Isolasi Sosial.docx

  • Uploaded by: Anonymous 54WFIUSS9
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isolasi Sosial.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,292
  • Pages: 5
ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari dari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain. B. Tanda dan gejala Beberapa tanda gejala dari isolasi sosial antara lain: kurang spontan, apatis, ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri, tidak ada atau kurang komunikasi verbal, mengisolasi diri, tidak ada atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya, asupan makan dan minum terganggu, retensi urin dan faeses,aktivitas menurun, kurang energi, rendah diri. Perilaku ini biasanya disebabkan karena seseorang menilai dirinya rendah, sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bila tidak dilakukan intervensi lebih lanjut, maka akan menyebabkan perubahan persepsi sensori : halusinasi dan resiko tinggi mencederai diri, orang lain juga bisa menyebabkan intoleransi aktivitas yang dapat berpengaruh terhadap kemempuan untuk melakukan perawatan secara mandiri. C.

Rentang Respon

Berikut ini akan dijelaskan tentang respon yang terjadi pada isolasi sosial : 1. Respon adaptif Adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum berlaku. Dengan kata lain individu tersebut masih dalam batas normalketika menyelesaikan masalah. Berikut ini adalah sikap termasuk respon adaptif: - Menyendiri, respon yang dibutuh kan seseorang untuk merenungkan apa yang terjadi di lingkungannya. - Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial. - Bekerja sama, kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain

2.

-

Interdependen, saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal. Respon maladaptif Adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respon maladaptif: Menarik diri, seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain Ketergsantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang lain Manipulasi seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam Curiga, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain

D. Etiologi Terjadinya menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan stresor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposoisi dan stresor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadi perilaku menarik diri. 1. Faktor predisposisi - Faktor tumbuh kembang : Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Bila tugas – tugas dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka akan menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya akan dapat menimbulkan masalah. Tugas perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan interpersonal - Faktor komunikasi keluarga Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan ketidakjelasan (double bind) yaitu suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan keluarga -Faktor sosial budaya Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma-norma yang salah dianut oleh keluarga, dimana settiap anggota keluarga yang tidak produktif seperti lansia, berpenyakit kronis, dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya. -Faktor biologis Faktor biologis juga merupakan salah satu pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia yang mengalami struktur abnormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan daerah kortikal.

2. Faktor presipitasi Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor stresosprepitasi dapat di kelompokan sebagai berikut: a. Faktor eksternal Contohnya adalah stresor budaya yaitu stres yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti keluarga. b. Faktor internal Contohnya adalah stresor psikologis yaitu stres yang terjadi akibat asietas berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemempuan individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu Masalah Keperawatan dan Fokus Pengkajian a. Masalah Keperawatan 1. Resiko perubahan persepsi- sensori: halusinasi 2. Isolasi Sosial : menarik diri 3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah b. Data yang perlu dikaji 1. Resiko perubahan persepsi - sensori : halusinasi 1). Data Subjektif · Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata · Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata · Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus · Klien merasa makan sesuatu · Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya · Klien takut pada suara/ bunyi/ gambar yang dilihat dan didengar · Klien ingin memukul/ melempar barang-barang 2). Data Objektif · Klien berbicara dan tertawa sendiri · Klien bersikap seperti mendengar/ melihat sesuatu · Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu · Disorientasi 2. Isolasi Sosial : menarik diri 1). Data Subyektif Sukar didapat jika klien menolak komunikasi. Terkadang hanya berupa jawaban singkat ya atau tidak. 2). Data Obyektif Klien terlihat apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar dan banyak diam. 3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

1). Data subyektif: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. 2). Data obyektif: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup. III. Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial : Menarik diri Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Perubahan persepsi sensori : Halusinasi IV. Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan -

-

-

Pasien mampu : Menyadari penyebab isolasi sosial Berinteraksi dengan orang lain Keluarga mampu : Merawat pasien isolasi sosial di rumah Kriteria Evaluasi Setelah ….x pertemuan klien mampu: Membina hubungan saling percaya Menyadari penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap -

-

Intervensi SP I Identifikasi penyebab Siapa yang satu rumah dengan pasien Siapa yang dekat dengan pasien Siapa yang tidak dekat dengan pasien Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien Latih berkenalan Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan perawat Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan 2,3,4 orang dan seterusnya Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya. Masukkan jadwal kegiatan pasien SP 2 Evaluasi SP1

-

-

Setelah ….x pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang : Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien Penyebab isolasi sosial Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi sosialnya Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah putus obat Tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien -

-

Latih berhubungan sosial secara bertahap Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien SP 3 Evaluasi SP1 dan 2 Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien SP 1 Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien Penjelasan isolasi sosial Cara merawat pasien isolasi sosial Latih (simulasi) RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien SP 2 Evaluasi SP 1 Latih (langsung ke pasien) RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien SP 3 Evaluasi SP 1 dan SP 2 Latih (langsung ke pasien) RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien SP 4 Evaluasi kemampuan keluarga Evaluasi kemampuan pasien Rencana tindak lanjut keluarga Follow Up Rujukan

Related Documents

Isolasi Jahe.docx
November 2019 32
Isolasi Sosial.docx
June 2020 17
Isolasi Protein.docx
June 2020 16
Isolasi Sosial.docx
April 2020 11
Isolasi Sosial.pptx
December 2019 28
Isolasi Sosial.docx
June 2020 26

More Documents from "pitta loka"

Contoh Laporan Magang 2.docx
December 2019 20
Kasus 1 Repro 2.docx
April 2020 20
Cover.docx
May 2020 10
Bab 2 Cnp.docx
April 2020 13