Elemen 2 Panduan.docx

  • Uploaded by: d
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Elemen 2 Panduan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,772
  • Pages: 15
PANDUAN PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK,USIA LANJUT,PENDERITA CACAT, ANAKANAK DAN YANG BERISIKO TERSAKITI RSU NATALIA

RSU NATALIA Jl. Teratai No.15 Pulisen Boyolali Tlp / Fax ( 0276 ) 325302 Email : [email protected]

i

RUMAH SAKIT UMUM NATALIA Jl. Teratai No. 15 Pulisen Boyolali Tlp/Fax ( 0276 0 325303 Email : [email protected] SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU NATALIA NOMOR : 06/SK.PND/RSU.N/VII/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK RSU NATALIA

DIREKTUR RSU NATALIA Menimbang

: a. Bahwa dengan berlakunya peraturan perundang-undangan yang mengatur secara eksplisit mengenai hak dan kewajiban pasien, maka rumah sakit berkewajiban menjamin bahwa ada mekanisme pemenuhan hak dan kewajiban pasien dan keluarga di RSU Natalia; b. Bahwa salah satu pemenuhan hak dan kewajiban tersebut adalah Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik Selama di Rumah Sakit; c. Bahwa sehubungan dengan tujuan poin a, dan b, diperlukan panduan yang mengatur tentang perlindungan dari kekerasan fisik sebagai acuan dalam rangka perlindungan kepada semua orang selama berada di lingkungan RSU Natalia; d. Bahwa agar panduan perlindungan terhadap kekerasan fisik mempunyai kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur RSU Natalia.

Mengingat

: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Permenkes RI No 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien. 4. Keputusan Direktur PT Yohanes Brechmans Soekarsono Boyolali No.03/SK/Y.B.S/IX/2016 Tentang Pengangkatan Direktur RSU Natalia Boyolali Masa Jabatan 2016-2020 MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

ii

DI RSU NATALIA Kesatu

:

Memberlakukan Panduan Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSU Natalia,sebagai acuan dalam pelayanan Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSU Natalia.

Kedua

:

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :Boyolali Tanggal

: 3 Juli 2017

Direktur,

Dr. Yulika Putri DasaPanjuis NIK.198707102016062937

Tembusan: 1. Kabid.Adminstrasi, Umum dan Personalia 2. Satuan Keamanan / Satpam 3. Arsip

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME. atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Panduan Pemberian Informasi Termasuk Rencana Pengobatan RSU Natalia ini dapat terselesaikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu penyusunan Panduan Pemberian Informasi Termasuk Rencana Pengobatan RSU Natalia ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Panduan ini.Maka dari itu, kami mohon maaf jika terdapat berbagai kekurangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga Tuhan YME. Memberi kemanfaatan atas penyusunan Panduan ini, apabila ada saran dan masukan, kami menerima dengan selapang-lapangnya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Boyolali, Juli 2017

Tim Penyusun

iv

DAFTAR ISI

Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Panduan HPK................................. .....ii Kata Pengantar..................................................................................................... ......iv Daftar Isi.....................................................................................................................v BAB I Definisi...................................................................................................... .....1 BAB II Ruang Lingkup......................................................................................... .....3 BAB III Tata Laksana ......................................................................................... ......4 BAB IV Dokumentasi ......................................................................................... ......9 BAB V Penutup ...................................................................................................... 10

v

1

Lampiran Keputusan Direktur Nomor

:06/PND/RSU.N/VII/2017

Tentang

:Buku Panduan Pelindungan Kekerasan Fisik RSU Natalia

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK, USIA LANJUT, PENDERITA CACAT,ANAK-ANAK DAN YANG BERISIKO DISAKITI

BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung merusak integritas fisik maupun psikologis korban, ini mencakup antara lain memukul, menendang, menampar, mendorong, menggigit, mencubit, pelecehan seksual, dan lain-lain yang dilakukan baik oleh pasien, staf maupun oleh pengunjung. Kekerasan psikologis termasuk ancaman fisik terhadap individu atau kelompok yang dapat mengakibatkan kerusakan pada fisik, mental, spiritual, moral atau sosial termasuk pelecehan secara verbal. Menurut Atkinson, tindak kekerasan adalah perilaku melukai orang lain, secara verbal (kata-kata yang sinis, memaki dan membentak) maupun fisik (melukai atau membunuh) atau merusak harta benda. Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah “kekerasan” juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda

biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.

B. TUJUAN Tujuan dari perlindungan terhadap kekerasan fisik, usia lanjut, penderita cacat,anak-anak dan yang berisiko disakiti adalah melindungi kelompok pasien berisiko dari kekerasan fisik yang dilakukan oleh pengunjung, staf rumah sakit dan pasien lain serta menjamin keselamatan kelompok pasien berisiko yang mendapat pelayanan di Rumah Sakit. Dan juga buku panduan ini digunakan sebagai acuan bagi seluruh staf Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik terhadap kelompok pasien yang berisiko yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri, misal: usia lanjut, penderita cacat, bayi, anank-anak , pasca bedah, gangguan jiwa, gangguan kesadaran dan yang berisiko disakiti.

2

3

BAB II RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perlindungan terhadap kekerasan fisik di RSU Natalia antara lain: a. Kelompok pasien berisiko yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri misalnya; bayi, anak-anak, pasien cacat, manula, pasca bedah, gangguan jiwa, gangguan kesadaran selama berada linkup RSU Natalia. b. Perlindungan tidak hanya mencakup kekerasan fisik tapi juga mencakup halhal yang terkait keamanan, misalnya; korban kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT), pasien napi,korban dan tersangka tindak pidana c. Pelaksanaan perlindungan terhadap kekerasan fisik dilakukan oleh semua petugas RSU Natalia baik medis maupun non medis.

4

BAB III TATA LAKSANA

Tatalaksana dari perlindungan terhadap kekerasan fisik pada pasien sebagai berikut : a.

Petugas Rumah Sakit melakukan proses mengidentifikasi pasien berisiko melalui pengkajian secara terperinci.

b.

Bila tindak kekerasan fisik dilakukan oleh pasien : Perawat unit bertanggung jawab untuk mengamankan kondisi dan memanggil dokter medis untuk menilai kebutuhan fisik dan psikologis

c.

Bila tindak kekerasan dilakukan oleh anggota staf rumah sakit : Perawat unit bertanggung jawab menegur staf tersebut dan melaporkan insiden ke kepala ruang terkait untuk diproses lebih lanjut.

d.

Bila tindak kekerasan dilakukan oleh pengunjung : Staf bertanggung jawab dan memiliki wewenang untuk memutuskan diperbolehkan atau tidak pengunjung tersebut memasuki area Rumah Sakit.

e.

Pemasangan kamera CCTV ( Closed Circuit Television ) yang terpantau oleh Petugas Keamanan selama 24 ( dua puluh empat ) jam terus menerus. CCTV di lobi, koridor rumah sakit, unit rawat inap, ruang perinatologi, tempat parkir.

f.

Monitor CCTV berada di ruang keamanan dan ruang perawat

g.

Setiap pengunjung rumah sakit selain keluarga pasien meliputi : tamu RS, detailer, pengantar obat atau barang, dan lain-lain wajib melapor ke petugas informasi dan wajib memakai kartu Visitor.

h.

Pemberlakuan jam berkunjung pasien :pagi jam 10.00 -13.00 WIB. Sore jam 16.00 – 21.00

i.

Petugas

keamanan

berwenang

menanyai

pengunjung

yang

mencurigakan dan mendampingi pengunjung terebut sampai ke pasien yang dimaksud.

j.

Staf perawat unit wajib melapor kepada petugas keamanan apabila menjumpai pengunjung yan mencurigakan atau pasien yang dirawat membuat keonaran maupun kekerasan.

k.

Pengunjung diatas jam 22.00 WIB lapor dan menulis identitas pengunjung pada petugas keamanan.

l.

Melindungi pasien dengan tiga (3) kode darurat non medis sebagai berikut :

NO

1

CODE

KETERANGAN

CODE GREY

RESPON

RESPON

SEKUNDER

PRIMER

Situasi berbahaya Lindungi /

Berusaha untuk

berhubungan

mengurangi

Pertahankan diri

dengan kejahatan Sendiri

2

CODE PINK

dan

tingkat risiko/

yang mengancam hubungi

bahaya dengan

fisik

Pusat komando

memantau ketat

Untuk

daerah / ruang

mengaktifkan

perawatan

Code Grey

terpencil

Bayi / anak hilang a.

Lakukan

yang

Segera

lakukan

/ diculik dari

pemeriksaan

pemeriksaan

Rumah Sakit

secara

seluruh area RS jika

berkala

pada

pada

sasaran terlihat

ruang rawat bayi

Jangan dihentikan

/ anak

sendiri

b. Monitor

pusat

seluruh ruangan

keamanan

Penculikan

de

dan

Bayi

ngan CCTV

lokasi temuan

c. Awasi ketat

5

hubungi komando

laporkan

pintu ke luar

terhadap

seluruh orang yang akan meninggalkan rumah

sakit

dengan anak/bayi 3

CODE BLACK

Adanya informasi a. Segerakelokasi ancaman

bom tempat barang

a. Melaporkan ke koordinator

lewat telepon atau yang dicurigai

keadaa darurat

SMS

sebagaibom

gedung dan

diletakan.

keamanan

b.

AncamanBom

Jangan

b.Konsultasi

sentuh

dengan

sertaisolasi area

kepolisian

benda

setempat

yangdicurigai

c.Mempertimb

c.

angkan

Melaporkankepa

untuk

da

mengevakusi

posSekuritiuntuk

penghuni

menghidupkan Code Black

6

di

gedung

A. Tata laksana perlindungan terhadap pasien usia lanjut dan gangguan kesadaran : 1) Pasien Rawat jalan Pendampingan oleh petugas penerimaan poasien dan mengantarkan sampai ke tempat periksa yang dituju dengan memakai alat bantu bila diperlukan. Perawat poli umum, spesialis dan gigi wajib mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan sampai selesai. 2) Pasien rawat inap Penempatan pasien dikamar rawat inap sedekat mungkin dengan kantor perawat Perawat memastikan dan memasang pengaman tempat tidur Perawat memastikan telepon pasien mudah dijangkau oleh pasien dan dapat digunakan. Meminta keluarga untuk menjaga pasien baik oleh keluarga atau pihak yang ditunnjuk dan dipercaya. B. Tata laksana perlindungan terhadap penderita cacat : a) Petugas penerima pasien melakukan proses penerimaan pasien penderita cacat baik rawat jalan maupun rawat inap dan wajib membantu serta menolong sesuai dengan kecacatan yang disandang sampai proses selesai dilakukan. b) Bila diperlukan, perawat meminta pihak keluarga untuk memnjaga pasien atau pihak lain yang ditunjuk sesuai kecacatan yang disandang. c) Memastikan telepon pasien dijangkau oleh pasien dan memastikan pasien dapat menggunakan telepon tersebut. d) Perawat memasang dan memsatikan pengaman tempat tidur pasien. C. Tata laksana perlindungan terhadap anak-anak: a) Ruang perinatologi harus dijaga minimal satu orang perawat atau bidan, ruangan tidak boleh ditinggalkan tanpa ada perawat atau bidan yang menjaga. Apabila perawat perinatologi hanya satu dan akan meninggalkan

ruangan

maka

perawat

tersebut

harus

mendelegasikan/menitipkan ruang perinatologi ke perawat ruang lain b) Perawat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada orang tua apabila akan dilakukan tindakan yang memerlukan pemaksaan.

7

c) Perawat memasang pengamanan tempat tidur pasien. d) Pemasangan CCTV diruang perinatologi untuk memantau setiap orang yang keluar masuk dari ruang tersebut. e) Perawat memberikan bayi dari ruang perinatologi hanya kepada ibu kandung bayi bukan kepada keluarga yang lain. D. Tata laksana perlindungan terhadap pasien yang berisiko disakiti ( risiko penyiksaan, napi, korban dan tersangka tindak pidana, korban kekerasan dalam rumah tangga ) : a) Pasien ditempatkan dikamar perawatan sedekat mungkin dengan kantor perawat. b) Pengunjung maupun penjaga pasien wajib lapor dan mencatat identitas dikantor perawat, berikut dengan penjaga psien lain yang satu kamar perawatan dengan pasien berisiko. c) Perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau lokasi perawatan pasien,penjaga maupun pengunjung pasien. d) Koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan. E. Daftar Daerah yang Beresiko terjadi Kekerasan Fisik a.

IGD

b.

Ruang perinatologi

c.

Nurse station

d.

Tempat parkir

F. Daftar kelompok pasien berisiko adalah sebagai berikut : a.

Pasien dengan cacat fisik dan cacat mental.

b.

Pasien usia lanjut

c.

Pasien bayi dan anak-anak

d.

Korban kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT)

e.

Pasien Napi,korban dan tersangka tindak pidana.

f.

Pasien pasca bedah dan gangguan kesadaran

8

9

BAB IV DOKUMENTASI

Pencatatan kejadian rawat inap dan rawat jalan : a. Formulir kekerasan fisik b. Lembar status rawat jalan c. Buku pencatatan pengunjung pasien.

10

BAB V PENUTUP

Dengan ditetapkannya Buku Panduan Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik,Usia Lanjut Penderita Cacat, Anak-anak dan yang Berisiko disakiti maka setiap personil Rumah Sakit dapat melaksanakan prosedur perlindungan terhadap kekerasan fisik,usia lanjut,penderita cacat,anak-anak dan yang berisiko disakiti dengan baik dan benar serta melayani pasien dengan memuaskan.

Related Documents

Elemen 2..
April 2020 16
Elemen 2
May 2020 10
Elemen 2
May 2020 13
1.elemen 2
May 2020 12
Elemen 2 Panduan.docx
November 2019 34

More Documents from "d"