Nama
: Anum Anindita Rahmah
Nim
: 12030115130135
Kelas
:C
Kelompok
: 12
The signalling role of audit committee characteristic and the cost of equity capital : Australian envidence Peran memberi sinyal dari karakteristik komite audit dan biaya modal ekuitas: bukti dari Australia 1. Apa yang menjadi fokus penelitian? Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Untuk menguji apakah karakteristik komite audit mempengaruhi biaya modal ekuitas (hal 2; par 5) 2. Apa yang menjadi alasan, latar belakang, research gap, mengapa penelitian perlu dilakukan? Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Studi sebelumnya menggunakan teori sinyal (signalling theory) untuk menguji pengaruh karakteristik dewan pada asimetri informasi. Teori sinyal (signalling theory) banyak digunakan dalam literatur manajemen, tetapi sedikit yang menggunakan teori ini di bidang akuntansi. studi ini memberikan kontribusi untuk teori sinyal (signalling theory) dan literatur akuntansi dengan mengeksplorasi peran memberi sinyal dari karakteristik komite audit (audit committee) dan dampaknya pada biaya modal ekuitas. Studi ini juga memperluas literatur tentang biaya modal dengan memeriksa efek karakteristik komite audit sebagai wakil untuk kredibilitas pengungkapan pada biaya modal ekuitas. (hal 2; par 6) 3. Sebut rumusan semua hipotesis yang ada dalam artikel dengan baik. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Terdapat empat hipotesis H1 : Ada asosiasi negatif antara ukuran/besarnya komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 5; par 3) H2 : Ada asosiasi negatif antara frekuensi pertemuan komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 6; par 1) H3 : Ada asosiasi negatif antara proporsi direktur independen komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 7; par 1)
H4 : Ada asosiasi negatif antara keahlian finansial komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 7; par 4) 4. Apa argumentasi, nalar, logika, konsep, teori yang mendasari perumusan hipotesis sebagaimana dinyatakan dalam soal nomor 3 di atas. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Dalam konteks tata kelola perusahaan, komite audit (audit committee) yang bertanggung jawab untuk memantau proses pelaporan keuangan cenderung mengirim sinyal penting kepada pelaku pasar modal. Ketika kredibilitas informasi menjadi suatu persoalan, penyedia modal lebih peduli dengan karakteristik komite audit (audit committee) sebagai sinyal penting tentang kredibilitas proses pemantauan internal. Kurangnya informasi yang dapat dipercaya dapat secara serius menurunkan nilai yang diberikan oleh penyedia modal pada perusahaan dan menaikkan biaya modal. Nilai sinyal dari karakteristik komite audit (audit committee) dapat meringankan kekhawatiran penyedia modal tentang kebenaran pengungkapan perusahaan dan mengurangi biaya modal perusahaan. (hal 4; par 4) Berdasarkan teori signaling disarankan bahwa komite audit yang lebih besar dapat berfungsi sebagai "sinyal pasar (a market signal)" dari kredibilitas proses pemantauan oleh komite audit dan karenanya meminimalkan risiko/biaya modal yang menempatkan investor pada investasi mereka. Anderson dkk. (2004) mencatat bahwa komite audit yang lebih besar lebih baik melindungi dan mengendalikan standar keuangan daripada komite audit kecil, mengurangi biaya modal. Oleh karena itu, penelitian ini berhipotesis bahwa: H1 : Ada asosiasi negatif antara ukuran/besarnya komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 5; par 3) Telah disarankan bahwa pertemuan formal sebagai jantung komite audit akan memberikan anggota komite waktu yang cukup untuk melakukan diskusi penuh tentang hal-hal pengungkapan. Komite audit yang mengadakan pertemuan lebih banyak setiap tahun akan lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam akuntansi dan masalah keuangan antara auditor dan manajemen. Komite audit yang mengadakan pertemuan sering akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan peran mereka memantau proses pelaporan perusahaan secara efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penyedia modal cenderung melihat kurangnya risiko pada investasi di perusahaan dengan seringnya pertemuan komite audit dan mungkin menuntut pengembalian yang lebih rendah (biaya modal) pada investasi mereka. Demikian pula, frekuensi pertemuan
komite audit dapat berfungsi sebagai sinyal pasar untuk penyedia modal, dengan frekuensi pertemuan yang lebih tinggi menandakan kredibilitas yang lebih tinggi dari pengungkapan perusahaan dan karenanya biaya modal yang lebih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini berhipotesis bahwa: H2 : Ada asosiasi negatif antara frekuensi pertemuan komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus (hal 5; par 5) Anggota komite audit independen berfungsi sebagai sinyal pasar dari kredibilitas peran pemantauan komite audit, sehingga mempengaruhi biaya modal. Ketika komite audit terdiri dari proporsi tinggi direktur independen, penyedia modal cenderung melihat bahwa risiko yang terkait dengan investasi mereka lebih rendah dan menuntut pengembalian rendah (biaya modal) pada investasi. Beasley (1996, p. 446) berpendapat bahwa direktur luar menggunakan direksi mereka untuk "memberi sinyal" ke pasar eksternal bahwa: -
mereka adalah ahli keputusan;
-
mereka memahami pentingnya pengendalian keputusan; dan
-
mereka dapat bekerja dengan sistem kontrol semacam itu.
Jadi, untuk menguji hubungan antara proporsi direktur komite audit independen dan biaya modal, hipotesis berikut diusulkan: H3 : Ada asosiasi negatif antara proporsi direktur independen komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus. (hal 6; par 4) Berdasarkan teori signaling, komite audit dengan keahlian keuangan cenderung mengirim sinyal pasar tentang kredibilitas peran pengawasan mereka dan dengan demikian meminimalkan biaya modal ekuitas. DeFond dkk. (2005, p. 153) menemukan reaksi pasar positif terhadap penunjukan ahli akuntansi dan keuangan ke komite audit tetapi tidak ada reaksi terhadap ahli keuangan non-akuntansi yang ditunjuk untuk komite audit. Davidson dkk. (2004) juga menemukan reaksi harga saham positif ketika ahli keuangan ditunjuk untuk komite audit. Berdasarkan diskusi di atas dan teori pensinyalan, hipotesis berikut dikembangkan: H4 : Ada asosiasi negatif antara keahlian finansial komite audit dan biaya modal equitas (cost of equity capital), ceteris paribus. (hal 7; par 4) 5. Berdasarkan semua hipotesis di atas identifikasi apa saja variabel penelitian. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Variable dependen
: Biaya modal equitas (cost of equity capital) (hal 8; par 2)
Variable independen : (hal 8; par 3)
H1 : Ukuran (besar) komite audit H2 : Frekuensi pertemuan komite audit H3 : Independensi komite audit H4 : Keahlian finansial komite audit Variable kontrol
:
Independensi dewan, ukuran dewan, frekuensi pertemuan
dewan, ukuran perusahaan, leverage, performa perusahaan, derajat risiko, dan kualitas audit. (hal 9; par 1-2) 6. Identifikasi juga mana yang merupakan variabel dependen, independen sesuai dengan identifikasi semua variabel. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Variable dependen
: Biaya modal equitas (cost of equity capital) (hal 8; par 2)
Variable independen : (hal 8; par 3) H1 : Ukuran (besar) komite audit H2 : Frekuensi pertemuan komite audit H3 : Independensi komite audit H4 : Keahlian finansial komite audit Variable kontrol
:
Independensi dewan, ukuran dewan, frekuensi pertemuan
dewan, ukuran perusahaan, leverage, performa perusahaan, derajat risiko, dan kualitas audit. (hal 9; par 1-2) 7. Dari semua variabel yang ada pahami bagaimana konsep/teori masing-masing variabel, serta bagaimana cara mengukur variabel-variabel tersebut. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Variable dependen
: Biaya modal equitas, adalah pengembalian yang diminta oleh
investor ekuitas terhadap investasi mereka. Biaya modal ekuitas adalah ukuran ex ante dari pengembalian yang diharapkan dan dengan demikian tidak dapat diamati. Untuk mengukur biaya modal equitas digunakan modified price-earninngs growth (MPEG) dengan rumus : (hal 8; par 2) πΆππΈπΆ = π΄ + βπ΄2 + (ππππ 2 β ππππ 1 )/π0
Variable independen : (hal 8; par 3) H1
: Ukuran (besar) komite audit diperoleh dari laporab tahunan perusahaan
H2
: Frekuensi pertemuan komite audit diperoleh dari laporab tahunan
perusahaan H3
: Independensi komite audit diperoleh dari laporab tahunan perusahaan
H4 : Keahlian finansial komite audit diperoleh dari laporab tahunan perusahaan Variable kontrol
:
Independensi dewan
: Proporsi dari direktur non eksekutif pada dewan pemegang saham
Ukuran dewan
: Total anggota dewan
Frekuensi pertemuan dewan : Total pertemuan dewan yang diselenggarakan dalam satu tahun Ukuran perusahaan
: Diukur dengan jumlah penjualan
Leverage
: Total liabilitas dibagi nilai buku total aset
Performa perusahaan
: Diukur dengan menggunakan ROA
Derajat risiko
: Diukur menggunakan BETA
Kualitas audit.
:Menggunakan
variable
dummy
satu
jika
perusahaan mempekerjakan perusahaan audit big four, 0 untuk sebaliknya (hal 9; par 1-2) 8. Identifikasi dan pahami apa alat statistik untuk pengujian. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Penelitian ini menggunakan multiple regresion analysis untuk menguji hipotesisnya (hal 9; par 3) 9. Identifikasi dan pahami Tabel manakah yang LANGSUNG menunjukkan hasil uji hipotesis. Angka manakah dalam Tabel yang menunjukkan hipotesis didukung atau ditolak? Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini. Tabel IV yang berisi hasil regresi menunjukan hasil uji hipotesis. Hipotesis pertama (Ada asosiasi negatif antara ukuran/besarnya komite audit dan biaya modal equitas, ceteris paribus) diterima karena nilai sig. SIZE 0,022 lebih kecil dari 0,05. Hipotesis kedua (Ada asosiasi negatif antara frekuensi pertemuan komite audit dan biaya modal equitas, ceteris paribus) diterima karena nilai sig. MEETING 0,073 lebih kecil dari 0,10 Hipotesis ketiga (Ada asosiasi negatif antara proporsi direktur independen komite audit dan biaya modal equitas, ceteris paribus) diterima karena nilai sig. IND 0,000 lebih kecil dari 0.01 Hipotesis keempat (Ada asosiasi negatif antara keahlian finansial komite audit dan biaya modal equitas, ceteris paribus) ditolak karena nilai sig. FEXP lebih besar dari 0.05 (tabel IV; hal 12)
10. Cek apakah data untuk kasus di Indonesia apakah ada dan mendukung semua variabelvariabel penelitian. Ada tetapi tidak semua, mengenai frekuensi pertemuan komite audit dan frekuensi pertemuan dewan belum menemukan sumber data.