Hpk Terbaru.docx

  • Uploaded by: eka rahayu putri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hpk Terbaru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,292
  • Pages: 21
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Palembang - Sumatera Selatan. 30137 Telp. (0711) 446272, 441345 E-mail : [email protected], Web : rsmmcpalembang.Id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG NOMOR : SK/ / /2019 TENTANG KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG DIREKTUR RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG Menimbang

: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang, diperlukan penerapan hak dan kewajiban pasien dan keluaga secara maksimal. b. Bahwa agar penerapan hak dan kewajiban pasien dan keluarga di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan dari Direktur Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang. c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang.

Mengingat

: 1. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. 4. Paraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438 / MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 / MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran.

M E M U T U S K A N Menetapkan KESATU

: : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG TENTANG KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA

KEDUA

: Kebijakan Hak dan kewajiban Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Palembang, Pada tanggal : 2019 Direktur Rumah Sakit Musi Medika

Cendikia

Palembang

dr. Yudi Fadilah, Sp.PD, K-KV, MARS. NIK 1.014. 01. 17 Lampiran Nomor Tanggal

: Keputusan Direktur Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang : SK/ / /2019 : Januari 2019

KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG A. KEBIJAKAN UMUM : 1. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bertanggung jawab untuk menjaga Rekam Medis pasien/informasi tentang kesehatan pasien agar tidak dapat dilihat/dibaca oleh orang yang tidak diberikan kewenangan. 2. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bertanggung jawab untuk mendukung hak dan kewajiban pasien dan keluarga. 3. Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan cara dan bahasa yang dapat

mereka pahami 4. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bertanggung jawab untuk memberikan asuhan dengan menghargai agama, keyakinan dan mengidentifikasi nilai – nilai kepercayaan pasien. 5. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang harus menjaga kerahasiaan /menghormati kebutuhan privasinya. 6. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang harus membuat ketentuan untuk melindungi harta benda milik pasien dari kehilangan dan pencurian. 7. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bertanggung jawab melindungi pasien dan keluarga dari kekerasan fisik. 8. Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka tentang semua aspek asuhan medis, rencana tindakan dan pernyataan persetujuan ( informed consent ). 9. Setiap pasien dan keluarga pasien dijelaskan mengenai hak mereka ketika rawat inap tentang Persetujuan Umum (General Consent). 10. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bertanggung jawab memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang proses menerima, menanggapi dan menindaklanjuti jika ada pasien atau keluarga pasien yang menyampaikan keluhan, konflik dan perbedaan pendapat tentang pelayanan paien. B. KEBIJAKAN KHUSUS : 1. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bukan merupakan Rumah Sakit Pendidikan,sehingga tidak melakukan kegiatan penelitian. 2. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang tidak memberikan pelayanan donasi organ dan transplantasi jaringan tubuh Ditetapkan di : Palembang Pada tanggal : Januari 2019 Direktur

dr. Yudi Fadilah, Sp.PD, K-KV, MARS. NIK 1.014. 01. 17

PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

NoDokumen

No Revisi

Halaman 1/3

RS Musi Medika Cendikia Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

Ditetapkan Direktur

dr. Yudi Fadilah, Sp.PD, K-KV, MARS. NIK 1.014. 01. 17 Pemberian materi Persetujuan tindakan medis / informed concent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. 1. Pasien / keluarga Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang. 2. Tersedianya pedoman bagi petugas terkait terhadap pelayanan kesehatan pasien. 3. Sebagai bukti tertulis bahwa tindakan medis yang dilakukan oleh dokter Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang telah mendapat persetujuan dari pasien atau keluarganya.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Pasien atau keluarga pasien diberi penjelasan secara lisan tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien yang bersangkutan serta resiko yang akan ditimbulkannya oleh dokter yang akan melakukan tindakan. 2. Informasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan harus diberikan selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya kecuali bila dokter menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien / keluarga pasien menolak diberikan informasi. 3. Dalam memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya, dokter harus didampingi oleh perawat atau para medis lainnya sebagai saksi. 4. Informasi yang diberikan mencakup keuntungan dan

kerugian dari tindakan medis yang dilakukan baik diagnostic maupun terapeutik.

PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

No Dokumen RS Musi Medika Cendikia

PROSEDUR

No Revisi

Halaman 2/2

5. Dokter bertanggung jawab atas pelaksanaan Informasi harus diberikan secara jujur dan benar kecuali bila dokter menilai bahwa hal itu dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien. 6. Bila pasien atau keluarga pasien menyetujui, maka pasien atau keluarga pasien tersebut dipersilahkan untuk mengisi formulir persetujuan tindakan medik. 7. Bila pasien atau keluarga pasien tersebut menolak, maka pasien atau keluarga pasien mengisi formulir penolakan tindakan medik yang akan dilakukan. 8. Dalam hal tindakan bedah( operasi ) atau tindakan invasive lainnya informasi harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan operasi itu sendiri. 9. Dalam hal tertentu, informasi harus diberikan oleh dokter lain dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggung jawab. 10. Dalam hal tindakan yang bukan bedah( operasi ) dan tindakan yang tidak invasive lainnya, informasi dapat diberikan oleh dokter lain atau perawat dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggung jawab 11. Informasi juga harus diberikan jika ada kemungkinan perluasan operasi. Perluasan operasi yang tidak dapat diduga sebelumnya dapat dilakukan untuk menyelamatkan Jiwa pasien dan dokter harus memberikan informasi kepada pasien atau keluarga pasien 12. Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar dan sehat mental. 13. Pasien dewasa yang menderita gangguan mental,

persetujuan diberikan oleh orang tua. 14. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun yang tidak mempunyai orang tua / wali atau orang tua / wali berhalangan, persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang ( guardian). Dalam hal pasien tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medic berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medic segera untuk kepentingannya harus mendapat persetujuan dari Kepala Instalasi terkait atau Direktur Medik. 15. Dokter bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan tentang persetujuan tindakan medis.

PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

RS Musi Medika Cendikia

No Dokumen

No Revisi

Halaman 3/2

UNIT TERKAIT

16. Dalam hal tindakan medis yang harus dilaksanakan sesuai dengan program pemerintah, dimana tindakan medis tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak maka persetujuan tindakan medik tidak diperlukan. 17. Dokter yang melakukan tindakan medis tanpa adanya persetujuan dari pasien atau keluarga pasien dapat dikenakan sanksi administratif. 18. Formulir persetujuan tindakan medis harus di isi lengkap dan ditandatagani oleh pasien atau keluarga pasien, dokter yang melakukan tindakan dan saksi-saksi 1. Rawat jalan 2. Rawat inap 3. Ruang Bedah

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di rumah sakit, stafnya serta pasien dan keluarganya. Dengan berlakunya peraturan perundang-undangan yang mengatur secara eksplisit mengenai hak dan kewajiban pasien, maka rumah sakit berkewajiban menjamin bahwa ada mekanisme pemenuhan hak dan kewajiban pasien & keluarga di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang. Peraturan perundang-undangan dimaksud diantaranya adalah undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran dan bveberapa peraturan negara lainnya. Untuk itu, perlu disusun sebuah panduan yang menjadi dasar dalam penerapan hak pasien dan keluarganya selama menjalani perawatan di Rumah Sakit.

B.

Tujuan Panduan 1. Terpenuhinya hak pasien & keluarga di Rumah Saki Musi Medika Cendikia Palembang 2. Adanya Panduan bagi staff Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dalam rangka memenuhi hak pasien dan keluarga selama di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang

C.

Ruang Lingkup Ruang lingkup panduan ini meliputi : 1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien/pengunjung/karyawan selama berada dalam Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang 2. Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang baik medis maupun non medis.

D.

Batasan Operasional Istilah-istilah yang disebutkan dalam Panduan ini akan diartikan sebagaimana telah didefinisikan dalam bab ini, kecuali apabila konteksnya menghendaki pengertian yang berbeda: 1. Hak adalah kekuasaan/ kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

2.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukum. 3. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang baik dalam keadaan sehat maupun sakit. 4. Dokter adalah tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang mencakup dokter dan dokter gigi. 5. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian. 6. Staff adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang sesuai regulasi yang berlaku. 7. Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. 8. Barang milik pasien adalah benda bergerak yang dibawa pasien maupun keluarga pasien selama perawatan di Rumah Sakit. 9. Individu adalah seseorang yang berada di lingkungan Rumah Sakit. 10. Lokasi terpencil atau terisolasi adalah lokasi di rumah sakit yang paling sedikit terjadi aktifitas manusia. E. Landasan Hukum Landasan Hukum yang digunakan dalam panduan ini adalah : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MenKes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MenKes/ Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/ MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/MenKes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 280/MenKes/Per/III/2008 tentang RekamMedis.

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban pasien & keluarga sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan mengatur hal tersebut, diantaranya : 1. Hak pasien menurut Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 pasal 32 adalah a. Pasien berhak memperoleh informasi mengetahui tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. b. Pasien berhak atas informasi tentang hak dan kewajiban pasien. c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi. d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. e. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. f. Pasien berhak mebgajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai surat izin praktek (SIP) baik didalam maupun di luar Rumah sakit. i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien yang lainnya. n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit. o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah sakit terhadap dirinya. p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.

r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

Kewajiban Pasien dan Keluarga Dalam menerima pelayanan dari Rumah Sakit, pasien mempunyai kewajiban sesuai Permenkes No 69 tahun 2014 pasal 28: a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab; c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ; d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuaikemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya; e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminankesehatan yang dimilikinya; f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

3.

Hak dan Kewajiban dokter/ dokter gigi di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang Dokter/ dokter gigi, selama melakukan praktek Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut : a. Hak Dokter 1) Dokter berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 2) Dokter berhak untuk bekerja menuntut standar pelayanan serta berdasarkan hak otonomi clinical appoinment. 3) Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika. 4) Dokter berhak memberhentikan jasa profesinya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien kepada orang lain. 5) Dokter berhak atas privacy, menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan.

6) Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari keluarganya. 7) Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanan 8) Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien. 9) Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau ketentyuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit. b. Kewajiban Dokter : 1) Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara dokter dengan rumah sakit. 2) Dokter wajib memeberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan kedokteran dan menghormati hak-hak pasien. 3) Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/ rumah sakit lain yang mempunyai keahlian/ kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan. 4) Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. 5) Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pebderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia. 6) Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. 7) Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya. 8) Dokter wajib membuat rekam medis yang baik secara lengkap dan berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien. 9) Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetuhuan dan mebgikuti perkembangan ilmu kedokteran/ kedokteran gigi. 10) Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya 11) Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 12) Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit. 4.

Hak dan Kewajiban Rumah Sakit Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang sebagai pemberi layanan kesehatan kepada pasien, mempunyai hak & kewajiban sebagai berikut : a. Hak Rumah Sakit 1) Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.

2) Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan peraturan perundangundangan. 3) Rumah Sakit berhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan. 4) Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian. 6) Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. 7) Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.. b. Kewajiban Rumah Sakit : 1) Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. 2) Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. 3) Rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanan. 4) Rumah Sakit wajib menyediakan saran dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin. 5) Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/ miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bukti sosial bagi misi kemanusiaan. 6) Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. 7) Rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis. 8) Rumah Sakit wajib menyelenggarakan sarana dan prasarana yang umum dan layak antara lain tempat ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak dan lanjut usia. 9) Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. 10) Rumah Sakit wajib melaksanakan sistem rujukan. 11) Rumah Sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang- undangan. 12) Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien 13) Rumah Sakit wajib menghormati dan melindungi hak-hak pasien. 14) Rumah Sakit wajib melaksanakan etika rumah sakit. 15) Rumah sakit wajib memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.

16) Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional. 17) Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran dan melaksanakan peraturan intern rumah sakit (hospital by law). 18) Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang. 19) Rumah sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok. 5.

Perlindungan Hukum Rumah Sakit a. Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan dengan rahasia kedokteran. b. Pasien dan/ atau keluarga yang menuntut rumah sakit dan menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum. c. Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan kewenangan kepada rumah sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab rumah sakit. d. Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif. e. Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.

BAB III PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA

A.

Pelepasan informasi medis kepada keluarga dan pihak lain di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang diatur sebagai berikut : 1. Pada kondisi pasien tidak sadarkan diri atau tingkat kesadarannya menurun atau karena sifat informasi yang bisa berakibat buruk pada kondisi pasien, maka informasi medis dapat diberikan kepada keluarga terdekat, dengan tingkatan : (1) suami/istri, (2) anak kandung, (3) orangtua kandung/ wali/ curator, (4) saudara kandung. 2. Pelepasan informasi kepada pihak asuransi hanya diperkenankan bagi asuransi yang sudah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang Didahului dengan permintaan tertulis oleh asuransi, dan diberikan jawaban secara tertulis berupa resume medis pasien. 3. Pelepasan informasi medis untuk keperluan lembaga negara yang kompeten (kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dinas kesehatan, dll), hanya dapat diberikan atas permintaan tertulis dari lembaga negara tersebut. 4. Pelepasan informasi kepada media massa cetak maupun elektronik hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat. 5. Pelepasan informasi bagi tenaga kesehatan perujuk pasien diberikan dalam bentuk jawaban rujukan pasien. 6. Pasien dan/ atau keluarga yang menuntut rumah sakit dan menginformasikannya melalui medis massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum. Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud tersebut memberikan kewenangan kepada rumah sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab rumah sakit.

B. Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien dan keluarga Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang diatur sebagai berikut : 1. Rumah Sakit mendidik semua staff tentang hak pasien dan keluarganya bahwa pasien dan/ keluarga dapat mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda-beda. 2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien, agama & kepercayaannya saat dimulainya pelayanan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka. 3. Semua pasien didorong untuk mengekspresikan dan menjalankan ibadah sesuai agamanya dengan tetap menghargai kepercayaan pasien/ pihak lain.

4. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang menyediakan tenaga bina rohani untuk memfasilitasi kebutuhan keagamaan dan spiritual pasien, khususnya yang beragama Islam. Untuk agama selain Islam, Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang memberikan kesempatan bagi pasien & keluarganya yang mempunyai kebutuhan khusus untuk mendatangkan tokoh agama sesuai agama dan kepercayaannya ke Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dengan syarat tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya. 5. Tenaga bina rohani melakukan pelayanan kerohanian Islam baik yang bersifat rutin (konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit) maupun yang bersifat khusus (pendampingan saat sakaraul maut, dan pemulasaran/ rukti jenazah) atas permintaan keluarga pasien. C. Mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang diatur sebagai berikut : 1. Identifikasi kebutuhan privasi selama perawatan dilakukan dengan cara petugas pendaftaran rawat inap menanyakan kebutuhan privasi pasien saat pengurusan administrasi rawat inap. Apabila ada permintaan privasi yang bersifat khusus, kepada pasien/ keluarga mengisi kolom privasi di formulir general consent rawat inap. 2. Pada saat wawancara klinis yang bersifat khusus dan pasien/ keluarga membutuhkan privasi agar tidak didengar orang lain yang tidak diinginkan pasien/ keluarga, maka dapat dilakukan di ruang tersendiri/ khusus. 3. Pada saat pemeriksaan, tindakan dan pengobatan, privasi dilakukan dengan menutupkan sekat/ korden pada setiap bed pasien. 4. Pada saat transportasi baik antar ruangan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang maupun ke luar Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang privasi pasien dijaga dengan menutupkan selimut ke tubuh pasien secara penuh kecuali wajah. D. Tingkat tanggung jawab Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang terhadap barang milik pribadi pasien 1. Petugas keamanan mengkomunikasikan kewaspadaan pasien dan keluarga terhadap benda bergerak bawaannya agar terhindar dari pencurian dan kehilangan 2. Pada pasien gawat darurat, One Day Care, dan rawat inap yang tidak mampu melindungi barang-barangnya karena kondisi pasien lemah atau tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga maka barang bawaannya dicatat oleh petugas dan barang tersebut menjadi tanggung jawab rumah sakit 3. Bagi barang berharga berupa uang yang akan digunakan untuk biaya pengobatan, dapat dititipkan ke kasir Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dengan mendapat tanda bukti penitipan uang. 4. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Perlindungan Harta Benda.

E. Melindungi pasien dari kekerasan fisik 1. Petugas rekam medis mengidentifikasi kelompok pasien yang lemah dan yang beresiko yaitu anak-anak, pasien yang cacat, lanjut usia, pasien koma, dan mereka dengan gangguan mental atau emosional. 2. Daftar kelompok beresiko adalah sebagai berikut : a. Kasus emergensi b. Pelayanan resusitasi c. Pelayanan darah dan produk darah d. Peralatan bantu hidup dasar dan/ atau yang koma e. Penyakit menular dan mereka yang daya tahannya diturunkan (immunesupressed) f. Usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak dan mereka yang beresiko disiksa g. Kemoterapi atau terapi lain yang beresiko tinggi h. Gangguan mental dan/ atau emosional i. Pasien yang tidak dapaat melindungi dirinya sendiri 3. Setiap orang yang masuk ruang perawatan pasien harus teridentifikasi. Setiap pasien, pengunjung, dan karyawan yang berada di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang harus menggunakan tanda pengenal, berupa : gelang identifikasi pasien (pasien), kartu tunggu (penunggu pasien), kartu visitor/ tamu (tamu), dan ID card (karyawan) 4. Petugas keamanan melakukan kontrol keliling setiap waktu yang sudah ditentukan, dan memantau sisi rumah sakit yang rawan melalui kamera CCTV. 5. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Perlindungan terhadap kekerasan fisik dan Panduan CCTV F. Perlindungan atas kerahasiaan informasi medis pasien 1. Informasi medis dan kesehatan lainnya, didokumentasikan dan dikumpulkan dalam dokumen rekam medis, yang bersifat rahasia, hanya bisa dilihat dan diakses oleh pihak-pihak yang berhak atas itu 2. Informasi medis pasien rawat jalan maupun rawat inap dalam bentuk tulisan di kertas/ berkas rekam medis . 3. Informasi medis bersifat rahasia dan informasi medis yang dikeluarkan, harus dalam bentuk tertulis berupa resume medis pasien dan hanya diberikan kepada yang berhak menerimanya. 4. Staff menghormati kerahasiaan pasien dengan tidak memasang informasi pada pintu kamar pasien, di nurse station dan tidak membicarakannya di tempat umum. G. Keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses Pelayanan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang

1. Pada awal pendaftaran pasien, pasien /keluarga memilih kelas perawatan dan dokter yang merawat. 2. Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan medis yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. 3. Pasien dan keluarganya memahami jenis keputusan yang harus dibuat tentang pelayanannya dan bagaimana berpartisipasi dalam membuat keputusan tersebut. Pasien/ keluarga memberikan persetujuan dan/ atau penolakan untuk pelayanan tes, prosedur dan pengobatan yang perlu persetujuan mereka 4. Apabila pasien yang tidak mau diberitahu tentang diagnosa atau untuk berpartisipasi dalam keputusan tentang pelayananya, mereka diberi kesempatan dan dapat memilih berpartisipasi melalui keluarganya, teman atau wakil yang dapat mengambil keputusan. 5. Yang dapat memberikan persetujuan dan terlibat dalam pelayanan selain pasien sesuai tingkatannya adalah : (1) suami/istri, (2) anak kandung, (3) orang tua kandung/wali/curator, (4) saudara kandung. Petugas, pasien dan keluarga memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien. H. Penjelasan kepada pasien dan keluarga terkait pelayanan dan pengobatan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang 1. Penjelasan umum diberikan pada saat pasien memulai perawatan di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang oleh petugas admisi, terkait dengan hak-hak pasien dan keluarga, fasilitas perawatan, tata tertib dan lingkup pelayanan. 2. Penjelasan medis diberikan oleh dokter yang merawat pasien, baik pada saat wawancara klinis, sebelum tindakan dilakukan dan pada saat dilakukan visite dokter. Informasi penting yang diberikan dicatat secara berkelanjutan selama pasien dirawat di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang, dilembar formulir edukasi pasien dan keluarga terintegreasi di dokumen rekam medis, dan di paraf oleh pasien atau keluarga. 3. Penjelasan lain diberikan oleh petugas kesehatan lain yang melakukan kunjungan kepasien (perawat/ bidan, ahli gizi, farmasi klinis dan fisioterapis) dicatat dalam dilembar formulir edukasi pasien dan keluarga terintegreasi di dokumen rekam medis, dan di paraf oleh pasien atau keluarga. 4. Penjelasan oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) kepada pasien dan keluarga meliputi : kondisi pasien dan diagnosa, usulan pengobatan, nama individu yang memberikan pengobatan kemungkinan manfaat dan kekurangannya, kemungkinan alternatif, kemungkinan keberhasilan, kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan, kemungkinan hasil yang terjadi apabila tidak diobati. I.

Merespon penolakan pelayanan resusitasi dan bantuan hidup dasar 1. Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.

2. Keputusan beserta alasan untuk tidak melakukan resusitasi jantung paru (RJP) harus dicatat di rekam medis pasien dan di formulir Do Not Resusitation (DNR). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien. 3. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam perawatan pasien. 4. Ketentuan lebih rinci terkait penolakan tindakan resusitasi diatur dalam Panduan DNR. J.

Managemen nyeri di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dan merespon kebutuhan unik pasien di akhir hidupnya. 1. Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik untuk pelayanan yang penuh hormat dan kasih sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan pasien. 2. Staf Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang (perawat, dokter, petugas penunjang medis) harus menyadari, mengakomodir dan merespon kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri, respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan keluarganya serta keterlibatannya dalam keputusan pelayanan 3. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam Panduan managemen nyeri dan Panduan Pasien Terminal.

K. Penyampaian keluhan pasien penanganannya 1. Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka terima, melalui angket kepuasan pelanggan yang diedarkan oleh Humas Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang bagi pasien rawat inap. Bagi pasien rawat jalan bisa menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang diterima melalui angket kepuasan pelanggang yang bisa di akses di kotak saran yang berada di poliklinik. 2. Untuk kemudian keluhan tersebut ditelaah, disampaikan kepada petugas terkait dan sesegera mungkin diselesaikan. 3. Apabila keluhan menimbulkan konflik, atau dilema lain bagi rumah sakit dan pasien/ keluarga maka permasalahan harus disampaikan kepada direksi Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang untuk kemudian dilakukan pembahasan bersama guna penyelesaian permasalahan. 4. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam panduan penanganan keluhan pelanggan. L. Persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran (informed consent) 1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat.

2. Persetujuan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis 3. Persetujuan tertulis dimintakan apabila tindakan medis yang dilakukan merupakan tindakan invasif dan tindakan yang beresiko tinggi. 4. Apabila pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri sedangkan harus dilakukan tindakan medis untuk menyelamatkan nyawanya, sedangkan keluarga pasien tidak ada maka pihak Rumah Sakit dapat melakukan tindakan penanganan kegawatdaruratan pasien, demi keselamatan jiwa pasien. Untuk tindakan lain di luar itu dilakukan setelah mendapat persetujuan pasien dan/ atau keluarga pasien 5. Setelah diberi penjelasan, apabila pasien/ keluarga menolak dilakukan tindakan/ pemeriksaan/ pengobatan selanjutnya, maka petugas memberikan formulir penolakan tindakan kedokteran yang diisi dan ditandatangani oleh pasien/ keluarga terdekat. 6. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Informed Consent. M. Pemberian kesempatan kepada pasien & keluarga untuk memperoleh second opinion 1. Pasien mempunyai hak untuk meminta pendapat dokter lain terhadap penanganan penyakitnya. Dokter dimaksud dapat berasal dari dokter Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang maupun dokter di luar Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang Permintaan terhadap second opinion harus disampaikan secara tertulis kepada petugas ruangan yang merawat pasien. 2. Petugas ruangan merespon permintaan second opinion kepada dokter lain yang SIPnya ada di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang Serta mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat pasien. 3. Apabila pasien dan keluarga berkeinginan untuk second opinion kepada dokter lain yang SIPnya di luar Rumah Sakit, maka petugas ruangan menjelaskan kebebasan pasien dan keluarga untuk meminta second opinion tersebut secara mandiri. 4. Apabila permintaan sampai pada alih rawat dokter, maka petugas ruangan memberikan formulir keinginan pasien memilih DPJP kepada pasien dan keluarga untuk ditandatangani N. Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis sebagaimana terdapat dalam daftar tersendiri. .

BAB IV PENUTUP

Dengan dikeluarkannya panduan ini maka Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang agar senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban pasien, dokter, dan Rumah Sakit sebagai panduan dalam lingkup kerjanya masing-masing. Panduan hak dan kewajiban pasien ini agar dijalankan sebaik-baiknya di lingkungan Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang. .

DOKUMENTASI

Dokumen yang digunakan untuk kelengkapan pelaksanaan panduan ini adalah : 1. SPO Pemberian Informasi Hak dan Kewajiban Pasien 2. SPO Identifikasi Nilai-Nilai dan Kepercayaan Pasien 3. SPO Penyampaian Informasi Medis 4. Formulir Persetujuan Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap 5. Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga Terintegrasi 6. Lembar Pendaftaran Rawat Jalan 7. Surat Pernyataan Penolakan Pengobatan 8. Formulir Keinginan Pasien Memilih DPJP 9. Surat Pernyataan Pulang Atas Permintaan Sendiri (APS) 10. Leaflet Hak Pasien dan Keluarga

Related Documents

Hpk Benar.docx
April 2020 14
Hpk Terbaru.docx
May 2020 20
Pps Hpk Rsud Mentawai.docx
November 2019 19
Pps Hpk Rsud Mentawai.docx
December 2019 13

More Documents from "Raff Habibie Rizzkhanbjm"