I-pendahuluan Ii-status Pasien Iii-tinjauan Pustaka Iv-analisis Kasus

  • Uploaded by: mareta
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View I-pendahuluan Ii-status Pasien Iii-tinjauan Pustaka Iv-analisis Kasus as PDF for free.

More details

  • Words: 1,353
  • Pages: 23
Outline I-Pendahuluan II-Status Pasien III-Tinjauan Pustaka IV-Analisis Kasus 1

1

Pendahuluan

Psikotik

Gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh.

Psikotik Akut?

-Gangguan Kejiwaan dengan gejala psikosis -1 hari s.d <1 bulan -Dapat kembali ke tingkat premorbid -Akibat faktor stres berat 3

2

Status Pasien

Identifikasi Pasien Nama Tanggal lahir/usia Jenis kelamin Pekerjaan Agama Alamat Status perkawinan Warga Negara

: An. MN : 25 Desember 2004/14 tahun : Perempuan : Pelajar SMP : Islam : Banyuasin : Belum menikah : Indonesia 5

Status Internus KU : Compos mentis terganggu TD : 110/80 mmHg N : 86x/m, isi tegangan cukup. RR : 20x/m T : 36,5oC BB : 44 kg TB : 156 cm Status gizi : normoweight Tidak ada kelainan pada sistem lainnya

6

Status Neurologikus ○

○ ○ ○ ○

Motorik: ○ Tonus ○ Klonus ○ Refleks fisiologis ○ Refleks patologis ○ Kekuatan +5/+5 Sensibilitas Saraf Vegetatif Fungsi Luhur Kelainan khusus

: eutoni : tidak ada : +/+ normal : -/:otot lengan +5/+5, otot tungkai

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan

7

Anamnesis Aloanamnesis dilakukan di IGD RSEB pada 21 Maret 2019 pada Ny. R, ibu kandung pasien.

Sebab Utama : Pasien mengamuk, mengoceh sendiri, dan tidak bisa tidur Keluhan Utama : Tidak ada keluhan

8

Riwayat Perjalanan Penyakit ± 3 tahun yang lalu pasien pernah terjatuh dari motor. Pasien sempat tidak sadar. Semenjak kecelakaan keluarga merasa sikap pasien mulai berubah. Pasien sering mengambil barang teman-temannya dan mengganggu teman-temannya. Pasien berobat ke orang pintar kemudian keluhan berkurang. ± 9 hari SMRS pasien marah-marah saat sepulang sekolah, mengatakan bahwa pasien ribut dengan temannya. Pasien mengatakan temantemannya sering menindasnya. Pasien tidak bercerita apa penyebab masalahnya. Pasien berbicara sendiri namun masih dapat diperintah. Pasien dapat tidur dengan baik. ± 3 hari SMRS (tanggal 18 Maret 2019), ibu pasien menyatakan pasien gelisah dan semakin sering berbicara sendiri. Pembicaraan tidak dapat dimengerti. Pasien juga terbangun dari tidur pada malam hari dan tidak dapat tertidur lagi. Pasien membuang barang-barang yang ada di rumah. Pasien kemudian dibawa ke orang pintar, disarankan dibawa ke 9 bidan, kemudian bidan menyarankan dibawa ke RS Ernaldi Bahar.

Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien lalu berobat ke IGD RS Ernaldi Bahar, di IGD pasien disuntik obat dan diberikan 1 macam obat (ibu pasien tidak tahu namanya) dan dikatakan dapat berobat jalan. Pasien lalu diberikan obat 2 jenis 1 berwarna kuning, satunya berwarna putih. ± 1 hari SMRS ibu pasien merasa tidak ada perubahan pada pasien. Pasien semakin gelisah. Tidak tidur. Pasien masih berbicara sendiri dan sulit dimengerti. Pasien tidak ada keinginan dan tanda-tanda ingin bunuh diri. Pasien sering memukul diri sendiri dan membuka pakaian. Pasien tidak bisa diajak berkomunikasi oleh orang tua. Makan dan minum berkurang. Pasien tidak mau mandi. Pasien kemudian dibawa kembali ke RS Ernaldi Bahar. ○

10

Riwayat Premorbid Bayi

: lahir normal, cukup bulan

Riwayat Kebiasaan dan Penyakit Dahulu ○

Riwayat trauma kepala : ada, 3 tahun yang lalu



Riwayat demam tinggi : tidak ada



Riwayat kejang



Riwayat darah tinggi dan kencing manis : tidak ada



Riwayat alergi obat : disangkal

Anak-anak : ceria dan ramah Remaja : ceria dan ramah, cenderung pendiam

Riwayat Pendidikan/Perkawinan

: tidak ada



SD : tamat SD



Riwayat asma

: tidak ada



SMP : belum tamat SMP





Pasien belum menikah

Riwayat penggunaan NAPZA : disangkal



Riwayat minum alkohol : disangkal



Riwayat pengobatan sebelumnya : 11 disangkal

Riwayat Keluarga

Riwayat Keluarga Keluhan yang sama dalam keluarga disangkal

Status Ekonomi Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara

Menengah kebawah

12

Autoanamnesis Wawancara dan observasi dilakukan pada Kamis, 21 Maret 2019 pukul 13.25 WIB di IGD RS Ernaldi Bahar Palembang. Pemeriksa dan pasien berhadapan dengan posisi pasien berbaring di brankar. Pasien memakai baju kaos lengan panjang berwarna kuning dan celama jeans berwarna biru muda. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Palembang  pasien tidak ada kontak, tidak dapat diajak berkomunikasi, tersenyum kemudian menangis sendiri. Pasien juga terus meracau tidak ada arti  hanya menirukan suara anjing, kucing, motor, dan memanggil ayam.

13

Autoanamnesis Wawancara dan observasi dilanjutkan pada Jum’at, 22 Maret 2019 pukul 10.20 WIB di Bangsal Asoka RS Ernaldi Bahar Palembang.

Autoanamnesis pasien

14

Keadaan Umum ○

Kesadaran/Sensorium : Somnolen



Perhatian

: Distraktibilitas



Sikap

: Kooperatif



Inisiatif

: Tidak ada



Tingkah Laku Motorik

: Normoaktif



Ekspresi Fasial

: Datar



Verbalisasi

: Kurang jelas



Cara Bicara

: Lancar



Kontak Psikis

: - Kontak Fisik

: Tidak ada



- Kontak Mata

: Ada, kurang



- Kontak Verbal : Ada, kurang 15

Keadaan Khusus Keadaan Afektif : Labil Hidup Emosi ○ Stabilitas ○ Kedalaman ○ Pengendalian ○ Adekuat-Inadekuat ○ Echt/Unecht ○ Einfuhlung ○ Arus emosi

: Labil :Dangkal :Terkendali :Inadekuat : Echt : sulit dirabarasakan : normal

Keadaan dan Fungsi Intelek ○

Daya ingat (amnesia, dsb)

: Ingatan jangka pendek kurang baik



Daya Konsentrasi

: Inadekuat



Orientasi

: Orientasi personal kurang baik



Luas Pengetahuan Umum dan Sekolah

:

Sesuai

16

Keadaan Khusus ○

Discriminative Judgement

: Cukup



Discriminative Insight

: Tilikan derajat I



Dugaan taraf intelegensi

: IQ rata-rata



Kemunduran intelektual

: Tidak ada

Kelainan Sensasi dan Persepsi ○

Halusinasi

: Halusinasi akustik (auditorik)

Pasien mendengar dan mengobrol dengan Allah. Halusinasi visual Pasien melihat pohon dan monyet di dalam ruangan. Pasien meihat wajah-wajah di kaca.

17

Keadaan Khusus Keadaan Proses Berpikir ○

Psikomotilitas

: Kurang



Mutu proses berpikir

: Kurang jelas dan kurang tajam

Arus Pikiran Produktivitas

: Kurang

Kontinuitas

: Cukup

Hendaya berbahasa

: Tidak ada



Flight of ideas

: Ada



Terhambat

:

Ada



Inkoherensi

: Ada



Perseverasi

:

Ada



Sirkumstansial

: Tidak ada



Verbigerasi

:

Ada



Tangensial

: Tidak ada



Terhalang

: Tidak ada 18

Keadaan Khusus Isi Pikiran

Pemilikan Pikiran ○ Obsesi : Tidak ada ○ Alienasi : Tidak ada



Pola Sentral : Tidak ada



Waham

: Ada. Waham bizarre.



Ide terfiksir

: Tidak ada



Fobia

: Tidak ada



Hipokondria : Tidak ada



Konfabulasi : Tidak ada



Perasaan inferior



Perasaan berdosa/salah : Tidak ada



Rasa permusuhan/dendam : Tidak ada



Kecurigaan

: Tidak ada



Lain-lain

: Tidak ada

`: Tidak ada

Bentuk Pikiran ○

Autistik

:

Ada



Dereistik

:

Ada



Simbolik

:

Tidak ada



Paralogik

:

Tidak ada



Simetrik

:

Tidak ada



Konkritisasi

:

Tidak ada



Lain-lain

:

Tidak ada 19

Keadaan Khusus Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan ○

Abulia/Hipobulia

: Tidak ada



Ekolalia

: Tidak ada



Vagabondage

: Tidak ada



Ekopraksi

: Tidak ada



Katatonia

: Tidak ada



Mutisme

: Tidak ada



Kompulsi

: Tidak ada



Lain-lain

: Tidak ada



Raptus/Impulsivitas

: Tidak ada



Mannerisme

: Tidak ada



Kegaduhan Umum

: Tidak ada



Autisme

: Ada



Deviasi Seksual

: Tidak ada



Logore

: Tidak ada

Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt)  Tidak ada Reality Testing Ability  terganggu

20

Diagnosis DIAGNOSIS MULTIAKSIAL ○

AKSIS I

:

F23.Psikotik Akut



AKSIS II

:

Z.03.2 Tidak ada diagnosis



AKSIS III

:

Z.03.2 Tidak ada diagnosis



AKSIS IV

:

Pasien tidak akur dengan teman-teman di sekolahny



AKSIS V

:

GAF Scale 60-51

DIAGNOSIS DIFERENSIAL ○

F23. Psikotik Akut



Malingering



Gangguan Bipolar



F.20. Skizofrenia



Skizoafektif

21

Terapi Psikofarmaka ○

Tablet Risperidone 2 x 2 mg



Tablet Haloperidol 2 x 1,5 mg



Tablet Lorazepam 1 x 0,5 mg

○ Psikoterapi ○

Konseling : menjelaskan pada pasien tentang penyakitnya



Edukasi :memotivasi pasien dan menganjurkan pasien untuk selalu minum obat secara teratur agar penyakitnya terkontrol dan menjelaskan kepada pasien apa yang akan terjadi jika obat tidak diminum

Sosioterapi ○

Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang sekitar tentang penyakit pasien sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan.

22

Prognosis Prognosis baik : gejala afektif, onset mendadak, tidak ada saudara skizofrenik. Quo ad vitam : Dubia Quo ad functionam : Dubia

23

Related Documents


More Documents from "mareta"