Jantung Koroner.docx

  • Uploaded by: Vhero Tololiu
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jantung Koroner.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,484
  • Pages: 23
Jantung koroner ASUHAN KEPERAWATAN A. RESUME KASUS Seorang laki-laki masuk rumah skit dengan keluhan sekitar 4 jam sebelum masuk rumah sakit saat sedang memperbaiki mesin motor dirumahnya tiba-tiba nafas berat disertai badan lemas. Berdebar-debar dan rasa kelelahan .Pasien juga mengatakan kepala pusing seperti mau pingsan, pada pengkajian didapatkan pasien pernah dirawat karena penyakit jantung koroner sekitar 6 bulan yang lalu dan masih mengkonsumsi obat-obatan. Dari hasil EKG didapatkan pasien mengalami aritmia akibat gangguan sistem hantaran yaitu AV blok drajat 2 tipe 1, heart rite 40X/menit TD: 90/40 mmHg, RR: 20x/mnt, acral mulai dingin dan pucat. Untuk menghindari syok kardiogenik pasien dilakukan pemasangan TPM.

B. PENGKAJIAN Riwayat keperawatan : pasien pernah dirawat dan masih mengonsumsi obat. Riwayat penyakit : penyakit jantung koroner sekitar 6 bulan yang lalu. Kaji adanya tanda-tanda badan lemas, Berdebar-debar dan rasa kelelahan. Kaji adanya aritmia dan acral mulai dingin dan pucat. Pengkajian psikososial : Pasien mengatakan kepala pusing seperti mau pingsan.

C. DATA FOKUS Data subyektif 1. Pasien mengatakan Nafas berat

Data obyektif 1. Pasien pernah dirawat karena penyakit

2. Pasien mengeluh Badan lemas 3. Pasien mengeluh Berdebar-debar dan rasa kelelahan

jantung koroner 2. Heart rate : 40X/mnt 3. TD : 90/40 mmHg

4. Pasien mengatakan Kepala pusing seperti4. RR : 20X/mnt mau pingsan

5. Acral mulai dingin dan pucat Data tambahan ;

Data tambahan ; 1. Pasien mengatakan kulit tampak dingin dan selalu berkeringat 2. Pasien mengeluh nyeri 3. Klien merasa takut terhadap kematian yang terlalu dini 4. klien mengeluh nafas pendek 5. klien mengeluh kelelahan otot-otot

1. pasien tampak geisah 2. Pasien tampak hawatir 3. Pasien tampak sedih yang mendalam 4. klien terlihat stenosis 5. klien tampak ansietas 6. terdapat deformitas dinding dada 7. obesitas

pernafasan

Data penunjang : 1. terdapat sumbatan dipembuluh darah koroner kanan 60-70% 2. stenosia TCA 60-90% 3. EKG : aritmia akibat gangguan sistem hantaran yaitu AV blok derajat 2 tipe

D. ANALISA DATA No 1

Data fokus Ds:

1. Pasien mengatakan Nafas berat 2. Pasien mengeluh Berdebar-debar dan rasa kelelahan 3. Pasien mengeluh nyeri 4. klien mengeluh nafas pendek 5. klien mengeluh kelelahan otot-otot

Masalah Gangguan pertukatran gas

Etiologi Kadiak output tidak cukup

pernafasan

Do: 1. EKG : aritmia akibat gangguan sistem hantaran yaitu AV blok derajat 2 tipe 1 2. terdapat sumbatan dipembuluh darah koroner kanan 60-70% 3. TD : 90/40 mmHg 4. RR : 20x/mnt 5. klien terlihat stenosis 6. klien tampak ansietas 7. obesitas 8. terdapat deformitas dinding dada

2

DS: 1. Pasien mengatakan berdebardebar,pusing mau pingsan 2. Pasien mengatakan kulit tampak dingin dan selalu berkeringat 3. Pasien mengeluh nyeri

DO: 1. Pasien pernah dirawat karena penyakit jantung koroner 2. EKG -> arytmia 3. AV block derajat 2 tipe 1

Penurunan curah jantung

Frekuensi dan irama janntung

4. TD : 90/40 mmHg 5. Heart rate : 40x/mnt 6. Acral dingin 7. pasien tampak gelisah 8. stenosia TCA 60-90% 9. sembatan dipembuluh darah koroner kanan 60-70%

3

DS: 1. Pasien mengatakan lemas dan kelelahan 2. Pasien mengatakan Nafas berat 3. Pasien mengeluh Badan lemas 4. Pasien mengatakan Kepala pusing seperti mau pingsan 5. Pasien mengeluh nyeri

DO: 1. TD : 90/40 mmHg 2. RR : 20 x/menit

Intoleransi aktivitas

Ketidakseimbangan suplai o2

4

DS: 1. Klien merasa takut terhadap kematian yang terlalu dini 2. Pasien mengeluh nyeri dada 3. Pasien mengeluh Berdebar-debar dan rasa kelelahan 4. Pasien mengatakan Kepala pusing seperti mau pingsan

Ansietas kematian

DOwa : 1. Pasien tampak hawatir

Nyeri

2. Pasien tampak sedih yang mendalam 3. RR : 20X/mnt 4. pasien tampak geisah

E. Diagnosa keperawatan TANGGAL

NO

DIAGNOSA

HARI 09 september 2013 senin

1

Gangguan pertukatran gas berhubungan dengan kardiak output tidak cukup Ds: 1. Pasien mengatakan Nafas berat

PARAF

2. Pasien mengeluh Berdebar-debar dan rasa kelelahan 3. Pasien mengeluh nyeri 4. klien mengeluh nafas pendek 5. klien mengeluh kelelahan otot-otot pernafasan

Do: 1. EKG : aritmia akibat gangguan sistem hantaran yaitu AV blok derajat 2 tipe 1 2. terdapat sumbatan dipembuluh darah koroner kanan 60-70% 3. TD : 90/40 mmHg 4. RR : 20x/mnt 5. klien terlihat stenosis 6. klien tampak ansietas 7. obesitas 8. terdapat deformitas dinding dada

09

2

Penurunan curah jantung berhubungan dengan

September

frekuensi atau irama jantung ditandai dengan :

2013-09-11

DS:

senin

1. Pasien mengatakan berdebar- debar,pusing mau pingsan 2. Pasien mengatakan kulit tampak dingin dan selalu berkeringat 3. Pasien mengeluh nyeri

DO: 1. Pasien pernah dirawat karena penyakit jantung koroner 2. EKG -> arytmia 3. AV block derajat 2 tipe 1 4. TD : 90/40 mmHg 5. Heart rate : 40x/mnt 6. Acral dingin 7. pasien tampak gelisah 8. stenosia TCA 60-90% 9. sembatan dipembuluh darah koroner kanan 6070%

09

3

September

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai o2 ditandai dengan :

2013

DS:

senin

1. Pasien mengatakan lemas dan kelelahan 2. Pasien mengatakan Nafas berat 3. Pasien mengeluh Badan lemas 4. Pasien mengatakan Kepala pusing seperti mau pingsan 5. Pasien mengeluh nyeri

DO: 1. TD : 90/40 mmHg 2. RR : 20 x/menit

09 September

4

Ansietas kematian berhubungan dengan nyeri ditandai dengan :

2013

DS : 1. Klien merasa takut terhadap kematian yang terlalu dini 2. Pasien mengeluh nyeri dada 3. Pasien mengeluh Berdebar-debar dan rasa kelelahan 4. Pasien mengatakan Kepala pusing seperti mau pingsan DO : 1. Pasien tampak hawatir 2. Pasien tampak sedih yang mendalam 3. RR : 20X/mnt 4. pasien tampak geisah

F. intervensi HARI

N TUJUAN DAN

INTERVENSI

RASIONAL

O KRITERIA HASIL

AF

D X Senin

1 Setelah dilakukan

PAR

1. menejemen jalan nafas 1. memelihara selang

tindakan keperawatan

buatan

endotrakea dan

selama 3x24jam

diskusikan

selang

diharapkan masalah

perencanaan untuk

trakeostomi serta

gangguan pertukaran

perawatan dirumah

mencegah

gas dapat teratasi.

meliputi pengobatan,

komplikasi yang

Dengan kriteria hasil :

peralatan pendukung,

berhubungan

tanda dan gejala

dengan

-

1. Menunjukan pola nafas

yang efektif tanpa

komplikasi yang dapat

adanya nafas berat

dilaporkan, sumber- 2. menggunakan alat

disertai badan lemas

sumber komunitas

buatan untuk

diskusikan cara

membantu

nafas berat, kelelahan

menghindari alergen

pasien bernafas

sehingga nadi,

contoh memeriksa

pernafasan, dan TD

rumah untuk adanya

untuk bernafas

dalam keadaan

jamur didinding rumah

tanpa bantuan

bantu pasien untuk

fentilator mekanis

2. Tidak ada keluhan

normal

-

-

3. Kemammpuan jalur

menggunakan

penggunaannya

3. membantu pasien

4. mengumpulkan

nafas bersih dan

spirometer insentif ,

dan menganalisis

terbuka untuk

jika perlu

data pasien untuk

kaji kondisi rumah

memastikan

untuk keamanan listrik

kepatenan jalan

adanya gangguan

jika menggunakan

nafas dan

status pernafasan

ventilator/ alat bantu

pertukaran gas

elektrik lainnya

yang adekuat

pertukaran gas

-

4. Menunjukan tidak

2. ventilasi mekanis BELOM SEMUA

-

-

-

5. meningkatkan

tentukan lokasi dan

pola pernafasan

luasnya krepitasi

spontan yang

disangkar iga

optimal sehingga

observasi dan

memaksimalkan

dokumentasi kan

pertukaran

ekspansi dada bilateral

oksigen dan

pada pasien yang

karbondioksida

terpasang ventilator

didalam paru

konsultasi dengan ahli terapi pernafasan uuntuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator mekanis

3. penyapihan fentilator mekanis -

ajarkan tekhnik batuk efektif

-

berikan obat sesuai dengan program misalnya bronkodilator

-

berikan terapi nebulier ultrasonik dan udara/oksigen yang dilembabkan sesuai program

4. pemantauan pernafasan -

pantau adanya pucat dan sianosis

-

pantau efek obat pada status pernafasan

-

perhatikan pergerakan dada , amati kesimetrisan serta retraksi otot supraklavikular dan interkosta

-

intruksikan kepada pasien bahwa mereka harus memberitahu perawat pada saat terjadi ketidak efektifan pola pernafasan

-

sinkronisasikan antara pola pernafasan klien

dan kecepatan ventilasi 5. bantuan fentilasi -

informasikan kepada pasien tentang tekhnik relaksasi

-

berikan obat nyeri untuk mengoptimalkan pola pernafasan

-

anjurkan nafas dalam melalui abdomen selama periode gawat nafas

-

membantu memperlambat frekuensi pernafasan , bimbing pasien menggunakan tekhnik pernafasan bibir mencucu dan pernafasan terkontrol

Selas a

2 Setelah dilakukan

1. perawatan jantung

1. membatasi

tindakan keperawatan-

lakukan perujukan

komplikasi akibat

selama 3x24jam

keperawat praktis

ketidakseimbang

diharapkan masalah

lanjutan untuk tindak

an suplai dan

gangguan curah

lanjut

kebutuhan

jantung dapat teratasi.-

lakukan perujukan

oksigen

Dengan kriteria hasil :

kepusat rehabilitasi

1. Diharapkan penurunan

2. meningkatkan

jantung

sirkulasi arteri

curah jantung tidak -

ubah posisi pasien

3. memberi

sensitif

keposisi trendelenburg

dukungan

ketika tekanan darah

sirkulasi melalui

psien berada pada

-

4. mengumpulkan

rentang lebih rendah

data pasien untuk

dibandingkan dengan

mencegah

yang biasa

komplikasi

bantu klien untuk

neurologis

membuat perencanaan5. mengumpulkan untuk kondisi darurat

data pasien untuk

2. perawatan sirkulasi :

mencegah

insufisiensi arteri

komplikasi

kaji tekanan darah ,

neurologis

-

adanya sianosis, status6. meningkatkan

-

-

pernafasan , dan status

keadekuatan

mental

perfusi jaringan

auskultasi suara paru

untuk pasien

terhdap bunyi crakle /

yang mengalami

suara nafas tambahan

gangguan fungsi

lainnya

pompa jantung

berikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan trombus perifer

-

ubah posisi pasien setiap 2 jam untuk menurunkan status sirkulasi perifer

3. perawatan sirkulasi : alat bantu mekanis -

pantau fungsi pacemaker

-

jelaskan tujuan pemberian oksigen

-

ajarkan penggunaan dosis,frekuensi, dan efek samping obat

-

tingkatkan penurunan afterload sesuai dengan program medis

-

pantau dan dokumentasikan frekuensi jantung ,irama dan nadi

4. terapi intravena -

pantau tanda kelebihan cairan

-

evaluasi respon pasien terhadap terapi oksigen

-

untuk hipotensi yang tiba-tiba, berat atau lama pasang akses intravena untuk pemberian cairan

5. pemantauan neurologis -

pantau resistensi vaskular sistemik dan paru

-

berikan tekhnik penurunan stres seperti relaksasi otot progresif,

meditasi dan latihan fisik -

jangan mengukur suhu dari rektum

6. manajemen syok jantung -

kaji toleransi aktivitas dengan memperhatikan adanya awitan nafas pendek, nyeri, palpitasi, limbung

-

berikan dan titrasikan obat aritiaritmia inotropik untuk mempertahankan kontraktilitas

-

amati tanda dan gejala aritmia

Rabu

3 Setelah dilakukan

1. Terafi aktivitas

1. memberi anjuran

tindakan keperawatan-

Kaji respon emosi ,

tentang dan

selama 3x24 jam

sosial, dan spiritual

bantuan dalam

diharapkan masalah

terhadap aktivitas

aktifitas fisik,

gangguan intoleransi -

Penggunaan tekhnik

kognitif, sosial,

aktifitas dafat teratasi .

nafas terkontrol selama

dan sfiritual yang

Dengan kriteria hasil:

aktivitas

spesifik untuk

Penggunaan

meningkatkan

melakukan aktifitas

peralatan, seperti

rentang,

minim

oksigen selama

frekwensi dan

aktivitas

durasi aktifitas

1. Klien mampu

2. Klien mampu

-

melakukan aktifitas

-

secara bertahap 3. Tidak ada keluhan

Penggunaan tekhnik

iindividu

relaksasi(missalnya :

(kelompok)

distraksi, visualisasi)

2. mengatur

nafas berat, rasa lelah,

selama aktivitas

penggunaan

lemas, pusing, selama-

Kolaborasikan dengan

energi untuk

dan setelah aktifitas

ahli terapi okupasi,

mengatasi atau

fisik(misalnya untuk

mencegah

latihan ketahanan)atau

kelelahan dan

rekreasi untuk

optimalkan fungsi

merencanakan atau

3. memanifulasi

program aktivitas

lingkungan sekitar pasien

2. Menjemen energi -

Pantau respon oksigen pasien

-

stimulus sensorik,

untuk memastikan sumber-sumber energi

-

Pantau dan dokumentasikan pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur dalam jam

-

Peningkatan nutrisi yang baik

-

Tindakan untuk menghemat energi

-

memperoleh mampaat trafetik,

Pantau asupan nutrisi

yang adekuat

untuk

dan kesejahteraan fsikologis

4. membantu pasien dan keluarga untuk menjaga rumah sebagai tempat tinggal yang bersih, aman, dan menyenangkan

5. memberi rasa Ajarkan kepada pasien keamanan, dan orang terdekat stabilisasi, tentang tehnik pemulihan, dan

-

perawaatan diri yang

pemeliharaan

akan meminimalkan

pasien yang

konsumsi oksigen

mengalami

Ajarkan tentang

disfungsi alam

pengaturan aktivitas

perasaan

dan tehnik manajeman

baikdepresi

waktu kelelahan

maupunpeningka

3. Menejmen lingkungan -

Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan melakukan AKS dan AKSI

-

Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi sesuai toleransi

-

Rencanakan aktivitas bersama pasien dan keluarga yang meningkatkan kemandirian dan ketahanan

-

Bantu pasien untuk melakukan pemantauan mandiri dengan membuat dan

tan alam perasaan

menggunakan dokumentasi tertulis yang mencatat asupan kalori dan energi 4. Bantuan pemeliharaan rumahan -

Untuk pasien yang saki jiwa rujuk kelayanan kesehatan jiwa dirumah

-

Rujuk pasien kepelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan perawatan rumah

-

Evaluasi kondisi rumah yang dapat menyebabkan intoleransi aktifitas (misalnya tangga, tata letak furnitur dan lokasi tempat tidur)

-

Kaji kebutuhan alat bantu misalnya pengungkit, tempat tiidur elektrik, oksigen, dsb

5. Menejmen alam perasaan -

Kaji respon emosi,

sosial, dan spiritual terhadap aktifitas -

Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas

-

berikan waktu tambahan untuk pengobatan AKS

-

meminimalkan kecemasan dan stres

rabu

4 Setelah dilakukan

1. Penurunan ansietas

1. meminimalkan

tindakan keperawatan-

Pantau tanda dan

perasaan

selama 3x24jam

gejala ansietas

kekhawatiran,

diharapkan masalah -

Pantau ekspresi

ketakutan, firasat

ansietas kematian

perasaan

atau perasaan

dapat teratasi dengan

ketidakberdayaan atau

tidak menentu

kriteria hasil :

putus asa pasien

yang

Tentukan sumber

berhubungan

ansietas

dengan sumber

Dorong pasien untuk

bahaya yang

tidak terganggu

mengekspresikan

diantisipasi

3. mempertahankan

perasaan kepada

2. membantu

1. ansietas kematian

-

mereda 2. kesehatan spiritual

-

hubungan sosial -

orang terdekat

pasien untuk

Luangkan

beradaftasi

waktubersama pasien

dengan persepsi

untuk mengatasi rasa

stresor,

takut ditinggal sendiri

perubahan atau

2. Peningkatan koping -

Berikan informasi

ancaman yang menghambat

mengenai penyakit dan pemenuhan

-

prognosis pasien

tuntutan dan

Rujuk ke perawatan

peran hidup

rumah atau perawatan3. meningkatkan

-

-

-

hopsis

kenyamanan fisik

Hubungkan pasien

dan kedamaan

dan keluarga dengan

fsikologis dalam

kelompok pendukung

pase akhir

yang sesuai

kehidupan

Rujuk kelayanan

4. memberikan

perawatan kesehatan

penenangan,

psikiatrik dirumah

penerimaan dan

sesuai kebutuhan

dorongan selama

Gunakan keterampilan

masa-masa stres

komunikasi terapeutik 5. membantu

-

untungmembangun

pasien untuk

hubungan saling

merasa seimbang

percaya dan

dan terhubung

mempasilitasi ekspresi

dengan

kebutuhan pasien

yangmahakuasa

Identifikasi dan dukung strategi koping yang biasa digunakan oleh pasien

3. Perawatan menjelang ajal -

Berikan jawaban langsung dan jujur terhadap terhadap pertanyaan pasien tentang proses

menjelang kematian 4. Dukungan emosi -

Dengarkan dengan penuh perhatian

-

Bantu pasien untuk membicarakan dan mengulang kembali kehidupan personal pasien secara positif

-

Berikan kenyamanan fisik dan keamanan

5. Dukungan spiritual -

Kaji dukungan yang diberikan oleh orang terdekat pasien

-

Atur akses ke pendeta atau penasehat spiritual sesuai dengan keinginan pasien

-

Dukungan kebutuhan spiritual tanpa memaksakan kepercayaan perawat kepada pasien

G. Implementasi NO 1

Diagnosa keperawatan

Implementasi

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan 1. Memberikan terapi kardiak output tidak cukup

pernafasan untuk

memastikan keadekuatan fungsi jantung 2. Memberi obat agar kardiak output tercukupi dan normal 3. Memantau hasil EKG , katerisasi jantung pasien Hasil : hasil EKG dan katerisasi jantung pasien normal dan pasien tidak mengeluh dipsnea serta kelelahan 2

Penurunan curah jantung berhubungan dengan

1. Mengajarkan relaksasi

frekuensi atau irama jantung

2. Memantau irama jantung pasien 3. Memantau kondisi jantug pasien Hasil : pasien tidak mengeluh nyeri dada , bisa kembali aktivitas derta acral normal serta pasien tidak tampak bradikhardi

3

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai o2

1. memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas 2. melatih pasien mandiri hasil : pasien tidak merasakan nyeri, dapat tidak tampak kelelahan , pasien sudah mandiri

penuh 4

Ansietas kematian berhubungan dengan nyeri

1. memberikan motivasi kepada pasien 2. mengajarkan tehnik relaksasi 3. meberikan dampingan kepada pasien 4. memberikan dukungan spiritual 5. membantu pasien untuk bersosialisasi hasil : pasien lebih semangat menjalani hidup, pasien tidak mengeluh nyeri, pasien dapat bergaul dengan orang lain, pasien lebih dekat dengan Yang Maha Esa

H. Evaluasi S: -

pasien tidak mengeluh dipsnea

-

pasien tidak mengeluh kelelahan

-

pasien tidak mengeluh nyeri dada

-

pasien tidak merasakan nyeri

O: -

pasien tampak bisa kembali aktivitas

-

acral tidak dingin dan pucat

-

heart rate normal

-

TD 120/mmhg

-

Pasien tampak dapat bbergal denga orang lain

-

Hasil EKG dan katerisasi jantung pasien normal A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan

Related Documents

Penyakit Jantung
October 2019 54
12 Jantung
June 2020 22
Bunyi Jantung
May 2020 36
Anfis Jantung
June 2020 26
Askep Jantung
July 2020 19
Jantung Opa
October 2019 31

More Documents from ""