PENGKAJIAN FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANH
I.
II.
Identitas Klien Nama Usia Jenis Kelamin Alamat No telepon Status Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Lama berkerja No RM Tgl.Masuk Tgl.Pengkajian Sumber informasi Keluarga terdekat Alamat& no telp
: : : : : : : : : : : : : : : :
An.A 10 Tahun Perempuan Sembawi Banyuasin 0812-788-1854 Belum kawin Islam Palembang : 5 SD 95-68-03 17-Desember-2015 18-Desember-2015 Keluarga terdekat Ibu Sembawi Banyuasin ,0812-788-1854
Riwayak kesehatan A. Status Kesehatan Saat ini 1. Keluhan utama 2. Lama keluhan 3. Kualitas keluhan 4. Factor pencetus 5. Factor pemberat 6. Upaya yang dilakukan 7. Diagnose medis
: Nyeri pada tenggorokan, Demam, Batuk : Nyeri sudah dua bulan : Nyeri menelan yang hilang timbul Skala nyeri 5 (Sekala 1-10) : pengobatan radang akut yang tidak adekuat, : hygiene yang buruk : Pernah mengobat ke pukesmas : Tonsilitis kronis
B. Riwawat Kesetan Saat ini Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh sering nyeri menelan yang hilang timbul. Nyeri menelan dirasakan terutama
saat menelan makanan. Pasien juga mengeluh perasaan tidak enak di tenggorokan dan bau mulut. Sebelumnya pasien juga mengeluh nyeri menelan disertai dengan sering demam, batuk. Pasien tidak mengeluh nyeri pada kedua telinga, tidak ada kurang pendengaran dan tidak ada sakit kepala,dan sebelumnya pasien sudah pernah mengobat tonsillitis akut ke pukesmas. C. Riwayat kesetan terdahulu 1. Penyakit yang pernah dialami a. Kecelakaan b. Operasi (jenis dan waktu) c. Penyakit (kronis dan akut) d. Terakhir masuk RS
: Pernah mengalami kecelakaan motor 1 kali : : Tonsilitis akut : 16 Juni 2015
2. Alergi (0bat, makanan, plester,dsd) Ibu Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan plester dsb. 3. Imunisasi (tambahan, flu, pneumonis, tetanus, dll) Tidak ada imunisasi tambahan kecuali imunisasi dasar yang wajib untuk bayi dan anak seperti polio, Hepatitis C, BGC, Campak dll. 4. Kebiasaan Jenis
frekuensi
jumlah
lamanya
a. Merokok
-
-
-
b. Kopi
-
-
-
c. Alcohol
-
-
-
5. Obat-obatan yang dugunakan Jenis Amoksilin
Lamanya
Dosis
7 hari
2x100 mg
Parasetamol
5 hari
3x500 mg
D. Riwawat Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti ini dan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit keturunan seperti Asma, DM, dll
Genogram
An. A
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan
: Meninggal : Menikah : Pasien : Tinggal dalam satu rumah
E. Caatatan Penanganan Kasus (Dimulai saat pasien di rawat di ruang rawat sampai pengambilan kasus kelolaan) An.A umur 10 tahun masuk ke Rs. dengan keluhan nyeri tenggorokan, demam dan batuk, keluarga pasien mengatakan pasien sakit tenggorokannya sudah dua bulan yang lalu. alasan An.A datang ke RS adalah sangat nyeri pada tengorokan dan ada
pembesaran tonsillitis pada tenggorokan. An.A masuk ke RS tanggal 17 Desember 2015 jam 13.00 WIB melalui UGD dengan diagnosa tonsillitis kronis dan rawat inap sebelum melakukan tindakan oprasi , dan mulai melakukan operasi tonsillitis atau tonsilektomi pada tanggal 18 Desember 2015 jam 13.00 WIB . Sebelum melakukan operasi atau tonsilektomi pasien mengeluh cemas sebelum operasi dan setelah operasi pasien mengtakan nyeri pada bagian operasi. setelah operasi terapi yang diberi adalah IVFD : RL gtt 20x/mnt, Drip 2 amp kalnex+1 amp vit-k, Inj : Cefoperazone I gr, Inj : Kalnex 1 amp, pronalges sups 3x ½ hari, PCT Fls 3x500 mg. dan dirawat dengan dokter : dr.Roppy,SP.THT. Saat melakukan pengkajian pada tanggal 18 pasien tampak ekspresi wajahnya meringis,dan setelah setelah memberi terapi obat dan asuhan keperawatan keadaan pasien lebih baik.
III.
Pengkajian Keperawatan (12 Domain NADA ) 1. Peninkatan Kesehatan Ibu pasien mengatakan ketika sakit / demam dianjurkan untuk minum obat parasitamol
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 2. Nutrisi Klien mengatakan tidak bisa menelan makan karena sakit tenggorokan saat menelan. -
Sebelum sakit a. Frekuensi makan
: Klien makan 3x sehari
b. Frekuensi minum
: ± 1500 cc / hari
c. Diet yang diberikan : Tidak ada -
Selama sakit a. Frekuensi maka
: Klien makan bubur 3x sehari
b. Frekuensi minum
: 1.500 cc/ hari
c. Ada gangguan menelan
: Ada
d. Ada gangguan mengunyah
: Tidak ada
e. Diet yang diberikan
: Tidak ada
Masalah Keperawatan : Gangguan menelan
3. Eliminasi - Sebelum sakit a. Frekuensi
: 1x sehari
b. Waktu
: Pagi hari sebelum mandi
c. Warna
: Kuning
d. Konsistensi
: lembek
Buang air kecil a.
Frekuensi
b.
Warna
: ±4 x /hari (250 cc/BAK) : Kuning
c.
-
Jumlah
: 1000 cc/hari
Selama sakit Buang air besar a. Frekuensi
: 1x sehari
b. Waktu
: Pagi hari sebelum mandi
c. Warna
: Kuning
d. Konsistensi
: lembek
e. Pendarahan
: Tidak ada
Buang air kecil a.
Frekuensi
: ± 4x/ hari (±150cc/BAK)
b.
Warna
: Kuning peka
c.
Alat bantu BAK
: Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 4. Aktivitas/Istirahat - Sebelum sakit : Duduk , Berdiri, Toileting, Personal Hygiene, Semuanya pasien bisa melakukan sendiri, dan istirahat tidur 8 -
jam / hari Selama sakit : Duduk , Berdiri, Toileting, Personal Hygiene, Semuanya pasien bisa melakukan sendiri dan istirahat tidur 8 jam / hari
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperfawatan 5. Persepsi /Kognitif - Tingkat kesadaran klien : Composmentis - klien tidak memiliki keluhan ingatan. - klien tidak mengalami gangguan dalam berbicara - Klien merasakan nyeri P : Nyeri Q : Nyeri tusuk R : Pada tenggorokan S : Skala 5 T : Nyeri ketika menelan Masalah Keperawatan : Nyeri akut
6. Persepsi Diri Ibu pasien mengatakan pasien cemas saat mau di operasi/tonsilektomi Masalah Keperawatan : Cemas 7. Peran Hubungan Hubungan klien dengan keluarga baik , dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik dan dapat memenuhi peran sebagai anak Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 8. Seksualitas Pasien masilh kecil belum kawin dan tidak ada kelainan seksualitas Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 9. Toleransi/ Koping stress Saat di kaji An.A tampak tenang tidak mengeluh stress terhadap penyakit yang di derita Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 10. Prinsip Hidup Ibu pasien mengatakan penyakit yang di derita setelah operasi akan sembuh. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Keselamatan/Perlidungan An.A Selalu ada seorang ibu yang mengdampingi dan menjaga dengan baik Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 12. Kenyamanan Ibu pasien mengatakan setelah operasi pasien tidak nyaman fisiknya merasa nyeri pada bagian operasi
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
IV.
Pengkajian review Of System dan Pemeriksaan fisik 1. Sisten Respirasi a. Riwayat dan review system : Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami kesulitan bernapas karena pembesaran tonsil ,dan batuk. b. Pemerikan fisik RR : 22 x / Menit 2. Sisten kardiovaskuler a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat penyakit jantung, hipotensi maupun hipertensi b. Pemerikan fisik TD : 110/60 mmHg N : 84 x/menit 3. System persarafan a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat penyakit persarafan seperti stoke dll. b. Pemerikan fisik Kesadaran : Composmentis ( E=4, M=6, V=5, GCS=15 ) 4. System Perkemihan a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat penyakit system perkemihan b. Pemerikan fisik Volume urin : Normal ( 800-1400 ml/hari ) 5. System Pencernaan a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami kesulitan menelan. b. Pemerikan fisik
Bentuk abdomen : simetri Bunyi usus : normal 6. System Muskuloskeletal a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami kecelakaan tapi tadak terjadi fraktur dan tidak ada benjolan antaran kulit dan tulang. b. Pemerikan fisik Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
:Bentuk simetris,kondisi kuku bersih :Bentuk simetris,kondisi kuku bersih, pergerakan bebas.
7. System Integumen a. Riwayat dan review system Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat penyakit system integumen b. Pemerikan fisik Tugor normal : Elastis Warna kulit : Normal Oedema : Tidak ada 8. System Endokrin a. Riwayat dan review system Pasien pernah mengalami tonsil akut b. Pemerikan fisik Ada pembesaran tonsil 9. System Penginderaan a. Penglihatan 1) Riwayat dan review system Pasien tidak ada masalah pada penglihatan 2) Pemerikan fisik Bola mata, pupil isokor, sekelera, konjung tiva : Tidak ada gangguan b. Pendengaran 1) Riwayat dan review system Pasien tidak ada riwayat masalah pada indra pendengaran 2) Pemerikan fisik Pendengaran jelas c. Penghidu 1) Riwayat dan review system Pasien tidak ada riwayat masalah pada indra pendengaran 2) Pemerikan fisik
Penciuman : Normal 10. Pengakajian Psikososial a. Persepsi Klien terhadap penyakitnya Pasien merasa cemas ketika mau di operasi b. Reaksi saat interaksi Kooperatif
√
Tidak kooperatif
c. Status emosional
V.
Tenang
Cemas
Menarik Diri
Tidak sabar
Marah Lainnya
Pemeriksaan Penungjang (Laboratorium, Radiologi,Ekg,dll) Pemeriksaan
Hasil
Hb Eritrosit Leukosit Trombosit
VI.
√
13,8 4,6 7,500 205,000
Nilai normal P : 12-14 g/dl P : 4,0-5,0 jt/ul 5000-10.000/ul 150.000-400.000/ul
Terapi Obat Cefoperazone
Jenis Antibiotik golongan
Dosis 2x500 mg
safalosporin Kalnex
Golongan obat tranexamic
4x1/2 hari
Ondansetron
Kelompok, obat anti
3x1/2 hari
mual,5HT3 – receptor antagonist
Pronalges supp
Ketoprofen
PCT FIS
Analgesik
3x1/2 hari 3x500 mg
ANALISA DATA 1. Analisa data -
Pre Operasi/tonsilektomi Data DS : - Pasien mengatakan
Etiologi Tonsilitis kronik
nyeri pada
Hipertropi & cicatrik
tenggorokan DO : - Pasien tampak
Pelebaran kripta
ekspresi wajah
Tonsil membesar
meringis - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
&Pengangkatan
Masalah Keperawatan Nyeri akut
jaringan
adenopati reginal
nyeri menelan DS : Pasien mengatakan sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak menolak ketika di beri makan - Pasien tampak sakit
Tonsilitis kronik Hipertropi & cicatrik
Pelebaran kripta
Gg Menelan
ketika menelan makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C DS : - Pasien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan oprasi DO : - KU : Sedang - Pasien tampak ketakutan - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Tonsil membesar &Pengangkatan jaringan
adenopati reginal
Ansietas
nyeri menelan Tonsil membesar & Pengangkatan jaringan
Perubahan fisik
Kurang pengetahuan Takut akan di operasi Ansieta
-
Post operasi/ tonsilektomi
Data DS : - Pasien mengatakan
Etiologi Tonsilitis kronik
sakit bagian tenggorokan sakit menambah jika di buat menelan
mengkerut dan hiperemis
Masalah Keperawatan Risiko perdarahan
DO : - Terdapt luka bekas
timbul lekukan
operasi di daerah tenggorokan (warna merah, keluar darah) - K/U sedang - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C DS : - Pasien mengatakan nyeri pada bagian operasi DO : - Pasien tampak ekspresi wajah meringis - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
tonsil tetap kecil tonsilektomi luka insisi
Tonsilitis kronik
Nyeri akut
mengkerut dan hiperemis
timbul lekukan
tonsil tetap kecil Tonsilektomi
Nyeri
DS : Pasien mengatakan
Tonsilitis kronik
sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak menolak ketika di beri makan - Pasien tampak sakit ketika menelan makanan
mengkerut dan hiperemis
timbul lekukan
Gg.Menelan
- Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
tonsil tetap kecil Tonsilektomi
Nyeri menelan
2. Masalah keperawatan ( Prioritas ) -
Pre operasi/tonsilektomi a. Nyeri akut b. Gangguan menelan c. Ansietas
-
Post operasi/tonsilektomi a. Nyeri akut b. Risiko perdarahan c. Gg.Menelan
3. Disgnosa keperawatan -
Pre operasi/tonsilektomi a. Nyeri akut b/d agen cedera fisik ( tonsillitis kronis ) b. Gangguan menelan b/d obsruksi mekanis ( pembesaran tonsil ) c. Ansietas b/d ancaman pada satatu kesehatan
-
Post operasi/tonsilektomi a. Nyeri akut b/d agen cidera fisik ( tonsilektomi ) b. Gangguan Menelan b/d nyeri ( nyeri pada bagian operasi )
c. Risiko perdarahan 4. Nursing Care Plan ( NCP ) terdiri dari tujuan/Outcome ( NOC ) dan intervensi ( NIC ) Nama pasien : An.A Umur
: 10 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan No.
Pre operasi
Diagnosa
Rencana Keperawatan
keprawatan 1.
Tujuan ( NOC )
Nyeri akut b/d agen Setelah cidera
Intervensi ( NIC )
melakukan NIC :
fisik tindakan
( tonsillitis kronis ) DS : - Pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan DO : - Pasien tampak ekspresi wajah meringis - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Rasional
keperawatan
3x24
jam
dapat
nyeri
teratasi
Monitor vital sign
Dengan mengukur vital sign dapat mengetahui secara dini keadaan pasien karena nyeri dapat menyebabkan TTV meningkat.
Pengkajian nyeri secara komperhensif dapat memudahkan untuk melakukan intervensi terhadap nyeri.
Lingkungan yang suhu tinggi dan kebisingan dapat mempenguruh terhadap nyeri.
Tehnik rileksasi dan
dengan
kriteria Hasil :
Mam pu
mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari
bantuan)
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Ajarkan
Mela porkan
bahwa
nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mam pu
mengenali
nyeri
(skala,
intensitas, frekuensi
dan
tanda nyeri)
Meny atakan
rasa
nyaman setelah
tentang teknik tarik nafas dalam dapat non farmakologi mengurangi rasa nyeri. seperti rileksasi, tarik nafas dalam. Kolaborasi Dengan pemberian dengan doktr analgeesik dapat dalam pemberian mengurangi rasa nyeri analgetik untuk mengurangi nyeri Cek instruksi dokter Cek tentang jenis obat, instruksi dokter dosis,frekuensi dan berikan tentang jenis analgesik tepat waktu dapat obat, mencegah salah dalam dosis,frekuensi pemberian obat. dan berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Cek riwayat alergi dapat mencegah terjadi Cek riwayat alergi terhadap obat. alergi
nyeri berkurang
Tanda vital
dalam
rentang normal
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
Tanda gejala dan efek samping dapat menunjukan terjadi kompilkasi.
2.
Gangguan menelan Setelah b/d
obsruksi tindakan
mekanis
keperawatan
( pembesaran tonsil jam ) DS : Pasien mengatakan sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak menolak ketika
3x24
gangguan
menlan
dapat
teratasi
dengan
Kaji
tingkat kesadaran,
Dapat mencegah terjadi
refleks batuk,
kesadaran
refleks
muntah.
muntah,
kemampuan
Menunjukkan
menelan
kemampuan
Bantu
posisi
mengosongkan
fleksi
sakit ketika
rongga mulut
depan
rflek
dapat
memudah
dalam memakan makanan.
kepala ke untuk
Makanan seperti
yang bubur
lunak mudah
ditelan
makanan
kenyamanan
dengan menelan
Kolaborasi dengan
Peningkatan
gizi
upaya menelan
ahli tentang
makanan yang mudah ditelan
Ansietas
b/d Setelah
ancaman
pada tindakan
satatus kesehatan DS : - Pasien
dan
posisi kepala fleksi ke depan
menyiapkan
Menunjukkan
mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
mengatur
Menunjukkan kemampuan
makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60
pasien
untuk
menelan
kecederungan pada tingkat
dan
kriteria Hasil :
di beri makan - Pasien tampak menelan
3.
melakukan NIC :
melakukan NOC :
keperawatan
Anxiety reduction 3x24
Gunakan
jam rasa cemas dapat
pendekatan
teratasi
yang
dengan
Gunakan pendekatan yang menenangkan dapat mrngurangi rasa cemas
mengatakan cemas akan dilakukan tindakan oprasi DO : - KU : Sedang - Pasien tampak
kriteria Hasil : Koping pasien adaptif Vital sign dalam batas norma Tampak rileks
ketakutan - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
menenangkan Dorong pasien
mengungkapkan pikiran dan
untuk
perasaan dapat membantu
mengungkapkan
dalam mengidentifikasi rasa
pikiran dan
mendorong pasien untuk
perasaan. Berikan
cemas Lingkungan terbuka dapat membuat pasin merasa
lingkungan
aman untuk
terbuka dimana
mengungkapkan
pasien merasa
perasaannya.
aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untu bicara.
No.
Post oprerasi/tonsilektomi
Rencana Keperawatan
Diagnosa
Tujuan ( NOC )
Intervensi ( NIC )
Rasional
keprawatan 1.
Nyeri akut b/d agen Setelah melakukan cidera fisik tindakan ( tonsilektomi ) keperawatan 3x24 DS : jam nyeri dapat - Pasien teratasi dengan mengatakan kriteria Hasil : sakit bagian tenggorokan Ma sakit menambah mpu jika di buat mengontrol menelan nyeri (tahu DO : penyebab - Terdapt luka nyeri, mampu bekas operasi di menggunakan daerah tehnik tenggorokan nonfarmakolo (warna merah, gi untuk keluar darah) - K/U sedang mengurangi - TTV : nyeri, mencari TD:110/60 bantuan) mmHg Mel RR:22 x /mnt aporkan N : 84 x/mnt bahwa nyeri T : 36.4 °C berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Ma mpu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Men
NIC :
Monitor sign
vital
Dengan mengukur vital sign dapat mengetahui secara dini keadaan pasien karena nyeri dapat menyebabkan TTV meningkat.
Pengkajian nyeri Lakukan secara komperhensif dapat pengkajian nyeri memudahkan untuk secara komprehensif melakukan intervensi termasuk lokasi, terhadap nyeri. karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi Lingkungan yang Kontrol suhu tinggi dan kebisingan lingkungan yang dapat mempenguruh dapat terhadap nyeri. mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, Tehnik rileksasi dan pencahayaan dan tarik nafas dalam dapat kebisingan mengurangi rasa nyeri. Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti Dengan pemberian rileksasi, tarik nafas analgeesik dapat dalam. mengurangi rasa nyeri Kolaborasi dengan doktr dalam pemberian analgetik Cek instruksi dokter untuk mengurangi tentang jenis obat, nyeri dosis,frekuensi dan Cek instruksi berikan analgesik tepat dokter tentang jenis waktu dapat mencegah obat, dosis,frekuensi salah dalam pemberian dan berikan
yatakan rasa analgesik tepat obat. nyaman waktu terutama saat Cek riwayat alergi setelah nyeri nyeri hebat dapat mencegah terjadi berkurang alergi terhadap obat. Tan Cek riwayat Tanda gejala dan da vital dalam alergi efek samping dapat rentang menunjukan terjadi normal kompilkasi. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) 2.
DS : Pasien mengatakan sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak menolak ketika di beri makan - Pasien tampak sakit ketika menelan makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Setelah melakukan NIC : tindakan
keperawatan 3x24
tingkat kesadaran, refleks
Dapat mencegah terjadi
jam
batuk,
tingkat
gangguan
menelan teratasi
dapat
refleks
muntah,
dengan
dan
mengatur
menelan
posisi
kepala
dan
kemampuan
untuk
mengosongkan
menyiapkan
rongga mulut
makanan
dalam
Makanan
kenyamanan
dengan ahli gizi
seperti
dengan menelan
tentang makanan
ditelan
yang ditelan
mudah
memakan
makanan.
Kolaborasi
posisi kepala fleksi ke depan dapat memudah
fleksi ke depan
Menunjukkan
upaya menelan
kesadaran
rflek muntah.
pasien
Bantu untuk
Peningkatan
pada
menelan
kemampuan
Menunjukkan
kecederungan
kemampuan
kriteria Hasil : Menunjukkan
Kaji
yang bubur
lunak mudah
3.
Resiko perdarahan DS : - Pasien mengatakan nyeri pada bagian operasi DO : - Pasien tampak ekspresi wajah meringis - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Setelah melakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
NIC
tanda-tanda
resiko kriteria
Hasil :
Memonitor vital sign untuk mengetahui kadaan umum pasien Monitor vital sign
Identifikasi penyebab
Blood lose
koagulation Kriterial hasil : Tidak ada hematuria dan hematemesisi Kehilanngan Tekanan darah dalam batas normal sistol
Untuk menghindari factor penyebab terjadi perdarahan
pendarahan
severity Blood
Untuk mncegah terjadi prdarahan.
perdarahan
perdarahan teratasi dengan
Monitor ketat
Monitor status cairan yang meliputi intake dan output
Untuk mencegah terjadi dhidrasi dan resiko perdarahan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama pasien : An.A Umur
: 10 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan No.RM
: 95-68-03
Pre-operasi/tonsilektomi
DIAGNOSA
TANGGAL
TINDAKAN KEPERAWATN
EVALUASI
& WAKTU Nyeri
akut
b/d
cidera
agen fisik
( tonsilektomi ) DS : - Pasien mengatakan sakit bagian
Kamis / 17-122015 / 13:00 WIB
Memonitor vital sign
Melakukan pengkajian nyeri Pasien
secara komprehensif termasuk mengatakakan lokasi, karakteristik, kualitas nyeri pada dan faktor presipitasi
Mengontrol lingkungan yang tenggorokan
dapat mempengaruhi nyeri O: seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan - Pasien tampak
tenggorokan sakit menambah jika di buat menelan DO : - Terdapt luka bekas operasi di daerah tenggorokan (warna merah, keluar darah) - K/U sedang - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
S:
Mengajarkan
tentang teknik non farmakologi seperti rileksasi, tarik nafas dalam.
Berkolaborasi dengan doktr dalam pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,frekuensi dan berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Mengecek riwayat alergi
wajanyah meringis A: Masalah belum teratasi P : Intervnsi di lanjutkan
Gangguan menelan b/d obsruksi
mekanis
Kamis / 17-12-
Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
2015 / 13:00
refleks
sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak
ketika menelan makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
tindakan oprasi
pasien posisi
Pasien mengatakan masih nyeri ketika menlan
untuk kepala
O:
ke
depan
Menjelaskan kepada pasien A : untuk puasa 6 jam sbelum Masalah belum dan sesudah operasi teratasi Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
makanan
yang P :
mudah ditelan
Intervensi dilanjutkan
Kamis / 17-12-
Mengunakan pendekatan
S:
yang menenangkan Mendorong pasien untuk
Pasien mengeluh
2015 / 13:00 WIB
DS : - Pasien mengatakan cemas akan dilakukan
dan
untuk Pasien tampak sakit ketika menelan menyiapkan makanan fleksi
makan - Pasien tampak sakit
pada satatus kesehatan
Bantu mengatur
menolak ketika di beri
ancaman
muntah,
kemampuan menelan
DS : Pasien mengatakan
b/d
tingkat S :
kesadaran, refleks batuk,
WIB
( pembesaran tonsil )
Ansietas
Mengkaaji
mengungkapkan pikiran dan
ketakutan
perasaan. Mengarkan dengan penuh
O:
perhatian
Pasien tampak
DO : - KU : Sedang - Pasien tampak ketakutan - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Memberikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk
gelisah , ketakutan A:
mendiskusikan perasaan atau
Masalah belum
menolak untu bicara.
teratasi P: Intervensi di lanjutkan
Post-operasi/Tonsilektomi
DIAGNOSA
TANGGAL
TINDAKAN KEPRAWATAN
EVALUASI
& WAKTU Nyeri
akut
b/d
agen
cidera fisik ( tonsilektomi ) DS : - Pasien mengatakan sakit bagian tenggorokan sakit menambah jika di buat menelan DO : - Tampak ekspresi wajah meringis - K/U sedang - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Jum’at / 1812-2015 / 14:00 WIB
Memonitor vital sign
S:
Melakukan pengkajian nyeri Pasien mengatakakan
secara komprehensif nyeri pada bagian termasuk lokasi, karakteristik, kualitas dan operasi faktor presipitasi O: Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri - Pasien tampak seperti suhu ruangan, wajanyah meringis pencahayaan dan kebisingan Mengajarkan tentang teknik
A:
non farmakologi seperti Masalah belum rileksasi, tarik nafas dalam. teratasi Berkolaborasi dengan doktr dalam pemberian P : Intervnsi di analgetik untuk mengurangi lanjutkan nyeri Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,frekuensi dan berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Mengecek riwayat alergi
Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
Gangguan menelan b/d obsruksi
mekanis
Kamis / 17-12-
2015 / 13:00
refleks
sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak
Bantu
pasien
untuk
Pasien mengatakan masih nyeri ketika menlan O:
fleksi ke depan untuk Pasien tampak sakit ketika menelan menyiapkan makanan
makan - Pasien tampak sakit
Menjelaskan
Kolaborasi dengan ahli P :
ketika menelan makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
kepada A : pasien untuk puasa 6 jam Masalah belum sbelum dan sesudah teratasi operasi gizi
tentang
makanan
yang mudah ditelan
Jum’at / 18-
Intervensi dilanjutkan
NIC
S:
Memonitor ketat tanda-
Pasien mengatakan
tanda perdarahan
nyeri bada bagian
12-2015 / 14:00 WIB
nyeri pada bagian
Memonitor vital sign
Mengidentifikasi penyebab pendarahan
tenggorokan (warna merah, keluar darah) - K/U Sedang - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
dan
mengatur posisi kepala
menolak ketika di beri
operasi di daerah
muntah,
kemampuan menelan
DS : Pasien mengatakan
operasi DO : - Terdapt luka bekas
tingkat S :
kesadaran, refleks batuk,
WIB
( pembesaran tonsil )
Resiko perdarahan DS : - Pasien mengatakan
Mengkaaji
insisi O: Pasien tampak keluar darah pada bagian
Monitor status cairan yang
insisi
meliputi intake dan output A:
Instruksi pasien untuk membatasi aktivitas
Masalah belum teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
Post-operasi/tonsilektomi DIAGNOSA
TANGGAL
TINDAKAN KEPRAWATAN
EVALUASI
& WAKTU Nyeri
akut
b/d
agen
cidera fisik ( tonsilektomi ) DS : - Pasien mengatakan sakit bagian tenggorokan sakit menambah jika di buat menelan DO : - Tampak ekspresi wajah meringis - K/U sedang - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
Sabtu / 19-122015 / 14:00 WIB
Memonitor vital sign
S:
Melakukan pengkajian nyeri Pasien mengatakakan
secara komprehensif nyeri pada bagian termasuk lokasi, karakteristik, kualitas dan operasi faktor presipitasi O: Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri - Pasien tampak seperti suhu ruangan, wajanyah meringis pencahayaan dan kebisingan Mengajarkan tentang teknik
A:
non farmakologi seperti Masalah belum rileksasi, tarik nafas dalam. teratasi Berkolaborasi dengan doktr dalam pemberian P : Intervnsi di analgetik untuk mengurangi lanjutkan nyeri Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,frekuensi dan berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Mengecek riwayat alergi
Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
Gangguan menelan b/d obsruksi
mekanis
Sabtu / 19-12-
2015 / 14:00
refleks
sakit ketika menelan DO : - Pasien tampak
Bantu
pasien
untuk
Pasien mengatakan masih nyeri ketika menlan O:
fleksi ke depan untuk Pasien tampak sakit ketika menelan menyiapkan makanan
makan - Pasien tampak sakit
Menjelaskan
Kolaborasi dengan ahli P :
ketika menelan makanan - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
kepada A : pasien untuk puasa 6 jam Masalah belum sbelum dan sesudah teratasi operasi gizi
tentang
makanan
yang mudah ditelan
Sabtu / 19-12-
Intervensi dilanjutkan
NIC
S:
Memonitor ketat tanda-
Pasien mengatakan
tanda perdarahan
nyeri bada bagian
2015 / 14:00 WIB
nyeri pada bagian
Memonitor vital sign
Mengidentifikasi penyebab pendarahan
tenggorokan (warna merah, keluar darah) - K/U sedang - Sekala nyeri 5 - TTV : TD:110/60 mmHg RR:22 x /mnt N : 84 x/mnt T : 36.4 °C
dan
mengatur posisi kepala
menolak ketika di beri
operasi di daerah
muntah,
kemampuan menelan
DS : Pasien mengatakan
operasi DO : - Terdapt luka bekas
tingkat S :
kesadaran, refleks batuk,
WIB
( pembesaran tonsil )
Resiko perdarahan DS : - Pasien mengatakan
Mengkaaji
insisi O: Pasien tampak keluar darah pada bagian
Monitor status cairan yang
insisi
meliputi intake dan output A:
Instruksi pasien untuk membatasi aktivitas
Masalah belum teratasi P:
Intervensi di lanjutkan
Daftar Pustaka NANDA International. 2012. Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications 2012-2014. Jakarta : EGC Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI. Jakarta. NANDA NIC-NOC.Jilid 2. Yogyakarta : Medication Publishing 2013
Wilkinson,Judith M,2007.Buku saku Diagnosa Keperawatn dengan Intervensi NIC NOC dan Kriteria hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : EGC http://www.medicastore.com diakses tanggal 18 Disember 2015 http://fkui.firmansriyono.org.com diakses tanggal 18 Disember 2015 .
http://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/12/tonsilitis.html tanggal 18 Disember 2015
diakses