Dari Jendela Rumah Nenek Pusi Warsa Suwarsa Suatu Sore Dua meter dari jendela rumah nenek Kami hadir dalam aroma ceria Tiga cawan sop hangat Tiga cangkir teh hangat Senyum merekah akrab dan hangat dari kami Demi menyiasati alam yang akan menyambut ujung hari Suatu Sore Lima Meter dari jendela rumah nenek Mereka, anak-anak itu bermain manja di halaman Canda Tawa Melompat Debu di musim kemarau, berterbangan Tertiup kea rah Timur, mengepul, menerjang kaki-kaki mungil Menempel di daun-daun flamboyan Ceria di ujung hari Suatu sore Dua puluh meter dari jendela rumah nenek Jalan kering Suara motor nyaring Lalu-lalang Gadis-gadis Cantik-cantik Lelaki-lelaki Aroma parfum Kulit mereka kuning terlapisi kemilau emas cahaya mentari sore Dibatasi oleh hamparan sawah, hijau permai, pematang, pohon pisang… Menyambut kepak lelawa di ujung hari Suatu sore Duaratus meter dari jendela rumah nenek Lapangan telah dilapisi tembok Terminal Riuh Gemuruh Pengemis Mobil Kondektur Teriakan Copet Namun segalanya hamper tidak terdengar oleh kami Ketika kami masih asyik, duduk sejauh dua meter dari jendela rumah nenek Hingga kami bergegas menuju surau dekat rumah, mengajak anak-anak Untuk membaca sholawat dan barzanji…
Sukabumi, Tengah Ramadhan 1430 H