Integumen Siska Puspitasari.docx

  • Uploaded by: siska
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Integumen Siska Puspitasari.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,857
  • Pages: 17
MAKALAH SISTEM INTEGUMEN Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Medah 3 Dosen: Ns. Chrisyen Damanik,S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :

NAMA

: SISKA PUSPITASARI

NIM

: 16.0444.779.01

KELAS

: KEPERAWATAN TK. 3B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN 2018

HALAMAN PENGESAHAN SISTEM INTEGUMEN

Disusun Oleh : Nama Nim

: Siska Puspitasari : 16.0486.821.01

Telah disetujui oleh dosen koordinator dan dosen pembimbing Pada Tanggal ........ .................................. 2018

SUSUNAN DOSEN PEMBIMBING

Dosen Koordinator

Dosen Koordinator

Keperawatan Medikal Bedah

Keperawatan Medikal Bedah

Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep NIK :

Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep NIK :

113072.83.11.023

113072.83.11.023

SISTEM INTEGUMEN

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN 1.

KULIT Kulit merupakan organ yang paling luas permukaannya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Cahaya matahari mengandung

sinar

ultraviolet

dan

melindungi

terhadap

mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap lingkungan. Kulit merupakan indikator bagi seseoranga untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuning-kuningan kemerah-kemerahan atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit karena penyakit tertentu. Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit. Misalnya, karena stress, ketakutan atau dalam keadaan marah, akan terjadi perubahan pada kulit wajah. Perubahan struktur kulit dapat menentukan apakah seseorang telah lanjut usia atau masih muda. Wanita atau pria juga dapat membedakan penampilan kulit. Warna kulit juga dapat menentukan ras atau suku bangsa. Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruih tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, selain itu kjulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien. Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan spitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan kelenjar pangikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam). Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk merasakan sentuhan atau sebagai raba-raba dan merupakan indikator untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit. a. Lapisan kulit Berikut ini penjelasan singkat mengenai lapisan kulit yang terdiri atas : 1) Epidermis (kulit ari) Lapisan paling luar terdiri atas lapisan gepeng. Unsur utamanya adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada dilapisan bawah bermitosis terus menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur. Lapisan permukaan dianggap sebagai akhir keaktifan sel, yang terdiri atas 5 lapis, yaitu :

a) Stratum korneum (stratum corneum) b) Stratum Iusidum (stratum Iucidum) c)

Stratum granulosum (stratum granulosum)

d) Stratum spinosum (stratum spinosum) e) Stratum malpigi (stratum malpigi) 2) Dermis (kulit jangkat) Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis (hipodermis), ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat dermis terdiri atas bulu, kelnjar minyak, kelenjar lendir dan kelenjar keringat yang membenam jauh kedalam dermis 3) Hipodermis (lapisan bawah kulit) Hipodermis terdiri atas jaringan pengikat longgar, kompenennya serat longga, elastis dan sel lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat susunan lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk bantal lemak disebut pannikulusadiposus. Pada daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm, sedangkan pada kelopak mata, penis, dan skrotum, lapisan subkutan tidak mengandung lemak. b. Fungsi kulit Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup secara umum yaitu : 1) Fungsi proteksi (melindungi) 2) Fungsi absorbsi (menyerap) 3) Fungsi kulit sebagai pengatur panas (regulasi) 4) Fungsi ekskresi 5) Fungsi persepsi 6) Fungsi pembentukan 2.

KUKU Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.

Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku terdiri dari: a. Matriks kuku merupakan pembentukan jaringan kuku yang baru. b. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas. c. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku. d. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku. e. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku. f. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku. g. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit. h. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku. i. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal. 3.

RAMBUT Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh dikulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dan folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Stuktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuha. Tambut terdapat di seluruh kulit

kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsa; falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada dua macam kreatin rambut, yaitu : 1.

Karetin Lunak Kreatin lunak terdapat pada seluruh permukaan kUlit, terutama kulit tebal, yaitu pada bagian medulla rambut. Secara histologist, terlihat perubahan sel-sel epidermis: mila-mula sitoplasma mengandung

keratohialin

berubah

menjadi

sel-sel

mengalami

kreatinisasi

kemudian

desquamasi. 2.

Keratin Keras Keratin keras terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukkannya tidak melalui butir-butir keratohianin, seperti Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi kreatin. Kreatin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak mnegandung sulfar. Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya : a.

Melindungi kulit dari pengaruh buruk, alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak menglir ke mata, bulu hidung menyaring udara pada hidung.

b. Berfungsi sebagai pengatur suhu. c.

Pendorong penguapan keringat.

d. Indera peraba yang sensitif. Terdapat 3 fase pertumbuhan rambut, yaitu: a.

Fase pertumbuhan (anagen), Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas.

b. Fase pemeliharaan (katagen), Masa pemeliharaan dimulai dari penebalam jaringan ikan di sekitar folikel rambut. c.

Fase istirahat (tologen), berlangsu kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokkan rambut jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.

B.

GANGGUAN PADA SISTEM INTEGUMEN Penyakit

Penjelasan

Tanda & Gejala

No. 1.

Folikulitis

Adalah infeksi bakteri pada folikel rambut, paling sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

Lesi disertai dengan ketidaknyamanan mulai dari rasa agak terbakar hingga rasa gatal hebat. Folikel paling sering ditemukan pada kulit kepala dan ekstremitas.

2.

Selulitis

Adalah infeksi terlokalisasi pada dermis dan jaringan subkutan.

Selulitis berwarna merah, bengkak, dan nyeri. Pasien dapat juga mengalami demam, mengigil, malaise, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar limfe

3.

Tinea Pedis

Adalah infeksi jamur pada telapak kaki, ruang di antara jari kaki, dan/atau kuku jari kaki. Lebih sering disebut athlete’s foot penyakit kaki atlet/kutu air, tinea pedis merupakan infeksi tinea yang paling umum.

Infeksi pada telapak kaki, ruang diantara jari kaki, lesi bervariasi dari sisik, lesi tersebut biasanya disertai dengan baubusuk.

4.

Pedikulosis

Adalah infestasi dengan kutu, parasite yang hidup di darah pejamu hewan atau manusia.

Lesi diikuti dengan bintul ndan papula. Lesi paling serimg terlihat pada bahu, batang tubuh dan bokong.

5.

Scabies

Adalah infestasi parasite disebabkan oleh tungau.

yang

Infeksi ditemukan pada jaringan di sela-sela jari tangan, permukaan sebelah dalam pergelangan tangan dan siku, aksila, putting wanita, penis, garis ikat pinggang, dan ikatan glutea. Lesi berbentuk liang kecil bewarna merah-kecoklatan, dengan panjang sekitar 2mm, kadang-kadang ditutupi dengan vesikel yang muncul sebagai ruam. Lesi kutil dapat berbentuk datar, atau bulat, tetapi yang paling sering adalah bulat dan menonjol serta memiliki permukaan abu-abu dan kasar.

6.

Kutil

Adalah lesi kulit yang disebabkan oleh papillomavirus manusia (human papillomavirus, HPV).

7.

Herpes Simpleks

Infeksi herpes Simpleks (juga disebut dengan lepuh demam atau lepuh dingin) pada kulit dan membrane mukosa yang disebabkan oleh dua jenis herpesvirus: HSV I dan HSV II

Biasanya ditemukan di bibir, wajah, dan mulut. Infeksi dengan sensasi terbakar atau kesemutan, diikuti dengan perkembangan eritema, pembentukan vesikel dan nyeri.

8.

Dermatitis Seboroik

Adalah gangguan inflamasi kulit kronos yang mencangkup kulit kepala, alis mata, kelopak mata, saluran telinga, lipatan nasolabil, aksila, dan tubuh

Inflamasi kronis. Lesi yang khas meliputi likenifikasi kronis, eritema, dan pembentukan sisik, akibat menggaruk. Lesi biasanya ditemukan pada tangan, kaki, atau permukaan fleksor lengan dan tungkai.

9.

Acne

Adalah gangguan struktur pilosebasea (rambut dan kelenjar sebasea), yang terbuka pada permukaan kulit melalui pori.

Diseluruh permukaan kulit kecuali telapak kali dan tangan, tetapi kelenjar terbesar ada wajah, kulit kepala, dan skortum.

10.

Pemphigus Vulgaris

Adalah gangguan kronis pada kulit dan membrane mukosa oral yang ditandai dengan pembentukan lepuh.

Berbentuk seperti lepuhan, saat lepuhan pecah menyebabkan kulit mengelupas, membentuk krusta, danmengeluarkan cairan dengan bau tidak sedap.

Liken Planus

Adalah gangguan inflamasi pada membrane mukosa dan kulit.

Biasanya terjadi pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, tungkai bawah, dan genetalia. Lesi ini sangat gatal,menebal dan menjadi merah tua, membentuk liken planus hipertrofik.

12.

Nekrolisis epidermal toksik (toxic epidermal necrolysis, TEN)

Adalah penyakit yang mengancam jiwa dan langka

Pengelupasan kulit yang luas. Konjungtiva dan mukositis pada mulut, jalan napas bagian atas, esophagus. TEN dimulai dengan eritema,yang nyeri dan terlokalisasi pada wajah dan ekstremitas yang diertai dengan demam, mengigil, nyeri otot, dan malaise umum.

13.

Keratosis aktinik

Adalah lesi kulit epidermal yang secara langsung berhubungan dengan pajanan matahari kronis dan photodamage.

Lesi tersebut terjadi pada banyak bercak, terutama pada wajah, dorsa tangan, lengan bawah, dan kadangkadang pada tubuh bagian atas.

14.

Kanker Sel Basal

Adalah tumor epithelial yang diyakini berasal dari lapisan basal epidermis atau dari sel pada struktur dermal di sekittarnya.

Paling umum, paling sering muncul pada wajah, leher, dan kepala. Tumor berbentuk papula yang tampak seperti jerawat yang halus. Kulit pada tumor mengkilat, dan berwarna, putih seperti mutiara, ,merah muda, atau seperti daging.

15.

Maligna Lentigo

Adalah bercak cokelat atau hitam pada kulit yang tampak seperti bintik-bintik.

Tumbuh secara perlahan,menjadi bintikbintik, gelap, tebal, dan nodular. Biasanya terlihat pada satu sisi wajah pada lansia yang sering terpajan matahari.

16.

Frostbite

Adalah cedera pembekuan

Menyebabkan kebas, gatal, dan kesemutan. Kulit tampak sianotik, kemerahan, atau putih.

11.

kulit

akibat

17.

Hirsutisme (hipertrikosis)

Adalah penampilan rambut yang berlebihan pada wanita

Paling sering terjadi pada distribusi pria (yaitu, dibagian atas bibir, dagu, abdomen, dan dada) tetapi pada wanita. Kebotakan dibagian depan,peningkatan masa otot, suara yang dalam, dan pembesaran klitoris) dapat terjadi.

18.

Alopesia

Adalah kerontokan rambut, atau kebotakan .

Virus yang hebat menyebabkan kerontokan rambut permanen dan ireversibel pada area yang mengalami jaringan parut.

19.

Paronikia

Adalah infeksi kutikula kuku jari tangan atau kuku jari kaki.

Dimulai dengan inflamasi nyeri yang dapat berlanjut menjadi abses. Bentuk kronis terlihat paling sering pada individu yang sering terpanjar air. Pada bentuk kronis, kulit disekitar kuku nyeri, edema, dan mengalami infeksi.

Onikomikosis

Adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur atau dermatofit pada lempeng kuku.

Lempengan pada kuku naik dan menjadi kuning atau putih. Infeksi psoriasi pada lempengan kuku menyebabkan kuku berkeluk.

20.

C. TERMINOLOGI

Terminologi Abses

Definisi Kumpulan pus yang terisoler Hilangnya epidermis, dermis atau keduanya, kulit tipis, berkeriput dan tranlusen, menampakkan

Atrofi Bula

Burrow Kalus

pembuluh darah. Lesi berisi cairan dengan diameter >5 mm. Saluran pada epidermis yang disebabkan parasit, misalnya acanus pada scabies. Hiperplasi lokal setempat jaringan tanduk pada telapak tangan atau telapak kaki, akibat tekanan. Sumbatan sebum dan keratin yang menumpukkan pada orifisum lubang keluar pilosebasea yang

Komedo

melebar, diarea wajah.

Eksudat kering, misalnya serum, darah atau pus pada permukaan kulit berupa rongga berbatas Krusta

Kista

epitel, berisi cairan atau bahan semi-padat. Nodul yang berupa rongga berbatas epitel, berisi cairan atau bahan semi-padat. Makula berwarna merah atau perdarahan unggu, dengan diameter >2 mm pada kulit atau

Ekimosis Erosi Eritema Ekskoriasi Fisura

Freckle Likenifikasi Makula Milium Nodul Papiloma Papula Petekie Plak Purpura Pustula

membran mukosa. Hilangnya lapisan epidermis superfisial, yang tidak meluas ke dermis, menyembuh tanpa batas. Kemerahan pada kulit akibat dilatasi vaskular. Abrasi superfisial, umumnya linear akibat garukan. Putusnya epidermis secara linear, seringkali meluas ke dermis. Area makula yang menunjukkan peningkatan formasi pigmen oleh melanosit. Penebalan kronik kulit dengan garis yang semakin jelas, berupa gesekan atau garukan. Area lokal berupa perubahan warna atau tekstur pada kulit. Kista kecil berwarna putih yang mengandung kreatin. Peningkatan padat jaringan kulit dengan diameter >5 mm. Penonjolan serupa puting dari permukaan kulit. Peningkatan padat jaringan kulit dengan diameter >5 mm. Bercak punktata hemoragik dengan diameter 1-2 mm. Peninggian jaringan kulit yang teraba dengan diameter >2 cm dan tinggi <5 mm. Ekstravasasi darah yang menimbulkan kemerahan pada kulit atau membran mukosa. Kumpulan pus yang tampak pada suatu lesi. Akumulasi keratin yang menebal yang dapat dengan mudah dilepaskan menjadi berbagai

Skuama Skar Striae Telangiektasia Ulkus

fragmen. Penggantian jaringan normal dengan kjatringan ikat fibrosa pada area luka. Pita linear strofi, berwarna putih, pink atau ungu, akibat perubahan jaringan ikat. Pembuluh darah dermis yang melebar dan menimbulkan lesi yang tamnpak. Daerah kulit yang hilang dengan bentuk melingkar yang meluas ke dermis.

Lesi jernih, berisi cairan dengan diameter <5 mm.

Vesikel Benjolan (wheal)

Papula atau plak sementara berupa edema dermis yang dapat ditekan, berwarna merah atau putih, menandakan urtikaria.

D. POLA UMUM PENYAKIT PADA RAMBUT DAN KUKU Pola umum pada penyakit rambut. Kebotakan rambut (alopesia ) dapat bersifat total maupun panial 1.

Alopesia yang merata. Pada pria sering dijumpai kebotakan, rambut terminal pada kulit kepala akan mengalami miniaturiasi menjadi rambut velus. Fenomena penuaan ini berkaitan erat dengan faktor bawaan dan bergantung pada kadar hormon androgen. Kebotakan rambut pada wanita yang berhubungan dengan faktor usia terjadi lebih merata. Kebotakan yang merata tanpa jaringan perut terjadi pada hipotiroidsme,hipopituitarisme dan difisiensi besi, penyakit jaringan ikat misanya LES,pasca melahirkan atau akibat obat,misalnya obatobat sitotoksik.

2.

Alopesia lokal tanpa jaringan parut. Pada alopesia areata terdapat area melingkar kebotakan pada kulit kepala, janggut ataupun rambut alis mata. Alopesia areata dapat mengenai seluruh kulit kepala ( alopesia universalis ). Kebotakan lokal dapat disebabkan infesi jamur,rambut yang dicabut tarikan saat menjalin rambut dan pada sifilis sekunder

3.

Alopesia dengan jaringan perut. Akibat luka bakar, infeksi berat seperti herpes zoster,liken planus dan LES, dapat membuat skar pada kulit kepala yang menetap dengan akibat kebotakan permanen.

4.

Hilangnya

rambut

tanda

seksual

sekunder.

Pada

usia

lanjut,sirosis

dan

hipopituitarisme,rambut aksila dan rambut pubis menghilang. Terdapat 2 bentuk kelebihan pertumbuhan rambut: 5. Hirsutisme : pada wanita dengan pola pertumbuhan rambut menyerupai laki-laki, termasuk untuk rambut wajah dan rambut pubis yang meluas hingga keumbulikus (male escutchen). Hal ini dipengaruhi oleh ras namun dapat pula bersifat idiopatik,dan dalam frekuensi yang jarang dapat disebabkan oleh androgen secreting tumour. Pada kasus ini akan tampak tanda lain virilisasi seperti kebotakan dengan pola laki-laki,klitoromogali atau suara yang berat 6.

Hipertrikosis : pada laki-laki dan wanita dengan kelebihan pertumbuhan rambut terminal dengan distribusi nonandrogenik. Hal ini jarang ditemukan dan biasanya akibat kelainan sistemik, misalnya porphyria cutanea forda,keganasan,anoreksia nervosa,malnutrisi atau obat-obatan seperti siklosporin,minoksidil dan fenitoin.

KELAINAN KUKU Kelainan kuku dapat bermanfaat dalam membantu mendiagnosa kondisi internal dan penyakit kulit. Pada defisiensi zat besi yang kronik,kuku akan menjadi rapuh,datar dan akhir berbentuk seperti sendok (koilonikia). Kuku berwarna putih (koilonikia) merupakan tanda hipoalbuminemia. Garis beau,

timbul akibat terhentinya pertumbuhan kuku, merupakan cekungan transvrsal berwarna yang tampak pada kuku yang akan bergerak mengikuti pertumbuhan kuku. Kelainan ini didapat sesaat setelah mengalami penyakit berat. Walaupun satu atau dua perdarahan kecil dapat terlihat dibawah kuku perkerja manual, namun lesi yang multipel merupakan tanda peningkatan kemungkinan adanya endokarditid bakterial. Terpisahnya bagian distal kuku. E.

RIWAYAT KESEHATAN TERKAIT DNEGAN ANAMNESA 1.

Keluhan utama Tanyakan kapan,dimana dan bagaimana lesi atau erupsi mulai muncul. Tanyakan pula mengenai tampilan awal dan perubahan apa yang sudah terjadi kemudian. Perhatikan gejala yang berkaitan dengan lesi, seperti gatal dan kelainan sistemik,serta faktor yang memperberat dan memperingan gunakan SOCRATES untuk mengingat apa yang perlu ditanyakan

2.

Riwayat penyakit dahulu dan riwayat obat-obatan Tanyakan mengenai penyakit kulit sebelumnya, adakah sindrom atopic (hayfever,asma,eksim saat masih anak-anak), kelainan medis yang dapat mengenai kulit,misalnya sindrom Stevensjohnson akibat obat-obatan atau gejala pada kulit yang lain, dan penggunaan obat-obatan yang pernah diresepkan atau dibeli sendiri, termasuk krim dan kosmetik

3.

Riwayat sosial, keluarga dan genetik Perjalanan ketempat asing dapat memberikan paparan terhadap infeksi tropis atau sinar matahari yang menyebabkan erupsi fotosentisif. Apakah pasien memiliki tipe kulit berwarna cerah, apakah mudah terbakar oleh sinar matahari dan sulit untuk menggelapkan warna kulit atau bahkan tidak sama sekali? Kanker kulit umumnya terjadi pada kulit yang pucat. Adakah terdapat riwayat keluarga dengan menomena maligna atau kanker kulit lain nya ? Riwayat keluarga ditemukan pada 10% pasien dengan melanoma maligna. Psoriasis dan eksim atopik juga memiliki faktor bawaan yang kuat

4.

Riwayat pekerjaan dan lingkungan Paparan zat kimia saat bekerja dengan waktu bersenang-senang dapat menyebabkan dermatitis kontak. Curigai dematitis industrial bila erupsi mengalami perbaikan saat pasien tidak sedang bekerja.

F. 5.

URUTAN PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik pada Kulit Pemeriksaan fisik pada kulit dan kuku adalah inspeksi dan palpasi.

Persiapan tindakan : 1.

Mempelajari rekam medis kesehatan dan memastikan indentitas pasien

2.

Memperkenalkan diri secara jelas kepada pasien dan keluarga

3.

Menjelaskan tindakan dan tujuan tindakan yang akan dilakukan

4.

Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan akan digunakan untuk merencanakan tindakan kesehatan yang akan dilakukan untuk membantu meningkatkan kondisi kesehatan pasien

5.

Mencuci tangan dan memakai sarung tangan atau tindakan pencegahan infeksi lain yang diperlukan

6.

Menjaga privasi pasien

7.

Kaji riawayat pasien : riwayat penyakit sistemik, penggunaan obat-obatan, perasaan kulit terlalu kering atau lembab, masalah kulit yang muncul saat pergantian musim, allergen.

NO 1

Prosedur

Temuan Normal

Temuan Abnormal

Inspeksi

Persebaran

Lihat warna dan persebaran

merata,

warna kulit pasien

antara kulit yang terpapar

disebabkan

banyak dilihat pada klit yang

sinar

karotenoid ditelapak tangan, telapak kaki, dan

tidak

tidak terpapar

(paling

terpapar

sinar

warna ada

matahari

kulit

perbedaan

dan

yang

Jaundis, oucat, memar, kemerahan, karotenemia (kulit

bewarna

kemerahan

oleg

seperti

peningkatan

wortel pigmen

wajah karena diet tinggi karoten (missal: wortel).

matahari)

Juga

muncul

pada

penyakit

myxedema,

hipopituarisme, dan diabetes. 2

Inspeksi adanya edema. Jika

Tidak ada edema

Ditemukan edema dengan skala :

ada edema, catat lokasinya,

1+ : 2 mm

diameter,

2+ : 4 mm

serta

derajat

edema.

3+ : 6 mm 4+ : 8 mm

3

Jika ada lesi kulit, lakukan

Tidak ditemukan abrasi atau

Ditemukan abnormalitas pada kulit seperti table

inspeksi dan palpasi dengan

lesi

diatas.

teliti.

lupa

pasien memiliki tanda lahir

sarung

yang tidak hilang jika kulit

Dokumentasikan

ditekan. Hal ini bukan suatu

Jangan

menggunakan tangan.

bentuk dan tekstur luka, lokasi,

warna,

lainnya.

Terkadang

kondisi yang abnormal.

derajat,

ukuran, dan bentuknya. 4

Observasi

dan

rasakan

kelembapan kuilt

Terasa lembap pada lipatan

Terlalu basah (pada pasien hipertermi) atau

kulit

terlalu kering (pada pasien dehidrasi)

dan

dipengaruhi

aksila oleh

(dapat aktivitas

fisik, suhu lingkungan, dan suhu tubuh) 5

Kaji

turgor

ku;it

pasien

Kulit akan kembali seperti

Kulit tetap seperti bentuk dicubit dan kembali

dengan cara mencubit kulit

semula dalam waktu kurang

seperti semula dalam waktu lebih dari 2 detik

pada area ektremitas atau

dari 2 detik

kulit diatas sternum Evaluasi : 1.

Bandingkan data yang saat ini sudah anda dapatkan dengan pemeriksaan sebelumnya.

2.

Laporkan hasil temuan abnormal kepada dokter agar dapat segera direncanakan tindak lanjutnya. Jika ada kelainan berat pada mata, segera hubungi dokter spesialis mata.

2. Pemeriksaan Fisik pada Kuku Persiapan tindakan : 1.

Mempelajari rekam medis kesehatan dan memastikan indentitas pasien

2.

Memperkenalkan diri secara jelas kepada pasien dan keluarga

3.

Menjelaskan tindakan dan tujuan tindakan yang akan dilakukan

4.

Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan akan digunakan untuk merencanakan tindakan kesehatan yang akan dilakukan untuk membantu meningkatkan kondisi kesehatan pasien

5.

Mencuci tangan dan memakai sarung tangan atau tindakan pencegahan infeksi lain yang diperlukan

6.

Menjaga privasi pasien

7.

Kaji riwayat pasien : riwayat penyakit kronis yang diderita, diabetes mellitus, kerusakan pembuluh darah perifer, injuri.

NO

Prosedur

1

Temuan Normal

Temuan Abnormal

Inspeksi

Sudut norml antara kuku

Berbagai bentuk abnormal kuku seperti pada

Perhatikan bentuk kuku dan

dengan pangkalnya adalah

table diatas

sudut yang terbentuk antara

160o

kuku

dengan

bagian

pangkalnya 2

Inspeksi warna dasar kuku

Berwarna merah muda

Berwarna keunguan atau kebiruan, pucat

3

Inspeksi

Epidermis tampak utuh

Kuku lepas atau paronychia, inflamasi

Kembali merah muda dalam

Kembali merah muda dalam waktu lebih dari

waktu kurang dari 2 detik

2 detik

kondisi

epidermis

disekitar kulit 4

Tekan

ujung

memeriksa

jari

Capillary

untuk Refill

Time Evaluasi : 1.

Bandingkan data yang saat ini sudah anda dapatkan dengan pemeriksaan sebelumnya.

2.

Laporkan hasil temuan abnormal kepada dokter agar dapat segera direncanakan tindak lanjutnya. Jika ada kelainan berat pada mata, segera hubungi dokter spesialis mata.

3.

Pemeriksaan Fisik Kulit Kepala, Rambut, dam Wajah

NO 1

Prosedur Inspeksi Lihat

bentuk

Temuan Normal setiap

tengkorak

serta ksimetrisannya

ras

memiliki

Temuan Abnormal

kekhasan

dalam hal bentuk kepala. Namun bentuk

kepala

harus

normosefalik, simetris pada kedua

Beberapa

jenis

penyakit

menyebabkan

perubahan bentuk kepala dan wajah. 

Akromegali

:

ditandai

dengan

membesarnya tulang kepala, terutama

sisi kepala, serta memiliki kontur

tampak di dahi, hidung, dan rahang

tulang yang halus.

bawah.

Hidung,

membesar

bibir,

dan

karena

telinga hormone

pertumbuhan yang terlalu banyak. 

Peningkatan

hormone

pertumbuhan

akan menyebabkan pembesaran tulang yang abnormal. 2

Lihat kesimetrisan bentuk

gerakan wajah simetris antara

dan gerakan wajah

kedua

sisi,

dengan



lipatan

Pada

klien

dengan

peningkatan

hormone adrenal atau sedang menjalani

nasolabial tepat terletak ditengah.

terapi

hormone

adrenal,

mungkin

mengalami Cushing’s Syndrome, wajah berbentuk bundar (moon face) dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan. 

Pada klien yang menderita gagal ginjal kronis, wajah tampak pucat, tampak edema disekitar mata



Penyakit

Parkinson

menyebabkan

penderitanya mengalami kesulitan untuk berekspresi dan menggerakkan otot wajah. Wajah tampak kaku, disebut Mask-like Face. Hal ini disebabkan oleh kelainan

neurologis

yang

bersifat

degenerative dan progresif. 3

4

lihat

kebersihan

dan

kebersihan

kulit

kepala

adanya infeksi pada kulit

menunjukkan

hygiene

kepala

seseorang.

kepala

Lihat persebaran rambut

Kulit kepala yang tidak dibersihkan dengan

diri

baik akan memicu munculnya ketombe, atau

yang

bahkan kutu rambut. Terkadang infestasi kutu

sehat akan tampak bersih dan

atau jamur dapat menyebabkan bekas luka

lembab, tidak ditemukan nodul,

pada kulit kepala. Periksa terutama pada area

luka, iritasi, ataupun massa.

belakang telinga.

Normalnya

Rambut rontok secara berlebihan atau ada

Kulit

persebaran

rambut

merata dan tidak ada area yang

area yang tidak ditumbuhi rambut

tidak ditumbuhi rambut dikepala. 5

Lihat

ketebalan

diameter rambut

dan

Ketebalan rambut bervariasi paa

Rambut tipis dan mudah patah

setiap individu. Diameter rambut umumnya tebal dan tidak mudah patah.

6

Kelembapan rambut

normalnya rambut teraba lembap,

Rambut teraba sangat kering dan bercabang

tidak

pada hipotiroidisme. Terkadang ditemukan

terlalu

kering

ataupun

berminyak 7

Palpasi

Normalnya

juga rambut yang terlalu berminyak. tidak

akan

teraba

Massa dapat teraba jika sebelumnya pasien

Rasakan pada

adanya kepala,

massa

massa,

perubahan

adanya

tengkorak,

dan

perubahan

kontur

mengeluh nyeri.

tengkorak,

atau

pasien

kontur

mengalami trauma atau pasien menderita

tidak

tumor. Pasien yang memiliki riwayat trauma

apakah

dan

tengkoraknya

diskontinuitas tengkorak. Tanyakan

kepala

pernah

menjalani

trepanasi

akan

berlubang,

sehingga

kontur tengkorak tidak rata.

klien

merasa nyeri Evaluasi : 1.

Bandingkan data yang saat ini sudah anda dapatkan dengan pemeriksaan sebelumnya.

2.

Laporkan hasil temuan abnormal kepada dokter agar dapat segera direncanakan tindak lanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Anakardian

Kris

Buana

Devi,S.Kep.2017.Anatomi

Fisiologi

Dan

Biokimia

Keperawatan.Yogyakarta.PUSTAKABARUPRESS Oda Debora.2017.Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik.Ed.2.Jakarta.Salemba Medika Joyce M.Black & Jane Hokanson Hawks.2014.Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk

Hasil Yang Diharapkan.Edisi 8 Buku 2.ELSEVIER Graham Douglas dkk.2014.Pemeriksaan Klinis Macleod.Ed.13.Singapore.ELSEVIER Priscilla LeMone dkk.2015.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Ed.5.Jakarta.EGC

Related Documents

Siska
November 2019 23
Sistem Integumen
December 2019 22
Siska Bab 4
May 2020 2
Cover Lp Siska
August 2019 37

More Documents from "Suci Maghfirah"