Jurnal Filsafat.docx

  • Uploaded by: Andri Purba
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Filsafat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,538
  • Pages: 9
CRITICAL JURNAL REPORT “FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN PENDIDIKAN BAHASA” OLEH:

FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karuniaNya yang tak pernah terhingga sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas review jurnal ini tepat pada waktunya. Penyusun

juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penyusun. Oleh karena itu saya berharap sekiranya jurnal review ini dapat di terima dan berkenan di hati para pembaca. Menyadari betapa kurang sempurnanya tugas ini, Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan.

Medan, 16 November 2016

penyusun

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Setiap metode pembelajaran didasarkan pada suatu keyakinan-keyakinan dasar yang bersifat aksiomatis. Anthony (1963) menyebutnya dengan approach, yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan pendekatan atah ancangan. Sementara itu, Richards dan Rodgers (1986 dengan revisi 2001) menyebutnya dengan basic assumptions atau anggapan-anggapan dasar. Keyakinan-keyakinan dasar dalam ancangan pendidikan diperoleh melalui pemikiran filosofis. Di antara banyak pemikiran filsafat pendidikan, salah satu yang berpengaruh pada abad dua puluh adalah pemikiran filsafat progresivisme. Penelitian ini menyoroti pemikiran filsafat pragmatisme. Di dalam kajian filsafat, pragmatisme adalah suatu pendekatan atau cara berpikir yang menilai kebenaran makna suatu teori atau kepercayaan atas dasar keberdayagunaannya atau keberhasilannya dalam penerapan praktis. Dalam pendidikan, filsafat pragmatisme menekankan keberhasilan peserta didik dalam belajar untuk menghadapi keadaan sosial pada masa depannya. Sejak Dewey mengajukan pemikiranpemikirannya mengenai progresivisme pada akhir abad sembilan belas dan awal abad dua puluh, bahkan juga sejak sebelum masa tersebut, cara berpikir progresivisme telah mewarnai kajiankajian filsafat. Selanjutnya, pemikiran progresivisme semakin berpengaruh di bidang pendidikan setelah Dewey membangun sistem persekolahan dengan tradisi progresivisme. Dengan demikian, pumpunan pokok penelitian ini adalah kandungan pemikiran filsafat pragmatisme dalam pendidikan bahasa abad dua puluh. Penelitian ini berangkat dari dari hipotesis kerja yang mengatakan bahwa jika pemikiran pragmatisme telah berpengaruh sampai pada teori-teori dan praktik-praktik pendidikan dan pendidikan bahasa selalu menempati posisi penting dalam setiap gerak pendidikan, maka pemikiran progresivisme juga terkandung di dalam teori-teori dan praktik-praktik pendidikan bahasa pada abad yang sama. Untuk membuktikannya diperlukan dua sub pumpunan kajian dalam penelitian ini, yaitu: filsafat pragmatisme dan pendidikan bahasa. Sub kajian filsafat pragmatisme diuraikan dua sub sub kajian, yaitu: selayang pandang pragmatisme dan pikiran pragmatisme John Dewey. Sub- kajian pendidikan bahasa diuraikan dalam dua sub sub kajian, yaitu: perkembangan filsafat bahasa dalam linguistik moderen dan pemikiran filosofis dalam pengajaran bahasa. Penulis ini perlu

menyampaikan pandangan-pandangannya sesuai sudut pandang yang diyakininya mengenai pragmatisme, bahasa, dan pendidikan bahasa. Pandangan-pandangan tersebut disampaikan dalam sub bab tersendiri dengan tujuan mempermudah penegasan simpulan. Penelitian ini bersifat deskriptif. Oleh karena itu, tujuan penulisannya adalah mendeskripsikan kandungan progresivisme dalam pendidikan bahasa. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kajian historis (Gall, Gall, dan Bobg 2003:513538) atau historical research, khususnya yang bersifat explorative historical desk study. Penulis ini melakukan kajian-kajian eksloratif untuk memperoleh jejak sejarah kajian progresivisme dan pendidikan bahasa melalui studi literatur. Sumber-sumber yang dipakai adalah sumber-sumber asli karya para pemikir yang menjadi tokoh utama sejarah pemikiran terkait (milestones) pada zamannya. Untuk mengetahui pengaruh karya-karya milestones tersebut, dilakukan juga kajiankajian terhadap sumber-sumber bacaan yang disusun oleh pengarang-pengarang lain setelahnya.

B. ANALISIS JURNAL

IDENTITAS JURNAL YANG DIKRITIK

Judul

Filsafat

pendidikan

progresivisme

dan

pendidikan bahasa Jurnal

Journal Cakrawala Kependidikan

Download

http://journal.cakrawala.ac.id/nju/index.php/jne

Volume dan Halaman

Volume 7 No. 1 dan Halaman 1-13

Tahun

2009

Penulis

Ikhanuddin , berasal dari FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Reviewer

Blesia Saragih

Tanggal

17 November 2016

1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada jurnal ini adalah

Mendeskripsikan kandungan progresivisme dalam pendidikan bahasa. Tujuan yang telah disampaikan di atas sudah sangat sesuai dengan Judul dan teori yang diangkat, yaitu mengenai filsafat pendidikan progresivisme dan pendidikan bahasa. Dalam tujuan memuat berbagai harapan yang sebelumnya disampaikan oleh penulis, sehingga terbentuk hubungan yang relevan antara tujuan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah studi leteratur dengan menggunakan sumber-sumber yang dipakai adalah sumber-sumber asli karya tokoh utama sejarah pemikiran terkait(milestones) pada zamannya dan kajian – kajian terhadap sumber-sumber bacaan yang disusun oleh pengarang-pengarang lain setelahnya. Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis juga telah tepat. Karena dilihat dari judulnya filsafat pendidikan progresivisme dan pendidikan bahasa dengan maka subjek yang digunakan adalah tepat yaitu dengan melakukan kajian-kajian eksloratif untuk memperoleh jejak sejarah kajian progresivisme dan pendidikan bahasa melalui studi literatur atau kajian historis 3. Assesment Data Teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan teknik data kualitatif di peroleh dari hasil observasi studi leteratur . Pengumpulan data melalui teknik dokumentasi, wawancara, observasi. Instrumennya berupa dokumen software dan hardware, pedoman wawancara, lembar pengamatan, dan pembacaan karya-karya milestones, dan kajian-kajian terhadap sumber bacaan. Sesuai dengan aturan penulisan jurnal, dalam menuliskan assessment data harus memuat teknik apa yang digunakan adalam penelitian serta bagaimana cara peneliti memperoleh data tersebut. Mengenai hal itu, jurnal yang saya kritik telah memnuhi syarat sesuai aturan jurnal. Oleh karena itu menurut saya assessment data yang disampaikan penulis sudah sangat tepat. Karena telah merangkum begitu jelas dan detail terkait dengan penelitian yang ia lakukan.

4. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kajian historis recearch (explorative historical desk study). Metode yang digunakan oleh peneliti menurut saya rasa sudah tepat. Karena sesuai dengan judul penelitiannya menyangkut tentang pendidikan karakter tentunya untuk melihat hal tersebut harus diketahui bagaimana caranya untuk mewujudkan tujuan itu. Dalam

penelitian

ini

metode

yang

berarti

penelitian

dan

development

(penegembangan) sangat berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dimana pada penelitian bertujuan untuk melihat bagaimana menurut filsafat pendidikan progresivisme pada pendidikan bahasa abad dua puluh tahun masa lalu . Melalui metode itu maka akan tercipta sebuah penelitian yang menghasilkan, jadi saya rasa metode yang dipilih sudah tepat. 5. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Dalam penelusuran Djumransyah (2006:178-179), filsafat progrsivisme memiliki akar sampai pada Heraclitus (±544 s.d. ±484 SM), Socrates (469 s.d. 399 SM), dan Protagoras. Heraclitus mengatakan bahwa sifat yang utama dan realita adalah perubahan. Tidak ada yang tetap di dunia, semua berubah. Socrates mengatakan bahwa pengetahuan adalah kunci kebajikan. Pendidikan progresivisme didasari oleh filsafat naturalisme romantik Jean Jaques Rousseau dan pragmatisme John Dewey. Filsafat Rousseau yang menjadi dasar pendidikan progresivisme adalah pandangan tentang hakikat manusia dalam Emile. Sementara itu, pandanganpandangan Dewey yang menjadi pijakan pendidikan progresivisme di antaranya adalah pandangan tentang minat dan kebebasan dalam teori pengetahuan. 2. Dalam Emile Buku Pertama Ayat 10 disebutkan: “Tout est bien sortant des mains de l'Auteur des choses, tout dégénère entre les mains de l'homme.” Dengan kata lain, pada mulanya setiap individu manusia dilahirkan dalam keadaan baik dan mengalami penurunan nilai kebaikan setelah diasuh atau ditangani oleh manusia. Di bagian lain dia juga mengatakan bahwa pendidikan bukan lagi dari Tuhan, melainkan dari alam, dari manusia, dan dari lingkungan. Pandangan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Leonard Bloomfield (1889-1949). Di dalam bukunya

yang sampai sekarang belum pernah direvisi meskipun sudah dicetak ulang puluhan kali dan diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa (Bloomfield 1933). 3. Ludwig Wittgenstein (1889-1951), seorang filsuf Jerman menegaskan keberpihakan linguistik pada progresivisme, terutama dalam hal hubungan antara individu dan kebebasan sekaligus keterikatan individu dalam memutuskan pilihan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial, terutama mitra bicara. Bahasa tidak berdiri sendiri atau bukan ilmu yang mengawang-awang yang terlepas dari masyarakat. Dalam teorinya ia mengatakan bahwa makna kata terletak pada penggunaan bahasa terkait (Wittgenstein 1953). Penggunaan bahasa selalu di masyarakat dan dalam konteks khusus (Crystal 1987:102). Karya Witgenstein kemudian menjadi tonggak utama pragmatik dalam linguistik. 4. Tokoh yang termasuk mula-mula mengikutinya adalah John Langshaw Austin dan John Rogers Searle. Dari karya-karya mereka dan komentar berbagai literatur diketahui bahwa Searle (1969 dan 1975) disusun berdasarkan dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari pendahulunya, yaitu Austin (1962). Metode-metode mutakhir dalam pendidikan bahasa semakin baru semakin bersifat progresivis. Hasil penelitian yang diungkapkan oleh penulis sudah sesuai dengan tujuan penelitian, disampaikan.dengan singkat , jelas dan tepat.

6. Kekuatan Penelitian Adapun yang menjadi kekuatan dalam penelitian adalah : a. Menyampaikan semua data dengan tepat dan sesuai dengan judul penelitian b. Dalam jurnal penelitian ini banyak mengangkat fakta mengenai penelitian yang akan dilakuakan sebagai acuannya. c. Dalam pemilihan metode menggunakan metode yang sangat cocok dengan tujuan penelitian yang dilakukan. d. Sumber- sumber kepustakaan banyak melibatkan teori para ahli dari buku dan mengikuti kaidah penulisan jurnal. e. Penggunakaan abstrak sudah memenuhi kaidah dalam suatu jurnal f. Jurnal telah menggunakan aturan penulisan paragraph dalam pembuatan jurnal

7. Kelemahan Penelitian Adapun yang menjadi kelemahan dalam jurnal penelitian ini terletak pada : a. Hasil penelitian tidak sesuai dengan metode yang diambil, yaitu mengenai metode pengembangan tidak disampaikan hasil pengembangan dari penelitian tentang filsafat pendidikan progresivisme tersebut. b. Jurnal belum memiliki ISSN dan diyakini belum syah secara umum. c. Jurnal ini tidak memiliki abstrak dengan menggunakan bahasa inggris (bahasa internasional)

C. PENUTUP

a. Kesimpulan Analisis Jurnal

Dari analisis jurnal yang telah disampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal yang dikritik merupakan jurnal penelitian yang baik. Karena dalam penulisannya telah mengikuti sesuai aturan kaidah penulisan jurnal. Selain itu juga dalam penelitian lebih banyak memiliki kekuatan dibandingkan kelemahan yang telah di uraikan oleh reviewer.

b. Saran

Sesuai dengan kesimpulan yang sudah disampaikan, saran reviewer pada penulis adalah agar dalam penulisan jurnal hendaknya mengikuti kaidah aturan penulisan jurnal serta dalam penelitian seharusnya menggunakan langkah penelitian yang efektif serta menyajikan kegiatan penelitian sesuai dengan metode yang dipilih demi menunjang keberhasilan penelitian dan bagi pembaca perlu mengaplikasikan hasil penelitian dalam jurnal ini yang telah dikembangkan dengan baik oleh peneliti.

Related Documents

Jurnal
December 2019 93
Jurnal
May 2020 64
Jurnal
August 2019 90
Jurnal
August 2019 117
Jurnal
June 2020 36
Jurnal
May 2020 28

More Documents from ""