OSLER G2P1A0 36 TAHUN HAMIL 36 MINGGU DENGAN DISPNEA, OEDEM PULMO DAN IUFD
Disusun oleh: Pravangesta Anggit A.
1713020014
Destry Auliza H.
1713020017
Wahyu Syafiyati
1713020020
Setyawan Aditya P.
1713020023
Restu Tri Gustiasih
1713020045
Pembimbing: dr. Guntur Muhammad Taqwin, Sp.An, M.Sc
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RSUD DR. SOESILO SLAWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat, rahmat, dan petunjuk-Nya, penulis dapat menyelesaikan osler dengan judul “G2P1A0 36 Tahun Hamil 36 Minggu dengan Dispnea, Oedem Pulmo dan IUFD”. Osler ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kepanitraan klinik di bagian Ilmu Anestesi Rumah Sakit Umum Daerah DR. Soeselo Slawi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.Guntur Muhammad Taqwin, Sp.An. M.Sc selaku dokter penguji dan pembimbing, serta rekan-rekan kepanitraan klinik yang ikut membantu memberi dorongan secara moril sehingga osler ini dapat dikerjakan dan diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa osler ini masih terdapat kekurangan serta kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga osler ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Anestesi khususnya dan bidang kedokteran pada umumnya.
Slawi, Agustus 2018
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Osler dengan judul :
“G2P1A0 36 Tahun Hamil 36 Minggu dengan Dispnea, Oedem Paru dan IUFD”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Anastesi RSUD Soeselo Slawi periode Juli 2018 – 16 Agustus 2018 Disusun oleh : Pravangesta Anggit A.
1713020014
Destry Auliza H.
1713020017
Wahyu Syafiyati
1713020020
Setyawan Aditya P.
1713020023
Restu Tri Gustiasih
1713020045
Telah diterima dan disetujui oleh dr.Guntur Muhammad Taqwin, Sp.An. M.Sc selaku dokter pembimbing Anastesi RSUD dr.Soeselo Slawi.
Slawi, Agustus 2018 Mengetahui
dr.Guntur Muhammad Taqwin, Sp.An. M,Sc
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 2 A. Anatomi ................................................................................................................. 2 B. ................................................................................................................................ 2 C. ................................................................................................................................ 3 D. ................................................................................................................................ 4 E. ................................................................................................................................ 7 F. ................................................................................................................................ 7 G. ................................................................................................................................ 8 H. ............................................................................................................................... 10 I. ............................................................................................................................... 11 BAB III. KESIMPULAN.................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
iv
PENDAHULUAN Berdasarkan
Survei
Demografi
Kesehatan
Indonesia
(SDKI),
angka kematian maternal di Indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup, itu berarti setiap 100.000 kelahiran bayi hidup masih ada sekitar 248 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan maupun persalinan. Angka tersebut termasuk tinggi, dimana Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu turun
menjadi
125
Data
menunjukkan
per
100.000
sebagian
besar
kelahiran kematian
hidup terjadi
pada pada
tahun
2010.
masyarakat
miskin dan mereka yang tinggal jauh dari Rumah Sakit.Penyebab kematian ibu yang utama adalah perdarahan, eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi, dan infeksi. Salah satu komplikasi pada preeklampsia adalah edema paru. Edema paru merupakan lanjutan dari eklampsia, menjadi sebab utama kematian penderita preeklampsia dan eklampsia (Wibowo, 2006). Pada perubahan permeabilitas pembuluh darah akibat adanya kerusakan endotel pembuluh darah yang dapat terjadi pada seluruh permukaan endotel pembuluh darah pada organ penderita preeklampsia, dimana salah satunya adalah paru-paru (Roeshadi, 2006). Edema paru akut merupakan komplikasi yang dapat timbul secara potensial pada pasien preeklampsia berat yang terjadi karena adanya akumulasi abnormal cairan di ruang interstisial dan jaringan paru dengan onset cepat. Keadaan ini dapat menyebabkan prognosis yang buruk bagi pasien preeklampsia berat (Angsar, 2010). Dari penelitian di Afrika Selatan, edema paru akut memiliki kontribusi sebesar 17,2% sebagai penyebab kematian pada wanita dengan preeklampsia berat (Thornton, dkk.,2009). Jumlah kasus edema paru akut sebagai komplikasi preeklampsia berat pada beberapa rumah sakit di Indonesia cukup bervariasi.
v
Sebanyak 24 kasus (10,3%) edema paru akut terjadi dari 234 kasus preeklampsia berat pada tahun 2010 di RSUP dr. Kariadi Semarang (Raras, 2011). Kejadian edema paru akut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia ibu, persalinan dengan sectio caesarea, Indeks Massa Tubuh (IMT), paritas, jumlah janin, penggunaan kortikosteroid / Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), terapi cairan dan magnesium sulfat (MgSO4). Di antara faktor-faktor tersebut, usia ibu, paritas, dan jumlah janin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (Thornton dkk., 2009)
vi