaskan area yang ada pada hari ini yaitu area bahasa menempel kata-kata yang huruf awalnya sama, area matematika menyusun

26

mengenal halus kasar suatu benda dan area seni yaitu menggambar dengan tehnik kolase tentang perabaan setelah itu anak diberi kesempatan memilih area sesuai minatnya dan anak dimotivasi untuk memasuki semua area sampai tuntas tugasnya secara bergantian. Apabila telah selesai mengerjakan tugas, istirahat, makan, bermain Kegiatan penutup : bermain pesan berantai, berdo’a, pulang.

c.

Pengamatan Siklus 2 Berdasarkan hasil pengamatan selama proses tindakan pembelajaran

berlangsung di peroleh data perkembangan anak seperti : Format Observasi Perkembangan anak, Hasil Pengamatan Siklus 2 Dari hasil pengamatan itu dapat diketahui dari setiap kegiatan I s/d kegiatan ke 5 ada kemajuan tidak ada lagi yang belum berkembang (BB) semuanya sudah mencapai nilai MB. BSH dan BSB bahkan di kegiatan 4 yang mencapai nilai BSB ada 6 orang terakhir di kegiatan 5 yang mencapai nilai 4 (BSB) ada 9 orang. Jadi di siklus ke 2 ini pada umumnya untuk ketiap kegiatan sudah dianggap berhasi sesuai dengan indikator, anak sudah mampu mencapai target pembelajaran. d. Refleksi Siklus 2 Setelah menganalisa data dari hasil pengamatan selama pelaksananaan tindakan siklus 2, di peroleh hasil yang sangat memuaskan karna hamper semua anak telah mampu mencapai indikator yang telah ditentukan dan anak senang mengikuti

kegiatan diarea seni ini hasil akhir yang di peroleh dari siklus 2

mencapai prosentase 93,3% ini melebihi dari target sebelumnya yaitu 75%. Sehingga tidak memerlukan lagi sikus berikutnya, dan ini berarti tujuan penelitian untuk meningkatkan kreativitas menggambar melalui tehnik kolase telah menunjukan keberhasilan-keberhasilan ini di pengaruhi oleh fakta kekuatan yang dimiliki guru sebagai peneliti yaitu kemampuan memahami minat dan kebutuhan anak serta memahami kurikulum dalam memilih indikator yang tepat untuk penelitian, serta anak merasa senang dalam mengikuti pembelajaran dan terdorong untuk belajar lebih giat dan konsentrasi. Pada siklus 2 ini perbaikan dapat berjalan dengan baik karana kelemahan pada siklus I dapat teratasi dan tidak menimbulkan kesulitan berarti.

27

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus Pada siklus I kegiatan perbaikan berjalan seperti biasa yatiu pada pengelompokan anak, diawali dengan klasikal lalu pada kegiatan inti anak masuk ke area yang berbeda sesuai minat masing-masing anak, lalu kegiatan penutupnya juga klasikal yang membuat berbeda pada kegiatan perbaikan selama siklus berlangsung adalah media yang digunakan adalah bahan-bahan bekas yang sudah tidak terpakai dan dijadikan media uang bervariasi dan menarik bagi anak. Inilah yang membuat anak menjadi tertarik untuk belajar dengan menggunakan media yang sangat sederhana. Kemudian penggunaan metodepun berbeda dari biasanya yang asalnya sering menggunakan metode pemberian tugas saja sekarang ditambah dengan menggunakan metode demonstrasi sehingga dengan adanya media yang menarik dan metode yang tepat membuat anak menjadi semangat dan antusias terhadap kegiatan menggambar dengan tehnik kolase. Hal-hal

yang

demikian

yang

membuat

peningkatan

kemampuan

menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompo B 2 di TK Islam Tarbiyyatussunnah Kampung Baru Cibaraja Cisaat Sukabumi. Yaitu 61.6% pada siklus I angka tersebut di dapat dari 9 anak yang mencapai indikator, untuk yang mulai berkembang ada 6 anak yaitu dengan prosentase akhir 38,4%, tetapi angka pada prosentase tesebut

masih menunjukan kurang dari standar minimum

ketuntasan sehingga di perlukan siklus 2. Maka dilaksanakan siklus 2 dengan merubah kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 ini media yang digunakan sangat bervariasi dan sangat menarik sehingga anak antusias sekali memilih area seni ini yang awalnya anak kurang berminat tetapi setelah ada media yang menarik anak menjadi senang dan bergairah. Kemudian di siklus 2 ini gambar dengan tehnik kolasenya berbeda dengan siklus I sehingga lebih menantang. Antusias anak pada siklus 2 ini menyebabkan hasil akhir dari penelitian ini mencapai 93,3% karena hampir semua anak mampu mencapai hasil yang diinginkan. Dan itu berarti tidak diperlukan lagi siklus berikutnya karana sudah dianggap berhasil.

28

Kemampuan kreativitas menggambar melalui tehnik kolase pada anak kelompok B2 dilakukan secara bertahap mulai dari kegiatan menggambar hari ke 1 s/d hari ke 5 menggunakan media dari yang termudah sampai yang tersusah sehingga membuat anak menjadi lebih jeli dan lebih semangat melihat media yang berganti-ganti bahannya. Hal ini sesuai dengan pendapa Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anak untuk belajar, sedangkan Briggs berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar,Henich Molenda dan Russel (1993) media merupakan seluruh komunikasi. Maka untuk meningkatkan kreativitas menggambar melalui tehnik kolase dibutuhkan cara yang dapat membantu anak lehih cepat dan memudahkan pemahaman hal tersebut. Pemilihan media belajar yang bervariasi dan menarik serta metode yang tepat dapat meningkatkan anak untuk lebih luas lagi dalam hal menggambar tehnik kolase sesuai indikator keberhasilan yaitu membuat gambar dengan tehnik kolase dengan berbagi media Berdasarkan data pada table, tampak bahwa kemampuan menggambar dengan tehik kolase meningkat 15% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus 2 sebanyak 31,7% sehingga jumlah keseluruhan peningkatan mencapai 46,7 % dan akhir nilai dari siklus 2 yaitu 93,3 %. Peningkatan Dari Setiap Kegiatan Dari Satu Indikator, Pratindakan , Siklus I Dan Siklus2 100% 90% 80% 70% 60%

Pratindakan

50%

Siklus I

40%

Siklus 2

30% 20% 10% 0% A

B

C

D

E

29

DAFTAR PUSTAKA

Pekerti, Widia Dkk ( 2009 ) Metode Pengembangan Seni Jakarta : Universitas Terbuka. (Hal.24) Pamadhi Hajar, Sukandi S Evan (2010) Seni Keterampilan Anak Jakarta : Universitas Terbuka ( Hal.5.4) Wardani, Igak, Wihardit, Kuswaya ( 2010 ). Peneliti Tindakan Kelas Jakarta : Universitas Terbuka (Hal.2.3) Zaman, Badru, Hermanwan, Asep Hery, Eliyawati, Cucu ( 2008 ) Media dan Sumber Belajar Tk Jakarta : Universitas Terbuka (Hal.4.3) Musfiroh, Tadkiroatun ( 2010 ) Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta : Universitas Terbuka.(Hal.6.38) Aisyah, Siti dkk : Perkembangan dan Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta : Universitas Terbuka ( 2010 ).(Hal.7.4) ……….( 2009 ). Permen Diknas No. 58, Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional ( 2004 ). Kurikulum 2004, Jakarta

30

Related Documents

Karya-tulis
June 2020 47
Karya Ilmiah
May 2020 42
Karya Nyata.docx
June 2020 19
Karya Tulis
December 2019 64
Karya Tulis.docx
June 2020 26

More Documents from "Millitia Eunike Estefina Lasut"