Dokumen Akuntan Revolusi Industri 4.0.docx

  • Uploaded by: fray
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dokumen Akuntan Revolusi Industri 4.0.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,560
  • Pages: 7
PENDAHULUAN Revolusi industri dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda. Fase industri merupakan real change dari perubahan yang ada. Sejarah revolusi industri dimulai dari revolusi industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga revolusi industri 4.0. Saat itu, revolusi industri pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784 yang hadir dalam konteks steam engine atau mesin uap serta ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia. Berlanjut revolusi kedua terjadi pada akhir abad ke-19 dengan ditemukannya listrik dan assembly line yang berkarakteristik produksi massal dan standarisasi mutu, kemudian revolusi tahap ketiga mulai tahun 1970 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomatis dan robot yang berfokus pada penemuan teknologi informasi. Setelah itu seiring berjalannya waktu revolusi Industri 4.0 hadir menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Munculnya revolusi industri 4.0 dimulai dengan adanya super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Menurut Drath dan Horch (2014), Industri 4.0 diumumkan secara apriori karena peristiwa nyatanya belum terjadi dan masih dalam bentuk gagasan. Menurut Kagermann dkk (2011), Istilah Industri 4.0 secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada tahun 2011. Negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait adanya revolusi industri ini, karena Industri 4.0 menjadi bagian terpenting dari kebijakan rencana pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020. Heng, (2013) menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mempertahankan Jerman agar selalu menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur. Beberapa negara lain juga ikut serta dalam mewujudkan konsep revolusi industri 4.0 dengan berbagai istilah yang berbeda seperti Smart Factories, Industrial Internet of Things, Smart Industry, atau Advanced Manufacturing. Meski memiliki penyebutan istilah yang berbeda, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan daya saing

2 industri tiap negara dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pesatnya perkembangan pemanfataan teknologi digital di berbagai bidang. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh suatu negara ketika menerapkan Industri 4.0 adalah munculnya resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial, ketidakstabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya, risiko bencana alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan, Drath dan Horch, 2014. Pesatnya perkembangan pemanfaatan teknologi juga terjadi pada dunia akuntansi. Seorang akuntan harus mengikuti kemajuan teknologi dunia secara terus menerus. Kemajuan teknologi menyebabkan kemajuan revolusi informasi yang telah ditransformasikan pada setiap aspek akuntansi. Pengaruh yang lebih besar pada revolusi ini terletak pada sistem informasi yang menggunakan sistem komputerisasi sehingga mendoronga perkembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Untuk terus survive dalam duniaa akuntansi, seorang akuntan harus memiliki kemampuan dan skill yang baik. Dengan begitu, keberlanjutan profesi akuntan bisa terus terjamin meskipun banyak perubahan yang terjadi. Berdasarkan permasalahan yang ada paper ini ingin mengungkapkan hal yang seharusnya dilakukan oleh para akuntan untuk menghadapi revolusi 4.0.

RUMUSAN MASALAH Kemajuan teknologi saat ini memberikan efek yang cukup besar untuk dunia industri, begitu juga dengan kemunculan komputer di abad 20 telah menjadi sumber awal kemajuan teknologi yang dinikmati masyarakat di abad 21 yang memiliki dampak sangat besar bagi para akuntan. Dengan komputer perkerjaan akuntan semakin mudah dan informasi yang dihasilkan dapat selesai tepat pada waktunya. Dengan komputer juga, yang awalnya pekerjaan akuntan menggunakan buku akuntansi yang dikerjakan manual, namun sekarang dengan adanya revolusi 4.0 semuanya pekerjaan berubah dengan memanfaatkan software akuntansi yang paling lengkap dan dapat memuat jutaan transaksi yang dianggap lebih praktis dan efisien pengerjaannya. Dengan adanya hal ini profesi akuntan menurun karena

3 digantikan oleh robotics and data analytics. Sehingga para akuntan dituntut untuk menyesuaikan dan mengimbangi perubahan yang muncul. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, rumusan masalah dapat digambarkan sebagai berikut: 1.

Bagaimana pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap akuntan? 2.

Bagaimana mahasiswa akuntansi di era revolusi industri 4.0?

4 PEMBAHASAN 1.

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Akuntan Revolusi Industri 4.0 tidak terlepas dari teknologi yang terus berkembang. Pada dasarnya, teknologi yang memungkinkan dan memudahkan manusia saling berhubungan dengan cepat, mudah, dan terjangkau memiliki potensi untuk mendorong pembangunan masyarakat yang demokratis. Berikut interaksi antara Teknologi dan Akuntan: a.

Penggunaan robotics and data analytics (big data) . Penggunaan robotic dapat mengambil alih pekerjaan dasar yang dilakukan oleh akuntan seperti mencatat, mengolah dan memilah transaksi. Serta dengan Analisis Big Data sebagai proses meneliti, mengolah data set besar (Big Data) dapat bermanfaat untuk mengetahui pola tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui,serta informasi bisnis lainnya. hal ini bertujuan untuk memproses transaksi perusahaan secara efektif dan efisien. b.

Penstandaran sistem proses keuangan dan informasi Banyak perusahaan besar telah mengembangkan teknologi ini, karena didukung oleh standarisasi atas proses pengelolaan keuangan, standarisasi atas arsitektur sistem dan informasi. c.

Profesi akuntan underestimate terkait dampak teknologi terhadap pekerjaan akuntan. Profesi akuntan akan dipandang sebelah mata dengan adanya kecanggihan teknologi karena tidak dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga akan berdampak pada tugas para akuntan yng akan digantikn oleh robot-robot canggihdi era revolusi 4.0.

5 Dari berbagai interaksi antara akuntan dan teknologi membuat keberadaan para akuntan semakin terancam sehingga para akuntan dituntut untuk melakukan berbagai upaya agar dapat bertahan di era revolusi 4.0. berikut upaya yang harus dilakukan oleh para akuntan untuk masa depan : 1.

Awareness (Kesadaran) Diharapkan para akuntan menjadi “ aware ”

terhadap perkembangan Revolusi Industri 4.0 dengan melihat kesempatan yang akan muncul dan menyadari potensi perkembangan yang ada. Dengan hal ini diharapkan para akuntan dapat bertahan serta dapat bersaing pada dunia luar. 2.

Education Dengan melakukan berbagai pembelajaran berupa pelatihan yang mampu menambah pegetahuan dan mengasah skill serta meningkatkan ketrampilan yang dimiliki para akuntan. Contoh berbagai ketrampilan yang dapat dikembangkan oleh para akuntan yaitu technical skills (olah data, statistika, visualisasi), business understanding skills dan soft skills (komunikasi, berpikir kritis, eksperimentasi, questioning).

3.

Professional Development Meningkatkan kinerja organisasi profesi dalam mengembangkan profesionalisme untuk melakukan berbagai presentasi online maupun face-to-face tentang perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan bagaimana cara agar mampu berdampak pada anggota organisasi profesi.

6 Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para akuntan untuk menghadapi revolusi 4.0 dapat menjadikan para akuntan yang professional. Berikut karakteristik akuntan professional secara global : 1.

Menggunakan Standar Akuntansi Internasional dalam menyusun Laporan Keuangan : International Public Sector Accounting Standar. International Financial Reporting Standard. 2.

Tunduk pada kode etik internasional. 3.

Menggunakan standar kerja international sehingga dapat dengan mudah bekerja di lingkungan global, missal auditor menggunakan International Auditing Standard. 4.

Menuntut peningkatan kualifikasi sehingga memenuhi ketentuan standar internasional. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, akuntan sebaiknya harus bersikap optimis. Optimisme juga harus imbangi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia akuntan melalui pendidikan yang terus-menerus dan meningkatkan kemampuannya sehingga menjadi akuntan profesional, menguasai IPTEK, mempunyai visi ke depan serta menjunjung tinggi moral dan etika. Dengan hal ini diharakan para akuntan profesioal dapat bertahap di era revlusi industri 4.0. 2.

Mahasiswa Akuntansi Di Era Revolusi Industri 4.0 Semakin berkembangnya teknologi di era revolusi 4.0 membuat daya saing para akuntan semakin ketat sehingga menuntut para calon akuntan memiliki berbagai pengatahuan dan skill yang mewadai. Dengan adanya hal ini unversitas perlu mencari berbagai metode untuk mengembangkan kapasitas koognitif mahasiswa (seperti berpikir kritis, higher orders skill, team work) agar dapat bertahan di era revolusi 4.0. Universitas juga harus menyiapkan lulusan yang kompetitif dengan rientasi baru sebab dengan adanya revolusi 4.0 tidak cukup adanya litersi lama (membaca, menulis, menghitung) tetapi dibutuhkan literasi baru seperti :

7 a.

Literasi Data Mahasiswa memiliki kemampuan untuk membaca, menganalisis dan menggunakan infomasi (bigdata) di duia digital. b.

Literasi Tekologi Mahasiswa memiliki kemampuan untuk cara membaca kerja mesin serta dapat mengaplikasikan teknologi. c.

Literasi Manusia Mahasiswa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bersosialisasi dan mampu bekerja dalam team work. Mahasiswa juga perlu standar keterampilan yang harus dikuasai dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, berikut penjelasannya: 1.

Ketrampilan Umum a.

Kemampuan untuk menerapkan pemikiran yang logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi. b.

Kemampuan untuk menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan prosedur tentang penggunaan teknologi informasi. 2.

Ketrampilan Khusus Kemampuan secara mandiri untuk mendesain proses bisnis dalam sistem informasi akuntansi yang mendukung penyediaan informasi berbasis teknologi informasi serta untuk mendukung pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan dengan pendekatan siklus pengembangan sistem ( System Development Life Cycle ). Dengan adanya berbagai ketrampilan yang dimiliki oleh mahasiswa, diharapkan mereka mampu menghadapi persaingan di era revolusi industri ini dan dapat terus bertahan seiring berkembangnya teknologi yang terus berkembang. Oleh karena itu hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama bagi setiap diri khususnya lembaga pendidikan yang menjadi penguatan literasi serta penyatu dalam penguatan kompetensi bidang keilmuan dan keahlian atau profesi. Dunia pendidikan tetap memiliki daya relevansi yang tinggi dalam era revolusi industri

8 4.0 maka para pendidik (guru dan dosen) dalam proses pembelajaran perlu mengintegrasi capaian pembelajaran tiga bidang secara simultan dan terpadu yaitu capaian bidang literasi lama, literasi baru dan literasi keilmuan. Apabila tidak dihadirkan secara simultan tiga literasi tersebut tidak menutup kemungkinan lulusannya akan mengalami ileterasi.

9 KESIMPULAN Era revolusi industri 4.0 telah merubah struktur ekonomi menjadi lebih kompleks. Sehingga profesi akuntan di tuntut dapat bekerja secara profesional dan lebih responsif terhadap perubahan kondisi bisnis dan selalu siap mereview visi, misi, strategi dan adaptasi untuk menjaga kualitas jasa dalam kompetisi. Seorang akuntan harus dapat menyikapi era revolusi industri ini menjadikan sebagai suatu ancaman, tetapi juga harus dapat menjadikannya sebagai tantangan dan peluang agar akuntan dapat maju dan terus berusaha untuk menghadapinya sehingga pada akhirnya tantangan tersebut menjadi kesempatan emas yang harus diambil. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan peranan institusi akuntansi yang kompeten sehingga dapat mencetak para akuntan-akuntan yang diharapkan handal,berkualitas, mampu berkompetitif dengan dunia luar dan dapat mengembangkan kapasitas koognitif sehingga mampu bersaing dan bertahan di era revolusi industry 4.0 ini

Related Documents


More Documents from "farindra septyanto"

High Tech Architecture
June 2020 11
May 2020 3
Material De Lectura.docx
December 2019 19
December 2019 9