Etika Fikri.docx

  • Uploaded by: Fikri Wahyudi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Etika Fikri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,558
  • Pages: 22
ETIKA (Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Etika)

Dosen Pengampu : Gianti Puspawardhani,ST.,MT.

Nama NIM Kelas

: Fikri Wahyudi : 2513181002 : TI A

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG 2018

 Dalil-Dalil Berbakti Kepada Orang Tua

Surah Al-Isra’ : 23-24 “Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selali berbuat baik keada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut. Maka jangan mengatakan ‘ah’ dan membentaknya” (Al-Isra’ : 23) “Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkan dirimu dengann penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil” (Al-Isra’ : 24) 2. An-Nisa : 36. “Dan sembah Allah serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berbuat baik kepada orang tua” 3. Luqman : 14-15 “Dan Kami memerintah kepada manusia untuk berbakti kepada prang tua, ibu yang telah mengandung dalam keadaa lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kalian kepada Ku dan kepada orang tua. Hanya kepada-Ke lah kamu kembali.” (Luqman : 14) “Dan apabila keduanya memaksa mempersekutukan sesuatu dengaan Aku yang tidak ada pengetahuaanya, maka jangan kamu mengikutinya. Pergaulilah keduanya dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, hanya kepada-Ku lah kembalimu maka Aku kabrakn apa yang kamu kerjakan.” (Luqman : 15)

1

4. Al-Anakabut : 8 “Dan Kami memerintah manusia untuk melakukan kebaikan pada orang tua. Jika orang tua mempersekutukan Ku tanpa ilmu yang jelas, jangan ikuti mereka.” 5. Al-Ahqaaf :15-17 “Kami memerintah manusia untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak, ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah. Mengandung hingga menyapihny selaa tiga puluh bulan hingga ia menjadi dewasa, saat ia berumur empat puluh thaun, ia berdoa “Ya Rabb-ku tunjukilah aku dalam mensyukuri nikmay yang Engkau beirkan kepadaku dan orang tuaku supaya aku dapat mengerjakna amal shalih, berilah kebaikan kepadaku dan anak cucuku. Sesunggunya aku bertubat dan termasuk dalam orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaaf :15) “Mereka Kami terima karena amal baik yang dikerjakan dan kesalahan mereka diampuni sebagaimana janji yang dijanjikan kepada mereka.” (Al-Ahqaaf : 16) “Dan orang yang berkata Cis (ah) bgai keduanya, apahan keduanya memperingaykan kepadaku bahwa aku dibangkitkan, padahal telah berlalu umat sebelumku? Lalu kedua ornag tua meminta pertologan pads Allah dan berkata “Celaka kamu, berimanlah! Janji Allah benar” lalu dia berkata, :Ini tak lain hanya dongengan orang terdahulu.” (Al-Ahqaaf : 17) 6. Al-Baqarah : 215 “Mereka bertanya kepada Muhammada tentang yang diinfakkan. Jawablah, “Harta yang kamu nafkahkan sebaiknya diberika kepada ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan. Apa saja kebajikan yang diperbua, Allah Maha Mengetahui. 7. HR Abu Dawud

1

“Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?”beliau menjawab, “ Ya, dengan mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya.” 8. Kitab Shahihain dari Asma’ binti Abu Bakar ra Dalam kitab ini dijelaskan bahwa ketika itu Abu Bakar ra bertanya kepada Rasulullah mengenai ibunya yang musyrik, namun ingin mneyambung silaturahmi dengannya. “Wahai Rasulullah, ibuku datang dan ingin menyambung hubungan dengan putriku, apakah aku boleh menyambung hubungan kembali dengan ibuku?” Rasulullah menjawab “Ya, sambunglah” 9. Shahihahin dari Abdullah bin Mas’ud “Aku bertanya kepada Nabi : “Amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat paada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada ornag tua.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab lagi, “Berjihad di jalan Allah.”

10. Hadits Snad Jayyid Seseorang berkata kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah, aku ingin berjihad namun aku tak mampu melakukannya.” Beliau menjawab: “Apakah orang tuamu masih ada?” Ia menjawab, “Ya, ibuku.” Beliau bersabda: “Temui Allah dalam keadana berbakti kepada orang tua, apabila engkau melakukannya, sama artinya engkau telah melakukan haji, umrah dan jihad.”

1



Menjaga Keluarga

Dalam urusan keluarga , Allah ta’ala menyampaikan dalam firman-NYA bahwa ada tanggung jawab seseorang kepada keluarganya. Allah ta’ala berfirman: ‫س ُك َْم قُوا آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ َُ َّ‫ار َة ُ الن‬ َ َ ََ‫صون‬ ََّ ‫أ َ َم َر ُه َْم َما‬ ً ‫اس َوقُودُهَا ن‬ ُ ‫ّللاَ يَ ْع‬ َ ُ‫َارا َوأ َ ْه ِلي ُك َْم أ َ ْنف‬ َ ‫ل ِشدَادَ ِغ ََلظَ َم ََلئِكَةَ َعلَ ْي َها َو ْال ِح َج‬ ََ‫يُؤْ َم ُرونََ َما َويَ ْفعَلُون‬ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. At-Tahrim: 6) Dalam tafsir Jalalain dikatakan bahwa menjaga diri dan keluarga adalah dengan beramal mentaati Allah ta’ala (bil ‘amali ‘alaa thaa’atiLLah). Lebih rinci lagi, Imam Asy-Syaukani menjelaskan dalam Fathul Qadir, bahwa menjaga diri adalah dengan melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang (bi fi’li maa amarakum bih, wa tarki maa nahaakum ‘anhu). Imam Asy-Syaukani melanjutkan, bahwa menjaga keluarga adalah dengan menyuruh mereka (keluarga) untuk taat kepada Allah ta’ala dan melarang mereka dari maksiat kepada Allah ta’ala (bi amrihim bi thaa’atiLLah, wa nahyihim ‘alaa ma’aashiyyahi). Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wa sallama juga menyampaikan tentang wajib dan pentingnya perhatian seseorang kepada keluarganya, khususnya anak-anaknya. Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wa sallamabersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim) 1

1



Dalil Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Dalil Al-Qur'an : ْ َ‫س ُحوا فِي ا ْل َمجَا ِل ِس ف‬ ‫َّللاُ لَ ُك ْم َۖوإِذَاقِي َل ا ْنش ُُزوافَا ْنش ُُزوا يَ ْرفَ ِع هللا ال ِذ ْينَ ا َمنُوا‬ َ ‫س ُحوا يَ ْف‬ َ ‫اف‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِذَا قِي َل لَ ُك ْم ت َ َف‬ َّ ِ‫سح‬ ‫ت َوهللاُ بِ َما تَ ْعـ َملُ ْـونَ َخـبِيْـر‬ ٍ ‫ِمنـْ ُك ْم َوالّ ِذ ْينَ اُوت ُو ا ْل ِع ْل َم د ََرجَـ‬ Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat". Q.S Al-Mujadalah ayat 11

َ ‫َو َما كَـانَ ِمنَ ا ْل ُم ْؤ ِمنُ ْونَ ِليَ ْن ِف ُر كَافّةً فَلَ ْوالَنَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فَ ِرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم‬ ‫طائِفَةً ِليَتَ َفقّ ُهوأ فِى ال ّدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا قَ ْو ُم ُه ْم اِذأ َر َجعُ ْو اِلَي ِْه ْم‬ َ‫لَ َع ّل ُه ْم يَحْ َذ ُر ْون‬ Artinya ; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 489.05pt 503.25pt; text-align: justify;"> "Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan perang, mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya " QS. At-Taubah ayat :122 Dari ayat 1 tersebut diatas, maka jelaslah bahwa menuntut ilmu adalah merupakan perintah lansung dari Allah. karena orang yang menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah beberapa derajat, sedangkan ayat yang ke2 menjelaskan bahwa diwajibkan untuk menuntut ilmu agama dan kedudukan orang yang menuntut ilmu harus mampu menjadi pengingat bagi orang yang tidak tau masalah agama serta mampu menjaga diri dari hal-hal yang bisa menjerumuskan kedalam lembah kenistaan. Dalil Hadits : 1

Banyak hadits yang menjelaskan perintah kewajiban menuntut ilmu diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah َ ‫ووض ًع ال ِع ْل ِم ِع ْن َد‬ ‫غي ُْرأ ْه ِل ِه‬ ‫س ِل ٍم‬ ْ ‫ب ا ْل ِع ْلم َف ْر ْيضَةً عَلى ُك ّل ُم‬ ُ ‫ع ْْن اَنَ ٍس اِ ْبنُ َمالِكٍ قَ َل قَا َل َر‬ ُ ‫س ْول هللا صلى هللا عليه وسلـم َط َل‬ ِ ْ ‫َك ُم ِق ِلّ ِد ا ْل َخ َنا ِزي ِْر ْلج َْو َه َرو َل‬ ‫ب‬ َ ‫لؤلُ َؤ َوال َّذ َه‬ Artinya : "Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi

dengan

permata,

mutiara,

atau

emas"

HR.Ibnu

Majah

Dari hadits tersebut diatas mengandung pengertian, bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, kewajiban itu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa dan tidak ada alasan untuk malas mencari ilmu. Ilmu yang wajib diketahui oleh settiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tata cara peribadatan kepada Allah SWT. Sedangkan ibadah tanpa ilmu akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan ibadah yang salah tidak akan dapat diterima oleh Allah. Sedangkan orang yang mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak mengetahui atau tidak paham maka akan sia-sia. Maksudnya, ilmu itu harus disampaikan sesuai dengan taraf berfikir si penerima ilmu, memberikan ilmu secara tidak tepat diibaratkan mengalungkan perhiasan pada babi, meskipun babi diberikan perhiasan kalung emas maka babi tetap kotor dan menjijikkan.



Ilmu Pengetahuan Menurut Islam Dan Dalilnya

Allah mewajibkan hambanya untuk menuntut ilmu yang berarti Allah tidak menghendaki muslima seperti kita itu bodoh, kuper, kudet dan lain sebagainya yang membuat kita ketinggalan dari yang lainnya. ads

1

Menuntut ilmu itu penting banget karena tanpa ilmu, sedikit sekali yang bisa manusia perbuat di hidupnya. Baca juga tentang Ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan Karena ilmu memiliki sifat berorientasi ke masa depan. Allah berfirman dalam Qur’an surah Al-Mujadalah : 11 “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu ke tingkat derajat yang tinggi”. Dalil Al-Quran Tentang Pentingnya Ilmu Berikut ini ada beberapa dalil Al-Quran mengenai betapa pentingnya ilmu bagi manusia, untuk membawa kita selamat dunia akhirat. Simak selengkapnya dibawah ini. 1. Quran Surah Mujadalah Ayat 11: َ ََ‫للاُ دَ َر َجاتَ ْال ِع ْل ََم أُوتُوا َوالََّذِينََ ِمن ُك َْم َءا َمنُوا الَّذِين‬ َ ‫يرَُُ تَ ْع َملُونََ ِب َما َو‬ ُ ‫َخ ِب‬ ِ‫للاُ َي ْرفَ َع‬ Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11) 2. Quran Surah Ali Imraan Ayat 18: ََّ ُ‫ل أَنَّ َه‬ َ َ َ‫ل ِإلَ َه‬ َ َّ ‫ْط قَائِ ًما ْال ِع ْل َِم َوأُولُو َو ْال َم ََلئِ َك َةُ ه ََُو ِإ‬ َِ ‫ل ِب ْال ِقس‬ َ َ َ‫ل ِإلَ َه‬ َ َّ ‫يز ه ََُو ِإ‬ َُ ‫ ْال َح ِكي َُم ْال َع ِز‬18] َ‫ّللاُ ِه َد‬ “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]

3. Quran Surah Thaha Ayat 114: َ‫ب قُ ْل‬ َِ ‫طه[ ِع ْل ًما ِزدْنِي َر‬:114] “Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.” [Thaaha : 114] 1

4. Quran Surah Az-Zumar Ayat 9: َ‫َل ْل‬ َْ ‫ل َوالَّذِينََ يَ ْعلَ ُمونََ الَّذِينََ يَ ْستَ ِوي ه‬ َ َ ََ‫الزمر[ يَ ْعلَ ُمون‬:9] “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” [Az Zumar : 9]

Hadits Tentang Pentingnya Menuntut Ilmu Terdapat salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ْ‫سلَكَْ َو َمن‬ ِْ ‫للاِ بيو‬ ْ َْ‫اب يَتلون‬ َْ َ‫للاِ ِكت‬ ْ َ ‫س َّه َْل ِعل ًما فِي ِْه يَلت َ ِمسْ َط ِري ًقا‬ َ ْ‫ال َجنَّ ِْة إِلَى َط ِري ًقا ِب ِْه لَهْ للا‬، ‫ت ِمنْ بَيتْ فِي قَومْ اجت َ َم َْع َو َما‬ َ ‫الرح َمةْ َو‬ ْ‫َارسونَه‬ َ ْ‫س ِكينَة‬ ِ ‫غ‬ َّ ‫ال‬، ْ‫شيَتهم‬ َ ‫علَي ِه ِْم نَ َزلَتْ ِإ َّّْل بَينَهمْ َويَتَد‬ َّ ، ْ‫ ال َم ََلئِكَةْ َو َحفَّتهم‬، ْ‫ِعندَهْ فِي َمنْ للاْ َوذَك ََرهم‬ “Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.”

1



Pengertian Tolong Menolong (Ta’awun)

Tolong menolong (Ta’awun) dalam al-Qur’an disebut beberapa kali, diantaranya yaitu 5:2, 8:27, 18:19, 3:110, dan juga dalam beberapa ayat lainya. B. Ayat Yang menerangkan (Ta’awun) Tolong Menolong Dan Penjelasanya 1. a. al-Maidah Ayat 2 ﴾٢ :‫ب ﴿المائدة‬ َ ‫َّللا‬ َ ‫اونُوا‬ َ ‫اونُوا‬ َ َ‫ع َلى ا ْل ِب ِ ّر َوالتَّ ْق َو ٰى َو َال تَع‬ َ َ‫َوتَع‬ ِ ‫شدِي ُد ا ْل ِعقَا‬ ِ ْ ‫علَى‬ ِ ‫اْلثْ ِم َوا ْلعُد َْو‬ َ َّ َّ‫َّللا ِإن‬ َ َّ ‫ان َواتَّقُوا‬ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

2. a. Al-Anfal 73 ُ ‫َوا َّل ِذينَ َكفَ ُروا بَ ْع‬ ﴾٧٣ :‫ساد َك ِبير﴿األنفال‬ َ َ‫ض َوف‬ ٍ ‫ض ُه ْم أ َ ْو ِليَا ُء بَ ْع‬ ِ ‫ض ِإ َّال تَ ْف َعلُوهُ تَكُن فِتْنَة فِي ْاأل َ ْر‬ Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

Tolong menolong (Ta’awun) dalam al-Qur’an disebut beberapa kali diantaranya yaitu 5:2, 8:27.

1

Allah mengajak untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan beriringan ketakwaan kepada-Nya. Sebab dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah. Sementara saat berbuat baik, orang-orang akan menyukai. Barang siapa memadukan antara ridha Allah dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya telah sempurna dan kenikmatan baginya sudah melimpah. dalam hal saling tolong-menolong dan saling waris-mewarisi, maka tidak ada saling waris-mewarisi antara kalian dan mereka. (Jika kalian tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu). Adapun hikmah dari tolong menolong (Ta’awun) antara lain yaitu, Menciptakan hidup yang tentram dan harmonis dan jugaMenumbuhkan rasa gotong-royong antar sesama

1



DASAR HUKUM PERINTAH MENYEMBAH ALLAH

Allah berfirman dalam Al-Qur’an : ‫يا يها النا س اعبدوا ربكم الذى خلقكم و الذ ين من قبلكم لعلكم تتقو ن‬ Artinya : Wahai manusia, sembahlah Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang – orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (Q.s. 2 : 21) ‫آلذى جعل لكم آ الرض فر شا و آ لسماء وأنزل من آلسماء ماء فاءخرج به من آ لسمر ت رزقا لكم فال تجعلو أ هلل أ ندادا وأ نتم‬ ‫تعلمو ن‬ Artinya :

Dialah yang menjadikan bumi sebgai hamparan bagimu dan langit sebgai atapnya, dan Dia turunkan air hujan dari langit, lalu dengan-nya itu Dia keluarkan buah – buahan sebagai rezeki bagimu, maka janganlah (ciptaanya itu ) kamu jadikan sekutu-sekutu bagi Allah, sedang kamu mengetahui (bahwa ciptaannya itu tidak sama dengan-Nya). (Q.S 2 : 22)

Wahai sekalian manusia itulah yang perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat nya. Maka mari kita perhatikan bagaimana Allah menyuruh kita memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya. Sungguh Allah telah menyuruh kita supaya kita menyembah Allah Tuhan yang telah menciptakan kita dan orang-orang dahulu sebelum kita ini, supaya kita manusia bertaqwa (berserah diri) kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya itu.

1



Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Sabar

Allah Ta’ala berfirman: ُ ‫ّللاَ َواتَّقُوا َو َرا ِب‬ ‫ص ِب ُروا َءا َمنُوا الَّذِينََ َياأَ ُّي َها‬ ََّ ‫تُ ْف ِل ُحونََ لَ َعلَّ ُك َْم‬ ْ ‫صا ِب ُروا ا‬ َ ‫طوا َو‬ “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200) Dan Allah Ta’ala berfirman: َ‫ش ْيءَ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم‬ َ ‫ف ِمنََ ِب‬ َِ ‫وعِ ْالخ َْو‬ َ ‫ل ِمنََ َوََن ْقصَ َو ْال ُج‬ َِ ‫س األ َ ْم َوا‬ َ ِ ُ‫ت َواأل َ ْنف‬ َِ ‫ِر َوالث َّ َم َرا‬ َِ ‫صا ِب ِرينََ َو َبش‬ َّ ‫ال‬ “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155) Dan Allah Ta’ala berfirman: ‫صا ِب ُرونََ ي َُوفَّى ِإنَّ َما‬ َِ ‫سابَ ِبغَي‬ َّ ‫ْر أَجْ َر ُه َْم ال‬ َ ‫ِح‬ “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10) Dan Allah Ta’ala berfirman: َ‫ص َب ََر َولََ َم ْن‬ ََّ ‫ن ذَ ِلكََ ِإ‬ َْ ‫ور َع ْز َِم لَ ِم‬ َِ ‫األ ُ ُم‬ َ ‫ن َو َغفَ ََر‬ “Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43) Dan Allah Ta’ala berfirman: ‫ْر ا ْست َِعينُوا َءا َمنُوا الَّذِينََ َياأَيُّ َها‬ َِ ‫صب‬ ََّ ‫ّللاَ ِإ‬ ََّ ‫صا ِب ِرينََ َم ََع‬ َّ ‫صَلََِة ِبال‬ َّ ‫ن َوال‬ َّ ‫ال‬

1

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (AlBaqarah:153) Dan Allah Ta’ala berfirman: َ‫صابِ ِرينََ ِم ْن ُك َْم ْال ُم َجا ِهدِينََ نَ ْعلَ ََم َحتَّى َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم‬ َّ ‫َوال‬ “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orangorang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Muhammad:31)

1



Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras

Bekerja adalah bentuk amalan ibadah yang memiliki nilai lebih dimata Allah SWT. Karena dengan bekerja, kita menunjukkan usaha kita untuk mendapatkan rezeki sebagaimana yang telah diatur oleh Allah SWT. Dan bekerja dengan niat lillah, dan menafkahi keluarga, Allah SWT janjikan pahala untuk mereka yang bekerja untuk menafkahi keluarga dan ikhlas lillahi ta’ala. ads Kewajiban bekerja telah banyak dituliskan dalam firman Allah SWT. Lalu apa saja firman Allah SWT yang menyebutkan umat muslim harus bekerja? Simak selengkapnya dibawah ini. 1. QS. At-Taubah [9]:105 َّ ‫تَ ْع َملُونََ ُك ْنت ُ َْم بِ َما فَيُنَبِئ ُ ُك َْم َوال‬ َ‫سيَ َرى ا ْع َملُوا َوقُ ِل‬ ََّ ‫سولُ َهُ َع َملَ ُك َْم‬ َِ ‫ش َهادَةَِ ْالغَ ْي‬ ُ ‫ب َعا ِل َِم إِلَىَ َو َست ُ َردُّونََ ُ َو ْال ُمؤْ ِمنُونََ َو َر‬ َ َ‫ّللاُ ف‬ ..waquli i’maluu fasayaraa allaahu ‘amalakum warasuuluhu waalmu/minuuna wasaturadduuna ilaa ‘aalimi alghaybi waalsysyahaadati fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna.. Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. 2. QS. Al-Kahfi [18]:79 ‫س ِفين ََةُ أَ َّما‬ َْ ‫سا ِكينََ فَكَان‬ َْ َ ‫ل يَأ ْ ُخ َذ ُ َم ِلكَ َو َرا َء ُه َْم َوكَانََ أ َ ِعيبَ َها أ‬ ََّ ‫س ِفينَةَ ُك‬ َّ ‫َت ال‬ ْ ‫َغ‬ َ ‫ن فَأ َ َردْتَُ ْالبَحْ َِر فِي َي ْع َملُونََ ِل َم‬ َ ‫صبًا‬ ..ammaa alssafiinatu fakaanat limasaakiina ya’maluuna fii albahri fa-aradtu an a’iibahaa wakaana waraa-ahum malikun ya/khudzu kulla safiinatin ghashbaan..

1

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

3. QS. Al-Qashas [28]:26 – 27 ْ َ‫ت يَا إِحْ دَا ُه َما قَال‬ َ‫ت‬ َِ َ‫ن ُ ا ْست َأ ْ ِج ْر َهُ أَب‬ ََّ ‫ْر ِإ‬ ََ ‫ن َخي‬ َِ ‫ي ا ْست َأ ْ َج ْرتََ َم‬ َُّ ‫ْاأل َ ِمينَُ ْالقَ ِو‬ ..qaalat ihdaahumaa yaa abati ista/jirhu inna khayra mani ista/jarta alqawiyyu al-amiinu.. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja(pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

ُ َ‫أ‬ َ‫ن أ ُ ِري َدُ إِنِي قَا َل‬ َْ َ ‫ي إِحْ دَى أ ُ ْن ِك َحكََ أ‬ ََّ َ ‫ْن ا ْبنَت‬ َِ ‫ن َعلَىَ هَاتَي‬ َْ َ ‫ي ت َأ ْ ُج َرنِي أ‬ ََ ِ‫ججَ ثَ َمان‬ ََ ‫ن ُ ِح‬ َْ ِ ‫ن َع ْش ًرا أَتْ َم ْمتََ فَإ‬ َْ ‫ن أ ُ ِري َد ُ َو َما ُ ِع ْندِكََ فَ ِم‬ َْ َ ‫ق أ‬ ََّ ‫ش‬ ََ‫ست َِجدُنِي ُ َعلَيْك‬ َْ ِ‫ّللاُ شَا ََء إ‬ ََّ ََ‫صا ِل ِحينََ ِمن‬ َّ ‫ال‬ َ ‫ن‬ ..qaala innii uriidu an unkihaka ihdaa ibnatayya haatayni ‘alaa an ta/juranii tsamaaniya hijajin fa-in atmamta ‘asyran famin ‘indika wamaa uriidu an asyuqqa ‘alayka satajidunii in syaa-a allaahu mina alshshaalihiina.. Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka 1

aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik”. Dan pemuda dalam surah ini adalah tak lain dan tak bukan yaitu Nabi Musa AS. 4. QS. Saba’ [34]:12 – 13 ْ ‫ن َو ِمنََ ُ ْال ِق‬ ُ َ‫ش ْهر‬ ََ‫سلَ ْي َمان‬ ََ ‫الري‬ َ ‫ش ْهرَ َو َر َوا ُح َها‬ َ ُ ‫س ْلنَا‬ َِ ‫ن ْال ِج‬ َْ ‫ل َم‬ َُ ‫ن يَدَ ْي َِه بَيْنََ يَ ْع َم‬ َِ ْ‫ن ُ َر ِب َِه ِبإِذ‬ َْ ‫غ َو َم‬ َْ ‫ِم ْن ُه َْم يَ ِز‬ ُ ‫ح َو ِل‬ َ َ ‫ط َِر َعيْنََ لَ َهُ َوأ‬ ِ ‫غد ُُّوهَا‬ َ‫ن نُ ِذ ْق َهُ أَ ْم ِرنَا َع ْن‬ َْ ‫ب ِم‬ َِ ‫عذَا‬ َِ ‫س ِع‬ َّ ‫ال‬ َ ‫ير‬ ..walisulaymaana alrriiha ghuduwwuhaa syahrun warawaahuhaa syahrun wa-asalnaa lahu ‘ayna alqithri wamina aljinni man ya’malu bayna yadayhi bi-idzni rabbihi waman yazigh minhum ‘an amrinaa nudziqhu min ‘adzaabi alssa’iiri.. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya.

Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. ُ ُ َ‫ن َوقَ ِليل‬ ََ‫ن يَشَا َُء َما لَ َهُ يَ ْع َملُون‬ َْ ‫يب ِم‬ ََ ‫ار‬ ََ ‫ب َو ِجفَانَ َوتَ َما ِثي‬ َِ ‫ل ا ْع َملُوا ُ َرا ِسيَاتَ َوقُد ُورَ ك َْال َج َوا‬ ََ ‫ش ْك ًرا دَ ُاوو َدَ آ‬ َْ ‫ِي ِم‬ ََ ‫ِعبَاد‬ ِ ‫ل َم َح‬ َّ ‫ال‬ َ‫ور‬ ُ ‫ش ُك‬ ..ya’maluuna lahu maa yasyaau min mahaariiba watamaatsiila wajifaanin kaaljawaabi waquduurin raasiyaatin i’maluu aala daawuuda syukran waqaliilun min ‘ibaadiya alsysyakuuru.. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.

1

5. QS. Ash-Shaffat [37]:61 َ‫ل َهذَا ِل ِمثْ ِل‬ َِ ‫املُونََ فَ ْليَ ْع َم‬ ِ َ‫ْالع‬ ..limitsli haadzaa falya’mali al’aamiluuna.. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.

6. QS. Az-Zumar [39]:39 َ‫علَىَ ا ْع َملُوا قَ ْو َِم يَا قُ ْل‬ ََ ‫س ْو‬ ِ ‫ف ُ َع‬ َ ‫املَ إِنِي َمكَانَتِ ُك َْم‬ َ َ‫تَ ْعلَ ُمونََ ف‬ ..qul yaa qawmi i’maluu ‘alaa makaanatikum innii ‘aamilun fasawfa ta’lamuuna.. Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja(pula), maka kelak kamu akan mengetahui, 7. QS. Al-Fushilat [41]:5 ‫ن َو ْقرَ آذَانِنَا َوفِي ِإلَ ْي َِه تَدْعُونَا ِم َّما أ َ ِكنَّةَ فِي قُلُوبُنَا َوقَالُوا‬ َْ ‫ل ِح َجابَ َوبَ ْي ِنكََ بَ ْينِنَا َو ِم‬ َْ ‫املُونََ إِنَّنَا فَا ْع َم‬ ِ ‫َع‬ waqaaluu quluubunaa fii akinnatin mimmaa tad’uunaa ilayhi wafii aatsaaninaa waqrun wamin bayninaa wabaynika hijaabun fai’mal innanaa ‘aamiluuna.. Mereka berkata: “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula).” 8. QS. Al-Insyiqaq [84]:6 ‫سانَُ أَ ُّي َها َيا‬ َ ‫اْل ْن‬ ِ ْ ََ‫فَ ُم ََل ِقي َِه َكدْ ًحا َر ِبكََ ِإلَىَ كَادِحَ ِإنَّك‬ yaa ayyuhaa al-insaanu innaka kaadihun ilaa rabbika kadhan famulaaqiihi.. Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. 1

9. QS. Al-Ghaasyiah [88]:3 ‫املَ َة‬ ِ ‫َاصبَةَ َع‬ ِ ‫ن‬ ‘aamilatun naasibatun.. Yang artinya: Bekerja keras lagi kepayahan



Dasar tentang Perintah Menjadi lebih baik

Salah satu Sunnatullah yang berjalan dibumi ini adalah Allah tidak akan merubah kondisi seseorang, kelompok ataupun masyarakat sebelum ada perubahan dari diri mereka. Tidak akan ada yang berubah selama tidak ada niatan dari dalam.

َّْ‫للاَ إِن‬ ّْ َ‫ِبأَنفس ِِهمْ َما يغَ ِّيرواْ حَ تَّى ِبقَومْ َما يغَ ِيّرْ ّْل‬ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)

ْ‫ت َ َزكَّى أَن ِإلَى لَّكَْ َهل فَقل‬ Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)?” (QS.an-Nazi’at:18)

َْ‫للاَ َوإِنَّْ سب َلنَا لَ َنه ِديَنَّهمْ فِي َنا جَا َهدوا َوالَّذِين‬ َّْ ‫سنِينَْ لَ َم َْع‬ ِ ‫المح‬ “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.” (QS.al-Ankabut:69) 1



Toleransi Dalam Kehidupan Bermasyarakat

َ ‫خ ْر ق َ ْو م ٌ ِم ْن ق َ ْو ٍم ع َ س َ ٰى أ َ ْن ي َ ك ُ و ن ُ وا‬ َ ْ‫ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َّ ذِ ي َن آ َم ن ُ وا َال ي َ س‬ ‫خ ي ْ ًر ا ِم ن ْ هُ ْم َو َال ن ِ س َ ا ءٌ ِم ْن ن ِ سَ ا ٍء ع َ سَ ٰى أ َ ْن‬ ْ َ ‫ق ب َ عْ د‬ ْ ِ ‫ي َ ك ُ َّن َخ ي ْ ًر ا ِم ن ْ هُ َّن ۖ َو َال ت َل ْ ِم ُز وا أ َن ْ ف ُ س َ ك ُ مْ َو َال ت َن َا ب َ ُز وا ب‬ ُ ‫اال سْ م ُ ال ْ ف ُ س ُ و‬ ‫اْلِ ي َم ا ِن ۚ َو َم ْن ل َ ْم‬ ِ ‫س‬ َ ْ ‫اْل َل ْ ق َ ا ب ِ ۖ ب ِ ئ‬ ‫ك ه ُ م ُ ال ظ َّ ا ل ِ مُ و َن‬ ْ ُ ‫يَت‬ َ ِ ‫ب ف َ أ ُو لٰ َ ئ‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.



Tentang Pemimpin yang Amanah

‫ي ْاْل َ ِمين‬ ُّ ‫ِإ َّن َخي َْر َم ِن ا ْست َأ ْ َج ْرتَ ْالقَ ِو‬ “Sesungguhnya manusia terbaik yang anda tunjuk untuk bekerja adalah orang yang kuat dan amanah.” (QS. Al-Qashas: 26).

‫ قدم اْلمين؛ مثل حفظ اْلموال ونحوها‬،‫وإذا كانت الحاجة في الوالية إلى اْلمانة أشد‬ Jika dalam kepemimpinan itu lebih membutuhkan sifat amanah, maka didahulukan yang memiliki sifat amanah

1

 Ayat Alquran Tentang Sombong “Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan sombong.” (Al-Isra’: 37)

“Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (Al Baqoroh: 206)

“Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina”. (Al Araaf: 166)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (angkuh).” (Q.S. Luqman: 18)

“Katakanlah kepada mereka: Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka jahannam dan kekal di dalamnya, maka itulah sejelek-jelek tempat kembali untuk orang-orang yang sombong.” (Q.S. Az Zumar: 72)

1

Related Documents

Etika
October 2019 60
Etika
June 2020 42
Etika
May 2020 37
Etika
June 2020 44
Etika
May 2020 44
Etika
June 2020 28

More Documents from ""

Diagram Fase.docx
June 2020 12
Pbt Tugas.docx
April 2020 17
Modul 2 Fisika.docx
April 2020 7
Etika Fikri.docx
April 2020 20