Untuk mengembangkan komunikasi yang efektif, dibutuhkan delapan tahapan: 1. Mengidentifikasi khalayak sasaran. 2. Menetapkan objektifitas atau tujuan komunikasi. 3. Merancang pesan. 4. Memilih media atau saluran komunikasi. 5. Merumuskan anggaran komunikasi secara keseluruhan. 6. Memutuskan bauran komunikasi (communication mix). 7. Mengukur hasil komunikasi. 8. Mengatur proses komunikasi pemasaran.
Untuk mengidentifikasi khalayak sasaran produsen perlu melakukan analisis familiarity dan favorability. Kemudian perlu dicari perbedaan yang ada diantara persepsi publik sekarang dengan citra yang ingin dicapai agar perbedaan tersebut bisa dihilangkan.
Untuk menentukan marketing communication mix, produsen harus menguji keuntungan dan biaya dari setiap alat promosi secara tepat. 1. Periklanan memiliki kualitas atau keuntungan, diataranya adalah: –
–
–
–
Presentasi publik: iklan memiliki semacam legitimasi pada produk dan memiliki standar produk sehingga terjadi pemahaman yang serupa dari publik dan konsumen terhadap produk tersebut, maka konsumen mengerti akan motif atau alasan mereka membeli produk tersebut. Pervasiveness: pesan yang ada di iklan disampaikan berulang kali, sehingga konsumen bisa membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan dengan skala besar memberikan pesan positif mengenai ukuran, kekuatan dan kesuksesan si produsen. Amplified expressiveness: iklan bisa membuat perusahaan dan produknya terlihat lebih dramatis melalui penggunaan iklan, suara dan warna yang berseni. Impersonality: penonton tidak merasa harus untuk memperhatikan atau menanggapi iklan.
Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk sebuah produk atau sebagai pemicu untuk mendapatkan hasil penjualan yang cepat. Iklan dapat meraih konsumen dispersed secara geografis secara efisien.
2. Manfaat dari promosi penjualan: – – –
Komunikasi: mereka mendapatkan perhatian dan biasanya menyediakan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. Insentif: mereka bekerjasama dengan memberikan potongan, pengurangan atau konstribusi yang memberikan nilai untuk konsumen. Undangan: mereka memasukkan sebuah undangan yang jelas untuk masuk kedalam sebuah transaksi sekarang.
Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menggambarkan tanggapan yang cepat dan kuat dari pembeli, dan bisa digunakan untuk efek jangka pendek.
3. Hubungan Masyarakat dan Publikasi – – –
Kredibilitas yang tinggi: ceritan dan fitur-fitur baru lebih asli dan mempunyai nama baik untuk pembaca iklan tersebut. Kemampuan untuk mendapatkan pembeli: humas dapat menjangkau prospek dari orang-orang yang menghindari agen-agen penjualan dan iklan. Dramatisasi: humas memiliki potensi untuk mendramatisasi perusahaan atau produk yang dipublikasikan.
Sebuah program yang dipersiapkan dengan matang dan dikoordinasikan dengan elemen-elemen bauran promosi yang lain bisa menjadi sangat efektif.
4. Personal selling (penjualan secara perseorangan) merupakan efektif ditahap lanjutan dari proses pembelian, terutama dalam membangun preference, conviction dan aksi dari konsumen. –
– –
Konfrontasi personal: penjualan secara perseorangan involves sebuah hubungan yang immediate dan interaktif antara dua orang atau lebih, dan setiap pihak dapat mengamati reaksi dari pihak lain dari dekat. Kultivasi: dengan personal selling, semua bentuk hubungan bisa terjadi, dari hanya melakukan penjualan sampai hubungan pertemanan yang dekat. Tanggapan: dengan melakukan penjualan secara perseorangan, konsumen merasa memiliki kewajiban untuk mendengarkan si penjual pada saat berbicara.
5. Direct marketing, mempunyai empat karakteristik yang jelas: –
Nonpublic: pesan biasanya ditujukan kepada seseorang secara spesifik.
– – –
Customized: pesan dapat disiapkan secara menarik dan lebih ditujukan secara individual. Up-to-date: sebuah pesan dapat disiapkan dengan cepat. Interaktif: pesan dapat dirubah, tergantung pada tanggapan dari setiap orang.
Produsen juga harus mempertimbangkan jenis-jenis dari pasar produk (product market) dimana mereka menjual produknya, apakah akan menggunakan strategi push atau pull, bagaimana konsumen siap untuk melakukan pembelian, tahapan produk dalam product life cycle dan company’s market rank.
(bagiannya rumba, kotler halaman 566 sampe 568).