Islam Dalam Budaya Minangkabau (museum,250609)

  • Uploaded by: H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Islam Dalam Budaya Minangkabau (museum,250609) as PDF for free.

More details

  • Words: 902
  • Pages: 14
Islam dalam Budaya Minangkabau Sebuah Perspektif Perpaduan Adat dan Syarak (Agama Islam) Bersendikan Kitabullah (Alquran) Menjadi Kesepakatan Kolektif Masyarakat Adat Minangkabau 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

1

Adat Minangkabau tidak dilengkapi dengan Pedoman dan Petunjuk yang memadai Terterapkannya berbagai perilaku kontra-produktip oleh beberapa bagian dari masyarakat, menunjukkan bahwa ada kekurangan serta kelemahan dari Adat Minangkakau Sebagai Peta Realitas serta sebagai Pedoman Petunjuk Jalan Kehidupan (PPJK) bermasyarakat itu. Kelemahan yang terperagakan itu adalah bagian dari Peta Realitas yang ternyata tidak sama sebangun dengan Nan Bana dan Nan Badiri Sandirinyo itu, atau dengan keyakinan yang dianut, yang serta merta akibatnya, melahirkan beberapa kekurangan pula.. Adat Minangkabau Sebagai Peta Realitas tidak dilengkapi dengan Pedoman dan Petunjuk yang memadai tentang bagaimana ia seharusnya digunakan. 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

2

LANDASAN BUDAYA (PERADABAN) PEMIKIRAN FILOSOFIS (Alam Takambang Jadi Guru)

Praktek Ibadah

 Adat/sopan santun (Morality)  Lapangan Kerja (Work)  Waktu terluang (Leisure)  Alat/Milik (Property)  Ancaman (Crime)  Penguasaan (Authority)  Pemerintahan (Government)  HAM (Human rights & privileges)  Pemukiman (Places of residence)

PDPH Perspectives & World Views

(Spiritual Practices)

Langgam Tutur (Language)

Lagu & Music  Pembagian pekerjaan (Division of labor)  Kedudukan usia (Age roles)  Tatanan Keluarga ( Praktek Garis turunan  Kedudukan Sosial (Social status)  Gelar (Degree of formality)  Peranan jender (Gender roles)  Sikap (Manners)  Komunikasi lisan ( Verbal communications)  Isyarat (Non-verbal communications)

Kesenian Visual Arts

Kesusateraan (Literature) 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

3

6/27/09

H. Mas'oed Abidin

4

4

6/27/09

H. Mas'oed Abidin

5

PETA BUDAYA MINANGKABAU ASPEK SIMBOLIS ABS-SBK , Syarak Mangato Adaik Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru WARISAN BUDAYA dibangun berdasarkan Petatah Petitih (classification), peradaban (histories), Peta realitas alam (knowledge coded in symbolic ideas ) dan Keyakinan Agama Islam (beliefs), Nilai yang dibawa oleh Islam yang mudah mengakar ke dalam kehidupan masyarakat di Minangkabau. Orang Minangkabau terkenal kuat agamanya dan kokoh adatnya, adatnya, pada berbagai lingkungan tatanan (”system”) ”system”) dan pada berbagai tataran (”structural (”structural levels”). levels”). Paling mendasar adalah ”meta-environmental ”meta-environmental system” yaitu tatanan nilai dan norma dasar sosial budaya berupa Pandangan Dunia dan Pandangan Hidup (PDPH). Orang yang tidak beradat dan tidak beragama Islam, di samakan kedudukannya dengan orang tidak berbudi pekerti atau indak tahu di nan ampek = Sama artinya dengan bodoh. Aspek Perilaku Pada bentuk-bentuk khusus tabiat dalam Lagu,songs, rituals, kelembagaan, institutions, Struktur pengorganisasian, (organizational forms) 6/27/09

Aspek -Aspek Fisik Pada benda bersejarah (Material artifacts), peralatan (tools), senjata, weapons, bangunan bersejarah, Hasil Kerajianan (Works of art) H. Mas'oed Abidin

6

Dorongan Ransangan 6/27/09

Kaitan Fisiologi

Ukuran Kesadaran H. Mas'oed Abidin

Nawaitu, Motivativasi Minat

7

Syarak Mangato Adaik Mamakai Tatanan Nilai dan Norma Dasar Sosial Budaya (Meta-environment) yang dibentuk oleh nilai-nilai ajaran Islam sebagai way of life (pandangan hidup) dikawal pelaksanaannya dengan membentuk lembaga pemerintahan ”tigo tungku sajarangan” yang menata kebijakan “macro-level” (dalam hal ini “adat nan teradatkan, adat istiadat, adat nan di adatkan) bagi pengaturan kegiatan kehidupan masyarakat untuk kemaslahatan “anak nagari” Minangkabau. 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

8

 Adat Nan Teradat adalah dokrin terhadap cupak buatan yang telah ditara dengan cupak usali yang dipakai sebagai sebagai hukum pokok untuk membuat hukum-hukum lebih lanjut di Alam Minangkabau yang menyangkut dengan interaksi manusia dengan manusia dan interaksi manusia dengan alam sekitarnya.  Interaksi manusia dengan manusia adalah; bentuk dan susunan komunitas/ masyarakat, dalam aspek ; ekonomi, sosial, budaya, dan politik, begitu juga dengan hak-hak / kewajiban-kewajiban, begitu juga dengan tata kelola pemerintahan.  Interaksi manusia dengan alam sekitarnya adalah bagaimana manusia beroleh manfaat dari eksploitasi sumberdaya alam tanpa merusak sumberdaya alam itu sendiri. Artinya begaimana pembengunan dapat dilakukan secara berkelanjutan.  Pengungkapannya dilafatkan dalam pahatan kato (yaitu kalimat bersambung yang dalam maknanya), yaitu “ kato kudian “ (kata kemudian), disebut juga dengan “ petatah-petitih “ inilah yang disebut dengan “ adat sa batang panjang “ berlaku di seantero alam Minangkabau.

6/27/09

H. Mas'oed Abidin

9

 Adat Istiadat adalah cara tentang bagaimana menerapkan adat nan ter adat secara konsekuen (bertanggung jawan dan bertanggung gugat). Di berbagai nagari berbagai-bagai langgam coraknya, disebut dengan “ adat sa lingka nagari “, yang berubah mengikuti kemajuan “ peradaban “, berada pada domain syariat, penggunaannya dilafatkan dalam pahatan kato (yaitu ungkapan kalimat bersambung yang dalam maknanya).  Adat Nan Diadatkan adalah cara bagaimana para penghulu mengundangkan adat istiadat dalam nagari, sehingga ia menjadi keputusan yang mempunyai hukum tetap dan menjadi acuan dalam tata kemasyarakatan di nagari, mungkin sekarang bisa disebut “ peraturan nagari “. Pengungkapannya dilafatkan dalam pahatan kato berupa petatah-petitih yang disebut “ kato mufakat “ , berlaku di mana nagari yang memakainya, ada yang sama dan ada yang tidak, namun nilai hakekat dan nilai makrifatnya tidak berubah. 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

10

6/27/09

H. Mas'oed Abidin

11 11

Adat Minangkabau dinamis, menampakkan raso (hati, arif, intuitif) dan pareso (akal, rasio, logika), hasil nyata dari alam takambang jadi guru,

Keyakinan Islam, Menekankan pentingnya sikap malu (haya’ – raso pareso), iman kepada Allah, yakin kepada akhirat, mengenali hidup akan mati, beraqidah (tauhid) Benteng kuat menjaga umat menjadi cerdas 6/27/09

H. Mas'oed Abidin

12

SEGI TIGA KEHIDUPAN SAMA SEBANGUN SEIMBANG Way of Life Pandangan Hidup Ranah Tauhid Ranah Hakekat Laa ilaha illa Allah

Syariat , Agama Islam, Syarak Mangato Adaik Mamakai Kitabullah World View Alquran PPJK Petunjuk Pandangan Dunia Pedoman Jalan Pandangan Dunia Ranah Makrifat Adaik jo syarak nan tasusun

6/27/09

Pedoman Jalan Kehidupan Ranah Tarekat Kato nan Ampek

H. Mas'oed Abidin

13

Senteng tolong di bilai kurang tolong di tukuak wassalam

6/27/09

H. Mas'oed Abidin

14

Related Documents


More Documents from ""