Diagnosis Banding Referat Ptosis Aponeurotic.docx

  • Uploaded by: Intan Fajrin
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diagnosis Banding Referat Ptosis Aponeurotic.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 517
  • Pages: 5
Diagnosis Banding Ptosis kongenital seperti ptosis miopatik, sindrom blefarofimosis, Marcus Gunn’s jaw-winking syndrome. Selain itu, dapat juga didiagnosis banding dengan ptosis yang didapat seperti palsi nervus III, sindrom Horner, miastenia gravis, oftalmoplegia kronik prgresif, ptosis mekanik1 Tatalaksana Tatalaksana ptosis aponeurotic dilakukan setelah diagnosis pasti ditegakkan. Beberapa pilihan pembedahan dapat dilakukan. Tujuan pembedahan adalah untuk melekatkan kembali aponeurosis yang hilang ke bagian permukaan anterior superior tarsus atau memendekkan dan mengencangkan otot levator yang lemah, yang biasanya dilakukan menggunakan anestesi local dengan atau tanpa sedasi IV. Pengembalian atau reseksi otot levator anterior aponeurotik cukup efektif. Beberapa prosedur bedah melakukan reseksi pada otot Muller pada pasien yang menunjukkan adanya peningkatan kelopak mata yang cukup setelah pemberian fenilefrin topical. Prosedur diseksi minimal dibandingkan dengan prosedur tradisional dan hasil pembedahan invasif sama efektifnya dengan pendekatan tradisional. Prosedur insisi kecil menggunakan pembukaan sekitar 4 mm, berbanding terbalik dengan prosedur tradisional 10 mm. pada penelitian ini, kelompok dengan insisi kecil juga mengalami luaran kontur kelopak mata yang lebih baik. Lebih lagi, dengan teknik diseksi minimal, waktu operasi menjadi kurang signifikan1.

Gambar 1. Diagram skematik pembedahan dengan insisi minimal pada lipatan levator posterior2

Komplikasi Komplikasi yang paling sering dari pembedahan ptosis adalah undercorrection pada sekitar 10-15% kasus. Pasien seperti ini harus diobservasi hingga edema berkurang dan posisi kelpoak mata menjadi stabil. Overcorrection harus diobservasi hingga posisi kelopak mata stabil. Pemijatan digital atau latihan “penekanan” kadang dapat menurunkan kelopak mata, meningkatkan overcorrection yang bersifat ringan. Revisi

pembedahan dilakukan pada pasien dengan ptosis simptomatik persisten atau overcorrection1. Perubahan pada kornea astigmatisme dapat dilihat pada 72% pasien yang menjalani perbaikan ptosis. Hal ini umumnya dengan aturan, dan kebanyakan kasus kembali seperti awal (seperti kondisi preopearatif) dalam waktu 1 tahun. Komplikasi lainnya antara lain perdarahan, infeksi, penyembuhan luka yang buruk yang melibatkan otot oblik superior atau duktus glandula lakrimal, kontur kelopak mata asimetris, skar, wound dehiscence, garis kelopak mata yang asimetris, prolaps konjungtiva, eversi tarsus, lagoftalmos dengan keratitis exposure1.

Prognosis Kebanyakan prosedur pembedahan ptosis berhasil dan dapat mengembalikan fungsi kelopak mata dengan baik1.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Ptosis aponeurotik yang didapat adalah bentuk paling sering dari ptosis. Ptosis ini didapatkan dari pereganan atau perlengketan aponeurosis levator dari posisi normalnya. Ptosis kongenital jarang terjadi namun hal ini dapat terjadi akibat trauma sekunder seperti persalinan forsep, ekstraksi vakum, rotasi fetal, dan distosia bahu. Adapun gejala dari ptosis aponeurotik ini terdiri dari gejala yang tidak khas, dimulai dari kesulitan secara visual, gangguan kosmetik. Obstruksi lapang pandang menghasilkan hambatan fungsi pada lapang pandang superior. Tatalaksana dapat dilakukan secara pembedahan. Tujuan pembedahan adalah untuk melekatkan kembali aponeurosis yang hilang ke bagian permukaan anterior superior tarsus atau memendekkan dan mengencangkan otot levator yang lemah. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain perdarahan, infeksi, penyembuhan luka yang buruk yang melibatkan otot oblik superior atau duktus glandula lakrimal, kontur kelopak mata asimetris, skar. Dibutuhkan teknik pembedahan yang tidak invasif, efektif, namun dapat menguntungkan baik bagi pasien maupun bagi operator bedah.

DAFTAR PUSTAKA 1. Burkat, N.C,. Javier Galnan,.Ptosis Aponeurotic . 2018 diakses dalam http://eyewiki.aao.org/Aponeurotic_ptosis diakses pada 02 September 2018 2. DS, Ng,.E. Chan,.ST Ko. Minimal incision posterior approach levator plication for aponeurotic ptosis. Eye Journal (2015) 29, p:483–491.

Related Documents


More Documents from "Indah Sari"