NAMA
: HAFIZ MA’ARIF ZARKASIH
NIM
: I1A017086
KELAS
:A
TUGAS
: METODOLOGI PENELITIAN
Hubungan Pekerja Proyek Perokok Aktif terhadap Produktivitas Kerja
A. Latar Belakang Perilaku merokok dari berbagai sudut pandang sangat merugikan berbagai pihak, untuk dirinya sendiri maupun orang di sekelilingnya. Kebiasaan merokok saat ini sudah sangat meluas pada semua lapisan masyarakat dan cenderung meningkatdi Indonesia. Hal ini berartibahwa masalah rokok menjadi masalah yang semakin serius, mengingat rokok menimbulkan resiko berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Perilaku merokok berakibatnegatif terhadap kesehatan, ekonomi masyarakat dan individu.
Sudah
sangat
dipahami
bahwa
rokok
adalah
penyebab
utama
kematian,membunuh setengah hidup perokok (WHO, 2011). Masalah merokok tidak hanya menjadi masalah bagi dunia tetapi juga bagi Indonesia. Indonesia termasuk negara dengan penggunaan atau konsumsi rokok terbanyak. Jumlah perokok di Indonesia mencapai 62.800.000 jiwa yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama di Asia Tenggara sebagai negara yang memiliki jumlah perokok terbanyak (Rahayuningsih, 2015). Di Indonesia, perilaku merokok pada usia 15 tahun ke atas cenderung meningkat dari 34,2% pada tahun 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013. Selain itu ditemukan 1,4% perokok berada pada umur 10-14 tahun, 9,9% perokok berada pada kelompok tidak bekerja, dan 32,3% perokok ada pada kelompok kuintil indeks kepemilikan terendah (Prasetya, 2012). Di Indonesia, jumlah tenaga kerja yang merokok tidak sedikit sebagaimana data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tahun 2013,
dibandingkan dengan yang tidak bekerja, jumlah perokok yang bekerja cukup besar terutama yang bekerja sebagai petani, nelayan, atau buruh,yaitu sebesar 44,5%. Perokok yang tidak bekerja hanya sebesar 6,9%.Jumlah perokok yang merokoksetiap hari jauh lebih banyakdibandingkan yang hanya merokok kadang-kadang.Perokok yang bekerja sebagai pegawai memiliki jumlah terbesar dalam kategori perokok kadang-kadang, yaitu sebesar 7,4% (Kemenkes RI, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Halpern, et al (2001), menunjukkan bahwa status merokok mempengaruhi produktivitas. Bunn, et al (2006), dalam penelitiannya mengestimasi pendapatan yang hilang karena waktu kerja yang tidak produktif saat bekerja. Pekerja perokok kehilangan lebih banyak waktu kerja dan lebih tidak produktif dibanding pekerja mantan perokok dan bukan perokok sehingga kehilangan pendapatan $4430, lebih tinggi daripada pekerja yang berhenti merokok ($3246) dan tidak merokok ($2623). Bonu et al (2005), menyatakan bahwa kebiasaan merokok berdampak pada disposable income yang pada akhirnya akan mengurangi
alokasi pemenuhan
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan pendidikan. Kebiasaan merokok berdampak pada kondisi kesehatan yang memburuk, yang mana di masa mendatang
berdampak
pada
human
capitalrendah
sehingga
menyebabkan
produktivitas rendah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Saptutyningsih (2015), yang menyebutkan bahwa semakin lama merokok akan menurunkan kapasitas paruparu, yang kemudian berpengaruh pada rendahny aproduktivitas. Rendahnya produktivitas tenaga kerja berakibat pada rendahnya tingkat pendapatan yang diterima tenaga kerja (Kusnendi, 2003).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, fokus masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: adakah hubungan pekerja proyek perokok aktif terhadap produktivitas kerja?
C. Hipotesis Tidak ada hubungan pekerja proyek perokok aktif terhadap produktivitas kerja D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pekerja proyek perokok aktif terhadap produktivitas kerja 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui intensitas pekerja proyek merokok pada saat jam kerja. b) Mengetahui jumlah pekerja proyek yang termasuk perokok aktif. c) Mengetahui perbandingan jumlah pekerja proyek perorok aktif dengan pekerja yang tidak merokok. d) Mengetahui perbandingan jumlah pekerja proyek wanita dengan pekerja proyek pria yang merokok. e) Mengetahui jumlah rokok yang dihabiskan selama berada dalam jam kerja.
Daftar Pustaka
Bonu, Sekhar, et al. 2005. Does Use of Tobacco or Alcohol Contribute to Impoverishment from Hospitalization Costs in India?. International Journal. Oxford University Press. Bunn, William B, etal. 2006. Effect of Smoking Status on Productivity Loss. JOEMInternational Journal. New York. Halpern, Michael T, et. al. 2001. Impact of Smoking Status on WorkplaceAbsenteeism and Productivity. Tobacco Control International Journal. Washington DC USA. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Kusnendi, dkk. 2003. Materi Pokok Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Alam. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Prasetya, Lukyta Dwi. 2012. Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di Kalangan Remaja. Rahayuningsih, Febriana. 2015. Hubungan antara Persepsi Perilaku Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMK X di Kota Semarang. (Skripsi). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Saptutyningsih, Endah. 2015. Esai Tentang Produktivitas dan Keputusan Merokok. Disertasi. Universitas Gajah Mada. WHO. 2011. Fremework Convention On Tobacco Control. Ganeva:World Health Organization.