Isi Ramadhan dengan Doa
ISI RAMADHAN DENGAN DOA Oleh H. Mas’oed Abidin Mari kita isi Ramadhan dengan Doa karena doa itu sangat penting.
َ عَن عَل ِى بن أ َ ى الله ض ر ب ل طا بي ِ ِ ِ َ ِ ْ َ ّ َ عَن َ ه َقا قال رسول الله،ل ُ ّ ه أن ُ ْ
َ ّ الد:م.ص ِ َن و ِ ْمؤ ِ عاُء ُ ماد ُ َ سل َ ع ُ ح ال ِ م َ ت و ا ْل ض ر ّ ن وَ ن ُوَْر ال َ س ْ َ ِ ماَوا ِ ْ الد ّي ِ "Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi." (HR. Al Hakim)
Dalam istilah agama, doa adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Imam At Thiby mengatakan, doa menampakkan kerendahan diri dalam
keadaan tidak berdaya dan tiada berkekuatan kepada siapa doa itu di arahkan dan kemudian mengatakan 1 H. Mas’oed Abidin
Doa adalah bagian dari Akhlaq Karimah hajat, keperluan, dengan ketundukan kepada yang mmempu mengabukan doa itu, yakni Allah SWT. Doa adalah sarana penting bagi manusia sebagai makhluk yang memiliki naluri ketuhanan (fitrah
Ilahiyah), yang selalu harap bantuan kekuatan dari Yang Maha Tinggi dan Maha Kuat. Doa merupakan pengakuan akan kelemahan manusia sebagai makhluk di hadapan Khaliq. Doa adalah bukti ketakwaan dan tawakkal kepada Allah semata.
---
ْ َجع جا ْ م ً خَر ْ َه ي َ ه ُ َل ل َ ّ ق الل َ َو ْ م ِ ّ ن ي َت
ن ُ ْ حي ِ َ حت ِ ه ُ س ْ َ ث َل ي َ ن َ َب و ُ ْوَي َْرُزق ْ م ْ م ْ ّ ي َت َوَك ه ّ ِه إ َ َل ع ََلى الل ّهِ فَهُو ْ ح َ ّ ن الل ُ ُ سب َ ّ ُ ه ل ِك َ َجع َ ل يٍء َ ْ مرِهِ قَد ُ ّ ل الل ْ َبال ِغُ أ ْ ش قَد ًْرا 2 H. Mas’oed Abidin
Isi Ramadhan dengan Doa “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan
baginya
jalan
keluar.
Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangkasangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah
dikehendaki)Nya.
melak-sanakan Sesungguhnya
urusan Allah
(yang telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (Q.S. Ath Thalaq : 2-3)
Dengan
doa
segalanya
menjadi
tercurahkan
sehingga terjalinlah hubungan langsung antara Allah dengan hamba-Nya. Boleh dikatakan hampir setiap muslim
mengenal
apa
yang
disebut
doa.
Dan
merekapun sering melakukannya. Seorang pendurhaka sekalipun ketika berada dalam kesusahan dia juga memohon dan berdoa kepada Allah SWT. Hal itu terjadi karena setiap orang bila berada dalam kesusahan selalu jujur terhadap dirinya. Juga, karena setiap orang dengan insting keimanannya tahu bahwa hanya Allah semata Yang Maha Kuasa. Setiap kali manusia di dalam kesusahan selalu berlindung kepada Allah Ta’ala, dan Allah selalu pula melindunginya dari bahaya atau kesusahan. Namun, 3 H. Mas’oed Abidin
Doa adalah bagian dari Akhlaq Karimah kebanyakan
mereka
setelah
selamat
melupakan
pertolongan dari Allah itu, dan melupakan permohonan (doa) dulu, lalu kembali kepada kesesatan. Inilah tabiat manusia yang kurang baik. Syukurlah tidak semuanya
berbuat
membatasinya,
yaitu
begitu, kadar
karena iman
ada
yang
masing-masing
kepada Allah SWT. Karena seseorang
doa akan
adalah
sebuah
kelemahannya,
pengakuan
dari
maka
ada
jika
seseorang yang enggan berdoa, maka umumnya orang tersebut tergolong sombong yang merasa bahwa dirinya memiliki kekuasaan dalam memenuhi semua hajat dan keinginannya tanpa memohon bantuan kepada Khalik. Inilah manusia yang melampaui batas lantaran mereka melihat dirinya serba berkecukupan. Allah SWT berfirman: "Ketahuilah! Sesungguhnya
manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup." (Q.S Al 'Alaq: 6-7). Begitu kebanyakan sikap manusia yang tidak baik imannya. Dikala dianya mendapatkan kesenangan dan kenikmatan, seringkali lupa dengan sumber nikmat yang ada di tangan mereka. 4 H. Mas’oed Abidin
Isi Ramadhan dengan Doa Namun
ketika musibah
menimpa,
kesusahan
membelit kehidupan, mulailah ia merunduk meratakan dahi menghiba-hiba. Memohon perlindungan kepada Tuhannya dengan bermunajat, berharap, merintih. Itupun dilakukan hanya sejenak seketika. Keadaan seperti ini disindir oleh Allah SWT di dalam Alquran, sebagai berikut: "Dan apabila Kami
memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa malapetaka
maka
ia
banyak
berdoa."
(Q.S
Fusshilat: 51). Semestinya di kala seorang bermunajat kepada Allah, bukanlah terkabul atau tidaknya doa yang harus dijadikan tujuan munajatnya. Melalui doa atau munajat itu adalah bagian dari upaya
mendekatkan
dirinya
kepada
Allah atau
taqarrub kepada Allah yang diutamakan. Berdoa adalah menjalin komunikasi langsung dengan Khaliq Maha Pencipta. Di saat berdoa, seorang hamba membangun keyakinan di dalam dirinya, bahwasanya Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha atas segalanya. Dengan keyakinannya itu, timbul 5 H. Mas’oed Abidin
Doa adalah bagian dari Akhlaq Karimah suatu dorongan untuk meningkatkan amal ibadah shaleh. Inilah semestinya tujuan utama dari sebuah doa. Artinya bahwa nilai yang lebih hakiki dari doa adalah perubahan diri untuk menjadi lebih baik dan lebih shaleh. Terkabulnya sebuah doa bukanlah semata-mata karena tangisan atau rintihan se saat di kala munajat itu semata. Terkabulnya
sebuah
doa
ada
syarat
yang
menyertainya. Di antaranya adalah didahului dengan penyucian diri (tashfiyatul qalbi wa tazkiyatun
nafsiy) sehingga diri jauh dari apa yang dimurkai Allah dan diri mendekat kepada ridha Allah.
Abu Ishaq – Ibrahim bim Adham bin Manshur (161 H/778 M) seorang sufi terkemuka kelahiran Balkh, Khurasan pernah ditanya seseorang dari Basrah. Mereka
bertanya,
dikabulkan,
"Mengapa
padahal
Allah
doa telah
kami
tidak
berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan
bagimu."?
Ibrahim bin Adham menjawab: "Karena
hati kalian telah mati." Ditanyakan lagi : "Apa yang bisa mematikannya?" Ibrahim bin Adham menjawab, 6 H. Mas’oed Abidin
Isi Ramadhan dengan Doa "Ada Delapan hal yang menyebabkan doa ditolak:
1.
Kalian mengetahui hak Allah, tetapi tidak melaksanakan hak-Nya,
2.
Kalian membaca Alquran tetapi tidak mengamalkan hukum-hukumNya,
3.
Kalian mengatakan cinta Rasulullah SAW,
tetapi
kalian
tidak
mengamalkan Sunnahnya, 4.
Kalian
mengatakan
takut
mati,
tetapi kalian tidak bersiap diri untuk menghadapinya, 5.
Kali
membaca
firman Allah:
"Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuhmu." (Q.S. Fathir: 6), tetapi kalian mendukungnya dalam maksiat, 6.
Kalian
mengatakan
neraka, menyampakkan
tetapi jasad
takut
api kalian
kalian
ke
dalamnya, 7.
Kalian mengatakan cinta surga,
7 H. Mas’oed Abidin
Doa adalah bagian dari Akhlaq Karimah tetapi kalian tidak berusaha untuk mendapatkannya, 8.
Dan
apabila
hamparan
kalian,
melemparkan belakang
kalian
berdiri maka
aib-aib
punggung
kalian
kalian kalian,
di di dan
kalian gelar aib-aib orang lain di hadapan kalian. Lalu dengan demikian kalian membuat Tuhan kalian
murka,
maka
bagaimana
mungkin
Dia
mengabulkan doa kalian?" Sebelum bermunajat menutur doa ke hadirat Ilahi, alangkah bijaksana memeriksa lebih dahulu perilaku diri, dan murka Allah harus dihindari, sehingga doa terkabul dan amal pun diridhai. Ingatlah selalu Firman Allah dalam QS.2 Al Baqarah ayat 186. Mari kita isi Ramadhan tahun ini dengan berwisata ke
lubuk
hati
kita masing-masing, bermunajah
kepada Allah. Dasar puasa Ramadhan adalah Tauhid, dan kita awali dengan istighfar dan doa. Moga Allah menerima puasa kita di dalam Ramadhan tahun ini yang lebih 8 H. Mas’oed Abidin
Isi Ramadhan dengan Doa berkualitas dari tahun-tahun silam.
Allah a'lam bissawab > Wassalam <
[email protected]
خيرا م َ جعَ ْ سَنا، م ِ ما ْ نأ ْ ل ي َوْ َ الل ّهُ ّ ْ مَنا َ ْ ً جعَ ْ ن ل غَد ََنا َ ح ِ من ي َوْ ِ مَنا ،وَ ا ْ وَ ا ْ خي ًْرا ْ س ْ َ ُ ن َ جْرَنا ِ موْرِ ك ُل َّها ،وَ أ ِ ي ال ُ م ْ عاقِب َت ََنا ف ِ ي الد ّن َْيا وَ عَ َ م إ ِّنا ب ال ِ ِ خَر ِ ة ،الل ّهُ ّ ذا ِ خْز ِ نسأ َ ْ ُ َ ي دِي ْن َِنا َو ف ة ي ف عا ال و و ف ْ ع ال ك ل َ ِ َ َ َ َ ْ َ َ ِ َ َ وال َِناَ ،رب َّنا آت َِنا ِفى د ُن َْيانا َ وَ أهْل ِي َْنا وَ أ ْ م َ ة وَ قَِنا سن َ ً ة وَ ِفى ال ِ سن َ ً خَرةِ َ الد ّن َْيا َ ح َ ح َ عَ َ ر. ذا َ ب الّنا ِ
9 H. Mas’oed Abidin