Karakteristik Penelitian Eksperimen Suatu Metode Penelitian Eksperimen Memiliki Beberapa Karakteristik Khusus Dalam Pelaksanaan Yang Membedakan Dengan Metode Penelitian Lainnya - Copy.docx

  • Uploaded by: Raja Dhimas Rizky Aditya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karakteristik Penelitian Eksperimen Suatu Metode Penelitian Eksperimen Memiliki Beberapa Karakteristik Khusus Dalam Pelaksanaan Yang Membedakan Dengan Metode Penelitian Lainnya - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,056
  • Pages: 17
Eksperimen menurut

Kerlinger

peneliti

memanipulasi

melakukan

(1986:

315)

dan

pengamatan

adalah

sebagai

mengontrol

terhadap

satu

suatu atau

variabel-variabel

penelitian

lebih

terikat

ilmiah

variabel

untuk

dimana

bebas

menemukan

dan variasi

yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut. Arboleda (1981:

27)

sengaja

peneliti

suatu

cara

yang

di

mendefinisikan

eksperimen

melakukan

tertentu ukur.

manipulasi

sehungga

Lebih

sebagai terhadap

berpengaruh

lanjut

suatu satu

pada

dijelaskan,

penelitian

atau

satu

variabel

lebih

atau yang

yang

dengan

variabel

dengan

lebih

variabel

dimanipulasi

lain

disebut

variabel bebas dan variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat. Sementra itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan

hasilnya

dengan

satu

atau

lebih

kelompok

kontrol

yang

tidak

diberi perlakuan. Pengertian yang hampir sama dengan itu diberikan oleh Rakhmat (1985:

44)

bahwa

akibat

dengan

metode

eksperimen

memanipulasikan

satu

bertujuan atau

lebih

untuk

meneliti

variabel

pada

hubungan

sebab

satu

lebih

atau

kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelompok control yang tidak mengalami manipulasi. Sedangkan Robert Plutchik (1988: 213) mengemukakan definisi

eksperimen

kondisi

suatu

secara

lebih

esperimen

untuk

singkat,

adalah

mengidentifikasi

merupakan

cara

variabel-variabel

mengatur menentukan

sebab akibat suatu kejadian. Menurut

A.

S

Hornby dalam bukunya yang berjudul Oxford Advanced Dictionary bahwa Eksperimen berasal dari yakni

bahasa experiment

yang

berarti

test

Inggris or

trial

carried

out

carefully

in

order to study what happens and gain new knowledge[1][1] yang dalam bahasa Indonesia

berarti

test

atau

percobaan

yang

dilakukan

dengan

hati-hati

untuk

mempelajari apa yang terjadi dan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Experimental merupakan

kata

sifat

turunan

dari

experiment

yang

berarti

sesuatu

yang

digunakan

berdasarkan percobaan. Sedangkan dalam

pengertian

dilakukan

ilmiah,

dengan

memberikan

penelitian

membandingkan

kondisi

yang

ketat

eksperimental

dua

untuk

berarti

kelompok

mendapatkan

sasaran selisih

penelitian

yang

penelitian

antara

dua

dengan kelompok

tersebut. Menurut

SanaPiah

Faisal

dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan bahwa Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan: “jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi

yang dikontrol dengan teliliti, maka apakah

akan

ini,

terjadi?”.

Dalam

hal

peneliti

merekayasa

stimuli,

perlakuan

yang dan

kemudian mengobeservasi pengaruh yang timbul. Eksperimen metode

penelitian

pembelajaran sebagai

merupakan

pada

sebuah

memprediksi menyelidiki

atau

yang

dapat

latar

kelas

studi

yang

mengontrol

hubungan

sebab

salah

dipilih

(PTK).

digunakan

Penelitian

objektif, fenomena.

akibat

dan

sistematis,

and

dalam

eksperimental

Penelitian

(cause

satu

dan

eksperimen

effect

penelitian

dapat

diartikan

terkontrol

untuk

bertujuan

relationship),

untuk

dengan

cara

mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). Dari berbagai definisi yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Metode

Eksperimen

mengandung

beberapa

hal

sebagai

berikut: 1.

Suatu

penelitian

yang

berusaha melihat hubungan sebab akibat dari satu atau lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel kontrol. 2.

Peneliti manipulasi

terhadap

satu

atau

lebih

melakukan variabel

independen.

Manipulasi

berarti

merubah

secara

sistematis

sifat

(nilainilai)

variabel

bebas

sesuai

dengan

tujuan penelitian. 3.

Mengelompokkan

subyek

penelitian (lazim disebut responden) ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok konrol. Dalam desain klasik, kelompok eksperimen adalah kelompok subyek yang akan

dikenai

perlakuan

perlakuan

(treatment)

(treatment). adalah

Sedangkan

yang

mengenakan

dimaksud

dengan

variabel

bebas

(exposed)

yang sudah dimanipulasi kepada kelompok eksperimen. Sedangkan kelompok control adalah kelompok subyek yang tidak dikenai perlakuan. 4.

Membandingkan eksperimen

kelompok

yang dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol

yang tidak dikenai

perlakuan. 5.

Pengaruh akibat

antara

variabel

hubungan

independen

dengan

variabel

sebab

dependen

diperoleh

dari

selisih skor observasi masing-masing kelompok tersebut. B.

Ciri-ciri

metode

penelitian

eksperimen Danim

(2002)

karakteristik

penelitian

dan

eksperimental

kondisi

menyebutkan

eksperimental, diatur

yaitu,

secara

beberapa

(1)Variabel-veniabel

tertib

ketat

(rigorous

penelitian management),

baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). (2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan

kelompok

pengontrolan dengan

Di

itu,

penelitian

penelitian,

internal

hasil

penelitian

pengukuran.

penempatan

Validitas

untuk

mempengaruhi

samping

kekeliruan serta

variansi,

hipotesis

mungkin

eksperimental.

eksperimental,

meminimalkan eksperimen,

untuk

ini

variansi tetapi

itu,

sebaiknya

menjadi

variansi

pemilihan

kelompok-kelompok

mengetahui

variabel variabel

tidak

meminimalkan

validity)

memusatkan

variansi

ini

dalarn

(internal

Penelitian

memaksimalkan

Untuk

subjek

(3)

mutlak apakah

berkaitan

pengganggu

yang

penelitian.

kekeliruan,

termasuk

dilakukan

manipulasi

yang

pada

tujuan

dan

diperlukan

diri

penentuan

subjek,

secara

acak.

pada

rancangan

eksperimental

(4)

yang

dilakukan

pada

Validitas

saat

studi

eksternalnya

ini

memang

(external

kerepresentatifan

penemuan

penggeneralisasian

pada

benar-benar

validity)

penelitian

kondisi

yang

menimbulkan

berkaitan dan

sama.

dengan

berkaitan (6)

perbedaan.

Semua

(5)

bagaimana

pula

dengan

variabel

penting

diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. C.

Langkah-langkah

dalam

melakukan metode penelitian eksperimen Pada

umumnya,

penelitian

eksperirnent dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu, 1. Melakukan kajian

secara

induktif

yang

berkait

erat

beberapa

sumber

yang

dengan

permasalahan

yang

hendak

dipecahkan. 2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 3. Melakukan studi

literatur

penelitian,

dan

menentukan

variabel,

dan

relevan,

merumuskan

memformulasikan definisi

hipotesis

operasional

dan

definisi istilah. 4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: a. Mengidentifikasi variabel

luar

yang

proses eksperimen;

tidak

diperlukan,

tetapi

memungkinkan

terjadinya

kontaminasi

b. Menentukan cara mengontrol; c. Memilih

rancangan

penelitian yang tepat; d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian; e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan; g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis. 5. Melaksanakan eksperimen. 6. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen. 7. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan. 8. Menganalisis

data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. 9.

Menginterpretasikan

basil,

perumusan

kesimpulan,

pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003). Kempthorne

(1962)

memberikan

langkah-langkah

dalam

merencanakan eksperimen sebagai berikut: 1. Rumusan permasalahan. 2. Formulasikan hipotesa. 3. Pengaturan

teknik

serta

desain

eksperimen. Penyelidikan

atas

kemungkinan-kemungkinan hasil yang diperoleh dari percobaan dan menghubungkan kembali

kepada

diperlukan

alasan-alasan

untuk

meyakinkan

mengapa bahwa

percobaan

harus

eksperimen-eksperimen

dilakukan. yang

Hal

ini

akan

dilakukan

teknik

dan

benar-benar akan memberikan keterangan-keterangan yang dikehendaki. Memberikan prosedur

pertimbangan-pertimbangan

statistik

diperlukan

yang

untuk

akan

digunakan

menggunakan

terhadap

untuk

teknik

di

meyakinkan atas

cukup

bahwa valid

kondisi

yang

dan

dapat

dipertanggungjawabkan. 1. Laksanakan percobaan. 2. Aplikasikan

teknik

statistik

tehadap eksperimen tersebut. Tarik

kesimpulan

estimasi-estimasi dari

tiap

yang

kuantitas

diperoleh yang

serta

dari

dievaluasikan

tiap

dengan

dari kuantitas

yang

ukuran-ukuran

diperoleh

serta

reliabilitas

yang

lazim

digunakan.

Pertimbangan

secara

hati-hati

validitas

dari

kesimpulan

serta

pada populasi mana kesimpulan tersebut ingin diinferensikan. Berikan

evaluasi

bandingkan

dengan

terhadap

seluruh

eksperimen-eksperimen

lain

yang

penelitian telah

dan

dilakukan

dengan

masalah yang serupa atau hampir serupa. D.

Kelemahan

dan

keunggulan

metode eksperimen Dalam

setiap

eksperimen

yang

berkaitan

dengan

penelitian

validitas

internal

mengandung

beberapa

kelemahan. Menurut Cambell dan Stanley dalam Ross dan Morrison (2003 : 1024) ada

beberapa

kelemahan

maturation,

testing,

experiment

dalam

validitas

instrumentation,

mortality,

diffusion

of

internal,

antara

selection,

treatments.

lain:

statistical

Kelemahan-kelemahan

history, regretion, tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut : a.

History Banyak dapat

kejadian mempengaruhi

di

validitas

masa

penelitian

lampau

eksperimental

yang

yang

disebabkan

oleh

adanya interaksi antar individu. b.

Maturation Beberapa dependent

perubahan variable

yang spesifik

yang

ataupun

dapat

berfungsi

kondisi

dalam

kurun

terjadi waktu

dan

bukannya

pada kejadian

tertentu. Terutama berkaitan dnegan jangka waktu

pengamatan yang memakan waktu lama. c.

Testing Proses

pengujian

juga

dapat

menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi hasilhasil eksperimen. d.

Instrumentation Instrumen

yang

digunakan

penelitian eksperimen kadang kala sudah tidak sesuai lagi dengan standar berlaku. e.

Selection

dalam yang

Peneliti unsur

kadang subjektifitas

dalam

masih

memilih

orang

yang

akan

menggunakan dijadikan

objek

eksperimen

yang baik. f.

Statistical regretion Peneliti kesulitan

kadangkala apabila

hasil

yang

dihadapkan

diperoleh

dalam

penelitian

pada

menghasilkan

skor

yang

ekstrim. g.

Experiment mortality Dalam seringkali

penelitian terjadi

perubahan

komposisi

kelompok

eksperimen yang

diobservasi.

Ada

anggota

kelompok yang harus didrop karena tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat tertentu.

III.CIRI-CIRI PENELITIAN EKSPERIMEN Eksperimen merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji hipotesis. Metode ini mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih yang mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Secara sederhana, penelitian eksperimen mempunyai beberapa karakteristik yang mendasar, yaitu: 1. Adanya variabel bebas yang dimanipulasi Memanipulasi variabel berarti tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat (Sukardi, 2010:181). 2. Adanya pengendalian terhadap semua variabel kecuali variabel bebas Mengontrol variabel merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Kegiatan ini merupakan hal terpenting dalam penelitian eksperimen karena tanpa melakukan kontrol secara sistematis, seorang peneliti tidak mungkin dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terhadap variabel terikat (Sukardi, 2010:181). Kontrol ini dimaksudkan untuk mempermudah seorang peneliti dalam memilah beberapa anggota variabel dan membantu juga untuk mempermudah treatment yang akan diberikan kepada grup kontrol. Eksperimen memuat dua kontrol yang biasa digunakan, yaitu asumsi pertama dan asumsi kedua. Asumsi pertama berlaku jika dua situasi sama dalam setiap hal kecuali satu faktor yang ditambahkan atau dihilangkan dari salah satu situasi tersebut, maka tiap perbedaan yang timbul antara dua situasi dapat diatribusikan kepada faktor lain. Hukum variabel yang berlaku adalah variabel tunggal. Asumsi kedua berlaku jika dua situasi tidak sama, tapi dapat ditunjukkan bahwa tak ada satupun dari variabelnya signifikan dalam menimbulkan peristiwa yang sedang diteliti, atau jika variabelnya dibuat sama, perbedaan yang terjadi diberi satu variabel baru. Hukum variabel yang berlaku adalah hukum variabel satu-satunya. Ada lima prosedur dasar yang biasanya dipakai untuk meningkatkan kesamaan antara kelompok yang dikenakan berbagai situasi eksperimen, yaitu: (1) random assigment (penempatan secara acak), (2) randomized matching (pasangan yang dibuat secara acak), (3) homogeneous selection (pemilikan homogen), (4) analisis kovarian, dan (5) penggunaan para subjek sebagai kontrol (Sudjana, 2010:23).

Contoh penerapan adanya pengendalian terhadap semua variabel kecuali variabel bebas adalah (Gambaran unsur-unsur pokok dalam penelitian eksperimen ini dicontohkan dalam Sudjana (2010:20): Sebuah eksperimen tentang: Pengaruh Penggunaan Media Grafis terhadap Kemampuan memahami materi Pelajaran Bahasa (Eksperimen pada Murid kelas VII SMP X). a. Variabel bebas

: penggunaan media grafis, dilakukan oleh guru atau peneliti

pada waktu mengajar mata pelajaran bahasa, misalnya: gambar, bagan, grafis, diagram, dll.

riabel terikat: kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran bahasa yang diberikan guru. Variabel ini diukur setelah penggunaan media grafis selesai diterapkan dalam satu waktu tertentu.

sis penelitian

: pemahaman materi pelajaran bahasa pada siswa Kelas VII SMP X yang diajar dengan menggunakan media grafis, lebih tinggi daripada siswa yang diajar tanpa media grafis. d. Sampel

: siswa kelas VII SMP X.

e. Kontrol: kontrol dilakukan dengan cara membagi siswa Kelas VII SMP X menjadi dua kelas. Satu kelas diajar dengan menggunakan media grafis, satu kelas lagi diajar tanpa menggunakan media grafis. Bahan pelajaran, waktu pelajaran, guru yang mengajar, dibuat sama. f.

Prosedur: eksperimen ini menggunakan suatu random desain yang sederhana dengan dua kelompok perlakuan. Kelompok I mendapat pelajaran dari guru yang menggunakan media grafis. Kelompok II mendapat pelajaran dari guru tanpa menggunakan media grafis, cukup dengan penjelasan guru seperti biasa. g. Hasil uji:

Hasil uji- t digunakan untuk melihat signifikasi perbedaan hasil tes siswa dari

kedua kelas tersebut. Hasil menunjukkan adanya perbedaan dalam pemahaman bahasa. Rata-rata pemahaman siswa kelompok I lebih tinggi dan berbeda secara signifikan pada taraf 0,05 daripada rata-rata siswa kelompok II. h. Kesimpulannya

: hipotesis penelitian diterima.

3. Adanya pengamatan terhadap efek atau pengaruhnya terhadap variabel Untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variable bebas terhadap variable terikat dalam suatu penelitian eksperimental, pengamatan perlu dilakukan. Pengamatan dilakukan pada cirri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Contoh, bila peneliti melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah metode tertentu mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Maka setelah pelaksanaan perlakuan dilakukan pengukuran pada prestasi belajar bahasa Indonesia pada kedua kelompok eksperimental dan kelompok kontrol

dengan mengunakan tes. Hasil tes kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan. Tindakan observasi/pengamatan dilakukan peneliti pada umunya mempunyai tujuan agar dapat mengamati dan mencatat fenomena yang muncul dalam variabel terikat sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel. Tujuan melakukan observasi adalah untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul yang memungkinkan terjadinya perbedaan diantara kedua kelompok. Berdasarkan karakteristik tersebut, dalam eksperimen ada dua variabel yang utama, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas sengaja dimanipulasi oleh peneliti, sedangkan variabel yang diamati sebagai akibat dari manipulasi variabel bebas adalah variabel terikat.

IV. BEBERAPA RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN 1.

DESAIN DENGAN SATU VARIABEL BEBAS Desain dengan satu variabel bebas, meliputi;

1.1. Desain studi kasus sekali tes (one shot case study) Desain studi kasus sekali test merupakan jenis desain pre-eksperimen. Pada jenis ini tidak terdapat kelompok kontrol dan hanya satu kelompok yang diukur dan diamati gejala-gejala yang muncul setelah diberi perlakuan (postes). Desainnya sebagai berikut: Perlakuan

Postes

X*

O*

1.2. Desain pretes-postes satu kelompok (One Group Pretes Postes Design) Desain pretes-postes satu kelompok juga termasuk pre-eksperimen. Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti sebelum atau sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau dilihat perubahannya (Sukardi, 2010:180-181). Desainnya sebagai berikut; Pretes

Perlakuan

Postes

O1

X

O2

Untuk penelitian-penelitian pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran, desain ini masih belum tepat karena perubahan atau perbedaan skor antara pretes dan postes bisa jadi bukan karena disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, tetapi karena faktor-faktor lain.

1.3. Perbandingan kelompok statik (static group comparison) Perbandingan kelompok statik terdapat kelompok kontrol selain kelompok eksperimen. Masing-masing kelompok tidak diberikan pretes untuk mengetahui kondisi awalnya namun diberi postes untuk mengetahui gejala yang terjadi setelah diberikan perlakuan.

Desainnya sebagai berikut: Kelompok

Perlakuan

Postes

Eksperimen

X

O2

Kontrol

-

O2

Pada desain ini, kelompok kontrol tidak diberikan perlakuanX tetapi diberikan tes yang sama dengan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen kemudian hasil postes dibandingkan.

1.4. Desain eksperimen, meliputi: 1.4.1. Desain postes kelompok kontrol subjek random Desain ini menggunakan pemilihan subjek secara acak dan melibatkan dua kelompok subjek (kelompok eksperimen dan kontrol) tanpa pretes. Desainnya adalah: Kelompok (R) (R)

Eksperimen Kontrol

1.4.2. Desain pasangan subjek postes secara random

Perlakuan

Postes

X

O2

-

O2

Desain ini menggunakan random pasangan untuk pemilihan kedua kelompok subjek sekaligus. Desainnya sebagai berikut; Kelompok

Perlakuan

Postes

Eksperimen

X

O2

Kontrol

-

O2

(MR)

1.4.3. Desain pretes-postes kelompok kontrol subjek random Desain ini menggunakan randomisasi pemilihan subjek serta menggunakan pretes dan postes. Berikut ini desainnya; Kelompok

Pretes

Perlakuan Postes

(R)

Eksperimen

O1

X

O2

(R)

Kontrol

O1

-

O2

1.4.4. Desain tiga kelompok Salomon Desain ini merupakan desain yang menggunakan pretes, postes, pemilihan secara acak, dan melibatkan tiga kelompok dengan dua kelompok kontrol. Desainnya adalah sebagai berikut: Kelompok

Pretes

Perlakuan

Postes

(R)

Eksperimen

O1

X

O2

(R)

Kontrol 1

O1

-

O2

(R)

Kontrol 2

-

X

O2

1.4.5. Desain empat kelompok Salomon Desain empat kelompok Salomon hampir sama dengan desain tiga kelompok Salomon hanya saja melibatkan empat kelompok. Desainnya adalah sebagai berikut; Kelompok

Pretes Perlakuan

Postes

(R)

Eksperimen

O1

X

O2

(R)

Kontrol 1

O1

-

O2

1.4.6.

(R)

Kontrol 2

-

X

O2

(R)

Kontrol 3

-

-

O2

Desain faktorial sederhana Pada desain ini menyesuaikan dengan keberadaan faktor lain yaitu faktor level sehingga

bentuknya adalah desain faktorial. Desainnya adalah sebagai berikut; Variabel

1.5.

Variabel Eksperimen

Atribut

Perlakuan A

Perlakuan B

Level 1

Sel 1

Sel 3

Level 2

Sel 2

Sel 4

Desain quasi eksperimen (desain eksperimen semu) Model desain ini merupakan salah satu desain eksperimen satu variabel. Jenis desain ini

meliputi 1.5.1

Desain kelompok kontrol tidak ekuivalen Desain model ini sangat cocok jika peneliti memerlukan subjek penelitian yang sesuai dengan kondisi dan tatanan yang sudah permanen. Desainnya meliputi: Kelompok

Pretes

Perlakuan

Postes

Eksperimen

O1

X

O2

Kontrol

O1

-

O2

atau dapat juga menggunakan: Kelompok

1.5.2

Pretes

Perlakuan

Postes

Eksperimen

O1

X1

O2

Kontrol

O1

X2

O2

Desain deret waktu Desain ini melakukan pretes dan postes berkali-kali. Desainnya sebagai berikut; Kelompok

Pretes

Perlakuan

Postes

Eksperimen

O11 O12 O13

X1

O21 O22 O23

1.5.3 Desain deret waktu dengan kelompok kontrol Pada desain ini merupakan desain yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan hasil yang didapatkan lebih menyakinkan daripada desain pretes-postes satu kelompok. Jika hasil pretes dan postes pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sama atau skor postes lebih baik daripada skor pretes hendaknya menggunakan desain model ini. Desainnya sebagai berikut;

Kelompok

Pretes

Perlakuan

Postes

Eksperimen

O11 O12 O13

X1

O21 O22 O23

Kontrol

O11 O12 O13

X2

O21 O22 O23

1.5.4 Desain kontrabalans minimal Desain kontrabalans minimal melibatkan dua kelompok yang memperoleh perlakuan yang sama dengan urutan memperoleh perlakuan yang berbeda sehingga jumlah perlakuan dan jumlah kelompok harus sama.Berikut ini ditampilkan desain kontrabalans dengan dua kelompok dan tiga kelompok: a.

Desain kontrabalans dua kelompok Perlakuan

Postes

Perlakuan

Postes

X1

O

X1

O

X2

O

X2

O

b. Desain kontrabalans tiga kelompok

2

Perlakuan

Postes

Perlakuan

Postes

Perlakuan

Postes

X1

O

X2

O

X3

O

X2

O

X3

O

X1

O

X3

O

X2

O

X1

O

DESAIN DENGAN DUA VARIABEL BEBAS ATAU LEBIH

Desain dengan dua variabel bebas atau lebih digunakan Jika variabel bebas yang akan dijadikan sebagai perlakuan masih harus ditinjau lagi dari aspek lain sehingga desainnya akan menjadi desain faktorial. Tipe desain faktorial sangat bergantung pada jumlah variabel aspek tambahannya. Misalnya; jika peneliti merasa belum cukup hanya meneliti perbedaan dua metode mengajar, dan ingin meninjau masing-masing metode mengajar dilihat dari level sekolah yaitu tinggi, sedang, dan rendah, desainnya menjadi desain faktorial 2 X 3. Di sini ada enam jenis kondisi, yaitu metode A untuk siswa sekolah level rendah, sedang, dan tinggi kemudian metode B untuk siswa sekolah level rendah, sedang, dan tinggi.

V.

KESIMPULAN Penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimtal peneliti memanipulasi paling sedikit satu variable, mengontrol variable lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variable terikat. Peneliti menentukan “siapa memperoleh apa”, kelompok mana dari subjek yang memperoleh perlaakuan mana. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai dengan upaya control yang ketat terhadap factorfaktor luar, serta melibatkan subjek pembanding. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari penelitian eksperimen: 1. Adanya kesetaraan, 2. Adanya kelompok-kelompok yang berbeda, 3. Adanya kontrol terhadap terhadap variable-variabel non-eksperimen, 4. Adanya pengukuran atau observasi terhadap variable-variabel terikatnya dan 5. Ada satu variable bebas yang dimanipulasi.

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Lentera Cendikia Emzir.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Kountur, Ronny.2005.Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.Jakarta: PPM Nazir, Muh.1999.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.2008.Metode Penelitian Kuantitatif: teori dan Aplikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara Sudjana, Nana dan Ibrahim.2010.Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung: Sinar Baru Algensindo Suryabrata, Sumadi.2011.Metodologi Penelitian.Jakarta: Rajawali Pers

Related Documents


More Documents from "Tri Hari Wahyudi"