Diajukan untuk memenuhi tugas bidang studi Kebijakan Kesehatan
Disusun Oleh : 1. Fera Diana S Nim : 4201.0107.A.014
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON Jl. Brigjen Dharsono (By Pass) No. 12 B Cirebon Program Studi Sarjana Keperawatan 2008 / 2009
HASIL DISKUSI Tentang Perawat masalah :
Pendidikan,
Penempatan,
Pendayagunaanya,
Jenis tenaganya,
Hubungan dengan tenaga kesehatan lain.
1. Pendidikan • Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi Kurikulum pendidikan perawatan harus disusun dengan tujuan agar peserta didik mampu menguasai ilmu keperawatan dan keterampilan profesional (keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal). Kurikulum pendidikan yang disusun harus mamapu memfasilitasi peserta didik untuk belajar atif dan mandiri serta menumbuhkan mina belajar yang berkelanjutan. •
Program pendidikan dan pelatihan diselenggarakan dengan tujuan untuk mengatasi 3 masalah utama, yaitu kurang pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan. Maka diharapkan kurikulum pendidikan keperawatan harus disusun agar mampu menguasai ilmu keperawatan, membentuk sikap, dan kemampuan profesional.
2. Penempatan • Banyaknya lulusan keperawatan yang kurang dalam memahami ilmu keperawatan maupun kemampuan profesional (keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal). Sehingga banyak lulusan perawat yang bekerja di bukan di bidangnya. • Kemampuan lain perawat seperti kemampuan dalam komputer, bahasa dan lain-lain seharusnya dijadikan kelebihan seorang perawat dengan perwat
lainnya. Seperti dalam kemampuan perawat dalam hal komputer, seorang perawat itu mamapu menyelesaikan dengan baik askep dengan komputernya, atau dengan perawat pintar bahasa asing, perawat itu bisa bekerja di luar negeri atau pun di Rumah sakit Internasional. 3. Pendayagunaannya • Banyak lulusan perawat yang tidak mau bekerja karna malas dengan pekerjaan perawat, dengan alasan gaji kecil dan waktu bekerja yang padat jika sebagai perawat. • Disini di karenakan karana perawat malas dengan alasan gaji kecil, sebenarnya dalam mencapai sesuatu hal yang besar seharusnya kita mulai dari bawah. Perawat harusnya ingat jangan lupakan peluang untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan mencapai kedudukan tinggi. Dengan memulai sesuatu dari bawah banyak pengalaman yang kita dapatkan karena pengalaman itu merupakan ilmu yang berharga. Jika perawat mengalami kesalahan atau kegagalan seharusnya jadikan sebagai keberhasilan yang tertunda, karena dengan kesalahan itulah perawat mendapatkan jawaban kebenaran. 4. Jenis tenaganya • Jenjang pendidikan keperawatan yang dimaksud : a). Sekolah Perawat Kesehatan (SPK). b). Pogram pendidikan Jenjang Diploma. Program pendidikan D III Keperawatan menghasilkan perawat profesional pemula dengan sebutan ahli Madya Keperwatan. Pendidikannya yang sesuai dengan standar perawatan. c). Program Pendidikan Sarjana Keperawatan Program
pendidikan
sarjana
keperawatan
menghasilkan
lulusan
keperwatan profesional dengan nama gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan sebutan profesi yaitu Ners.
Program pendidikan kesarjanaan bersifat akademik profesional yang mempunyai landasan keilmuan dan profesi sehingga para lulusannya diharapkan mampu melaksanakan fungsi keperawatan profesional. 5. Hubungan dengan tenaga kesehatan lain. • Sebagai anggota tim kesehatan, perawat bekerja dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan yang mencangkup pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penyembuhan, dan rehabilitasi. • Dengan hubungan dengan tenaga kesehatan lain, seperti halnya dengan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan dan lain-lain yang menaungi kesehatan seharusnya mengetahui peran masing-masing dalam melaksanakan tugasnya dan harus saling berhubungan dengan perawat untuk mengetahui tentang penyakit yang dialami masyarakat sehingga bisa dirumuskan bersama.