Executive Summary

  • Uploaded by: Ikhsan Mahfud
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Executive Summary as PDF for free.

More details

  • Words: 1,320
  • Pages: 6
EXECUTIVE SUMMARY Tujuan umum Coremap II adalah Untuk menjamin ketersediaan ikan karang dan kelestarian ekosistem terumbu karang melalui peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah; penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi sesuai kebutuhan masyarakat. Sedangkan tujuan khususnya adalah : 1) Menjamin kelestarian keanekaragaman hayati dan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan ekosistem terkait secara berkelanjutan. 2) Memberdayakan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah dalam mengelola ekosistem terumbu karang dan yang terkait. 3) Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat pesisir di lokasi COREMAP Adapun kegiatan yang telah adilaksanakan di wilayah VI Kecamatan Liukang Tupabbiring adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi Diri SETO/FM Sosialisasi diri fasilitator Masyarakat dalah kegiatan perkenalan diri fasilitator lapangan terhadap lingkungan tempat ia bertugas, baik terhadap masyarakat, aparat pemerintah, organisasi masyarakat serta aspek-aspek lingkungan lainnya yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas seorang Fasilitator Lapangan Hasil yang dicapai adalah telah dilakukannya sosialisasi diri para fasilitator Desa pada bulan September 2005 di ketiga desa yang menjadi tanggung jawab kami. 2. Sosialisasi Program COREMAP Sosialisasi program COREMAP adalah suatu upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang program-program COREMAP yang sedang dan akan dijalankan. Hasil yang telah dicapai adalah sebahagian Masyarakat mulai mengerti dan menyadari perlunya upaya-upaya memperbaiki dan mengelola terumbu karang demi kelestarian lingkungan dan perbaikan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2005 3. Pemilihan Motivator Desa (MD) Pemilihan Motivator Desa adalah suatu kegiatan memilih dan menentukan siapa dari warga masyarakat yang memenuhi syarat dan disepakati oleh masyarakat untuk

ditetapkan sebagai Motivator Desa.Tujuannya adalah

Untuk menetapkan seorang

Motivator Desa yang mempunyai kemauan kuat dan kemampuan yang memadai untuk membantu Fasilitator Lapangan dalam pelaksanaan program COREMAP. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2005. Hasil yang telah dicapai adalah telah terpilihnya Motivator desa masing-masing Desa. 4. Analisis Profil desa Tujuannya adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi isu strategis/utama dari desa yang bersangkutan berkaitan dengan pelaksanaan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang. Hasil yang dicapai adalah teridentifikasinya beberapa issu strategis di wilayah vi .

Waktu dan tempat Pelaksanaan Analisa Profil Desa mulai

dilaksanakan pada bulan oktober 2005 pada masing-masing desa. 5. WORKSHOP INTERNAL ANTAR SETO DAN FASILITATOR Dalam mengkaji masalah-masalah yang terjadi dilapangan selama program COREMAP dilaksanakan, salah satu yang dianggap urgent untuk mencari solusi dan menyatukan persepsi adalah dengan mengadakan Workshop antara SETO

dan

Fasilitator Masyarakat. kegiatan ini bertujuan untuk koordinasi dan saling menimbah pengetahuan antara SETO dan Fasilitator Masyarakat yang terkait dengan tugas-tugas Fasilitator dilapangan. Workshop internal dilaksanakan pada hari minggu tanggal 11 desember 2005 bertempat di Kantor BMT kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 10.00 sampai 17.30 wita. 6. MEETING INTERNAL Meting internal secara umum bertujuan untuk koordinasi hal-hal yang dianggap subtansial untuk dikerjakan di lapangan di wilayah VI. Meeting internal dillaksanakan dalam dua bentuk yaitu: meeting mingguan dan meeting bulanan. Meeting mingguan dilaksanakan setiap minggu di masing-masing desa. Sedangkan meeting bulanan yang dilaksanakan pada akhir bulan dengan cara mengumpulkan Fasilitator Masyarakat pada satu desa secara bergiliran. 7. PEMBENTUKAN POKMAS POKMAS adalah organisasi terkecil

di tingkat desa yang dibentuk untuk

menyatukan aspirasi masyarakat. Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sebagai wadah aspirasi, pikiran dan tujuan bersama untuk memudahkan diseminasi informasi atau

melibatkan sejumlah masyarakat di desa. Dalam Program PBM-COREMAP, Pokmas dikelompokkan menjadi 3 yaitu :1)Pokmas Konservasi, 2) Pokmas Usaha dan Produksi, dan 3)Pokmas Pemberdayaan perempuan (gender). 8. PEMBEKALAN POKMAS Pembekalan Pokmas adalah kegiatan pembekalan untuk anggota dan pengurus Pokmas yang dilakukan pada awal pelaksanaan PBM-COREMAP. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal kepada anggota dan pengurus Pokmas sesuai dengan fungsi/tugas masing-masing Pokmas. Pelaksanaan kegiatan pembekalan Pokmas dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 januari 2006 bertempat di salah satu rumah pengurus Pokmas di pulau pajenekang Desa Mattiro Deceng dan pada hari jumat tanggal 19 januari 2006 bertempat di rumah pengurus Pokmas pulau Bontosua desa Mattiro Bone 9. PENDATAAN PENDUDUK Pendataan penduduk merupakan kegiatan untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga, jenis alat tangkap yang digunakan penduduk, sarana dan prasarana produksi yang dimiliki dan jumlah nelayan miskin. Metode yang digunakan dalam pendataan penduduk adalah dengan mengadakan sensus penduduk berdasarkan jumlah rumah yang ditempati pada setiap pulau diwilayah VI kecamatan Liukang Tupabbiring. Pelaksanaan kegiatan pendataan penduduk dilaksanakan pada hari minggu 15 Januari sampai tanggal 21 januari 2006 di masing masing desa kemudian dilanjutkan pada bulan maret sampai bulan April 2006 di wilayah VI liukang tupabbiring. Hasil yang dicapai adalah gambaran mengenai jumlah penduduk berdasarkan rumah yang ditempati, mata pencaharian utama penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk di tiga lokasi desa yaitu desa Mattiro Deceng, Mattiro Bone dan Mattaro Adae. 10. PEMBEKALAN METODE PRA Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang metode PRA bagi Fasilitator dan SETO dan saling sukar menukar pengalaman dan pengetahuan antara SETO dan Fasilitator Masyarakat yang terkait dengan metode PRA. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 2 dan 6 Februari 2006.

pada hari pertama membahas teori metode PRA dan data yang perlu

dikumpulkan dilapangan.

Sebagai nara sumber utama adalah saudara Sofyan Ali

dibantu beberapa Seto dan FM. Pada hari kedua, membahas tools-tools yang harus dipersiapkan oleh FM untuk mendapatkan data yang diperlukan. Sebagai nara sumber utama adalah saudara Ikhsan Mahfud dibantu beberapa Seto dan FM. 11. MUHARRAM TOUR Kegiatan muharram tour merupakan kegiatan wisata budaya SETO dan Fasilitator Masyarakat di Pulau Pajenekang Kecamatan Liukang Tupabiring. Kegiatan ini diikuti oleh para SETO dan Fasilitator Masyarakat yang ingin melihat peristiwa budaya yang diadakan setiap bulan Muharram jumat ketiga. Tujuan dari kegiatan Muharram tour yang dilakukan oleh SETO DAN FM adalah ingin menjadikan kegiatan ritual keagamaan ini sebagai media penyadaran masyarakat lewat pemutaran Film tentang terumbu karang, Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 Februari 2006 yang diikuti oleh SETO, FM dan MT 12. MONITORING KEGIATAN ILEGAL FISHING Monitoring Kegiatan ilegal fishing bertujuan untuk memantau pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat terkait dengan penggunaan alat tangkap dan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang. Kegiatan ini intensif dilakukan selama sebulan oleh masyarakat diwilayah VI liukang tupabiring utamanya Pokmas konservasi yang merupakan tugas yang diberikan oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh adalah Melapor kegiatan ilegal fishing yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah perairan Pulau Bontosua kepada yang berwajib dan ketua PMU COREMAP II Kabupaten Pangkep pada bulan Februari dan maret 2006 13. PEMBENTUKAN LPS-TK Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang adalah suatu organisasi yang terdiri dari wakil-wakil pokmas ditambah dengan motivator Desa. LPSTK

berperan

utama dalam pelaksanaan kegiatan komponen pengelolaan berbasis masyarakat (PBM), termasuk pasca proyek. Hasil yang dicapai dengan terbentuknya LPS-TK adalah Tersusunnya pengurus LPS-TK pada setiap desa yang ada diwilayah VI Kecamatan Liukang Tupabbiring.

14. PEMBENTUKAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) Pembentukan kelembagaan adalah kegiatan pembentukan suatu organisasi atau lembaga

yang

akan

menunjang

upaya-upaya

pengembangan

perekonomian

masyarakat terutama yang berkaitan dengan upaya pengembangan mata pencaharian alternatif. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun suatu lembaga yang akan berperan dalam penyediaan modal bagi usaha-suaha yang sedang dirintis oleh masyarakat. Hasil yang telah dicapai adalah tersusunnya tim formatur LKM pada Desa Mattiro Bone dan Desa Mattiro Deceng yang ada diwilayah VI Kecamatan Liukang Tupabbiring .

15. PERUMUSAN

PERATURAN

PEMANFAATAN

SUMBERDAYA

TERUMBU

KARANG DAN EKOSISTEM TERKAIT Maksud dan tujuan dari perumusan peraturan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang dan ekosistem terkait adalah untuk memberikan batasan-batasan pemanfaatan agar daya dukung lingkungan dapat dipertahankan tetap dalam kondisi optimum. Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : NO 1 2 3

DESA Desa Mattiro Bone Desa Mattiro Deceng Desa Mattaro Adae

WAKTU 10 Maret 9,10 dan 13 maret -

TEMPAT Rumah Hj. Hadi Kantor Desa M.Deceng -

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dirumuskannya aturan desa yang terkait dengan pengelolaan terumbu karang yang akan dilaksanakan. Mulai dilakukan sosialisasi aturan-aturan yang terdapat dalam peraturan desa yang terkait dengan pengelolaan terumbu karang. Pada Desa Mattiro Bone sudah mulai diterapkan aturanaturan pengelolaan terumbu karang. 16. IDENTIFIKASI MATA PENCAHARIAN UNGGULAN PERIKANAN Secara umum tujuan identifikasi usaha unggulan adalah untuk mengidentifikasi usaha-usaha perikanan yang unggul ditingkat desa baik yang sudah ada maupun yang mempunyai peluang untuk dikembangkan dimasa datang, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi. Dari hasil identifikasi

usaha unggulan tersebut akan dijadikan sebagai usulan program setiap desa untuk dijadikan sebagai pilot proyek pada masing-masing desa.

Related Documents

Executive Summary
June 2020 17
Executive Summary
June 2020 18
Executive Summary
June 2020 18
Executive Summary
June 2020 13
Executive Summary
June 2020 23
Executive Summary
June 2020 20

More Documents from ""