Draft - Sajak-sajak Ngawur Aris Susanto

  • Uploaded by: AS
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Draft - Sajak-sajak Ngawur Aris Susanto as PDF for free.

More details

  • Words: 977
  • Pages: 16
Sajak~Sajak Ngawur ARIS SUSANTO © 2009

Bagian I

SHOLAT

Sajadah... Aku kerjakan sholat sembari mencoba belajar khusyuk setelah kutamatkan sebelas buku tentang sholat khusyuk, namun ketika berdiri dan rukuk, tulisan kecil di depan kakiku itu terbaca begitu jelas: "made in Solo - anti air" [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 12.01 PM

Khusyuk... Gagal khusyuk gara-gara sajadah kuulangi shalatku "Allaaahu akbar...", kubaca iftitah dan al-fatihah, dengan mata terpejam, . . . . sialan, aku baru ingat kalau kunci lemari yang kucari-cari kuselipkan di balik peci yang sedang kupakai. [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 12.02 PM

Rileks... Ya, itu kunci sholat khusyuk, rilekskan pikiran rileks... rileks... tarik nafaaas, rileeeks... oke, bismillahirrahmaanirrahiem... "Allaahu Akbar..." . . . . bibirku sibuk melafalkan bacaan sholat, tapi pikiranku pun sibuk berdzikir: "rileks... rileks... rileks..." asu! [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 17.02 PM

Sekali Lagi; Khusyuk! I Kalau pertama tadi aku terganggu gara-gara sajadah maka sekarang tanpa sajadah. kusapu dahulu keramik tempat bakal sujudku, hingga bersih nan kinclong beres, lalu kugemakan takbir, kubaca iftitah, dan fatihah dengan tartil, dan pandangan mengarah ke tempat sujud, kulihat dua ekor semut lewat di hadapanku... II Kalau kedua tadi aku dikacaukan dengan ingatanku pada kunci lemari maka sekarang aku yakin, tak 'kan ada lagi ingatan-ingatan yang terlintas, maka segera kugemakan takbir, kupejamkan mata, kuatur nafas, kurilekskan pikiran... . . . alamak! kaki kiriku digigit nyamuk III

[diulang] kupejamkan mata, kuatur nafas, kurilekskan pikiran... . . . astaghfirullah! aku ingat kalau hari ini utangku jatuh tempo! Komar bin Syu'eb pasti bakal ngamuk tahu aku belum bisa bayar! mati aku! [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 17.28 PM

Kesimpulan Alhasil sholat-sholatku tak ada yang beres semua [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 17.29 PM

Bagian II

TUHAN & PEMIKIRAN

Tuhan Bingung DUA orang bapak usai Dhuha di mesjid, memanjatkan do'a bersamaan. Bapak yang satu : "Tuhan, jadikan langit cerah secerah-cerahnya, sebab hari ini aku akan melangsungkan pernikahan putriku. Jangan sampai Kau turunkan hujan di hari berbahagia ini. Kabulkanlah Tuhan, kabulkan..." Bapak yang satunya lagi : "Ya Tuhan, sesungguhnya sudah satu bulan ini tanah ladang dan sawahku tandus, satu bulan ini hujan tak setetes pun turun, maka dari itu, turunkanlah hujan Tuhan, turunkan hujan, sederas-derasnya, agar aku tak kembali gagal panen..." [Keduanya sama-sama terperanjat mendengar masing-masing do'a yang dipanjatkan] Keduanya keluar mesjid tanpa saling berkata. Langit seketika menjadi gelap, awan hitam datang berarak dari arah barat dan kemudian menggumpal di angkasa. "Alhamdulillah, pertanda hujan akan turun!," seru si Bapak yang berharap hujan, sedang si Bapak yang satu lagi gusar. Sekonyong-konyong matahari dengan sinarnya yang tajam, membelah dan mengusir awan-awan hitam itu. Langit mendadak cerah kembali. "Alhamdulillah! Bumi tak jadi diguyur hujan!," seru si Bapak yang menginginkan agar hujan tak turun, sedang si Bapak yang satunya, hanya bisa melongo heran. Tiba-tiba matahari tertutup awan, angin datang kembali membawa gulungan awan hitam, pertanda bakal hujan. [sambil menatap langit, keduanya kaget] Tiba-tiba sinar matahari kembali menyengat, melenyapkan awan-awan mendung pekat itu. [keduanya sama-sama menelan ludah melihat fenomena ganjil itu] beberapa menit kemudian, langit kembali gelap, seketika berubah cerah kembali gelap lagi, cerah lagi, gelap lagi, cerah la... kedua Bapak itu terpaku memandangi langit yang plin-plan, hingga setengah jam lamanya. Lalu keduanya saling bertatapan, dan berkata secara bersamaan: "Mungkin Tuhan sedang bingung dengan permohonan kita" [] Parijs van Java, 28 Januari 2009 | 18.07 PM

Tuhan Punya Segalanya Waktu itu ceramah rutin sering diadakan seorang kyai ternama didatangkan jamaah berduyun-duyun berdatangan khusyuk mendengarkan segala wejangan "Tuhan Maha Penguasa, Pemilik jagat raya, punya segala-galanya, semua adalah milikNya, tak ada yang tak Ia punya," ucap sang kyai dengan penuh intonasi. tiba-tiba seorang bocah nyeletuk, "Ah, Pak Kyai ini bikin bingung, di awal ceramah tadi bilang bahwa Tuhan itu tak beristri tak beranak, lha sekarang malah bilang kalau Ia punya segalanya, ya berarti Ia punya anak-bini, dong...," seketika jamaah riuh, meng-iya-kan omongan si bocah, si bocah sendiri cuek sambil mencomot pisang yang tersaji di piring, sedangkan sang kyai, hanya pucat-pasi tak bisa menjawab sambil berkali-kali mengelap keringat yang tiba-tiba mengucur deras di pelipisnya [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 18.52 PM

Sepotong Surat kau mencari-Ku ke mana-mana padahal setiap hari kita sering berpapasan... [] Parijs van Java 28 Januari 2009 | 21.10 PM

Serba Salah kanan di-cap fundamentalis, kiri dituduh liberal, tidak memilih antara keduanya dianggap tak punya pendirian [] Parijs van Java 29 Januari 2009 | 05.22 Ba'da Shubuh

Serba Salah II ketika kudesiskan lirih, "Tuhan, sepertinya Engkau tak sayang lagi padaku, sebab kesialan selalu saja Kau timpakan padaku" mereka berkata, "Hanya iblis saja yang berputus-asa" lain waktu, ketika kuucapkan dengan riang, "Tuhan, pastilah Engkau cinta padaku, hari ini Kau mudahkan segala urusanku" mereka pun berkata sinis, "Ge-eR!" [] Parijs van Java 29 Januari 2009 | 05.37 Ba'da Shubuh

Harus Ketemu Penciptanya! Tiga orang sahabat sama-sama rekreasi ke puncak gunung sembari menikmati pemandangan alam. Yang satu membawa sepotong roti, yang satu membawa segulung puisi, dan yang satu tak membawa apa-apa "Oh My! Roti ini lezat sekali!," ucap yang membawa roti. "Aku harus ketemu siapa pembuatnya!," ia pun pergi. "Gila! Semua kata dalam puisi ini begitu menggetarkan!," ucap yang satu lagi. "Aku harus ketemu siapa penyairnya!", ia pun pergi. Tinggallah seorang yang tak membawa apa-apa, yang sedari tiba hanya terus berdiri memandangi keindahan yang terhampar di sekeliling merasakan semuanya: sejuk lembut angin yang berhembus, keheningan yang terselimut kabut, dan juga kedamaian dengan mata membelalak dan senyum lebar mengembang, ia bergumam, "Aku haaruss ketemu siapa pencipta semua ini!" Tanah yang menjadi pijakan ia berdiri tiba-tiba retak, bergerak, longsor. Dua hari kemudian koran-koran ibu kota memberitakan: "Seorang Pendaki Gunung Ditemukan Tewas Terjatuh Akibat Longsor" [] Parijs van Java 29 Januari 2009 | 06.08 AM

Andai Andai Tuhan punya e-mail... [] Parijs van Java 29 Januari 2009 | 06.22 AM

Andai II Andai Tuhan punya facebook... [] Parijs van Java 27 Mei 2009 | 00.51 AM

Related Documents

Aris
April 2020 22
Aris
October 2019 23
Aris Saputra.docx
May 2020 12
Aris Bahan.docx
December 2019 27

More Documents from "Bayu Tricahyo"