REVOLUSI INDUSTRI 4.0 UNTUK INDONESIA
MAKALAH
Jesica Rahmaningrum
21030118140094
Nanda Putri R.
21030118130099
Alzena Mille D.D
21030118130101
Tsabitah Dea
21030118130103
Rifky Daffa
21030118130107
Jonaldo Lokanata
21030118140105
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB 1 PENDAHULUAN Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0. Sebelum mencapai
Industri 4.0 Indonesia telah mengalamiempat tahapan
revolusi, yaitu: 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Di sektor ekonomi telah terlihat bagaimana sektor jasa transportasi dari kehadiran taksi dan ojek daring. Hal yang sama juga terjadi di bidang sosial dan politik. Interaksi sosial pun menjadi tanpa batas (unlimited), karena kemudahan akses internet dan teknologi. Hal yang sama juga terjadi dalambidang politik.Melalui kemudahan akses digital, perilaku masyarakat pun bergeser. Aksi politik kini dapat dihimpun melalui gerakan-gerakan berbasis media sosial dengan mengusung ideologi politik tertentu. Namun di balik kemudahan yang ditawarkan, Revolusi Industri 4.0 menyimpan berbagai dampak negatif, diantaranya ancaman pengangguran akibat otomatisasi, kerusakan alam akibat ekspoitasi industri, serta maraknya hoax akibat mudahnya penyebaran informasi. Oleh karena itu, kunci dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah selain menyiapkan kemajuan teknologi, di sisi lain perlu dilakukan pengembangan sumber.
BAB 2 ISI Penelitian tentang Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan sosial telah menunjukkan bahwa globalisasi tidak hanya fenomena yang berdampak pada bidang teknologi saja, namun telah mendisrupsi berbagai bidang lain seperti sosial, hukum, dan ekonomi. Akibat yang ditimbulkan dari disrupsi ini membuat tatanan dunia berubah drastis. Masalah-masalah yang terjadi pada hari ini, tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara sama seperti dalam konsep yang lampau. Revolusi Indsutri 4.0 tidak mungkin hanya dihadapi dengan pengembangan teknologi tanpa melibatkan dinamika sosial di dalamnya. Selain menyiapkan daya saing yang unggul, perlu dibangun kesadaran dan kedewasaan masyarakat dalam menyikapi perkembangan dunia saat ini, terutama di zaman post truth, ketika informasi yang mengalir deras tanpa kejelasan kebenarannya. Perlu dirumuskan strategi kebijakan nasional melalui kesadaran dan kedewasaan berpikir. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, maka peneliti berpendapat terdapat dua jalan yang meski ditempuh: Pertama, menyiapkan pelaksanaan pendidikan yanglink and match antara sumber daya manusia dan kebutuhan zaman di era revolusi industri. Kedua,selain menyiapkan pendidikan yang link and match, sumber daya manusia yang disiapkan juga harus dibekali dengan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh imu sosial humaniora. Ketika ilmu-ilmu eksakta berperan dalam pengembangan teknologi secara empiris, maka ilmu-ilmu humaniora tetap berperan dalam menjaga kualitas manusianya (software/users). Jika hal ini terjadi, maka kemajuan teknologi sebagai anak kandung ilmu pengetahuan dapat memberikan dampak positif bagi peradaban manusia itu sendiri. Pada haman millenial ini, social innovation menjadi third way untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan pasar dan kegagalan negara. Social innovation dimulai dari kolaborasi organisasi atau individu. Perkembangan revolusi industri 4.0 mendorong berkembangnya berbagai bidang. Teknologi 4.0 dapat diadaptasi dalam inisiasi social innovation. Di Indonesia, social innovation sudah memiliki modal dan perlu dikembangkan karena social innovation dapat
menjadi awal perubahan sosial di Indonesia. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak seperti subsidi dan dukungan dari pemerintah akan memudahkan social innovation mendapat kepercayaan dan dapat mengakses dana. Untuk memajukan pendidikan di lingkungan kampus dalam menghadapi tantangan revolusi Industri, Universitas Lancang Kuning menggelar rapat kerja dengan tema meningkatkan kualitas Tri Dharma Universitas Lancang Kuning untuk menghadapi revolusi industri ke 4.0. Tantangan kedepannya sangat besar, perkembangan teknologi yang pesat, cara promosi dan marketing juga telah berubah, generasi milenial jumlahnya sangat besar, perguruan tinggi harus berubah semakin maju,karena perubahan di luar sana semakin cepat. Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Bahkan revolusi industri generasi keempat ini telah dibicarakan di Indonesia. Apalagi sejak Pemerintah RI telah me-launching peta jalan atau roadmap yang disebut “Making Indonesia 4.0”. Pemerintah RI berharap, sektor Industri 4.0 ini mampu menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Mahasiswa yang tengah menuntut ilmu harus bersiap menghadapi tantangan besar yang terjadi era Revolusi Industri 4.0 yang terjadi saat ini. Perubahan pola baru ini membawa dampak terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan lama karena sudah tidak relevan lagi dalam dunia kerja.Tantangan itu harus dihadapi sesuai pola kerja baru yang tercipta dalam revolusi 4.0. Satu faktor yang penting adalah ketrampilan dan kompetensi yang harus tetap secara konsisten ditingkatkan
BAB 3 KESIMPULAN Penelitian tentang Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan sosial telah menunjukkan bahwa globalisasi tidak hanya fenomena yang berdampak pada bidang teknologi saja, namun telah mendisrupsi berbagai bidang lain seperti sosial, hukum, dan ekonomi. Oleh karena itu perlu perlu dibangun kesadaran dan kedewasaan masyarakat dalam menyikapi perkembangan dunia saat ini, terutama di zaman post truth, ketika informasi yang mengalir deras tanpa kejelasan kebenarannya. Di Indonesia, social innovation atau industri 4.0 sudah memiliki modal dan perlu dikembangkan karena social innovation dapat menjadi awal perubahan sosial di Indonesia. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, maka peneliti berpendapat terdapat dua jalan yang meski ditempuh: Pertama, menyiapkan pelaksanaan pendidikan yanglink and match antara sumber daya manusia dan kebutuhan zaman di era revolusi industri. Kedua, dibutuhkan dukungan dari berbagai
pihak seperti subsidi dan dukungan dari pemerintah akan memudahkan social innovation mendapat kepercayaan dan dapat mengakses dana.
DAFTAR PUSTAKA Prasetyo, B dan Trisyanti, U .(2019) . REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN TANTANGAN November
PERUBAHAN
SOSIAL.
Institut
Teknologi
Sepuluh