Tugas Farmakognosi 1 Minyak Atsiri 2.docx

  • Uploaded by: Dewi Santika
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Farmakognosi 1 Minyak Atsiri 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,271
  • Pages: 6
TUGAS FARMAKOGNOSI 1 MINYAK ATSIRI ( PART 2) MINYAK LEMON

KP C/D - KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Vitles Macos Fraga S. Novia Dwi Ratnasari Tirta Shoofil Mubarraq Made Agus Febriyana Ridya Islania Dewi Santika Oktviana I Putu Rama Eka K.K.P Nurul Hidayah

UNIVERSITAS SURABAYA 2019

( 110118305 ) ( 110118328 ) ( 110118329 ) ( 110118330 ) ( 110118331 ) ( 110118337 ) ( 110118343 ) ( 110118346 )

A. PRODUKSI DALAM TUBUH TANAMAN 1.1. Struktur Sekresi

Gambar 1: Perkembangan kelenja rminyak di dinding ovarium. Tahap 1. Sel-selkelenjar (panah) memiliki Nukleus besar dan diprakarsai oleh divisi dalam sel epidermal dan sub epidermal. Diameter = 10 μm. Bagian mikroskopis cahaya

Gambar 2: Perkembangan kelenja rminyak di dinding ovarium. Tahap 2. Pembentukan cluster selbulat atau lonjong. Kelenjar Minyak (OG). Diameter = 10 μm. Bagian mikroskopis cahaya

Gambar 3: Perkembangan kelenjar minyak di dindingovarium. Tahap 3. Sel Batas Rata (BC), terbentuk di sekitar Sel Sentral polihedral (CC) besar. Diameter = 50 μm. Bagian mikroskopis cahaya.

Gambar 4: Perkembangan kelenjar minyak di dinding ovarium. Tahap 4. Pembentukan Rongga Minyak kecil (OC) denganautolisi sdalam selpusat. Diameter = 50 μm. Bagian mikroskopis cahaya

Gambar 5: Perkembangan kelenja rminyak di dindingovarium. Tahap 5. Kelenjar dewasad enganOil Cavity (OC)sentralbesar. Bar = 50 μm. Bagian mikroskopis cahaya

Gambar. 6: Bagian kelenjar minyak di bagian melintang kelopak. Noda Methylene Blue, Azure B dan Basic Fuchsin. Sitoplasma padat, banyak vakuola kecil dan dinding tipis di Secretory Cells (SC) dibandingkan dengan Boundary Cells (BC). Oil Cavity (OC). Diameter = 5 μm

1.2. Organ Penghasil Lemon hampir mirip dengan spesies Citrus lainnya dalam morfologi bunga dan buahnya dan dalam karakteristik anatomis yang paling penting dari genus: rongga sekresi minyak atsiri. Kelenjar minyak terjadi di semua bagian bunga (kecuali benang sari) dan di lapisan exocarp atau flavedo pada kulit buah, di antara jaringan parenkim subepidermal padat. (Mauseth, 1988).

B. BIOSINTESIS MINYAK ATSIRI Mekanisme Reaksi Biosintesis Senyawa Terpenoid Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 atau penyusun senyawa tersebut. Secara umum, biosintesa dari terpenoid terjadi dengan 3 reaksi dasar yaitu: 1) Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat. 2) Penggabungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid. 3) Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid. Mekanisme dari tahap-tahap biosintesis terpenoid adalah asam asetat yang telah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol mnghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalonat CH2OHCH2C(OHCH3)CH2COOH.

Biosintesis Limonene Asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada sam mevalonat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerasi menjadi DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPPdan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerasi isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh prnyingkiran ion pirofosfat. Serangan ini merupakan geranil pirofosfat (GPP) yakni senyawa antara bagi semuasenyawa monoterpen. Limonene terbentuk dari gernyl pirofosfat, melalui siklisasi dari neryl karbokation. Langkah terakhir melibatkan hilangnya proton dari kation untuk pembentukan alkena.

C. METODE MEMPEROLEH MINYAK ATSIRI LEMON Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pengepresan dingin, menggunakan bahan pelarut, maupun dengan distilasi. Cara yang sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan metode distilasi uap/air. Cara penyulingan minyak atsiri, pertama-tama adalah memasukkan bahan baku dari tanaman yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke dalam ketel penyulingan dan dialiri uap. Air yang panas dan uap, tentu akan mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel terdapat dua cairan, yaitu air panas dan minyak atsiri. Kedua cairan tersebut didihkan perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan uap minyak. Campuran uap ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa pendingin, cairan tersebut dialirkan ke alat pemisah yang akan memisahkan minyak atsiri dari air berdasarkan berat jenisnya.( Anonim. 2005. Destilator Minyak Atsiri.)Prinsip dasar metode distilasi adalah uap dari air digunakan untuk mengangkat minyak atsiri dari dalam jaringan kulit jeruk dan kemudian didinginkan dengan air mengalir. Hasil yang diperoleh adalah campuran air dan minyak yang karena perbedaan berat jenis akan terpisah dimana lapisan minyak ada di atas sedangkan lapisan air ada di bawah. Lapisan minyak kemudian diambil menggunakan pipet dan dimasukkan dalam botol berwarna gelap. Penyimpanan sebaiknya dilakukan di dalam lemari es (kulkas) karena memiliki suhu rendah dan terhindar dari paparan sinar matahari. Minyak atsiri jeruk terdiri atas banyak senyawa yang sifatnya mudah menguap. Tiap varietas jeruk memiliki variasi komposisi kandungan senyawa yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan aroma yang ditimbulkan. Walaupun demikian, minyak atsiri jeruk umumnya mengandung senyawa dominan yang dikenal dengan nama limonen. Kandungan senyawa limonen bervariasi antar varietas jeruk, yaitu antara 70-92%. Berdasarkan hasil uji preferensi terhadap aroma minyak atsiri jeruk, diperoleh data minyak atsiri asal jeruk manis, purut, lemon, nipis, jari budha/kuku harimau, dan jeruk siem madu yang paling disukai konsumen. Aroma yang kurang disukai adalah minyak atsiri asal jeruk besar dan siem. ( Hardjono Sastrohamidjojo. 2004. Kimia Minyak Atsiri.) D. DETEKSI DAN ANALISA MINYAK ATSIRI LEMON Kromatografi gas adalah metode analisis, dimana sampel terpisahkan secara fisik menjadi bentuk molekul-molekul yang lebih kecil ( hasil pemisahan dapat dilihat dengan berupa kromatogram ). Sedangkan Spektroskopi masa adalah metode analisis, dimana sampel yang dianalisis akan diubah menjadi ion-ion gasnya, dan masa dari ion-ion tersebut dapat dikur berdasarkan hasil deteksi berupa Spectrum Massa. Pada GC hanya terjadi pemisahan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan, sedangkan bila dilengkapi dengan MS (berfungsi sebagi detector ) akan dapat mengidentifikasi komponen tersebut, karena bisa membaca Spektrum bobot molekul pada suatu komponen, karena dilengkapi dengan Library (reference) yang ada pada software. Pemisahan komponen senyawa dalam GC terjadi di dalam kolom (kapiler) dengan melibatkan dua fase,yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam adalah zat yang

ada di dalam kolom,sedangkan fase gerak adalah gas pembawa ( Helium ataupun hydrogen dengankemurnian tinggi, yaitu 99,.995 %.Proses pemisahan dapat terjadi karena terdapat perbedaan kecepatan alirdari tiap molekul di dalam kolom. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan afinitas antar molekul dengan fase diam yang ada di dalam kolom Setelah data terdeteksi, lalu data dikirimkan ke system pengolah data ( Pada Personal Computer) untuk diolah dan dianalisis. Pengaturan temperatur kolompemisahan sangat penting karena pemisahan komponen sangat dipengaruhi olehkenaikan temperature dan laju alir gas pembawa. Kromatigrafi Gas SpektroskopiMassa dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan cara membandingkan ( standar ) berdasrkan waktu retensi.Penentuan kapasitas antioksidan dalam tumbuhan lemon dengan prinsip pemisahan komponen-komponen dalam campurannya dengan kromatografi gas dan tiap komponen dapat dibuat spektrum massa dengan ketelitian yang lebih tinggi. Hasil pemisahan dengan kromatografi gas dihasilkan kromatogram sedangkan hasil pemeriksaan spektrometri massa masing-masing senyawa disebut spektrum( Muzila 2010)

JURNAL ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN MINYAK ESENSIAL,PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2005. Destilator Minyak Atsiri. Malang: CV. Agrindo Cipta Mandiri Hardjono Sastrohamidjojo. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Achmad, S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Universitas Terbuka Bialangi, N., Mustapa, M. A., Salimi, Y. K., Widiantoro, A., & Situmeang, B. (2016). Antimalarial activity and phitochemical analysis from Suruhan (Peperomia pellucida) extract. JURNAL PENDIDIKAN KIMIA, 8(3), 33-37. Lenny,Sofia. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. Karya Ilmiah. Medan: Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Rafiei, Maryam, danHomaRajaei. 2007. Structural and Developmental Studies on Oil Producing Reproductive Organs in Lime (Citrus aurantifoliaSwingle). Journalof Biological Sciences,7; 848

Related Documents


More Documents from "hai"