Dialog Komunikasi Terapeutik Pada Lansia ( Bapak Rolly ).docx

  • Uploaded by: Melinda Amelinda
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dialog Komunikasi Terapeutik Pada Lansia ( Bapak Rolly ).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 572
  • Pages: 3
DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

PERAN : Melinda

: Perawat

Riad Janatul Janah

: Pasien

1. Fase Pra Interaksi (Fase Persiapan) Sebelum berjumpa dengan pasien sebaik nya perawat mengetahui terlebih dahulu berbagai hal diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan penyakit yang saat ini sedang diderita oleh pasien, sehingga perawat pada tahap ini secara tidak langsung sudah berkenalan dengan pasien. 2. Tahap Orientasi (Tahap Perkenalan) Pada tahap ini perawat sudah datang dan bertatap langsung dengan pasien dengan melihat kondisinya secara langsung. Fase ini disebut juga dengan fase perkenalan. Adapun contoh dialognya adalah sebagai berikut: Perawat : Assalamu’alaikum. Selamat pagi ibu. Pasien

: Wa’alaikumsalam. Pagi.

Perawat : Apa ini benar dengan ibu Riad? Pasien

: Iya benar na.

Perawat : Perkenal kan bu saya perawat Melinda. Tujuan saya kemari Saya yang akan memeriksa Tekanan darah ibu pagi hari. Untuk mencek tekanan darah ibu apakah normal atau tidak. menggantikan piketnya perawat Nining yang biasa memeriksa ibu. (senyum lalu bertanya). Bagaimana keadaan ibu hari ini? Pasien

: Oh iya keadaan saya hari ini udah sedikit mendingan dari yang kemarin.

perawat : Alhamdulillah. berarti itu tanda nya ibu akan segera pulih kembali. Pasien : aamiin ya rabbal'alamin Perawat : saya memeriksa ibu dengan waktu sekitar kurang lebih 15 menit. Apakah ibu bersedia?

Pasien : iya na melinda Perawat : kita tempatnya disini aja ya bu Pasien : iya Pada tahap ini walaupun kita telah mengetahui nama pasien akan tetapi agar lebih dekat sebaiknya kita kembali menanyakan nama pasien, inilah titik awal kerja sama antar perawat dengan pasien. 3. Tahap Kerja Tahap kerja ini merupakan tahap inti dari komunikasi terapeutik. Pada tahap ini sudah masuk pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai seorang perawat. Perawat : Apakah saya bisa mula memeriksa ibu? Pasien

: Iya bisa na Melinda

Perawat : Saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah ibu. Bisa kah ibu menjulur kan tangan ibu. Pasien

: Oh iya bisa na.

Perawat : kalau ibu merasa tidak nyaman ibu bilang ya. Pasien : iya na. Perawat : Tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg. Lebih baik dari kemarin yang saya lihat di catatan darah ibu 140/90 MmHg. Pasien

: Oohh iya? akan tetapi saya sedikit takut karena kepala saya sampai saat ini masih terasa pusing seperti beputar – putar, apakah itu tak mengapa ?

Perawat : Ooohhh tidak apa-apa kok bu itu adalah hal yang wajar akan tetapi seiring dengan waktu rasa pusing yang ibu rasa kan akan perlahan–lahan hilang. Pasien

: Apakah sebaiknya itu tidak diberikan obat saja oleh dokter na Melinda?

Perawat : Oohh tidak perlu diberikan obat itu bu karena ditakutkan jika ibu banyak mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit ibu akan tetapi lebih parah. Pasien

: Ohh ya na? baik lah, jika begitu terima kasih untuk saran nya.

Perawat : Sama – sama ibu. 4. Tahap Terminasi Tahapan Ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus berpisah dengan

seorang pasien. Perawat : Apakah ibu masih ingin bertanya? Pasien

: Tidak na Melinda.

Perawat : bagaimana perasaan ibu sekarang apakah ibu sudah merasa lebih baikan? Pasien : Alhamdulillah sudah na. Perawat : Baiklah, jika ibu sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya izin permisi ya ibu, nanti saya akan sering-sering melihat perkembangan ibu. Pasien

: Baik na.

Perawat : kalau ibu perlu sesuatu ibu bisa panggil saya atau perawat lainnya di ruang perawat ya bu, ruangnya ada di sebelah sana bu. Pasien : oh iya na. Perawat : Permisi ibu, Assalamu’alaikum. Pasien

: Wa’alaikumsalam.

Related Documents


More Documents from "Anrafan Niko Nanda"