Gambaran Luka Tembak Akibat Senjata Api Pada Pembusukan

  • Uploaded by: Trisha Leonardo
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gambaran Luka Tembak Akibat Senjata Api Pada Pembusukan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,462
  • Pages: 54
GAMBARAN LUKA TEMBAK AKIBAT SENJATA API PADA PEMBUSUKAN PENGUJI: DR. ARIF R. SADAD, SH., SP. F., MSI MED., DHM PEMBIMBING: DR. AGUNG HADI PRAMONO, MH DISUSUN OLEH:

TRISHA ARDINE LEONARDO (2015-061-148) YOSEFINA CINDY (2015-061-151) ARDELIA YARDHIKA (2016-061-032) JERRELL FRANCIE (2016-061-022)

MARIA TERESSA (2016-061-102)

PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Di Amerika Serikat pertahunnya diperkirakan terdapat sekitar 70.000 jiwa korban luka tembak dengan kasus kematian sekitar 30.000 jiwa.



Evaluasi mengenai luka tersebut memerlukan latihan khusus dan keahlian baik oleh seorang dokter yang menangani bagian kegawatdaruratan korban luka tembak maupun para ahli patologi dan forensik.



Gambaran luka tembak umumnya dapat dibedakan dengan jenis-jenis luka lainnya. Namun, dapat berubah dengan adanya proses pembusukan.



Dokter harus bisa memahami kriteria luka tembak setelah terjadinya pembusukan agar tidak salah dalam membuat kesimpulan pemeriksaan dan dapat membantu dalam penyidikan yang dilakukan oleh polisi atau penyidik.

Tujuan Tujuan umum • Mengetahui pengaruh pembusukan terhadap gambaran luka tembak

Tujuan khusus • Mengetahui gambaran luka tembak • Mengetahui pemeriksaan forensik untuk identifikasi luka tembak • Mengetahui tanda-tanda proses pembusukan • Mengetahui tahap proses pembusukan • Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi proses pembusukan • Mengetahui gambaran luka tembak setelah terjadinya pembusukan

Rumusan Masalah Bagaimana gambaran luka akibat luka tembak? Bagaimana pemeriksaan forensik untuk mengidentifikasi luka tembak? Apa saja tanda, tahap, dan faktor proses pembusukan? Bagaimana gambaran luka tembak setelah terjadinya proses pembusukan?

TINJAUAN PUSTAKA

Luka Tembak • Luka yang berasal dari tembakan senjata api

• Senjata api: suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melotarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui larasnya

• Gambaran luka yang ditimbulkan: terjangan anak peluru pada sasaran, partikel logam, butir mesiu, asap serta panas, kerusakan jaringan

Gambaran Luka Tembak Jarak Jauh

Tempel

LTM Jarak Sangat Dekat

Jarak Dekat

LTK

Gambaran Luka Tembak Jejas Laras

Kelim Tattoo

Kelim Lecet

Lubang Luka

Luka Tembak Masuk Jarak Jauh Kelim Lecet

Lubang Luka

Luka Tembak Masuk Jarak Dekat Kelim tattoo

Kelim lecet

Lubang Luka

Sumber: Frost RE,et al. Forensic pathology of firearm wounds. [Internet] . [Diunduh 16 Februari 2017]. Tersedia dari: http://emedicine.medscape.com/article/1975428-overview#a17

Luka Tembak Masuk Jarak Sangat Dekat Kelim jelaga

Kelim tattoo

Kelim lecet

Lubang Luka Sumber: Gunshot Wound Death. [Internet]. [Diunduh 16 Februari 2017]. Tersedia dari: https://www.documentingreality.com/forum/f10/gunshot-wound-deaths-100661/

Luka Tembak Tempel

Lubang Luka

Jejak Laras

Sumber: Gunshot Wound Death. [Internet]. [Diunduh 16 Februari 2017]. Tersedia dari: https://www.documentingreality.com/forum/f10/gunshot-wound-deaths-100661/

Luka Tembak Tempel

Sumber: Dix Jay. Color Atlas Of Forensic Pathology: Firearms (Handguns And Rifles). 1st edition. New York: CRC Press, 2000 Gunshot Wound Death. [Internet]. [Diunduh 16 Februari 2017]. Tersedia dari: https://www.documentingreality.com/forum/f10/gunshot-wound-deaths-100661

Luka Tembak Keluar

Sumber: Hoedianto, Hariadi A. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Edisi VII. 2010. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

Luka Tembak Keluar

Sumber: Dix Jay. Color Atlas Of Forensic Pathology: Firearms (Handguns And Rifles). 1st edition. New York: CRC Press, 2000

Tabel Perbedaan LTM dan LTK No

Luka Tembak Masuk

Luka Tembak Keluar

1.

Ukurannya kecil, karena peluru menembus kulit seperti Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur bor dengan kecepatan tinggi

2.

dibandingkan luka tembak masuk,

Pinggiran luka melekuk ke arah dalam karena peluru Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru menembus kulit dari luar

menuju keluar

3.

Pinggiran luka mengalami abrasi

Pinggiran luka tidak mengalami abrasi

4.

Pakaian masuk ke dalam luka, dibawa oleh peluru yang Tidak ada masuk

5.

Pada luka bisa tampak hitam, terbakar, kelim tattoo, Tidak ada atau jelaga

6.

Pada

tulang

tengkorak,

pinggiran

luka

teratur Tampak seperti gambaran mirip kerucut

bentuknya 7.

Bisa tampak berwarna merah terang akibat adanya zat Tidak ada karbon monoksida

8.

Di sekitar luka tampak kelim ekimosis

Tidak ada

Pemeriksaan Forensik

Jenis luka tembak

Deskripsi peluru

Arah anak peluru

Petunjuk mengenai senjata

Ada tidaknya penghalang

Jarak tembakan

Luka tembak yang menyebabkan kematian

Pembusukan 

Tanda kematian lanjut



Proses degradasi jaringan

Autolisis

Aktivitas bakteri (Putrefaction)

Enzim (lambung dan pankreas)

Usus besar (Clostridium welchii)

Autodigesti

Produksi H2S → bereaksi dengan hemoglobin → sulfmet-hemoglobin

Perlunakan dan pencairan jaringan tubuh • Gastromalasia; esofagomalasia

Perubahan warna kehijauan pada perut kanan bawah

Fresh

Bloated

• Abdomen kanan bawah berwarna hijau • Lalat berkumpul dan telur lalat mulai menetas

• Bakteri anaerobik → produksi gas → abdomen membengkak • Bula dan skin slippage

Decay

• Abdomen sudah tidak membengkak • Tubuh mengeluarkan bau busuk • Tubuh hancur karena larva, tersisa kulit, kartilago, dan tulang

Post decay

• Investasi larva semakin banyak

Skeletal

• Tersisa tulang dan rambut

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembusukan 

Faktor luar 

Mikroorganisme 



Suhu 



Suhu optimal 70-100oF

Kelembapan 



Mayat bayi baru dilahirkan, tidak berpakaian, atau dikuburkan di dalam tanah padat → pembusukan terhambat

Semakin tinggi kelembapan → semakin cepat

Medium tempat mayat berada 

Tanah : air : udara = 1 : 2 : 8



Faktor dalam 



Umur 

Usia lanjut → lemak tubuh relatif sedikit → pembusukan lambat



Bayi baru lahir → kuman pembusuk ↓ → pembusukan lambat

Sebab 



Mati mendadak lebih lambat pembusukannya dari penyakit kronis

Keadaan 

Cepat pada mayat gemuk, edema, uka-luka

Pengaruh proses pembusukan terhadap gambaran luka tembak

Area berhutan: (2a) 4 hari (2b) 8 hari

Area terbuka: (2c) 8 hari (2d) 10 hari

Luka tembak kontak (C), sedang (I, 2,5 cm), danKelim jauh (D,lecet, 1,75 m ) hari 0

Jejas laras, 4 hari

Jejas laras, 8 hari

Luka tembak kontak (C), sedang (I, 2,5 cm), dan jauh (D, 1,75 m)

Kelim tattoo, 1 hari

Kelim tattoo, 10 hari

Luka tembak kontak (C), sedang (I, 2,5 cm), dan jauh (D, 1,75 m)

Kelim lecet, 1 hari

8 hari

 Proses

pembusukan di lingkungan yang berbeda melewati tahap yang sama namun durasi yang berbeda  Perubahan pada gambaran luka tembak bergantung pada tahapan proses pembusukan yang terjadi, bukan dari durasi  Perubahan yang terjadi tidak cukup besar untuk mengaburkan identifikasi → kecuali tahap advanced/post decay

Kelim lecet dan jejas laras: (2a) setelah 4 hari, (2b) setelah 56 hari tanpa tertutup salju, (2c) setelah 56 hari dan tertutup salju. Tampak desikasi mengikuti bentuk laras. Hari 1 Hari 56

Luka kontak berbentuk bintang (3a) pada hari 0 (tampak bubuk mesiu tidak terbakar), (3b) setelah 56tembak hari dan tertutup salju (I, 2,5 cm), dan jauh (D, 1,75 m) Luka kontak (C), sedang

Hari 1 Luka tembak jarak sedang Hari 56 (4a) setelah 4 hari, (4b) setelah 56 hari tanpa tertutup salju, (4c) setelah 56 hari dan tertutup salju. Tampak desikasi mengikuti pola kelim tattoo.

Luka tembak kontak (C), sedang (I, 2,5 cm), dan jauh (D, 1,75 m)

Hari 1 Hari 56

Gambar 29. Luka tembak jarak jauh (5a) pada hari 0, tampak kelim kesat; (5b) setelah 56 hari tanpa tertutup salju, (5c)cm), setelah hari tertutup Luka tembak kontak (C), sedang (I, 2,5 dan56 jauh (D,dan 1,75 m) salju.

 Suhu

rendah dan tidak adanya serangga menyebabkan proses pembusukan melambat

 Perubahan

yang terjadi tidak cukup besar untuk mengaburkan identifikasi

 Saat

luka tertutup salju dan es, terjadi desikasi yang mengubah gambaran luka

Kelebihan dan Kekurangan dalam penelitian Kelebihan : 

Dokumentasi dari setiap proses perkembangan pembusukan yang baikdengan gambar yang jelas.

Kelemahan : 

Hanyalah gambaran superfisial dari luka tembak, tanpa melihat unsur selulernya. Penelitian ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut dengan membandingkan parameter-parameter lain (PH, usia, mikroorganisme, kelembaban, suhu lingkungan sekitar, medium dimana mayat ditempatkan saat meninggal, dan lain-lain).

Kesulitan dalam identifikasi jenazah yang sudah membusuk dengan luka tembak

1. Sulit menentukan arah dan jarak tembakan

Hilangnya jejak kelim yang menandakan arah dan jarak tembakan. Hal ini membuat penyelidikan lebih sulit.

2. Sulitnya mencari peluru didalam jenazah yang telah membusuk Hal ini disebabkan oleh karena peluru yang hancur saat tubuh membusuk dan hilangnya alur pada permukaan peluru.

Identifikasi pelaku pembunuhan juga lebih sulit

3. Perubahan pada diameter lubang peluru



Terjadi biasanya pada jenazah yang menembus rongga perut/dada atau pada pembusukan lama.

4. Kerusakan organ membuat perubahan pada lokasi peluru Sulitnya mengidentifikasi peluru yang tertanam dalam organ tubuh yang sudah membusuk dan hancur

KESIMPULAN 

Luka tembak adalah luka yang berasal dari tembakan senjata api. Luka tembak dibagi menjadi 2 jenis yaitu luka tembak masuk dan luka tembak keluar.



Menurut gambaran lukanya, luka tembak masuk dapat dibedakan menjadi empat yaitu luka tembak masuk jarak jauh, luka tembak masuk jarak dekat, luka tembak masuk jarak sangat dekat, luka tembak tempel.



Pembusukan merupakan salah satu tanda dari kematian lanjut, selain lebam mayat, kaku mayat, dan penurunan suhu tubuh.



Tahap-tahap proses pembusukan bloated, decay, post decay, skeletal.



Pada mayat yang telah mengalami proses pembusukan terjadi berbagai perubahan gambaran luka tembak termasuk pada kulit, yang bisa menyulitkan identifikasi dari luka tembak.

meliputi

fresh,

SARAN 

Pengetahuan mengenai balistik terminal dan balistik forensik memiliki arti penting dalam ilmu kedokteran kehakiman karena dapat membantu proses penyidikan.



Oleh sebab itu penulis menyarankan agar pada dokter mengenali berbagai karakteristik luka tembak, baik sebelum maupun sesudah terjadinya proses pembusukan.

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Siti Nurdianti"