EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
1
KOMITMEN GLOBAL
KOMITMEN NASIONAL
PPTM
KOMITMEN DAERAH
BEBERAPA PENGERTIAN PTM o PENYAKIT KRONIK o PENYAKIT NON INFEKSI o NEW COMMUNICABLE DISEASES o PENYAKIT DEGENERATIF
KLASIFIKASI PENYAKIT BERDASARKAN DURASI DAN ETIOLOGI AKUT
INFEKSI
NON INFEKSI
•PNEMONIA • TIFUS
KRONIK
•TUBERKULOSIS
• HIPERTENSI • KERACUNAN • PJK, DM, • KECELAKAAN DEGENERATIF LAINNYA
LATAR BELAKANG 1. AGRARIS INDUSTRI 2. TRANSISI EPIDEMIOLOGI - PTM MENINGKAT - PENDUDUK TUA MENINGKAT
TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kemajuan pembangunan telah dicapai secara menyeluruh telah mempengaruhi berbagai perkembangan dalam kehidupan manusia. Kondisi infrastruktur yang membaik serta perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan menyebabkan angka kematian dan kelahiran yang tinggi menjadi rendah. Hal tersebut menyebabkan terjadi perubahan struktur umur penduduk menjadi struktur penduduk umur tua (umur harapan hidup meningkat)
TRANSISI EPIDEMIOLOGI • PERUBAHAN TERSEBUT MENGAKIBATKAN TERJADI PERGESERAN POLA PENYAKIT SERTA TINGKAT KESEHATAN YANG ADA DI MASYARAKAT DENGAN DETERMINAN YANG MEMPENGARUHINYA. • TERJADINYA PERGESERAN URUTAN PENYAKIT MENUNJUKAN TERJADINYA PERUBAHAN STATUS KESEHATAN MASYARAKAT. • KEADAAN TERSEBUT DIKATAKAN DENGAN TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI TRANSISI EPIDEMIOLOGI MEMILIKI DUA PENGERTIAN: –STATIS : INTERVAL WAKTU YANG DIMULAI DARI DOMINASI PENYAKIT MENULAR DAN DIAKHIRI DENGAN DOMINASI PENYAKTIT TIDAK MENULAR SEBAGAI PENYABAB KEMATIAN. –DINAMIS: PROSES DINAMIS POLA SEHAT SAKIT DARI SUATU MASYARAKAT BERUBAH SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN DEMOGRAFI, SOSIAL EKONOMI, TEKNOLOGI DAN POLITIS.
TRANSISI DEMOGRAFI TRANSISI EPIDEMIOLOGI DIAWALI OLEH TRANSISI DEMOGRAFI. • TAHAP I: ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN TINGGI • TAHAP II : ANGKA KEMATIAN MENURUN AKIBAT PENEMUAN OBAT DAN ANGGARAN KESEHATAN DIPERBESAR. NAMUN ANGKA KELAHIRAN TETAP TINGGI SEHINGGA PERTUMBUHAN PENDUDUK MENINGKAT DENGAN PESAT • TAHAP III: ANGKA KEMATIAN TERUS MENURUN. BEGITU JUGA DENGAN ANGKA KELAHIRAN AKIBAT URBANISASI, PENDIDIKAN, DAN PERALATAN KONTRASEPSI • TAHAP IV : ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN MENCAPAI RANDAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KEMBALI KE TAHAP I.
KARAKTERISTIK PTM 1. TIDAK MELALUI RANTAI PENULARAN TERTENTU 2. MASA INKUBASI PANJANG 3. BERLANGSUNGNYA PENYAKIT BERLARUT-LARUT (KRONIK) 4. KESULITAN MENDIAGNOSIS 5. VARIASI LUAS 6. PENANGGULANGAN BIAYA TINGGI 7. MULTIKAUSAL
PERBEDAAN PENYAKIT MENULAR DENGAN TIDAK MENULAR
MENULAR
TIDAK MENULAR
• • • •
• • • • • • • • • •
• • • • • •
NEGARA BERKEMBANG RANTAI PENULARAN JELAS AKUT ETIOLOGI MIKROORGANISME SINGLE KAUSA DIAGNOSA MUDAH MUDAH MENCARI PENYEBAB BIAYA RELATIF MURAH JELAS MUNCUL DIPERMUKAAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS CENDRUNG TURUN
NEGARA INDUSTRI TIDAK ADA RANTAI PENULARAN KRONIK ETIOLOGI TIDAK JELAS MULTIPLE KAUSA DIAGNOSA SULIT SULIT MENCARI PENYEBAB BIAYA RELATIF MAHAL ADA ICEBERG PHENOMENA MORBIDITAS DAN MORTALITAS CENDRUNG MENINGKAT
KESULITAN MENETAPKAN HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DENGAN PENYAKIT
• Masa laten yang panjang antara paparan dengan penyakit • Frekuensi paparan tidak teratur • Insiden yang rendah • Risiko paparan kecil • Etiologi multikompleks
Analisis Kausa Faktor Penyebab/Kausa Faktor yang mempunyai hubungan dengan timbulnya penyakit Etiologi : faktor penyebab biologis penyakit infeksi
13
Kriteria Kausa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kuatnya Hubungan Temporaliti Konsisten Khusus Layak Biologi Bukti Percobaan Koheren Analogi 14
KRITERIA
KETERANGAN
KEKUATAN HUBUNGAN
Adanya risiko relatif yang tinggi
TEMPORAL
Kausa mendahului akibat
RESPON TERHADAP DOSIS
Makin besar paparan, makin tinggi kejadian penyakit
REVERSIBILITAS
Penurunan paparan akan diikuti penurunan kejadian penyakit
KONSISTENSI
Kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian yang sama
LAYAK BIOLOGIS
Sesuai dengan konsep biologis
SPESIFITAS
Satu penyebab menyebabkan satu akibat
ANALOGI
Ada kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa 15
Faktor Risiko dan Prognosis Faktor yang dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit. Seberapa besar kemungkinan sakit dari orang yang sehat Berapa besar kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit
16
Jenis – Jenis Faktor Risiko - Menurut dapat tidaknya risiko itu diubah: a. Unchangeable risk factors : faktor risiko tidak dapat berubah, misalnya umur dan genetik. b. Changeable risk factors : faktor risiko yang dapat berubah, misalnya merokok dan olah raga. - Faktor risiko mayor dan minor.
Jenis cont.. - Menurut kestabilan peranan faktor risiko : a. Suspected risk factors : faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor-faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasilhasil penelitian. Misalnya, rokok sebagai penyebab kanker leher rahim. b. Established risk factors : faktor risiko yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang telah mendapat dukungan ilmiah/penelitian. Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.
Konsep Faktor Risiko PTM
Rokok Diet Aktifitas Fisik
Konsumsi Alkohol Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010
Cardiovascular
Cancers Diabetes Chronic Respiratory
Osteoporosis Oral Health Kecelakaan & Tindak Kekerasan
Faktor Risiko dan Fase Akhir FR Tidak Dapat Dimodifikasi •Umur, Sex •Keturunan dll
FR Dapat Dimodifikasi • Tembakau • Diet tinggi lemak & rendah serat • Alkohol • Aktifitas Fisik Kurang • Stress
Faktor Lingkungan : Globalisasi, Sosio-ekonomi Modernisasi, Polusi dll
Faktor Risiko / Penyakit Antara •Hipertensi •Diabetes •Obesitas • Dislipidemia •Lesi pra kanker •Bronkhitis kr/ emfisema paru/ efusi pleura
Fase Akhir
•PJK -PD •Stroke •Diabetes •Ginjal Kronik
•Kanker •PPOK
Konsep faktor risiko dalam EPTM berkaitan dengan beberapa alasan berikut : 1. Tidak jelasnya kausa PTM dan ketidakjelasannya dalam hal non-mikroorganisme. 2. Menonjolnya penerapan konsep multikausal pada PTM. 3. Kemungkinan adanya penambahan atau interaksi antar risiko. 4. Perkembangan metodologik telah memberi kemampuan untuk mampu mengukur besarnya faktor risiko.
Kriteria Faktor Risiko a. Menyebabkan dampak yang besar terhadap mortalitas dan morbiditas. b. Mempunyai bukti bahwa faktor risiko dapat dimodifikasi dengan efektif oleh program prevensi primer. c. Memiliki validitas pengukuran yang tinggi. d. Dapat diaplikasikan baik di negara maju maupun di negara berkembang sehingga menjamin komparabilitas. e. Memenuhi standar etika pengukuran dan teknologi tepat guna.
Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko 1. Prediksi : untuk meramalkan penyakit. Misalnya perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok. 2. Penyebab : kejelasan/ beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi faktor penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dan faktor pengganggu (confounding). 3. Diagnosis : membantu proses diagnosis. 4. Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.
Perbedaan Risiko dan Prognosis - Prognosis menunjukkan berapa besar kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit. - Risiko adalah berapa besar kemungkinan sakit dari seorang yang sehat. SEHAT =======> SAKIT ======> MATI RISIKO
PROGNOSIS
Perbedaan cont.. Faktor Risiko : - Umur tinggi - LDL tinggi - HDL rendah - Rokok - Hipertensi - Tidak aktif
Faktor Prognosis : - Umur tinggi - Pria - Infark anterior - Jantung kongesti - Aritmia ventrikuler
FAKTOR RISIKO BERSAMA PTM UTAMA Faktor risiko bersama adalah faktor-faktor risiko yang sama untuk penyakit tidak menular utama, yang terdiri dari: - Faktor perilaku : merokok, kurang aktifitas fisik, minum alkohol, diet tinggi lemak dan kurang serat. - Faktor biologis : tekanan darah tinggi, kegemukan, kadar gula dan lemak darah tinggi.
PTM Utama : CVD, DM, Cancer, COPD (penyebab kematian utama).
Faktor Risiko Bersama terhadap Penyakit Tidak menular Utama Risk Factor
Smoking Alcohol Physical Inactivity Nutrition Obesity Raised Blood Pressure Blood Lipids Blood glucose
CVD
Diabetes
Cancer
Chronic Obstructif Pulmonory Disease
√ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √
√
28