Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim atau industri, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Dikarenakan terdapat berbagai macam limbah, maka terdapat pula berbagai macam polutan atau senyawa-senyawa pencemar yang dapat mencemarkan lingkungan sekitarnya. Salah satu jenis pencemaran yang paling diperhatikan akhir-akhir ini adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Sebagian jenis gas dapat dipandang sebagai pencemar udara terutama apabila konsentrasi gas tersebut melebihi tingkat konsentrasi normal dan dapat berasal dari sumber alami (seperti gunung api) serta juga gas yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources) seperti polutan dari kendaraan bermotor, aktivitas industri dan lain-lain. Apabila pencemaran itu terus menerus terjadi, maka dikhawatirkan akan terjadi perubahan drastis di bumi seperti global warming atau kabut tebal. Oleh karena itu perlu dilakukannya pengendalian pencemaran udara. Pengendalian pencemaran udara ini akan membawa dampak positif bagi lingkungan karena hal tersebut akan menyebabkan kesehatan masyarakat yang lebih baik, kenyamanan hidup lingkungan sekitar yang lebih tinggi, resiko yang lebih rendah, kerusakan materi yang rendah, dan yang paling penting ialah kerusakan lingkungan yang rendah.