Infeksi Bbl Fiks.docx

  • Uploaded by: Nur Aeni Khasanah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Infeksi Bbl Fiks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,520
  • Pages: 9
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR

Kelompok:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Monita Sukmanintyas Muhammad Amirul R Niken Ayuk Putri U Nindi Saputri Septiana Lestari Novia Ambarwati Nur Aeni Khasanah Nur Kholis

S16041 S16042 S16043 S16044 S16045 S16046 S16047 S16048

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2019

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Infeksi pada Bayi Baru Lahir

1. Definisi Sepsis adalah suatu kondisi dimana terdapat mikroorganisme maupun toksin penyebab infeksi dalam darah atau jaringan tubuh, bersamaan dengan munculnya manifestasi sistemik dari infeksi tersebut (Dellinger et al., 2013). Kliegman et al., (2016) mengutarakan, bahwa neonatus adalah bayi baru lahir hingga berusia 28 hari setelah lahir yang dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu very early dengan usia <24 jam setelah lahir, early dengan usia <7 hari setelah lahir, dan late dengan usia 7-28 hari setelah lahir. Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis penyakit sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme penyebab infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa, pada satu bulan pertama setelah lahir (IDAI, 2009).

2. Etiologi Berbicara mengenai infeksi, maka penyebabnya merupakan mikroorganisme seperti virus, jamur, atau bakteri. Terdapat berbagai mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan sepsis, Effendi (2013) menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan suatu negara mempengaruhi jenis organisme dan pola kepekaan terhadap infeksi, pada negara maju penyebab EOS tertinggi adalah group B Streptococcus (GBS) dan E. coli dan pada LOS yaitu Coagulase Negative Staphylococci (CONS), GBS, dan Staphylococci aureus, sementara di negara berkembang keseluruhan penyebab adalah organisme gram negatif, seperti Klebsiella, E. coli, dan Pseudomonas dan gram positif, seperti Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus pyogenes. Sementara itu, Kliegman et al., (2016) membagi mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum berdasarkan patogenesisnya, pada infeksi intrauterin penyebab infeksi tertinggi adalah sifilis, rubela, CMV, toksoplasmosis, parvovirus B19, dan varisela. Sementara, pada masa

intrapartum yang tertinggi adalah HSV, HIV, hepatitis B virus, C virus, dan tuberkulosis (TB), dan pada infeksi postpartum yang paling tinggi adalah TB yang biasanya tertular oleh tenaga medis dan HIV yang umumnya tertular oleh Ibu dengan HIV melalui ASI. Infeksi intrapartum dan postpartum biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang berkoloni di organ genitourinaria atau traktus gastrointestinal bagian bawah, bakteri yang paling sering adalah GBS dan E. coli serta virus CMV, HSV, enterovirus,

dan

HIV.

Semua

mikroorganisme

tersebut

dapat

menyebabkan sepsis melalui ketiga jalur infeksi, namun belum tentu menjadi penyebab utama. Infeksi jamur, baik Candida albicans dan non-albicans, lebih sering terjadi pada bayi dengan berat lahir kurang dari 1.500 gram dan berhubungan dengan pemberian nutrisi parenteral, kateter sentral, operasi abdomen, steroid atau antibiotic spectrum luas, baik Candida albicans dan non-albicans akan terisolasi (Bansal, Agrawal, & Sukumaran, 2013).

3. manifestasi klinis Sepsis neonatorum menjadi tiga kategori, yatu sepsis awitan dini atau early onset sepsis (EOS), sepsis awitan lambat atau late onset sepsis (LOS), dan sepsis nosokomial (IDAI, 2009). Marcdante et al., (2011), sepsis awitan dini adalah sepsis yang terjadi dalam kurun waktu =72 jam setelah lahir, sering disebabkan oleh penularan infeksi genitourinarius ibu dan dimulai sejak dalam kandungan. Selain itu juga dijelaskan bahwa manifestasi yang paling menonjol pada EOS adalah gangguan pernapasan, terutama pada kasus berat, dan pada bayi EOS yang prematur, tahap awalnya sering sulit dibedakan dengan sindrom gawat napas. LOS adalah sepsis yang terjadi >72 jam setelah kelahiran, biasanya terjadi pada bayi usia cukup bulan yang pulang dalam keadaan sehat dan yang menjadi penyebab utama adalah infeksi nosokomial (hospitalacquired), yaitu didapat dari ruang perawatan atau infeksi communityacquired, yaitu didapat dari lingkungan. LOS berbeda dengan EOS yang

umumnya disebabkan oleh faktor-faktor pada masa intrauterin (Agarwal, Deorari, & Paul, 2014). Pada beberapa penelitian dan referensi, sepsis dibagis menjadi dua kategori besar yaitu EOS dan LOS, dimana sepsis nosokomial masuk kedalam kategori LOS, namun IDAI (2009), sepsis nosokomial merupakan kategori terpisah dan merupakan kategori sepsis ketiga. Dijelaskan lebih lanjut bahwa sepsis nosokomial adalah infeksi yang umumnya terjadi pada neonatus dengan intervensi medis, sedang menjalani perawatan, dan perawatan dan intervensi yang berhubungan dengan monitor invasif dan berbagai teknik yang digunakan di ruang gawat intensif.

4. Patofisiologi Mekanisme terjadinya sepsis neonatorum secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu infeksi antenatal atau intrauterin, infeksi intranatal, dan infeksi pascanatal. Jalur antenatal terjadi karena ibu sedang menderita suatu penyakit infeksi dari mikroorganisme patogen seperti rubela, poliomyelitis, coxsackie, variola, vaccinia, bakteri treponema palidum, E. coli, dan listeria monositogen, yang berada dalam sirkulasi ibu kemudian melewati plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi janin dan menyebabkan sepsis, dengan atau tanpa menyebabkan korioamnionitis, yaitu infeksi pada plasenta dan cairan amnion. Pada dasarnya, janin atau neonatus baru akan terpapar mikroorganisme patogen ketika membran plasenta telah ruptur dan melalui jalan lahir atau lingkungan ekstrauterin. Jalan lahir ibu dengan kolonisasi organisme aerob dan anaerob memiliki kemungkinan terpapar pada janin dan terjadi infeksi asenden, yaitu naiknya mikroorganism menuju plasenta dan menyebabkan amnionitis (Kliegman et al., 2016). Infeksi pascanatal, merupakan jalur yang sebagaian besar dapat dicegah kejadiannya, terjadi setelah bayi dilahirkan dengan lengkap, biasanya terjadi karena diluar faktor ibu seperti kontaminasi penggunaan alat, perawatan yang tidak terjaga kesterilnnya, atau tertular oleh orang lain, dan pada neonatus sering terjadi diruang perawatan atau rumah sakit.

Jalur ini sebagian besar dapat dicegah (Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, 2007).

5. Pathways Pascanatal Prosedur Infasif Peningkatan resiko terjadinya infeksi nosokomial Masuk ketubuh bayi Sepsis neonatatorum Infeksi sistemik peredaran darah

Instabilitas termoregulasi

Ketidakefektifan termoregulasi

Hipertermi / hipotermi

Saluran nafas

Saluran cerna

Gangguan pernafasan dan penggunaan oksigen

Mual muntah

Suplai O2 terganggu

Dispnea, takipnea, apnea

Ketidakefektifan pola nafas

Sistem kardiovaskuler

Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Hipotensi, kulit lembab, pucat, sianosis

kemerahan

Kerusakan integritas kulit

Perubahan fungsi miokardium

Kontraksi jantung menurun

Penurunan curah jantung

Suplai O2 menurun Resiko ketidakefektifan pefusi jaringan perifer

6. Kasus Bayi laki-laki berusia 6 hari dirawat di NICU dengan keluhan malas minum, gelisah sejak 1 hari yang lalu, dan muntah sebanyak 3 kali. BB 3400 gram PB 51cm, apgar score saat lahir 6,7,7, BB dan PB saat ini 3800 gram/47 cm, suhu 35,2°c, RR 62 x/ menit, nadi 142x/menit. Reflek menghisap lemah, tali pusat tidak berbau dan tidak berdarah

7. Pengkajian Tanggal pengkajian :4 April 2019 Waktu pengkajian :08.00 WIB A. Identitas Klien :By.Ny.A Jenis kelamin :laki laki Waktu lahir :24 April 2019 Penanggung jawab Nama ibu : Ny A Usia : 24 tahun Pendidikan terakhir :sarjana sastra Alamat :kadipiro,surakarta Nama ayah :Tn. A Usia :28 tahun Pendidikan terakhir :sarjana farmasi Alamat : kadipiro,surakarta B. Riwayat Obstretsi Ibu Usia kehamilan :39 + 4 minggu Pemeriksaan antenatal :7 kali TM I : UK 4 Minggu, UK 12+6 Minggu TM II : UK 16 Minggu, UK 18 Minggu TM III: UK 26 Minggu, UK 36 Minggu, UK 39 Minggu Komplikasi antenatal C. Riwayat Perkawina Perkawinan ke Usia waktu menikah Lama pwrkawinan D. Riwayat Persalinan BB/TB ibu Keadaan umum ibu Jenis persalinan

::1 :menikah pada usia 22 tahun dan suami usia 26 tahun :2 tahun :54 :composmentis : spontan

Indikasi Komplikasi persalinan Lamanya ketuban pecah Tempat persalinan TTV

:::20 menit : rumah sakit kusuma husada : TD:120/80 mmHg, suhu :36,5 C Nadi :86 x/ menit RR:22 X /menit

E. Keadaan Bayi saat Lahir Lahir tanggal Jenis kelamin Kelahiran APGAR SCORE 0 Tdk ada Tdk ada Lemah Tdk ada Biru/putih

1 < 100 Tdk teratur Sedang Meringis Merah jambu, ujung biru

2 >100 Baik Baik Menangis Merah jambu Total

Tidak resusitasi Plasenta F. Pemeriksaan Fisik Umur BB PB Lingkar kepala Lingkar dada TTV Keadaan umum Kepala Mata putih Hidung Mulut Telinga Leher Dada

:24 April 2019 :laki laki :1 : Tanda-tanda Denyut jantung Pernafasan Tonus otot Pake rangsang warna

1 mnt 1 2 0 1 2

5 mnt 1 2

10 mnt 1 2

1 1 2

1 1 2

6 7 7 :Tidak dilakukan resusitasi :lahir lengkap kotiledon lengkap berat 500 gram : 6 hari :3800 gram :47 cm : 33 cm :35 cm :RR 62 x/menit , N:142X/ menit, suhu :35,2°C :lemas :Normal tidak ada benjolan : simetris, konjungtiva merah muda, sclera :tidak ada benjolan,tidak ada sekret : normal,bersih ,tidak ada bibir sumbing :bersih, simetris, tidak ada serumen :tidak ada benjolan :simetris tidak ada retraksi dada

Abdomen Lanugo Vernik Ekstermitas Genetalia Status neuroloi

:tidak ada benjolan :terdapat bulu halus di tubuh bayi :terdapat vernik di tubuh :simetris jari tangan dan kaki lengkap tidak ada kelainan :penis dan 2 skrotum : baik

G. Pengkaian Sistem Aktivitas/istirahat Eliminasi Nutrisi

:gerak lemah istirahat kurang :BAK 4-6 kali BAB kehijau hijauan lunak :ASI hanya saya lemah saat menghisap

8. analisa data 9. diagnosa keperawatan 10. kriteria hasil dan intervensi 11. evaluasi

Daftar Pustaka

AgarwalR., Deorari A., dkk. 2014. Sepsis in the Newborn. AIIMS. Division of Neonatology Department of Pediatric All India Institute of Medical Sciences Ansari Nagar, New Dehi- 110 029. Bansal, C., Agrawal, R., Sukumaran, T. 2013. IAP Textbook of pediatric. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Ltd. Dellinger et al., 2013. Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Managment of Severe Sepsis and Septic Shock: 2012. Crit Care Med. 42:580-637 Effendi. 2013. Sepsis Neonatal: Penatalksanaan Terkini serta Bebagai Masalah Dilematis. Simposium Ilmiah Workshop. Bandung 15-16 Juni 2013 IDAI. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta : Badan Penerbit IDAI. Kliegman et al.,. 2016. Nelson Textbook Of Pediatric. 20th Ed. Philadephia: Elsevier. Marcdante et al.,. 2011. Nelson Essentials of pediatric (6th Ed). IDAI. 2014 (Alih Bahasa), Indonesia: Elseiver.

Related Documents

Infeksi Bbl Fiks.docx
November 2019 8
Chromagar Bbl
October 2019 25
Asuhan Bbl
May 2020 21
Bbl Fisiologi.docx
April 2020 22
Managemen Bbl Neo.docx
October 2019 41

More Documents from "Hari Mukti"