Crs Hifema Traumatika.pptx

  • Uploaded by: Ayiep Cogaz
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Crs Hifema Traumatika.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 958
  • Pages: 33
Hifema Oleh : Azia Putri Al Jamil/ 1740312439, Ulfah Latifah/ 1840312454, Athika Rahmawati/ 1840312426, Arifky Suhada/ 1740312127

Dibimbing oleh : dr. H. M. Hidayat, Sp.M (K)

PENDAHULUAN Struktur wajah dan mata sangat sesuai untuk melindungi mata dari cidera

Trauma mata merupakan penyebab kebutaan unilateral pada dewasa muda

Salah satu di antara sekian banyak penyebab kebutaan, yang sering dijumpai adalah trauma tumpul pada mata Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga kemungkinan merusak struktur pada permukaan (kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea, dan lensa) dan struktur mata bagian belakang (retina dan persarafan Perdarahan di dalam Camera Oculi Anterior (COA) yang disebut dengan hifema merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani oleh dokter.

Tujuan Penulisan membahas mengenai definisi, etiologi, klasifikasi, patogenesis, diagnosis, dan tatalaksana dari Hifema Traumatika.

Batasan Penulisan

untuk memahami serta menambah pengetahuan tentang Hifema Traumatika.

Metode Penulisan menggunakan berbagai literatur sebagai sumber kepustakaan.

ANATOMI

Definisi • Hifema adalah suatu keadaan dimana ditemukan darah dalam bilik mata depan yang terjadi akibat trauma tajam maupun tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar

Epidemiologi Penelitian menemukan 33% dari seluruh trauma mata yang serius menimbulkan hifema, 80% hifema terjadi pada pria

Perkiraan rata-rata kejadian di Amerika Utara adalah 17-20/100.000 populasi/tahun.

Perbandingan antara pria dan wanita adalah 3:1

Penyebab tersering akibat benda tumpul

Etiopatofisiologi • Spontan • Traumatik

Klassifikasi

Diagnosis Anamnesis Temuan Khas :  Mata kabur  Fotofobia  Nyeri  Temuan visual darah di bilik anterior  Riwayat Trauma

Pemeriksaan Oftalmikus

Pemeriksaan Visus

Pemeriksaan Pupil

Slitlamp

Fluorescent Test (Untuk menilai ada/tidaknya abrasi kornea)

Tonometri

Gonioskopi (Untuk mengevaluasi komplikasi glaukoma sekunder karena trauma)

Pemeriksaan Penunjang • Laboratorium Skrinning anemia sel sabit Hitung darah lengkap dan profil koagulasia • Elektroforesis hemoglobin Tes konfirmasi ketika hasil labor anemia sel sabit (+)

Diagnosis Banding • • • • •

Hifema sekunder dari operasi mata atau laser Neovaskularisasi Neoplastik Inflamasi Anomali vaskular

Tatalaksana • Pasien dirawat inap (berapapun gradingnya) • Bed rest • Elevasi kepala 30°-45° (untuk mengakumulasikan darah ke inferior)

Medikamentosa  Siklopegik (Sulfas atropin 1%, 3-4x 1 tetes/hari selama 5 hari  Koagulasia (Asam traneksamat 3x500mg)  Kortikosteroid : - Topikal (Grade <2) > Fluorometholon 0,1% (4x1 tetes/hari) - Topikal + Sistemik (grade 2,3,4) > Metilprednisolon 0,81 mg/kgBB/hari (4x1/hari) Pasien boleh dipulangkan jika 3 hari bebas hifema

Surgikal • Parasentesis chamber anterior • Iridektomi perifer > pada pasien hifema total dengan kemungkinan blok pupil yg dilakukan setelah parasentesis

Komplikasi • • • • • •

Obstruksi meshwork trabecular Synechiae anterior perifer (PAS) Synechiae posterior Cornea Blood Staining (Black Eye Ball) Rebleeding (Perdarahan kembali) Blok pupil

Prognosis • Tergantung etiologi dan komplikasi • Perlu dipantau secara ketat

Laporan Kasus • KU Mata kanan terasa nyeri tiba-tiba setelah terkena ledakan ban ±6 jam sebelum masuk rumah sakit

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG • Mata kanan terasa nyeri tiba-tiba setelah terkena ledakan ban ± 6 jam sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasakan di dalam bola mata, nyeri terasa seperti tertekan, dirasakan terus-menerus. Skala nyeri sedang. • Mata kanan tidak bisa melihat setelah terkena ledakan ban, tidak bisa melihat secara tiba-tiba. • Mata merah pada mata kanan setelah terkena ban. • Mata terasa mengganjal tidak ada. • Pandangan ganda tidak ada. • Mekanisme trauma tidak diketahui.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • Riwayat operasi mata selumnya tidak ada. • Riwayat kelainan pembekuan darah tidak ada. • Riwayat penggunaan kaca mata sebelum trauma tidak ada.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Riwayat kelainan pembekuan darah dalam keluarga tidak ada.

PEMERIKSAAN FISIK Vital Sign - Keadaan Umum - Kesadaran - Tekanan Darah - Frekuensi Nadi - Nafas - Suhu

= Sakit ringan = CMC = 120/80 mmHg = 88x/menit = 18x/ menit = afebris

Status Generalis: Kulit KGB Kepala Mata Telinga Hidung Tenggorokan Gigi dan Mulut Leher Toraks Abdomen Punggung Genitalia Ekstremitas

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : Status oftalmikus : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak diperiksa : tidak ada kelainan

OD OS STATUS OFTALMIKUS

STATUS OPHTALMIKUS Visus tanpa koreksi Visus dengan koreksi Refleks Fundus Silia/ Supersilia

6/6 (-) (+) Bulu mata berwarna hitam, Bulum mata kea rah dalam (-), Bulu mata rontok (-) Edema (-),Hematom (-), Ptosis (-), Ekskoriasi (-) Edema (-), Hematom (-), Ptosis (-), Ekskoriasi (-)

Margo Palpebra

1/300 (-) (-) Bulu mata berwarna hitam, Bulum mata kea rah dalam (-), Bulu mata rontok (-) Edema (-), Hematom (-), Ptosis (-) Ekskoriasi (-) Edema (-), Hematom (-), Ptosis (-), Ekskoriasi (+) bentuk linear dasar jaringan bawah kulit, tidak Laserasi (-), sikatrik (-), massa (-)

Aparat Lakrimal Konjungtiva Tarsalis

Dalam batas normal Hiperemis (-), Sikatrik (-)

Dalam batas normal Hiperemis (-), Sikatrik (-)

Konjungtiva Fornik

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Konjungtiva Bulbi

Injeksi Siliar (+), Injeksi Konjungtiva (-)

Injeksi Siliar (-), Injeksi Konjungtiva (-)

Palpebra Superior Palpebra Inferior

Laserasi (-), sikatrik (-), massa (-)

Sklera Kornea

Putih Edema (+), Staining (-)

Putih Bening

STATUS OFTALMIKUS Koagulum (+), hifema (+) ± Cukup dalam

Kamera Okuli Anterior

1/3-1/2 Iris Pupil

Sulit dinilai

Lensa

Sulit dinilai

Cokelat Bulat Refleks (+/+) Diameter 3 mm Bening

Korpus Vitreus

Sulit dinilai

Jernih

Fundus Media Papil Optik Retina Aa/Vv Retina Makula

Sulit dinilai

Tekanan bulbus okuli

Tidak dilakukan

Bening Bulat, batas tegas, C/D 0,30,4 Perdarahan (-), eksudat (-) 2/3 Refleks Fovea (-) N (p)

Posisi bola mata

Ortho

Ortho

Gerakan bola mata

Bebas ke segala arah

Bebas ke segala arah

GAMBAR

DIAGNOSIS & TATALAKSANA Diagnosis Kerja

: Hifema Traumatika grade II OS Susp Katarak Traumatika

Rencana Pemeriksaan

: Tonometry

Penatalaksanaan • Bed rest elevasi kepala 30-45 derajat • LFX eyedrop 6x1 OS • Posop eyedrop 6x1 OS • Timol 0.5% 2x1 OS • Metilprednisolon 1x48 mg • SA eyedrop 3x1 OS

Terima kasih

Related Documents

Hifema Traumatika
June 2020 19
Crs Bst.docx
October 2019 30
Accouplement-crs
June 2020 12
Crs Cpa.docx
October 2019 24

More Documents from "Agus Mubin"