Judul Gaya Kepemimpinan Transaksional Meningkatkan Kinerja Perawat Pelaksana
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Iss
Nama Pengarang Wijayanti
Eko Yudhi Setiawan
Tahun 2016
2015
Tempat Surakarta
Surabaya
Metode
Hasil
Merupakan penelitian desain Cross Sectional dengan melibatkan 146 perawat yang Diambil secara random sampling. Instrumen MLQ dan instrumen dari Liden, Wayne, Zhao, & Henderson (2008) untuk mengukur gaya Kepemimpinan yang telah dimodifikasi Sejumlah 36 pernyataan dan instrumen kinerja Yang dikembangkan dari indikator penilaian kinerja Kemenkes (2013) sejumlah 39 Pernyataan. Semua instrumen dinilai dengan Skala likert 1 s.d 4 untuk pernyataan Unfaforable penilaian dilakukan secara terbalik. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk Proporsi/ distribusi frekuensi serta dianalisis Menggunakan Chi Square, uji Fisher, dan Regresi logistik (Dahlan, 2014).
Hasil analisis hubungan antara karakteristik individu perawat pelaksana menunjukkan bahwa perawat dari kelompok dewasa awal, Perempuan, lulusan S1 Keperawatan & Ners, belum menikah dan bekerja kurang dari sepuluh tahun, dan bekerja di unit rawat inap lebih banyak mempunyai kinerja baik. Berdasarkan persepsi perawat terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, sebagian perawat mempersepsikan kepala ruangan dominan menggunakan gaya kepemimpinan servant (89,9%), transaksional (94,9%), dan Transformasional (93,2%) berkinerja baik. Proporsi terbanyak pada perawat yang mempersepsikan karu menggunakan gaya kepemimpinan transaksional (94,9%).
Pendekatan Penelitian Rancangan Penelitian Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Penelitian Kuantitatif Dengan Menggunakan Metode
Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara unit kerja, gaya kepemimpinan servant, gaya kepemimpinan transaksional, dan Gaya kepemimpinan transformasional dengan kinerja perawat pelaksana. Nilai Signifikansi Dari Gaya Kepemimpinan Transaksional (X2) Sebesar 0.738 Lebih Besar Dari Nilai Signifikansi Sebesar 0.05 Artinya Gaya Kepemimpinan
Indonesia Di Rumah Sakit National Surabaya
Survey Sifat Penelitian Ini Adalah Deskriptif Eksplanatori (Menguraikan Atau Menjelaskan). Penelitian Ini Penjelasannya Menyoroti Hubungan Antara Variabel Variabel Penelitian Dan Menguji Hipotesa Yang Telah Dirumuskan Sebelumnya. Pendekatan Penelitian Ini Adalah Penelitian Explanatif, Yaitu Penelitian Yang Menjelaskan Hubungan Antar Variabel. Melalui Penelitian Ini Diharapkan Dapat Diketahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Iss Indonesia Di Rumah Sakit National Surabaya.
Transaksional Secara Parsial Juga Berpengaruh Tidak Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan. Gaya Kepemimpinan Transaksional Tidak Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Iss Indonesia Di Rumah Sakit National Surabaya. Gaya Kepemimpinan Transaksional (X2)Terhadap Variabel Terikat Kinerja Karyawan (Y) Adalah Adanya Variabel-Variabel Luaran. Kinerja Karyawan Itu Sendiri Tidak Hanya Dipengaruhi Oleh Gaya Kepemimpinan Tetapi Menurut Mangkunegara (2006, P.13)Juga Dapat Dipengaruhi Oleh Bermacam-Macam Faktor, Seperti Kompensasi/Gaji Yang Diterima, Kemampuan Potensi (Iq), Pendidikan, Hubungan Kerja, Fasilitas Kerja, Dan Faktor Lainnya Yang Tidak Penulis Teliti Dalam Identifikasi Variabel Penelitian Ini. Berdasarkan Permasalahan Dan Hipotesis Yang Diajukan Serta Kerangka Konseptual Yang Digunakan, Maka Variabel Yang Di Analisis Terdiri Dari Dua Macam Yaitu Variabel Bebas (Independen)Dan Variabel Tergantung (Dependen). 1. Variabel Bebas Atau Independent Variable, Yaitu
Variabel Yang Nilainya Mempengaruhi Nilai Variabel Lain. Dalam Penelitian Ini Terdapat 2 Variabel Bebas Yang Terdiri Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1)Dan Gaya Kepemimpinan Transaksional (X2). 2. Variabel Tergantung Atau Dependent Variable, Yaitu Variabel Yang Nilainya Tergantung Dari Variabel Lain. Dalam Penelitian Ini Variabel Tergantungnya Adalah Kinerja (Y). Jenis Dan Sumber Data Dalam Penelitian Ini Data Sekunder Diperoleh Melalui Dokumentasi Data Perusahaan, Yang Meliputi: A. Data Tentang Sejarah Berdirinya Pt. Iss Indonesia. B. Data Tentang Visi, Misi, Tujuan Dan Produk Atau Jasa Pt. Iss Indonesia. C. Data Struktur Organisasi Pt. Iss Indonesia. Prosedur Penentuan Sampel Sampel Dalam Penelitian Ini Adalah Para Karyawan LakiLaki Dan
Pengaruh Tipe Herawati, Kepemimpinan Misbahuddin Transformasional Dan Azzuhri Transasksional Kepala Ruangan Terhadap
2014
RSI UNISMA Malang
Perempuan Dengan Kriteria Sebagai Berikut : 1. Masih Aktif Bekerja Pada Perusahaan Pt. Iss Indonesia Di Area Rs. National Surabaya,Dengan Alasan Berdasarkan Survey Awal Ditemukan Masalah Bahwa Banyak Turn Over Karyawan. 2. Karyawan Posisi Cleaning Service, Dengan Alasan Karyawan Yang Berposisi Pada Jabatan Tersebut Memiliki Pendidikan Rendah Yaitu Minimal Sma. 3. Karyawan Cleaning Service Tersebut Bekerja Di Pt. Iss Indonesia Dengan Waktu Minimal 1 Tahun Dan Pernah Dimutasi Di Area Lain Minimal 1 Kali. Sesuai Kriteria Yang Dipersyaratkan Tersebut Dan Jumlah Populasi Yang Terbatas, Maka Populasi Yang Diterima Adalah 60 Orang Dan Hal Ini Disebut Sebagai Sensus. Deskriptif analitik dengan Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendekatan cross sectional. kepemimpinan transformasional berpengaruh dominan terhadap komitmen organisasi. Kepemimpinan transformasional lebih kuat dalam
Komitmen Organisasional Di Unisma Malang
Rsi
Pelatihan Analisis Destri Luh Sita 2016 Transaksional (At) Untuk Dewi, Rahma
mempengaruhi komitmen karyawan dibandingkan kepemimpinan transasksional, hal ini disebabkan pada kepemimpinan transformasional terdapat hubungan yang erat antara pemimpin dan karyawan. Hubungan tersebut terbentuk berdasarkan pada kepercayaan dan komitmen bukan atas kontrak kerja. Penelitian Bycio, et al. (1995) menunjukkan bahwa dibandingkan dengan karyawan yang mempersepsikan pemimpinnya menerapkan tipe kepemimpinan transformasional dengan tipe kepemimpinan transaksional, tipe kepemimpinan transformasional memiliki komitmen yang lebih tinggi. Untuk mendukung keunggulan kepemimpinan transformasional dibuktikan oleh hasil penelitian Bass dan Avolio pada tahun 1990 dalam Robbins (2003) terhadap sejumlah perwira militer Amerika Serikat, Kanada dan Jerman pada semua tingkatan (level jabatan dan kepangkatan) bahwa pemimpin transformasional dinilai lebih efektif daripada pemimpin transaksional. Dalam studi yang lain Yukl (2006) menyimpulkan bahwa perilaku dari kepemimpinan transformational biasanya berkorelasi dengan kriteria aspek lain yang diteliti daripada kepemimpinan transaksional. Paviliun Nusa Subjek Penelitian: Subjek Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indah RSUD penelitian adalah perawat poli pelatihan AT dapat meningkatkan
Peningkatan Kemampuan Widyana, Komunikasi Interpersonal Sriningsih Pada Perawat Poli Eksekutif Di Paviliun Nusa Indah Rsud Dr. Adhyatma Mph Provinsi Jawa Tengah
DR. ADHYATMA MPH Provinsi Jawa Tengah
eksekutif Di Paviliun Nusa Indah RSUD DR. ADHYATMA MPH Provinsi Jawa Tengah yang memiliki karakterikstik subjek penelitian sebagai berikut: 1. Berusia 21-45 tahun menurut Santrock 2012, pada usia 21 tahun yang berakhir pada usia 30 an tahun disebut dengan masa dewasa awal. Periode perkembangan yang diawali pada kira-kira usia 35 hingga 45 thn disebut dengan massa pertengahan dewasa. Schaie dan Wilis (Santrock 2012) menyatakan pada usia tersebut individu sudah memiliki kemampuan berfikir selektif sehingga diharapkan dapat memahami proses latihan AT. 2. Tidak sedang mengikuti konseling dan psikoterapi lebih dari 1x dalam setiap bulannya. Hal ini diperkirakan memengaruhi intervensi yang akan diberikan. 3. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek yang memiliki skor kemampuan komunikasi interpersonal 45-60 dengan kategori rendah dan 61-120 dengan kategori sedang.
kemampuan komunikasi interpersonal dengan nilai uji Z sebesar -2,032 (p<0,01) dengan rata-rata kenaikan skor sebesar 69,4 dan skor kemampuan komunikasi interpersonal dapat meningkat dan tetap bertahan meskipun pelatihan AT telah selesai dilaksanakan. Selain meningkatkan skor kemampuan komunikasi interpersonal, pelatiahan AT juga merupakan metode yang berorientasi pada menelusuri pengalaman-pengalaman menyedihkan sebagai manifestasi dari suatu kebuntuan, konflik intra psikis dan atau hambatan interpersonal terutama menyangkut pola komunikasi dari masing-masing pihak ketika berinteraksi, juga merupakan petunjuk arahan mengenai cara berespon saat berada dalam situasi yang menekan atau mengancam diri. Dengan analisis transaksional perawat bisa belajar mempercayai dirinya sendiri, berpikir, dan memutuskan untuk dirinya sendiri, serta mampu mengendalikan perasaan dan emosinya. Kondisi emosi yang berbeda akan menciptakan gaya informasi pengolahan yang berbeda serta suasana emosi akan berdampak kondusif terhadap kreatifitas, intuitif, dan ekspansif untuk menciptakan asosiasi-asosiasi baru. Perawat yang dapat menggunakan metode analisis transaksional untuk meningkatkan ketrampilan mengatasi
Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Iss Indonesia Cabang Surabaya Di Rumah Sakit Katholik St.Vincetius A. Paulo
Jacqueline Lomanjaya, Meliana Laudi, Deborah C, Widjaja, Endo Wijaya Kartika
ataupun mengendalikan bentuk-bentuk permasalahan yang dihadapi akan meningkatkan kualitas pribadi perawat serta mampu menghadapi situasi sulit. Manfaat pelatihan AT akan lebih optimal sejauh pelaksanannya tetap memakai prinsip-prinsip AT yaitu experiental learning, pengalaman belajar dengan melihat, berpikir dan melakukan saat ini atau fokus pada keadaan dan kondisi saat ini, serta penerimaan dan dilaksanakannya penelitian AT dalam kehidupan sehari-hari. Rumah Sakit Jenis Penelitian Berdasarkan hasil responden tersebut Katholik Jenis penelitian yang digunakan dapat diketahui bahwa karyawan yang St.Vincetius yaitu kuantitatif dengan berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 42 A.Paulo menggunakan metode deskriptif orang atau sebanyak 70%. Sedangkan, dan eksplanasi. karyawan yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 18 orang atau sebanyak 30%. Karyawan yang berusia 17 tahun sampai 25 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau sebanyak 53.30%. Sebanyak 24 orang atau sebanyak 40% berusia 26 tahun sampai 35 tahun. Sedangkan, sebanyak 4 orang atau sebanyak 6.70% berusia lebih dari 35 tahun. Sebanyak 13 orang atau sebanyak 21.67% karyawan yang memiliki pendidikan terakhir pada tingkat SMP. Sebanyak 46 orang atau sebanyak 76.67% memiliki pendidikan terakhir pada tingkat SMA. Sedangkan, sebanyak 1 orang atau sebanyak 1.67% memiliki pendidikan terakhir pada tingkat
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Komitmen Oganisasional Dan Kinerja Karyawan
Ida 2018 Siswatiningsih, Kusdi Raharjo, Arik Prasetya
Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode Pengabil sampel pada pegawai Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri yang memiliki pegawai sebanyak 353 orang. Sampel ditetapkan berdasarkan hasil kuesioner yang masuk sebanyak 130 responden yang meliputi 81 orang (62%) tenaga kesehatan dan 49 orang (38%) tenaga non kesehatan / tenaga administrasi.
SMK. Diketahui sebanyak 33 orang atau sebanyak 55% karyawan yang telah menikah. Sedangkan, sebanyak 27 orang atau sebanyak 45% yang belum menikah. Terdapat sebanyak 6 orang atau sebanyak 10% karyawan yang bekerja kurang dari atau sama dengan 6 bulan. Sebanyak 19 orang atau sebanyak 31.70% yang bekerja lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun. Sebanyak 11 orang atau sebanyak 18.30% yang bekerja lebih dari 1 tahun sampai 2,5 tahun. Sedangkan, sebanyak 24 orang atau sebanyak 40% yang bekerja lebih dari 2,5 tahun. Jumlah karyawan yang bekerja pada section cleaning adalah sebanyak 54 orang atau sebanyak 90%. Sedangkan, jumlah karyawan yang bekerja pada section gardener adalah sebanyak 6 orang atau sebanyak 10%. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan Kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi dapat diterima. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan dengan koefisien (0,811) dan p-value (0,000), yang artinya bahwa kepemimpinan transaksional yang meningkat akan secara signifikan meningkatkan budaya organisasi. Pada pengujian pengaruh langsung dihasilkan Budaya Organisasi (Y1) secara signifikan
Pengaruh Kepemimpinan Titik Rosnani Transaksional Dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak
2012
Universitas Tanjungpura Pontianak
dipengaruhi oleh Kepemimpinan Transformasional (X1) dengan koefisien (0,341) dan C.R (4,352) dan Kepemimpinan Transaksional (X2) dengan koefisien (0,811) dan C.R (6,874). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh secara langsung terhadap Budaya Organisasi (Y1) lebih tinggi dipengaruhi oleh Kepemimpinan Transaksional (X2). Hal ini mendukung pendapat dari Yukl, (1989, 1994, 2006) dan penelitian yang dilakukan oleh Schein, (1997), Acar (2012) Jenis atau bentuk penelitian Hasil pengujian hipotesis dengan yang digunakan adalah menggunakan path analysis menunjukkan penelitian verifikatif. bahwa ada dua dari lima hipotesis yang diajukan ditolak, yaitu pengaruh variabel kepemimpinan transaksional kepuasan kerja dan pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap kinerja sedangkan tiga hipotesis lainnya yang diajukan dapat diterima. Hal ini didasarkan atas hasil analisis jalur dengan menggunakan metode regresi berganda yang memfokuskan pada koefisien β terstandarisasi yang menunjukkan bahwa 1) kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dosen Universitas Tanjungpura (p = 0,000 < α = 0,05; β = 0,744); 2) kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja (p
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Departemen Administrasi Dan Departemen Bengkel, Auto2000 Malang Sutoyo)
Friska Ayu Tri 2018 Anggini Mochammad Al Musadieq Cahyo Widyo Sulistyo
Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Dan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Banda
Maulizar1, Said Musnadi2, Mukhlis Yunus2
2012
= 0,002 < α = 0,05; β = 0,397); 3) kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja (p = 0,001 < α = 0,05; β = 0,420). Malang Menggunakan metode Berdasarkan kesimpulan yang didapat pеndеkatan kuantitatif. dari hasil analisis regresi linear berganda pada penelitian ini yakni terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 177 Traksaksional dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan departemen Administrasi dan departemen Bengkel. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel gaya kepemimpinan traksaksional terhadap kinerja karyawan, hal tersebut mendukung hasil penelitian dari Hendrik (2016) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel gaya kepemimpinan. Hasil uji yang menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Bank Syariah Menggunakan teknik sensus Dari hasil penelitian mengenai Mandiri Cabang dalam pengambilan data. kepemimpinan transaksional sebagai Banda Aceh. fungsi dari kinerja karyawan dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini: Y = 2,045+ 0, 547X1 +0,233X2