DAFTAR ISI
BAB 5 Eloi
1
5.1 Sejarah Eloi
1
5.2 Teknologi Pengolahan Eloi
1
5.3 Karakteristik Eloi
2
5.4 Variasi Produk
3
BAB 5. ELOI
Kabupaten Nunukan mempunyai makanan pokok bagi masyarakat pedalaman yaitu Eloi. Eloi merupakan makanan yang dolah dari singkong yang diambil patinya kemudian dimasak seperti membuat lem. Setidaknya, terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Nunukan yang menjadikan Eloi sebagai makanan pokoknya. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kemacatan Lumbis, Sembakung, dan Sebuku. Masyarakat di daerah tersebut sebenarnya juga menanam padi di lading atau sawah. Namun, hasil panen padi tersebut oleh masyarakat disana tidak dijadikan sebagai makanan pokok sehari-hari, melainkan dijual. Untuk makanan sehari-hari yang dimakan dengan lauk atau sayur, mereka menjadikan Eloi sebagai makanan pokoknya atau sebagai pengganti nasi. Masyarakat yang makanan pokoknya berupa Eloi ini biasanya masyarakat pedalaman di Kabupaten Nunukan, khususnya dari Suku Dayak Tujung, Dayak Tegalan, dan Dayak Agabag.
5.1 Sejarah Eloi Makanan eloi merupakan makanan khas daerah nunukan Kalimantan Utara, makanan ini juga merupakan pengganti sebagai nasi dan bias disebut juga makanan pokok khas daerah nunukan. Makanan initerbuat dari singkong yang diparut dan diambil tepung patinya, makanan ini sekilas mirip dengan papeda. Di daerah lain belum mengenal makanan yang bernama eloi, makanan eloi ini hanya dapat ditemukan di daerah nunukan,kalimantan utara. 5.2 Teknologi Pengolahan Eloi Eloi adalah makanan pokok masyarakat pedalaman di beberapa kecamatan Kabupaten Nunukan yang diolah dari ubi kayu alias singkong. Eloi dibuat dari tepung pati sari ubi kayu atau singkong dengan cara dimasak seperti membuat lem tapioka. Pembuatan tepung eloi ini sama dengan pembuatan tepung tapioka, karena sebenarnya yang diambil adalah sari pati dari umbinya dengan jalan diparut dan diperas. Bahan yang digunakan dalam membuat tepung eloi adalah ubi kayu atau singkong. Pertama singkong yang sudah dipanen dikupas terlebih
dahulu, kemudian dibersihkan dengan menggunakan air bersih. singkong yang sudah bersih kemudian diparut. hasil dari parutan singkong ini, kudian ditambahkan dengan air sedikit demi sedikit sambil diperas diatas saringan hingga menghasilkan air sari pati. Air sari pati ubi ini kemudian dibiarkan dalam baskom agar patinya mengendap. Tepung pati yang berwarna putih bersih ini akan mengendap di bawah permukaan air perasan atau memisahkan diri. Setelah sekitar 2 jam pengendapan dianggap sempurna dan air diatas endapan pati kemudian dibuang. Setelah itu, tepung Eloi yang putih bersih siap untuk diolah menjadi masakan Eloi. Namun, penyimpanan tepung eloi tidak pernah disimpan dalam keadaan kering seperti tepung tapioka, melainkan disimpan dalam keadaan basah dan diberi air di atas nya. Supaya tepung eloi menjadi tahan lama disimpan biasanya diatas tepung eloi ini diganti setiap hari dengan air bersih. Eloi merupakan makanan pokok di daerah pedalaman Kabupaten Nunukan yang funsinya seperti nasi. Pada saat musim padi, baik musim tanam ataupun musim panen menu sarapan pagi biasanya dari beras yang dimasak sebagai nasi atau diolah menjadi bubur. Pada musim bukan padi maka menu sarapan pagi kembali kepada bahan ubi atau singkong. Bentuk olahan ubi sebagai sarapan pagi juga bervariasi, salah satunya adalah bubur eloi. Cara membuat bubur elok ini sangat sederhana dan mudah, yaitu dengan cara mengencerkan tepung eloi dengan air secukupnya sambil diaduk-aduk terus, agar tetap larut dan tidak mengendap atau menggumpal. Selanjutnya air dipanaskan pada wajan atau kuwali diatas kompor yang menyala sampai hampir mendidih. Larutan tepung pati yang sudah diencerkan, dituangkan secara perlahan diatas wajan yang airnya sudah panas sambil diaduk- aduk sekitar 2-3 menit secara teratur. Setalah 2-3 menit, larutan tepung diatas wajan berubah warna menjadi putih keruh dan kemudian ditambahkan air lagi keatas wajan sambil terus diaduk. Apabila tepung eloi berubah menjadi berwarna lebih bening seperti lem, sebagai pertanda bahwa bubur eloi sudah masak. Wajan diturunkan dari kompor dan bubur eloi dibiarkan menjadi agak dingin, dan kemudian siap untuk dikonsumsi.
5.3 Karakteristik Eloi
Eloi merupakan makanan yang terbuat dari singkong. Singkong merupakan makanan dengan sumber energi kaya karbohidrat, namun sedikit kandungan protein. Sumber protein yang bagus, terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Selain itu, singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit bergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Berikut ini adalah kandungan gizi singkong pada setiap 100 gramnya : Jenis Nutrisi / Gizi
Kandungan
AKG%
150kcal (670 kJ)
8%
38,1g
29%
Air
60g
–
Protein
1,4g
2,5%
Gula
1,7g
–
Serat
1,8g
4.00%
Lemak
0,3g
1%
Vitamin A
13UI
<1%
Vitamin C
20,6mg
25%
Vitamin D
–
–
Vitamin E
0,19mg
1%
Vitamin K
1,9µg
1,5%
Vitamin B1 (Thiamine)
0,087mg
8%
Vitamin B2 (Riboflavin)
0,048mg
4%
Vitamin B3 (Niacin)
0,854mg
6%
Vitamin B6
0,088mg
7%
Vitamin B9 (Folat)
27µg
7%
Kalsium
16mg
2%
Zat Besi
0,27mg
2%
Magnesium
21mg
6%
Fosfor
27mg
4%
Kalori (Energi) Karbohidrat
Potassium (Kalium)
271g
6%
Sodium
14mg
1%
0,34mg
4%
Seng (Zinc)
Sumber : https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-singkong-danmanfaat-singkong-ubi-kayu-bagi-kesehatan/ Eloi merupakan makanan tradisional yang menyerupai bubur dan teksturnya kental. Eloi terbuat dari tepung sari ubi kayu atau singkong atau masyarakat Kalimantan menyebutnya sebagai tepung Nato. Singkong yang akan diolah menjadi tepung Nato ini berasal dari singkong yang rasanya pahit. Sebab, singkong yang pahit ini tidak disukai oleh babi. Singkong yang pahit untuk diolah menjadi tepung Nato terdiri dari empat jenis singkong, diantaranya singkong Sinalak, Tadong Kabul, Kampuan, dan Inunnulai. Singkong jenis Inunnulai ini kulitnya berwarna putih keperakan. Dalam membuat Eloi, tepung Natoyang telah dibuat dari singkong dimasak seperti membuat lem tapioka. Hal ini mengakibatkan tekstur Eloi seperti lem, Kenya;, dan agak bening serta seperti bubur. Eloi ini, biasanya eloi dihidangkan sebagai makanan pokok dengan lauk berkuah, seperti umbus atau sayur asam. Jika dilihat dari penampakan luarnya, Eloi terlihat sekilas seperti papeda.
5.4 Variasi dan Keunggulan Produk Eloi selain dibuat sebagai makanan pengganti nasi oleh masyarakat, tetapi juga di olah menjadi tepung eloi. Produk olahan dari tepung eloi adalah kue inalog. Kue inalog adalah sejenis cemilan atau kue yang terbuat dari tepung eloi. Cara pembuatan kue inalog adalah tepung dibentuk butir-butir kecil dengan cara meremas dan menggerakkan kedua tangan langsung di atas wajah yang sudah dipanasi. Selanjutnya, butir-butir kecil tersebut akan jatuh diatas wajan,dibentuk bundar tipis-tipis dan ditutup dengan selembar daun pisang selama 2-3 menit, kemudian kue inalog akan matang ditandai warna putih sedikit kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ningrum,
Mega. 2018. Eloi-Kalimantan Utara. http://wadaya.rey1024.com/budaya/detail/eloi-kalimantan-utara
Kusumanto, Ir.H.Dian. 2017. Eloi, Makanan Pokok dari Singkong Masyarakat Pedalaman Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur. https://www.kompasiana.com/ir.h.diankusumanto/55174d63813311d16 69de431/eloi-makanan-pokok-dari-singkong-masyarakat-pedalamankabupaten-nunukan-kalimantan-timur Chahyanti, Dina dan Lucky Setyo Hendrawan. 2018. Tak Hanya Nasi, Ini Makanan Pokok di Indonesia. https://www.timesindonesia.co.id/read/185937/20181013/151216/takhanya-nasi-ini-makanan-pokok-di-indonesia/ Suismono dan Nikmatul Hidayah. 2011. Pengembangan Diversifikasi Pangan Pokok Lokal. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Cimanggu, Bogor