Definisi Hak Asasi Manusia.docx

  • Uploaded by: Rut Huky
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Definisi Hak Asasi Manusia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,882
  • Pages: 7
HAM DAN IMAN KRISTEN

O

L

E

H

RUT KRISTIANI HUKY (1813020044) MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2018/2019

A. Latar belakang Sumber dari Ide Dasar Hak Asasi Manusia Inti dari dokumen historis MAGNA CHARTA dari 1215 pada sejarah Negeri Inggris ,berbunyi “Tiada seorangpun boleh ditangkap atau dipenjarakan atau diusir dari negerinya atau dibinasakan tanpa sejarah diadili oleh hakim-hakim yang sederajat dengannya (=PERS,Penceramah)atau menurut undang-undang negerinya”. Manin-society,individu dalam masyarakat dihadapan Allah Tuhannya adalah sama derajatnya dan sifatnya : Anak Allah pencipta dan orang yang memberontak terhadap Allah Raja–Nya serta orang yang sama pula mempunyai kesempatan untuk menerima kasih Allah, yaitu penggampunan dan penebusan Allah . Ide persamaan ini melalui gereja Kristen, seperti tadi sudah dikatakan,dituangkan kedalam Magna Charta, khususnya dengan kata-kata diadili oleh hakim-hakim yang sederajat dengannya (judicium perium suorum, Perrys idid). Prinsip ini bersama-sama dengan prinsipprinsip lain,dari due proses of low dan kemudian tentang kebebasan agama, kebebasan untuk mempunyain pendapat, untuk berserikat dsb, akhirnya diperluas sampai jumlah hak-hak dan kebebasan asasi yang tercamtum dalam Universal Declaration of Human Rightsyang diumumkan di Paris pada tanggal 10 Desember 1948. B. Rumusan masalah 1. Apa itu HAM? 2. Bagaimana padangan iman Kristen terhadap HAM? 3. Apa saja kasus pelanggran HAM di Indonesia? C. Tujuan 1. Apa itu HAM 2. Bagaimana padangan iman Kristen terhadap HAM 3. Apa saja kasus pelanggran HAM di Indonesia

A. Definisi hak asasi manusia Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Dalam kaitannya dengan pemerolehan hak ada dua teori yaitu teori McCloskey dan teori Joel Feinberg. Menurut teori McCloskey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, atau sudah dilakukan. Sedangkan dalam teori Joel Feinberg dinyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan kesatuan dari klaim yang absah (keuntungan yang didapat dari pelaksanaan hak yang disertai pelaksanaan kewajiban). Dengan demikian keuntungan dapat diperoleh dari pelaksanaan hak bila disertai dengan pelaksnaan kewajiban. John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Hak ini sifatnya sangat mendasar (fundamental) bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia. Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 disebutkan bahwa : “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia” HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara. Dengan demikian hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan umum. B. HAM menurut iman Kristen HAM (Hak Asasi Manusia) memiliki nama lain versi Alkitab yaitu Free will (Kehendak bebas). Allah membiarkan manusia untuk memilih dan sebagai orang yang sudah percaya Kristus, pastilah kita menginginkan free will kita atau hak kita sejalan dengan maunya Allah. Sebagaimana pandangan Allah, seperti itu pulalah kita memandang dan menggunakan hak yang dianugerahkan kepada kita sehingga kita tidak menggunakannya dengan semena-semena. Dan sebagaimana free will/HAM menurut iman kristen, seperti itu jugalah kita memperlakukan sesama kita. Karena pada dasarnya free will atau HAM menurut iman Kristen ini merupakan kehendak bebas yang diberikan sebagai karunia namun tetap harus dapat dilakukan sesuai

firmanNya. Sehingga diharapkan tidak timbul resiko karena umat Kristen berupaya maksimal mengedepankan HAM. a. HAM dalam persepktif iman Kristen 1. Kedaulatan Allah yang Universal Allah berdaulat atas manusia, HAM bersumber dari Allah, melanggar HAM berarti melanggar ketentuan Allah. Tidak ada satu lembagapun atau satu orang pun termasuk negara berwenang membatalkan atau mengurangi hak-hak tersebut, kecuali Allah itu sendiri. Seorang teolog yang juga seorang filsuf, jurgen Moltmann mengatakan bahwa kedaulatan Alllah didalam diri manusia mencakup - Dimensi individual, berarti martabatnya sebagai manusia - Dimensi social, berarti hidup kebersamaan dengan manusia lain - Dimensi futurologisnya, berarti kesempatan untuk memiliki masa depan Hak pada akhirnya membawa manusia pada suatu kewajiban. Misalnya, hak manusia untuk bebas dan bermartabat membawa manusia kepada kewajiban untuk menghormati kebebasan dan martabat orang lain. 2. Citra Allah pada Setiap Manusia “Imago Dei” Setiap orang mempunyai hak asasi untuk hidup bermartabat, hak untuk hidup berkomunitas, hak untuk mengelola alam ciptaan dan hak untuk membangun masa depan yang lebih baik (dengan segala kewajiban asasi yang terkait). Ini berlaku pada setiap orang dan semua orang, oleh karena setiap orang dan semua orang adalah penyandang citra Allah. Sebagai “citra Allah”, manusia tidak cuma “makhluk ciptaan” seperti makhlukmakhluk ciptaan yang lain, melainkan setiap orang adalah suatu pribadi yang utuh, pribadi di hadapan Allah dan bertanggung jawab kepada Allah. Oleh karena setiap orang adalah citra Allah, maka setiap orang mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi yang sama, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Perbedaan-perbedaan antar manusia yang bersifat kondisional dan eksternal tidak sedikit pun mengurangi atau menambah kesamaannya. Setiap orang dan semua orang diciptakan sama berharganya di hadapan Allah apa pun latar belakang rasial, warna kulit, tingkat budaya dan status sosial-ekonominya. b.

Konsep Dasar Teologis HAM 1. HAM tidak pernah dilepaskan dari kewajiban Hak mengimplikasikan kewajiban, sebab hak hanya menjadi hak setelah kewajiban terpenuhi. Sebaliknya, kewajiban juga mengimplikasikan hak, sebab kewajiban hanya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati. Hak tanpa kewajiban adalah kesewenang-wenangan , sedangkan kewajiban tanpa hak adalah perbudakan. Dalam etika Kristen (menurut Dietrich Bonhoeffer dalam bukunya ETHICS) menjelaskan bahwa “kebebasan” (hak) dan “ketaatan” (kewajiban) adalah dua sisi dari satu mata uang, yaitu

“tanggung jawab”. Tidak ada tanggung jawab tanpa ketaatan, tetapi juga tidak ada tanggung jawab tanpa kebebasan. 2. HAM bersumber pada klaim Allah terhadap manusia. HAM tidak bersumber pada pengalaman manusia, melainkan pada tindakan Allah dalam sejarah manusia. Artinya: Hak Asasi Manusia bukanlah rumusan ideal manusia tentang dirinya sendiri, melainkan pemahaman tentang apa yang dikehendaki Allah mengenai manusia – siapa manusia itu, apa makna eksistensinya, dan apa tujuan hidupnya, dari perspektif Allah. c. Pandangan Alkitab terhadap manusia Kitab Kejadian pasal 1:26-30 menulis tentang penciptaan manusia sebagai makhluk bermartabat. Martabat manusia dikemukakan dalam tiga hubungan yang unik yang ditegakkan sejak penciptaan. 1. Hubungan manusia dengan Allah. Menurut Stott, manusia yang diciptakan menurut gambar ilahi mencakup kualitas-kualitas rasional, moral dan spiritual. Kualitas ini dengan sendirinya membedakan manusia dari binatang dan memungkinkan manusia berelasi dengan Allah melalui kualitas rasional, moral dan spiritual. Dengannya, manusia belajar untuk mengenal, memahami serta taat pada perintah-Nya. Selanjutnya dikatakan, hak manusia untuk beragama, menyiarkan agama, menjalankan ibadah agama, kebebasan untuk berpikir, berbicara, mengambil keputusan menurut hati nurani, semuanya berada dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan Allah. 2. Hubungan antarmanusia. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, sehingga Ia juga memberkati relasi antarmanusia termasuk hal-hal yang berkaitan dengan akibat dari relasi atau hubungan itu. Dengan demikian, hak manusia untuk berelasi, bersahabat, menikah serta membentuk keluarga, hak untuk berkumpul dan mengemukakan pendapat, hak untuk diterima dan dihormati tanpa memandang jenis kelamin, usia maupun status sosial berada dalam lingkup hubungan antar manusia yang diberkati Allah. 3. Hubungan manusia dengan bumi dan makhluk lainnya. Manusia diciptakan untuk mengolah bumi, berkuasa atas makhluk-makhluk lainnya. Dengan demikian, manusia diberikan hak untuk bekerja, memiliki karier, hak untuk beristirahat, hak untuk memperoleh sandang, pangan dan rumah yang nyaman dan sehat, hak untuk bebas dari penyakit, kemiskinan, keterbelakangan, dan hak untuk menikmati udara dan air bersih. Implikasi dari tiga hubungan yang unik di atas adalah hakikat manusia sebagai makhluk bermartabat merupakan pemberian Allah. Oleh karena itu, tidak seorang pun dapat mengambilnya dari diri seseorang. Menurut Kitab Amsal 14:31, “...siapa yang menindas orang lemah, menghina Pencipta-Nya”. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia merupakan penghinaan terhadap penciptanya. Dalam Alkitab Perjanjian Lama, banyak raja yang jatuh

karena menerima hukuman Allah akibat mereka berlaku semena-mena terhadap rakyatnya. Raja Ahab yang telah merampas kebun anggur Nabot menerima hukuman, ia mati dan mayatnya tidak dikuburkan secara layak karena dimakan anjing di luar pintu gerbang kota tepat seperti yang difirmankan Allah. Yeremia mengecam Raja Yoyakim yang menindas serta memeras rakyatnya demi membangun istana mewah. Kitab Amos, Mikha, dan Yeremia adalah kitab-kitab yang berisi seruan serta peringatan para nabi terhadap pemerintah, para pemimpin maupun rakyat yang bertindak tidak adil terhadap mereka yang lemah dan miskin. C. Contoh pelanggaran HAM di Indonesia a. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998) Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Peristiwa ini berkaitan dengan gerakan di era reformasi yang gencar disuarakan di tahun 1998. Gerakan tersebut dipicu oleh krisis moneter dan tindakan KKN presiden Soeharto, sehingga para mahasiswa kemudian melakukan demo besar-besaran di berbagai wilayah yang kemudian berujung dengan bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Tragedi ini mengakibatkan (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-luka). b. Kasus Marsinah 1993 Kasus Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Seorang pekerja dan aktivitas wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim. Peristiwa ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT CPS. Mereka menuntun kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan. Setelah aksi demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk dalam kondisi mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Penyelidikan masih belum menemukan titik terang hingga sekarang. c. Aksi Bom Bali 2002 Peristiwa ini terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan teroris. Kepanikan sempat melanda di penjuru Nusantara akibat peristiwa ini. Aksi bom bali ini juga banyak memicu tindakan terorisme di kemudian hari.Peristiwa bom bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar di Indonesia. Akibat peristiwa ini, sebanyak ratusan orang meninggal dunia, mulai dari turis asing hingga warga lokal yang ada di sekitar lokasi. d. Peristiwa Tanjung Priok (1984) Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Peristiwa ini dipicu oleh warga sekitar yang melakukan demonstrasi pada pemerintah dan aparat yang hendak melakukan pemindahan makam keramat Mbah Priok. Para warga yang menolak dan marah kemudian melakukan unjuk rasa, hingga memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan. e. Kasus Penganiayaan Wartawan Udin (1996) Kasus penganiayaan dan terbunuhnya Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin)terjadi di yogyakarta 16 Agustus 1996. Sebelum kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer. Ia menjadi

wartawan di Bernas sejak 1986. Udin adalah seorang wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara. Menurut iman Kristen HAM adalah kedaulan Allah yang universal dan merupakan citra Allah pada setiap diri manusia. Manusia adalah makhluk bermartabat merupakan pemberian Allah. Oleh karena itu, tidak seorang pun dapat mengambilnya dari diri seseorang. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia merupakan penghinaan terhadap penciptanya. B. Saran Kita sebagai remaja Kristen harus saling menghargai dan menghormati karena kita adalah ciptaan Allah DAFTAR PUSTAKA 1. https://gkiiwilayahpapua.wordpress.com/2008/05/30/hak-asasi-manusia-dalam-perspektif-theologikristen/ 2. https://montolalureynaldo.wordpress.com/2014/03/06/ham-menurut-iman-kristen/

Related Documents

Hak-hak Asasi Anak
June 2020 30
Hak Asasi Manusia
May 2020 29
Hak Asasi Manusi1
June 2020 5
Hak Asasi Manusia.docx
November 2019 21

More Documents from "Okta vionita"

Air Tawar.docx
November 2019 17
November 2019 11
Rutnadeaks.docx
October 2019 13
Data Rekreasi 2018.xls
November 2019 22