MAKALAH JENIS- JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Komplementer Pengampu : Ibu Rini Susanti, S.SiT., M.Kes
Disusun Oleh Kelompok 3: 1. Ida Ayu Gede Litarini
030218A067
2. Iklila Fitriyani
030218A068
3. Indah Amalia Sholikhah
030218A069
4. Ira Risdiani
030218A070
5. Jumiati
030218A072
6. Karima Yulida
030218A073
7. Kholisatun Mardiyah
030218A074
8. Kuratul Aini
030218A075
PRODI S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2019
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya dan Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok ini tepat pada waktunya dengan judul “ Jenis- jenis Terapi Komplementer”. Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja kelompok kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kami
menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Ungaran,
Penyusun
ii
Maret 2019
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
1
C. Tujuan .......................................................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis-jenis Terapi komplementer ............................................................... 1. Pengertian terapi komplementer .............................................................
3
2. Komplementer medik......................................................................... .....
4
3. Komplementer Tradisional Alternative...................................................
7
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................
9
B. Saran ..........................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternative menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Klien yang menggunakan terapi komplementer memiliki beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistic pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya (Widyatuti, 2008). Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 2009). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2009). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2009). Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi
1
bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2010).Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2011). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2010). Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2010). Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi komplementer
B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari terapi komplementer? 2. Apa saja jenis-jenis terapi komplementer? 3. Apa saja metode terapi komplementer? 4. Apa definisi dari komplementer medik? 5. Bagaimana akupuntur medik?
2
6. Bagaimana terapi hiperbarik? 7. Bagaimana terapi herbal medic? 8. Apa definisi Komplementer tradisional alternative?
C. Tujuan 1. Tujuan Umum Agar mahasiswi dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang Terapi Komplementer dan jenis Merode terapi komplementer 2. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari terapi komplementer 2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami jenis-jenis dari terapi komplementer 3. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami metode terapi komplementer 4. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari komplementer medic 5. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana akupuntur medic 6. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana terapi hiperbarik 7. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana terapi herbal medic
3
8. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari Komplementer tradisional alternative
4
BAB II TINJAUAN TEORI A. Jenis – jenis Terapi Komplementer Terapi komplementer Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.Komplementer adalah
bersifat
melengkapi,
bersifat
menyempurnakan.Pengobatan
komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan
hukum
kesehatan
di
Indonesia.Standar
praktek
pengobatan
komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Menurut
WHO
(World
Health
Organization),
pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).
5
1. Komplementer medic Jenis tindakan ini berdasarkan pada ilmu biomedik dan telah diterima oleh kedokteran konvensional dan dalam penyelenggaraanya dilakukan oleh dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainya yang meiliki sertifikat kompetensi dan keahlian khusus di bidang pengobatan komplementer.Peraturan ini diatur melalui Peraturan Menteri
Kesehatan
1109/MENKES/per/2007
Republik tentang
Indonesia
Penyelenggaraan
Nomor Pengobatan
Komplementer-Altenatif Di Fasilitas Pelayanan Kesehehatan.Dokter berperan sebagai leader atau yang bertanggung jawab terhadap tindakan komplementer yang diberikan kepada klien.Kedudukan tenaga kesehatan lainya yang ikut berperan didalam terapi ini adalah perawat, bidan, fiisioterapi yang mempunyai sertifikat kompetensi dan diakui oleh organisasi profesi maupun lembaga yang berwenang dalam uji kompetensi tersebut. Berbeda dengan tindakan komplementer keperawatan, pada tindakan komplementer medis ini diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan: Rumah Sakit, Praktek berkelompok maupun perorangan dan harus mempunyai dokter penanggung jawab. Perawat dapat melakukkan tindakan komplementer medik dengan menjadi pembantu dokter (assisten) dalam menjalankan tindakan komplementer tersebut. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan komplemener medis di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
6
a. Mempunyai ijazah pendidikan tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat dll) b. Mendapatkan rekomendasi dari oraganisasi profesi c. Mempunyai sertifikasi dan dinyatakan lulus uji kompetensi keahlian tertentu di bidang pengobatan komplementer d. Mempunyai SBR-TPKA (Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan Komplementer-alternatif) e. Mempunyai
ST-TPKA
(Surat
Tugas
Tenaga
Pengobatan
Komplementer-Alternatif) f. Mempunyai SIK-TPKA (Surat Ijin Kerja Tenaga Pengobatan Komplementer-Alternatif)
Sedangkan untuk penetapan tindakan komplementer yang dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Di Negara Indonesia terdapat 3 jenis teknik pengobatan komplementer medis yang telah diintegrasikan ke dalam pelayanan medis konvensional, yaitu:
a. Akupunktur medik 1. Pengertian akunpunktur medik Akupunktur medic yaitu metode pengobatan alternatif yang telah dilandasi dengan ilmu biomedik serta bersinergis dengan pengobatan konvensional.Disebut pengobatan alternative karena akunpuntur adalah pengobatan tradisional dari Cina yang
7
digunakan di Indonesia.Akupuntur bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri).Di Indonesia metode terapi akupuntur mulai mendapatkan pengakuan untuk pengobatan di Rumah Sakit.hal ini di tandai dengan di keluarkannya Permenkes R.I. NO. 1186 MENKES/PER/XI/1996.Tentang pemanfaatan akupuntur di sarana pelayanan
kesehatan
dan
1277/Permenkes/SK/VII/2003.Tentang
Kepmenkes
RI
tenaga
no.
kesehatan
akupuntur, menunjukan pengakuan terhadap eksistensi dan manfaat akupuntur sebagai salah satu metode pengobatan alternatif yang bisa di terima secara ilmiah. Akupuntur dapat dikatakan sudah memiliki peran, fungsi, dan menjadi salah satu komponen yang diterima di dalam sistem kesehatan masyarakat apabila memenuhi syarat-syarat berikut: a. Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan secara terbuka b. Akupunkturis mempunyai kompetensi standar minimal c. Pelayanan akupuntur dapat dijangkau masyarakat. d. Akupuntur tidak bertentangan dengan pengobatan konvensional e. Pelayanan akupuntur dan akupunturis selalu dipantau. 2.
Kelebihan akupunktur medik a. Mudah di lakukan, karna tidak melihat jenis kelamin dan usia. b. Aman, karna tidak ada efek samping yang dapat di timbulkan seperti pemakaian obat dalam jangka panjang.
8
c. Rasional karna banyak penelitian yang membuktikan akupuntur termasuk salah satu alternatif pengobatan. d. Afektif mengurangi keluhan pasien. e. Murah, apabila di bandingkan dengan metode pengobatan yang lain 3.
Kontraindikasi terapi Akupuntur Adapun pasien yang sangat tidak disarankan melakukan terapi akupuntur adalah : a. Kedaruratan medik. b. Gangguan pembekuan darah. c. Ibu hamil trimester 1 d. Menusuk daerah tumor atau kanker. e. Penderita yang memakai alat pacu jantung. f. Menusuk kulit yang sedang mengalami radang.
4.
Penyakit Yang Dapat Di Obati Terapi Akupuntur : a. Gangguan Saluran pernafasan (sinusitis, rhinitis, influensa, batuk, asma) b. Gangguan pencernaan ( maag,konstipasi, diare, cekukan, mualmuntah) c. Gangguan muskuloskeletal/ otot dan persendian ( sakit kepala, vertigo, migran, nyeri pinggang, kaku pada leher, nyeri pada lutut )
9
d. Keadaan tertentu (kegemukan, kecantikan, peningkatan stamina, penurunan kadar gula) Terapi Akupuntur dilakukan 2-3 kali dalam seminggu, disesuaikan dengan penyakit yang di derita sampai mencapai hasil yang sesuai dengan yang di harapkan.satu seri tgerapih terdiri dari 12 kali terapih dan apabila dibutuhkan bisa di lanjutkan dengan seri selanjutnya. jarum yang digunakan untuk terapih digunakan satu kali pakai, sehingga terjamin dari tertularnya penyakit. 5.
Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Akupuntur Jika Seseorang : a. Keadaan fisik b. Adanya tumor c. Infeksi sistemikatau adaluka di tempat penusukan
6.
Cara Akupuntur Bekerja Penjelasan klasik dari kedokteran Cina adalah bahwa di dalam tubuh kita terdapat saluran-saluran energi yang memiliki pola tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh kita.Saluran energi yang dikenal dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sungai yang mengalir ke seluruh tubuh kita seperti sistem irigasi yang menghidupkan jaringan-jaringan di tubuh kita.Sebuah hambatan pada pergerakan sungai energi ini bersifat layaknya sebuah bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya.
10
Meridian-meridian
ini
dapat
dipengaruhi
kinerjanya
menggunakan penusukan pada titik-titik akupuntur, jarum-jarum tersebut akan mengangkat sumbatan pada bendungan energi dan mengembalikan aliran yang seharusnya pada meridian-meridian. Terapi Akupuntur dapat membantu organ dalam pada tubuh untuk membenahi
ketidakseimbangan
pada
fungsi
pencernaan,
penyerapan dan aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi dari organ-organ dengan mendayagunakan sistem meridian.Penjelasan saintifik
modern
menyatakan
bahwa
penusukan
titik-titik
akupuntur merangsang sistem syaraf untuk melepaskan zat-zat kimia di otot-otot, tulang belakang dan otak. Zat-zat kimia ini akan mengubah pengalaman atas rasa nyeri atau memicu pelepasan zat kimia dan hormon lainnya yang mempengaruhi sistem regulasi internal tubuh sendiri. Pengobatan akupunktur bisa dipelajari oleh siapa pun. Sehingga dapat menjadi alternatif di tengah maraknya pengobatan modern yang berbahaya karena sarat dengan penggunaan bahan kimia.“Di kebiasaan masyarakat Tiongkok memang ilmu ini (akupunktur) dipelajari secara turun-temurun, sehingga jika sudah beralih zaman ilmu ini masih bisa dimanfaatkan.Teori yang diterapkan di pengobatan akupunktur berawal dari kepercayaan bahwa tubuh bisa mengobati sendiri jika terserang penyakit.Karena tubuh manusia mempunyai aliran listrik, maka jarum bisa
11
digunakan sebagai medianya.“Jadi pada tubuh orang sakit itu yin dan yang-nya tidak seimbang.Melalui pengobatan akupunktur yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit, pasien langsung bisa merasakan khasiatnya. Keseimbangan energi dan biokimia yang meningkat oleh terapi akupuntur pada akhirnya akan merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh, dan untuk meningkatkan kondisi kesehatan fisik dan emosi. 7.
Keuntungan Pengobatan Akupuntur a. Alami Pengobatan ini sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tubuh Anda. Meski kebanyakan orang tidak suka jenis pengobatan yang dilakukan langsung dengan kontak pada tubuh mereka, tapi akupuntur adalah jenis pengobatan alternatif yang layak bagi banyak orang. b. Membantu sistem kekebalan tubuh Bila Anda mudah sakit, maka tak ada salahnya untuk mencoba akupuntur
yang
dapat
membantu
meningkatkan
sistem
kekebalan pada tubuh.Selain itu, jangan lupa untuk dibarengi dengan kegiatan olahraga agar metabolism tubuh menjadi lebih seimbang. c. Serbaguna.
12
Akupuntur dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengurangi
rasa
sakit
pada
tubuh,
menghilangkan
ketergantungan pada obat kimia, menyembuhkan alergi, kemandulan , bahkan disebutkan juga dapat menjadi alternatif pengobatan bagi penderita kanker. d. Menimbulkan rasa tenang. Selain dapat menyembuhkan penyakit fisik, tekanan pada mental juga dapat disembuhkan lewat
pengobatan ini.
Akupuntur dapat membuat Anda lebih tenang dimana pada saat yang sama Anda juga menerima pengobatan pada tubuh Anda. e. Minim efek samping Karena ini adalah pengobatan tradisional nan alami, jadi Anda tidak perlu takut akan mendapatkan efek samping seperti ketagihan, sakit perut atau efek samping lainnya yang Anda dapatkan saat mengkonsumsi obat-obatan kimia. f. Mempercepat kesembuhan. Proses kesembuhan yang dialami karena cedera secara cepat bisa Anda dapatkan lewat pengobatan ini. Hal ini dipercaya di dapatkan dari ketenangan yang dirasakan setelah menerima pengobatan yang kemudian memengaruhi proses penyembuhan.
13
b. Terapi hiperbarik 1. Pengertian terapi hiperbarik Terapi hiperbarik yaitu metode terapi dimana pasien berada di dalam sebuah ruangan dan diberikan tekanan oksigen murni.Terapi ini sering digunakan pada pasien dengan kasus gangren untuk mencegah amputasi. 2. Manfaat terapi hiperbarik a. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang. b. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang. c. Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti Closteridium perfingens (penyebab penyakit gas gangren). d. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain bakteri E. coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya ditemukan pada luka-luka mengganas. e. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin. f. Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup. g. Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20 menit pada penyakit keracunan gas CO. h. Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis konvensional.
14
i. Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu. j. Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun 1960). k. Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi. l. Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang menjaga elastisitas kulit. m. Tubuh menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup meningkat, tidur lebih enak dan pulas. 3. Proses terapi Pasien akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber bertekanan udara dua hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer normal sambil diberikan pernapasan oksigen murni (100%)
selama
Tindakan
satu
operasi
hingga yang
hyper-baric
dua
jam.
Selama
dilakukan
proses didalam chamber
terapi pasien diperbolehkan untuk membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara. 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani terapi oksigen hiperbarik adalah: a. Sebelum menjalani terapi, pasien akan dievaluasi untuk memastikan tidak adanya kontraindikasi dilakukannya terapi
15
oksigen hiperbarik, seperti kanker, pneumothoraks, sedang flu atau demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran pernapasan atas yang sedang akut, dan ibu hamil trimester pertama. b. Pasien harus memberitahu obat-obatan yang sedang mereka konsumsi, mengingat terdapat obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keracunan oksigen, misalnya obat-obatan jenis steroid, dan obat kemoterapi c. Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan menyerupai kapal selam yang berukuran kecil selama 2 jam, sehingga penting sekali untuk memastikan pasien tidak memiliki fobia terhadap ruangan sempit. d. Saat merasa tidak kuat, pasien dapat memberitahukan petugas yang ikut masuk ke dalam ruangan hiperbarik. 5. Komplikasi Terkadang dalam prosesnya, dapat ditemukan komplikasi, antara lain: a. Barotrauma, yaitu trauma pada organ tubuh (paru, di belakang gendang telinga, sinus paranasal) akibat tekanan udara yang tinggi b. Keracunan oksigen c. Gangguan penglihatan sementara akibat pembengkakan lensa.
16
c. Terapi herbal medik 1.
Pengertian terapi herbal medic Terapi herbal medic yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Terapi dengan menggunakan herbal medik ini diatur lebih lanjut oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 121/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: a.
Memiliki sertifikasi kompetensi di bidang herbal dan telah mendapatkan kewenangan dari organisasi seminat Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT)
b.
Standar ketenagaan (SDM) adalah dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi.
c.
Bahan yang digunakan harus yang telah terstandar (obat jadi) namun apabila meracik sendiri dokter pelaksana harus didampingi asissten apoteker.
d.
Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan medik herbal wajib mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
17
2.
Konsep pengobatan herbal Pendekatan yang dipakai bersifat holistic.Tubuh manusia dipandang memiliki suatu system harmoni yang selalu seimbang. Tidak berfungsinya satu bagian tubuh yang lain. Jika tubuh tidak mampu melakukan penyeimbangan kembali seperti keadaan semula, maka akan timbul suatu penyakit. Salah satu tujuan dari pengobatan herbal adalah membantu tubuh mengembalikan
keharmonisan
atau
keseimbangan
tubuh.
Selain dari factor eksternal, pengobatan herbal memahami bahwa dari manusia terdapat kekuatan penyembuh yang dating dari factor spiritual, emosional, mental, dan fisikal.Kekuatan penyembuh tersebut dalam dunia medis modern dikenal dengan system imun.Mengguanakan semurni-murninya bahan dari herbal sebagai obat, tanpa tambahan zat kimia sintetis. Konsep pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan modern (yang biasanya menggunakan kimia sintetis sebagai obat).Misalnya dalam pengobatan kimia sintetis penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan pathogen (mikro organism pembawa penyakit); sedangkan dalam pengobatan herbal, pemyebab penyakit adalah lemahnya system imun. 3.
Kelemahan penggunan obat herbal Penggunaan obat herbal sangat popular di masyarakat, dikarenakan obat-obatan herbal tersedian di sekitar kita dan
18
lebih ekonomis.Selain itu, penggunaan obat herbal memberikan manfaat yang belum tentu diperoleh dari penggunaan obat-obat kimiawi. Berikut kelebihan dari obat herbal, anata lain:
4.
a.
Menggunakan bahan alamiah/organic.
b.
Kandungannya lebih banyak diserap tubuh daripadasintetis.
c.
Meningkatkan system imun.
d.
Holistic/mengobati sumber penyakit.
e.
Minim efek samping jika digunakan dengan benar.
f.
Halal karena murni dari tumbuhan
Pembuatan sediaan herbal Dalam membuat sediaan herbal terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap khasiat dan keamanan pengguanaan sediaan herbal tersebut untuk pengobatan.Adapun dua hal yang perlu diperhatikan adalah a.KebenaranBahan Sebelum mengguanakan sediaan herbal sebagai obat, harus dipastikan bahwa tidak menggunakan bahan tanaman yang salah.Menggunakan bahan herbal yang dapat menimbulkan efek yang
tidak
diinginkan
b.
atau
keracunan. Peralatan
Peralatan panic/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahan gelas/kaca atau stainless steel. Pisau atau pengaduk yang digunakan terbuat dari kayu atau baja.Sedangkan saringan yang
19
digunakan adalah dari bahan plastic atau nilon. Jangan mengguanakan bahan dari aluminium karena dapat bereaksi dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang mungkin bisa menyebabkan keracunan. 5.
Keuntungan obat herbal medic sebagai berikut : a.
Memelihara kebugaran dan juga kecantikan tubuh.
b.
Meningkatkan daya konsentrasi.
c.
Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
d.
Mempercepat
penyembuhan penyakit
dan
pemulihan
kesehatan. e.
Membantu program diet baik untuk melangsingkan atau menggemukkan tubuh.
f.
Menunjang pengobatan terhadap penyakit.
2. Komplementer tradisional alternative Sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
definisi
pengobatan komplementer tradisional alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter
20
gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang
pengobatan
pengobatan
komplementer
komplementer
tradisional
tradisional alternatif
alternatif.Jenis yang
dapat
diselenggarakan secara sinergi dan terintegrasi harus ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah melalui pengkajian. Jenis
pelayanan
pengobatan
komplementer
alternatif
berdasarkan Permenkes RI, Nomor: 1109/Menkes/Per/2007 adalah: a.
Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions): Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga
b.
Sistem pelayanan pengobatan alternatif: akupuntur, akupresur, naturopati, homeopati, aromaterapi, ayurveda
c.
Cara penyembuhan manual: chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut
d.
Pengobatan farmakologi dan biologi: jamu, herbal, gurah
e.
Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan: diet makro nutrient, mikro nutrient
f.
Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan: terapi ozon, hiperbarik, EECP.
21
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya terapi tradisional seperti jamu yang telah berkembang lama. Kenyataannya klien yang berobat
di
berbagai
jenjang
pelayanan
kesehatan
tidak
hanya
menngunakan pengobatan barat (obat kimia) tetapi secara mandiri memadukan terapi tersebut yang dikenal dengan terapi komplementer. Dengan adanya berbagai jenis terapi komplementer pelayanan dapat dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dapat meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian yang dapat memfasilitasi terapi komplementer agar menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan. B. Saran Bidan sebagai salah satu professional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran bidan dalam terapi komplementer.
Diharapkan
bidan
dapat
meningkatkan
pelayanan
kesehatan sehingga kepuasan klien dan bidan secara bersama-sama dapat meningkat.
22
DAFTAR PUSTAKA https://www.ayoksinau.com/pengertian-yoga-manfaat-dan-jenis-jenis-yoga. https://www.berbagaireviews.com/2018/06/pengertian-obat-herbal-kelemahandan.html http://www.budhinersalindo.com/blog/jenis-jenis-terapi-komplementer B. U. Hadikusumo.1996. TusukJarum Upaya Penyembuhan Alternatif. Yogyakarta :Kanisius Dharmojono, drh.2001.Menghayati Teoridan Praktek Akupunktur dan Moksibasi Jilid 1.Depok :TrubusAgriwidya Hendrik Agus Winarso. 1997. Pedoman Lengkap Akupunktur dan Moksibasi.Semarang :Dahara Prize Gendo, Dr. Med. 2006.Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina.Yogyakarta :Kanisius http://domba-bunting.blogspot.com/2009/11/akupuntur-kesehatan-tusuk jarum.html http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/09/terapi-akupuntur-untukpengobatan.html http://aliciarischa.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pengobatan-tradisionalakupuntur.html http://oxybaric.com/center-oxybaric/definisi-terapi-hyperbaric/ http://nasional.kompas.com/read/2008/12/10/1752366/terapi.oksigen.hiperbarik.se mbuhkan.beragam.keluhan http://www.flyfreeforhealth.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=128&Itemid=162&lang=en Wiryanatha, IB. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Asuhan Komplementer: Chiropraktic. Denpasar.
23
24