Infeksi Menular Seksual.docx

  • Uploaded by: Syarif
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Infeksi Menular Seksual.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,161
  • Pages: 5
Infeksi Menular Seksual – Pengertian, Penyebab, dan Gejala Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang disebarkan oleh hubungan seks. Sebelumnya, IMS disebut sebagai penyakit menular seksual (PMS). Perubahan ini disesuaikan dengan kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 1998. Anda bisa mendapatkan penyakit menular seksual dari aktivitas seksual yang melibatkan mulut, anus, vagina, atau penis. Menurut American Social Health Organization, satu dari empat remaja di Amerika Serikat terinfeksi dengan IMS setiap tahun. Pada usia 25 tahun, setengah dari seluruh orang dewasa muda yang aktif secara seksual akan mendapatkan IMS. Penyakit ini merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki- laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di negara berkembang. Usia dewasa dan remaja (15-24 tahun) merupakan 25% dari semua populasi yang aktif secara seksual, tetapi memberikan kontribusi hampir 50% dari semua kasus IMS baru yang didapat. Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari IMS yang dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi klamidia, dan infeksi trikomonas) terjadi setiap tahunnya pada laki- laki dan perempuan usia 15-49 tahun. IMS adalah penyakit serius yang memerlukan pengobatan. Beberapa IMS, seperti HIV, tidak dapat disembuhkan dan mematikan. Dengan mempelajari lebih dalam tentang IMS, Anda dapat menemukan cara untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual lainnya, seperti herpes genital, papilloma virus (kutil kelamin), hepatitis B, chlamyida, sipilis dan gonore.

Gejala Infeksi Menular Seksual

Kadang-kadang, IMS tidak menunjukkan gejala khusus. Akan tetapi, ada beberapa gejala umum yang bisa Anda kenali, yaitu: 

Benjolan, luka, atau kutil di dekat mulut, anus, penis, atau vagina.



Bengkak atau kemerahan dekat penis atau vagina.



Ruam kulit.



Nyeri buang air kecil.



Berat badan berkurang, mencret, berkeringat di malam hari.



Sakit, nyeri, demam, dan menggigil.



Menguningnya kulit (jaundice).



Discharge dari penis atau vagina.



Keputihan menimbulkan aroma yang tak sedap.



Perdarahan dari lain dalam vagina daripada selama periode bulanan.



Seks yang menyakitkan.



Gatal parah dekat penis atau vagina.

Cara yang paling efektif untuk menghindari terinfeksi atau transmisi infeksi menular seksual adalah untuk menjauhkan diri dari hubungan seksual (misalnya, oral, vagina, atau seks anal) atau untuk melakukan hubungan seksual hanya dalam hubungan jangka panjang yang saling monogami dengan yang tidak terinfeksi mitra. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkan kematian. Untuk remaja perempuan, risiko untuk terkena IMS lebih besar dari pada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit menjadi lebih parah. Pada umumnya, pengobatan yang diberikan untuk IMS adalah antibiotik. Saat Anda diberi antibiotik maka obat tersebut harus tetap dihabiskan meski gejala sudah reda sebelum antibiotik habis.

Jangan pernah minum obat orang lain untuk mengobati penyakit Anda. Dengan demikian, Anda dapat membuatnya lebih sulit untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi. Demikian juga, Anda tidak harus berbagi obat Anda dengan orang lain. Beberapa dokter dapat memberikan antibiotik tambahan untuk diberikan kepada pasangan Anda sehingga Anda dapat diobati pada saat yang sama.

Pencegahan Infeksi Menular Seksual Berikut adalah beberapa langkah dasar yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual: 

Pertimbangkan bahwa tidak berhubungan seks adalah satu-satunya cara pasti untuk mencegah IMS.



Gunakan kondom lateks setiap kali Anda berhubungan seks. (Jika Anda menggunakan pelumas, pastikan pelumas itu adalah berbasis air).



Batasi jumlah pasangan seksual. Semakin banyak mitra yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan IMS.



Praktek monogami. Ini berarti berhubungan seks dengan hanya satu orang. Orang itu juga harus berhubungan seks hanya dengan Anda untuk mengurangi risiko.



Memilih pasangan seks Anda dengan hati-hati. Jangan berhubungan seks dengan seseorang yang Anda duga mungkin memiliki IMS. Dan perlu diingat bahwa Anda tidak dapat selalu mengetahui pasangan Anda mengalami IMS.



Periksa ke dokter untuk mengetahui apakah ada IMS. Jangan mengambil risiko menularkan infeksi ke orang lain.



Jangan menggunakan alkohol atau obat-obatan sebelum Anda berhubungan seks. Anda mungkin cenderung untuk lupa menggunakan kondom jika Anda sedang mabuk.



Mengetahui tanda-tanda dan gejala IMS. Mencari mereka pada diri sendiri dan pasangan seks Anda.



Pelajari tentang IMS. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dapat melindungi diri sendiri.

Menghindari Penyebaran Infeksi Menular Seksual 

Jika Anda memiliki IMS, berhenti berhubungan seks sampai Anda berkonsultasi dengan dokter.



Ikuti petunjuk dokter untuk pengobatan.



Gunakan kondom setiap kali Anda berhubungan seks, terutama dengan mitra baru.



Jangan melanjutkan berhubungan seks kecuali dokter Anda mengatakan tidak apa-apa.



Kembali ke dokter untuk diperiksa ulang.



Pastikan pasangan seks Anda atau mitra seks Anda juga ditangani dokter.

APAKAH JENIS-JENIS INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) YANG UMUM TERJADI DI INDONESIA?

1. GO (GONOROE) ATAU KENCING NANAH Penyebab: kuman gonokokus. Masa tunas: 1-5 hari. Tanda/gejala:   

Mulai rasa gatal pada penis, keluar nanah, akhirnya penis bisa hancur. Pada wanita sering tanpa gejala. Bila gawat, radang kelenjar di Labia Mayor. Bayi lahir bisa buta bila ketularan. Pengobatan: penisilin dan antibiotika lain, bisa sembuh dengan sempurna. 2. SIFILIS (RAJA SINGA) Penyebab: Treponema pallidum Masa tunas: 2-4 minggu Tanda/gejala:

  

Tahap-1 : luka di kemaluan, hilang dalam beberapa hari. Tahap-2 : demam, sakit kelenjar Tahap-3 : (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, kerusakan syaraf dan otot (jalan seperti ayam jantan).

Pengobatan: penisilin dan antibiotika lain; pengobatan dini berhasil baik, bila terlambat, tak bisa sembuh. 3. AIDS : dibahas dalam Modul 4 klik disini. 4. Infeksi Menular Seksual (IMS) Lain (umumnya tidak terlalu berbahaya). 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Ulkus Molle: disebabkan kuman hemofilus, banyak benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan. Limfogranuloma Venereum: disebabkan virus, berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, mudah menyebar ke mana-mana. Herpes Genitalis: disebabkan Virus Herpes, berupa gelembung berair di sekitar kemaluan, mudah ditulari penyakit lain yang bisa menjadi berbahaya. Kondiloma Akuminata : disebabkan virus, menimbulkan banyak kutil di sekitar kemaluan. Kandidiasis genetalis : disebabkan oleh jamur Candida albicans pada alat kelamin Trikomoniasis : disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan menyerang saluran kemih. BAGAIMANA REMAJA DAPAT MENCEGAH DIRI DARI INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) ? Bagi sebagian besar remaja yang belum menikah, hanya ada satu cara ialah: MENGHINDARI SENGGAMA. Dimulai dengan menghindari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah terjadinya senggama. Sebab walaupun tidak terjadi senggama secara penuh, asal cairan kelamin yang tertular PHS dari salah satu fihak berpindah ke pihak yang lain, penularan PHS dapat terjadi. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali melakukan zina senggama. Bila sudah kawin berlaku SETIA, ialah hanya bersenggama dengan satu pasangan saja, istri atau suami saja. Bagi yang sudah menikah namun nekat melakukan senggama di luar nikah, atau remaja ‘rusak’ yang terlanjur mencoba dan masih terus melakukan senggama sebelum menikah, KONDOM dapat membantu mencegah penularan PHS pada diri orang masing-masing. Namun yang lebih penting KONDOM dapat dipergunakan oleh pasangan suami istri atas persetujuan bersama, bila salah satu diketahui mengidap PHS. Juga AIDS dan Hepatitis. Namun tidak menuntutkan kemungkinan KONDOM bisa renggang saat senggama. Virus bisa menembus dengan mudah karena virus HIV/AIDS ukurannya sangatlah kecil. Dan yang harus di ingat KONDOM hanya diperuntukkan Pasangan yang sah (pasangan halal).

Related Documents


More Documents from "Dydyannrahma Arshyyl"

S_tb_0706972_chapter1.pdf
November 2019 40
Form Label.docx
June 2020 26
Aqiqoh Kaira.docx
December 2019 31
Srt. Ket.docx
June 2020 24