BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan, memimpin dan dipimpin adalah hal wajib yang harus ada dalam kehidupan. Ada namanya pemimpin negara, memimpin negara, dan kepemimpinan negara. Berlanjut kelevel yang lebih rendah akan ada pemimpin organisasi, kepemimpinan organisasi, serta memimpin organisasi. Ahirnya, pada level terendah kita akan mengenal dan bahkan sudah mengenal tanpa kita sadari adanya kepemimpinan pribadi, pemimpin pribadi, dan memimpin pribadi, sebuah sistem kepemimpinan yang terdapat dalam diri kita yang dikenal dengan sebutan ( Self Leadership ). Self Leadership ( kepemimpinan pribadi ), selain berperan sebagai pengatur dalam diri kita setiap individu, jenis kepemimpinan ini juga berperan penting dalam sistem kepemimpinan dalam sebuah organisasi bahkan negara. Namun, karna banyak yang belum mengerti mengenai pentingnya sebuah self leadership dalam kepemimpinan ini khususnya dalam mencapai tujuan organisasi, maka banyak yang menganggap sepele atau acuh pada sistem yang sangat berpengaruh dalam kepemimpinan ini.
B. Rumusah Masalah a. Bagaimana pengertian self-leadership? b. Bagaimana tujuan mengembangkan self-leadership? c. Bagaiman syarat-syarat self-ladership? d. Bagaimana strategi mengembangkan self-leadership? C. Tujuan Masalah a. Mengetahui pengertian self-leadership b. Mengetahui tujuan mengembangkan self-leadership c. Mengetahui syarat-syarat self-ladership d. Mengetahui strategi self-leadership
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertin Self-Leadership Self leadership adalah sifat kepemimpinan diri untuk membuatnya berhasil dalam memimpin. Kepemimpinan diri akan berhasil dengan mensyukuri kekuatankekuatan yang dimiliki. Tanda kesyukuran terhadap kekuatan diri yang dimiliki untuk mencapai tujuan membutuhkan dukungan dari potensi diri dengan jalan membuat tujuan yang jelas, menciptakan rencana tindakan, menunjukkan cara melakukan tujuan, memperjelas peran, membuat jadwal waktu, menetapkan prioritas serta mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan serta memberikan masukan (Ken Blanchand,2006). Karakteristik kepemimpinan diri adalah memahami diri, mengelola diri, dan mengembangkan diri secara terus menerus (Rosiman, 2008). Memahami diri adalah memahami proses yang terjadi dalam diri; melakukan perenungan potret diri/ penilaian diri/ self assessment (memahami kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri); mengenal diri dari orang lain dengan cara melakukan feedback (umpan balik), meminta masukan dan saran dari orang-orang yang sering berinteraksi; dan kemampuan mengelola diri. Kelirunya pemaknaan terhadap kepemimpinan yang kita ketahui yaitu suatu jabatan atau kedudukan,padahal ada hal yang terpenting kaitanya dengan kepemimpinan diri sendiri sebagaimana Nabi Muhammad bersabda bahwa setiap diri kita adalah pemimpin. Sehinhga dengan adanya kepemimpinan diri kita pribadi supaya kita tidak gagal menjalani hidup. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa esensinya manusia dilahirkan ke muka bumi ini untuk memimpin baik diri kita, keluarga kita maupun tataran Negara pada umumnya. Jika seseorang tidak mampu memimpin diri untuk memimpin dirinya dengan baik, maka ia tidak akan dapat memimpin orang lain dengan efektif. Menurut Jagdish parikh penulis buku managing your self, “jika anda tidak dapat memimpin diri anda maka orang lain akan melakukankannya!”.
B. Tujuan Mengembangkan Self-Leadership Self leadership memotivasi kariyawan untuk mampu memimpin diri sendiri untuk memberikan konstribusi kinerja organisasi. Dengan demikian mempimpin kemampuan secara pribadi dalam prakteknya memberikan ketentuan yang cukup untuk 2
mendorong kinerja yang lebih baik bagi organisasi. Hal ini di mungkinkan karena iklim yang diciptakan memberikan ruang gerak bagi setiap pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara mereka sendiri. Elloy (2006), meneliti tenyang perilaku self leadership yang diterapkan pada team atau kelompok kerja pada perusahaan kertas. Berdasarkan sampel dari 141 karyawan, hasilnya mengindikasikan bahwa kelompok yang dipimpin oleh seorang supervisor yang memperlihatkan sifat-sofat seorang superleader menunjukkan level keadilan yang lebih tinggi, kepercayaan, perkembangan dan dukungan secara keseluruhan. Team atau kelompok kerja ini juga menemukan bahwa team komunikasi, team efektifitas, team pelatihan dan pengakuan berada pada level yang lebih tinggi, sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
C. Syarat-Syarat Self-Leadership Dalam pemikiran Connor (2003) dijelaskan bahwa, kemampuan memimpin diri sendiri memerlukan persyaratan yang utuh dan saling berkaitan meliputi: 1. Kesadaran Diri(Self Awareness) Pemahaman diri dapat dijadikan dasaruntuk memperbaiki kinerja maupununtuk meningkatkan kepercayaan diri,dan pemahaman terhadap orang lain. 2. Mengarahkan Diri (Self Directing) Mangarahkan diri menjadi salah satumodal membangun kepemimpinan diri.Mengarahkan diri ditunjukkan denganjelasnya tujuan individu sehingga bisa memimpin diri menuju tujuan. 3. Mengelola Diri (Self Managing) Mengelola diri sendiri dengan baikmempermudah dalam untuk mencapaitujuan. Bentuk pengelolaan diri adalahberupa menyusun tindakantindakan yang aka dilakukan dalam skala prioritas beserta jangka waktu penyelesaiannya.
D. Strategi Self-Leadership Ada beberapa strategi di dalamSelfleadership. Strategi tersebut dapat dibagimenjadi tiga komponen atau kategori yaitu: 1. Behavior-focused strategies
3
Behaviour Focused Strategies atau Strategi yang Berfokus pada Perilaku Strategi ini melibatkan peraturan-peraturan pribadi atas perilaku melalui penggunaan penilaian diri dan disiplin diri yang dirancang untuk mencapai perilaku yang diinginkan dan me- ngurangi perilaku yang tidak efektif, berguna untuk mengelola perilaku yang terkait dengan tujuan yang penting. Behavior Focused Strategies ini terdiri dari: a. self observation, b. self goal setting c. self reward d. self punishment e. self cueing 2. Natural reward strategies Natural Reward Strategies atau StrategiReward AlamiStrategi reward alami merupakanstrategi yang dilakukan dengan menciptakan reward yang alami yangditujukan untuk mendapatkan penghargaan terhadap aktivitas yangdilakukan. 3. Constructive thoughpattern strategies Strategi Pola BerpikirKonstruktifStrategi ini melibatkan kreasi dan proses berperilaku yang konstruktif.Dirancang untuk membantu formasipola pikir yang konstruktif dan cara- cara yang positif mempengaruhikinerja individu.
4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Self-leadership merupakan sebuah set strategi ekstensif yang difokuskan ke perilaku dan fikiran yang bisa digunakan untuk menghasilkan self-influence. Selfleadership adalah apa yang dilakukan orang unruk memimpin dirinya sendiri. Dibeberapa cara, ssel-leadership bisa dianggap sebagai bentuk followership yang bertanggung jawab, tepatnya, jika diberi otonomi dan tanggungjawab untuk mengontrol hidupnya, apa yang bisa dilakukan follower yang nantinya menjadi self-leader untuk menjawab tantangan dalam cara yang bertanggungjwab Dengan strategi dan aturan tersebut, self leadership dapat terbangun pada diri sebagai fondasi dari kepemimpinan yang mapan, serta akan mencapai tujuan yang sudah dicanangkan. Dalam hal ini, pemimpin dari semua level lingkup kerja pendidikan hendaknya memiliki kemapanan self leadership, sebab kesuksesan seorang pemimpin hanya dapat melalui motor penggerak yang dikenal dengan istilah self leadership (kepemimpinan diri).
5
DAFTAR PUSTAKA
Elloy F, David.Superleadership Behaviors And Self Teams: Perception Of Supervisory Behaviors, Satisfaction With Growth, And T eam Functions, Journal of business & Economic Research Volume 4.No. 12.2006 Marnis & Marzolina.Self Leadership: Motor Penggerak Kepemimpinan Mutu Pendidikan volume 6 nomor 2.2014. Muljono, Agung, M. Naely Azhad, Toni Herlambang.Superkeadership dan Selfleadership: Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai.Jember: Jurnal kajian berbasis riset lembaga pendidikan muhammadiyah Kabupaten Jember.2015. Robert S. D’Intino.Self Leadership: A Process For Entrepreuneal Success.Jurnal of Leadership and Organizational Studen.volume 3.No 4.2007.
6