Karya Nyata.docx

  • Uploaded by: Ria BundaBagas
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karya Nyata.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,402
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi sistem bahan bakar injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis Di Indonesia teknologi sistem bahan bakar ijeksi sudah diterapkan pada sepeda motor, kendaraan sepeda motor yang di produksi sekarang pada umumnya sudah menggunakan teknologi system bahan bakar injeksi. Semakin hari teknologi akan semakin berkembang, untuk itu dibutuhkan seseorang yang bisa menguasai teknologi tersebut dengan baik guna memudahkan dalam perawatan dan perbaikan. Lembaga Kursus dan Pelatihan atau yang lebih dikenal dengan nama LKP merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan non formal yang berfungsi sebagai penambah , pelengkap atau pengganti pendidikan formal. Dalam pelaksanaanya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) diharapkan mampu memberikan jawaban atas kebutuhan warga masyarakat yang tidak terakomodir di pendidikan formal. Oleh karena itu Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) sangat vital keberadaanya dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa , khusunya dalam mencetak tenaga profesional yang berkualitas. Sementara itu kondisi di dalam proses pembelajaran masih banyak terkendala, salah satunya yaitu mengenai karakter dari siswa tersebut, dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang siswa. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, yang sangat mempengaruhi dari proses pembelajaran dan hasil belajar. Oleh sebab itu perlu diterapkan strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan karakter siswa yang di ajar guna bisa menghasilkan siswa

1

yang berkopenten dalam menguasai teknologi system bahan bakar injeksi sepeda motor. B. Permasalahan 1. Siswa kurang cepat memahami dan menguasai materi yang diberikan 2. Sulitnya mengkondisikan siswa dalam proses belajar yang baik dikarenakan karakter siswa yang berbeda-beda 3. Masih kurangnya lulusan yang siap pakai di dunia kerja. C. Tujuan 1. Memberikan cara yang terbaik atau cara khusus agar siswa dapat memahami dan menguasai materi sistem bahan bakar injeksi sepeda motor dengan cepat 2. Melakukan strategi belajar yang sesuai dengan karakter siswa, agar mendapatkan lulusan yang siap pakai di dunia kerja D. Strategi Pemecahan Masalah Dalam proses belajar siswa yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda di buat berkelompok, dimana kelompok tersebut terdiri dari 4 orang/kelompok. Hal ini dikarenakan masih minimnya peralatan dan bahan untuk belajar. Kemudian strategi pembelajaran yang diberikan merupakan ilmu terapan, yaitu siswa diberikan materi teori yang kemudian langsung di praktek kan. Setiap siswa diberikan tanggung jawab untuk dapat menguasai materi dengan cepat, sehingga memperoleh tamatan yang siap pakai di dunia indusrti.

BAB II PEMBAHASAN

2

A. Kualitas strategi pembelajaran Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (irit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya. Komponen dari sistem injeksi bahan bakar sepeda motor yaitu : 1. IAT ( Intake Air Temperature Sensor ) Sebagai pendeteksi suhu udara yang nantinya akan masuk ke bagian intake manifold. IAT ini yang nantinya mengatur suhu udara bila sedang terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injector kedalam intake manifold. 2. TP ( Trottle Position Sensor ) Berfungsi sebagai pendeteksi pada bagian derajat pembukaan skep gas yang dapat mempengaruhi terhadap beban maksimal dan juga yang lainnya seperti pada air fuel, rasio koreksi, akselarsi bahkan juga terhadap deklerasi. 3. Engine Oil Temperature Sebagai pendeteksi panasnya oli yang terdapat pada mesin

4. Fuel Pamp/Pompa bensin Sebagai alat untuk mentransportasikan dimana alat ini juga dapat memompa dan kemudain mengalirkan bahan bakar yang terdapt ditangki ke dalam injector. 3

5. ECM ( electronic control module ) Berfungsi untuk menerima sinyal yang berasal dari berbagai sensor. ECM ini lah yang nanti akan mengelola data yang nantinya dapat membandingkan dengan parameter yang ada dan kemudian memberikan perintah pada actuator untuk melayani semua yang dibutuhkan oleh mesin. 6. Injector MAP ( Manifold Absolute Pressure ) Sebagai pendeteksi bagian kevakuman yang terdapat di intek manifold. 7. BAS ( Bank Angle sensor ) Berfungsi untuk mematikan mesin ketika mesin berada di kemiringan yang lebih dari 55,5 derajat. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya mesin terbakar. Dalam pembelajaran sistem bahan bakar injeksi sepeda motor, siswa harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu

nama komponen-komponen dari

sistem injeksi, kemudian siswa harus memahami fungsi dan cara kerja dari komponen tersebut. Dalam penyampaian materi ini siswa diberikan materi teori dan praktik, dengan cara strategi terapan, bertemu langsung dengan komponen dan bisa langsung melihat cara kerjanya. Ini untuk menghindari mengambangnya penyampaian dari instruktur. Hal ini diterapkan karena siswa yang belajar berlatar belakang pendidikan yang berbeda, yang mempengaruhi daya serap dari siswa tersebut. Setelah itu siswa harus dapat menguasai bagaimana cara menganalisa kerusakan dan cara memperbaikinya, saat materi ini diterapkan strategi terapan langsung, dengan cara intruktur mempraktikkan langsung kepada siswa bagaimana cara menganalisa kerusakan dan cara memperbaikinya.

4

Di dalam proses belajar, siswa yang terdiri dari beberapa kelompok harus mengikuti aturan yang diberikan instruktur guna menciptakan situasi belajar yang kondusif, yang sangat mempengaruhi dari hasil belajar nanti nya. Sebagai contoh, apabila salah satu siswa melakukan pratikum, maka siswa yang lain nya harus memperhatikan agar tidak ada siswa yang berkeliaran atau keluar dari ruangan belajar. Perbedaan karakter dari siswa membuat seorang instruktur harus mengenali terlebih dahulu karakter dari siswa tersebut, agar memudahkan dalam proses belajar. Selain itu instruktur juga memiliki tanggung jawab untuk merubah atau memperbaiki karakter siswa yang kurang baik dengan memberikan masukan atau merubah pola pikir siswa tersebut. Hal ini tidaklah mudah dikarenakan karakter yang ada pada siswa sudah tertanam lama dalam diri masing-masing siswa. Perubahan karakter dan pola pikir siswa dapat dilakukan dengan cara menerapkan aturan-aturan dalam belajar, seperti berdoa sebelum belajar, berbicara dengan bahasa yang baik, memacu semangat belajar siswa dengan cara tanya jawab saat penyampaian materi, memberikan pandangan kedepan setelah belajar dengan cara memaparkan peluang-peluang yang ada di dunia industri. B.

Dampak dari strategi pembelajaran Setelah proses belajar mengajar selesai, di akhir belajar instruktur adakan

ujian atau tes guna melihat sampai dimana daya serap siswa atas materi yang telah disampaikan. Ujian atau tes yang diberikan kepada siswa berupa ujian tertulis dan praktek. Jadi siswa diwajibkan menguasai materi yang telah diberikan, karena ujian yang bersifat perorangan. Soal yang diberikan ke setiap siswa berbeda-beda, bertujuan agar siswa lebih fokus belajar dan lebih giat.

5

Karakter dan pola pikir siswa tampak ada perubahan, hal ini dapat dilihat dari cara siswa bertanya, beribicara, ada kemauan dalam berusaha di dunia industri nantinya. C. Kendala yang ditemui Saat proses pembelajaran terdapat beberapa kendala diantaranya alat peraga yang belum lengkap, alat praktek seperti kendaraan yang belum mencukupi dari jumlah siswa. Jadi kedepannya Lembaga Kursus dan Pelatihan perlu memikirkan bagaimana cara melengkapi hal tersebut. Dalam pengembangan strategi ini selain sumber daya manusia perlu juga didukung oleh faktor-faktor lain nya seperti: 1.

Sarana prasarana Faktor ini sangat berpengaruh dari hasil belajar siswa, dikarenakan tampa sarana prasarana yang lengkap atau memadai tujuan pembelajaran

2.

tidak akan sampai dengan sempurna. Masyarakat Perhatian dari masyarakat juga dibutuhkan dalam pencapaian hasil belajar, terutama orang tua siswa, karena dukungan dari mereka dapat

3.

memacu semangat belajar siswa. Pemerintah Dalam hal ini pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan tenaga kerja yang siap pakai. Pemerintah diharapkan lebih banyak lagi memberikan

4.

program-program belajar keterampilan bagi masyarakat. Mitra kerja Organisasi mitra sangat dibutuhkan guna memeberikan pengalaman kepada siswa agar tidak canggung atau tidak ragu nantinya di dunia indudstri. Pengembangan yang dilakukan oleh lembaga kursus dan pelatihan harus lebih banyak lagi hendaknya melakukan kerja sama dengan pihak-pihak industri, bengkel atau lainnya, bertujuan agar nantinya setelah selesai kursus siswa dapat langsung menerapkan ilmu di dunia industri.

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sekarang ini teknologi sistem bahan bakar injeksi sudah diterapkan pada semua jenis kendaraan sepeda motor, jadi makin banyak dibutuhkan tamatan yang ahli dibidang tersebut. Dalam menciptakan tamatan yang siap pakai perlu banyak dukungan, seperti sumber daya manusia, sarana prasarana, masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Didalam proses belajar perbedaan karakter siswa sangat berpengaruh dari hasil belajar, jadi instruktur harus menguasai karakter tiap-tiap siswa guna pencapaian hasil belajar yang baik. B. Saran 1. Demi menghasilkan tamatan yang siap pakai, perlu dukungan dari pemerintah dalam hal bantuan-bantuan sarana prasarana belajar.

7

2. Dukungan dari dunia industri juga di butuhkan guna menambah ilmu serta pengalaman dari siswa, diharapkan dunia industri mau bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan.

8

Related Documents

Karya-tulis
June 2020 47
Karya Ilmiah
May 2020 42
Karya Nyata.docx
June 2020 19
Karya Tulis
December 2019 64
Karya Tulis.docx
June 2020 26

More Documents from "Millitia Eunike Estefina Lasut"