DIAGNOSIS BANDING DVT DEFINISI
Trombosis vena dalam atau dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT) merupakan trombosis pada vena yang muncul sebagai akibat dari pembentukan bekuan darah di dalam vena pada tungkai.
LIMFEDEMA Akumulasi cairan interstitial dengan kadar protein tinggi pada kulit dan jaringan subkutan sebagai akibat dari disfungsi sistem limfatik
DVT ETIOLOGI
LIMFEDEMA
1. Limfedema primer Faktor stimuli - Limfedema 1) Kelainan dinding kongenital pembuluh darah -Limfedema precox 2) Perubahan aliran -Limfedema Tarda darah 2. Limfedema Sekunder 3) Perubahan daya - Tumor beku darah - Infeksi - Vaskular Faktor protektif - Trauma 1) Inhibitor faktor - Fungsional koagulasi yang telah - Medikasi aktif 2) Eliminasi faktor koagulasi aktif 3) Kompleks polimer fibrin oleh fagosit mononuklear dan hepar 4) Enzim fibrinolysis
DVT EPIDEMIOLOGI
LIMFEDEMA
• Jumlah penderita • Angka kejadian limfedema diperkirakan DVT meningkat 140 juta jiwa di seluruh sesuai umur dunia. • Tidak ada • Limfedema pasca terapi perbedaan kanker dilaporkan insidens yang secara spesifik dengan signifikan antara insidens 6%-30% untuk kanker payudara, 1%pria dan wanita. 47% untuk terapi kanker • DVT pada ras Asia pelvis, serta 22%-56% dan Hispanik untuk kanker kepala dan dilaporkan lebih leher. rendah • Data sub Direktorat dibandingkan Filariasis Departemen Kesehatan tahun 1999 pada ras menyebutkan prevalensi Kaukasia, Afrikafilariasis di Indonesia Amerika Latin, bervariasi antara 0,5% dan Asia Pasifik. hingga 19,64% dengan rata-rata 3,1%.
Patofisiologi DVT
Patofisiologi Limfedema Fluid formation exceeds lymphatic transport capacity Extravasation
Edema • Low Oxygen tension •Decreased of macrophage function •increased amounts of protein rich fluid
Chronic Inflammation Fibrosis
DVT MANIFESTASI KLINIS
LIMFEDEMA
• Edema, dari distal ke proksimal 1. Tungkai bengkak • Edema awalnya 2. Nyeri. pitting, 3. Perubahan warna berkembang kulit menjadi non pitting bila telah Manifestasi klinis DVT terjadi fibrosis • Keluhan kelelahan tidak selalu jelas dan dan berat pada sama pada setiap orang. ekstremitas Diagnosis DVT tidak • Perubahan kulit cukup hanya dapat terjadi yaitu berdasarkan gejala klinis ditemukan peau karena tidak spesifik d’orange, tetapi jarang terjadi ataupun sensitif. Maka ulkus. dari itu dibutuhkan • Tanda Stemmer kombinasi Well’s rule ditemukan positif. dengan hasil tes noninvasive.
DVT PEMERIKSAAN PENUNJANG
LIMFEDEMA
• Teknik non-invasif • Laboratorium : Teknik ini yaitu • Radiologi, berupa bioelectric Venografi (Gold Standard), impedance Flestimografi Impedans, analysis, Ultrasonografi (USG) tonometri, Doppler (Gold Standard), perometri, dan Magnetic Resonance limfoskintigrafi • USG abdomen dan Venography. pelvis • CT-scan • MRI • Limfangiografi
PENATALAKSANAAN DVT Terapi Non Farmakologi • Istirahat di tempat tidur (bedrest) • Meninggikan posisi kaki • Dipasangi compression stocking dengan tekanan kira-kira 40 mmHg. Terapi Farmakologi • Unfractionated Heparin • Low-Molecular-Weight Heparin (LMWH) • Warfarin • Terapi Trombolitik Trombektomi
Penatalaksanaan • Tatalaksana konservatif - elevasi tungkai - Terapi Dekongestif Lengkap (TDL) - edukasi : drainase limfatik individual, perawatan kulit, tandatanda dan gejala infeksi, pakaian kompresi yang tepat dan sesuai, serta pentingnya gizi yang baik, olahraga dan kontrol berat badan • Tatalaksana farmakologi - Terapi antifungi topikal direkomendasikan jika terjadi infeksi fungi lokal infeksi parasit yaitu W. Bancrofti dan Brugia malayi diobati dengan dietilkarbamazin. Jika terjadi reaksi alergi terhadap parasit yang mati, maka diberikan antihistamin atau anti-inflamasi. - Jika terjadi selulitis, maka perlu diberikan antistafilokokus dan antistreptokokus sistemik, dikombinasikan dengan istirahat dan elevasi tungkai. • Pembedahan = terapi konservatif dan farmakologi tidak memebrikan efek dan paa kasus limfedema yang berat
DVT
LIMFEDEMA
KOMPLIKASI 1. Pulmonary Embolism (PE) 1. Limfangitis rekuren 2. Post-thrombotic syndrome Selulitis 2. Fibrosis jaringan subkutan 3. Gangguan fungsi gerak 4. lymphangiosarcoma
REFERENSI 1. Jayanegara, Andi Putra. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CDK-244/ vol. 43 no. 9 th. 2016. 2. Antignani PL. Diagnosis and treatment of primary lymphedema—UIP Consensus. International Angiology: a Journal Of The International Union Of Angiology, December 2013 3. NLN Medical Advisory Comittee. The diagnosis and treatment of lymphedema. National Lymphedema Network, February 2011