BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN KTSP DAN SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Program Pendampingan SMK Kecil Fakultas Teknik UNY
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK 2006
DAFTAR ISTILAH (GLASARIUM)
1.
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
3.
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5.
Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6.
Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).
7.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
8.
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
9.
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan
yang
i
diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
ii
26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.
27. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
28. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
29. Kategori Standar adalah sekolah yang sedang berupaya mencapai standar minimal beradasrkan 8 standar nasional pendidikan
30. Kategori Mandiri adalah sekolah yang telah berhasil mencapai batas minimal 8 standar nasional pendidikan
31. SKKNI adalah standar kompetensi kerja nasional indonesia
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH.......................................................................... .........................
i
DAFTAR ISI ............................................................................. ..............................
iv
BAB I
PENDAHULUAN A. Landasan.............................................................................. ...............
B. C. D. E.
1
Tujuan Penyusunan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP..........
1
Pengertian..................................................................... ......................
1
Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP SMK............................................
2
Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK..........................................
4
BAB II KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK..............................
7
B. Struktur dan Muatan KTSP SMK............................... ............................ D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP................................................. ...........
7 16 17
BAB III PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus ............................................................... ...............
24
C.
B. C. D. E. F.
Kalender Pendidikan....................................................... .....................
Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus ...............................................
24
Langkah-langkah Pengembangan Silabus ...................................... .....
26
Unit Waktu Silabus ......................................................................... .....
29
Pengembangan Silabus Berkelanjutan ........................................ ........
30
Komponen dan Format Silabus ................................. ..........................
30
LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh KTSP ........................................................................................
35
iv
BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional. Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk menyiapkan kurikulum sebagaimana diharapkan. A. Landasan
1.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4.
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
5.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP SMK Bahan bimbingan teknis penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK ini disiapkan sebagai upaya mengoperasionalkan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, untuk digunakan oleh para pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP SMK, sehingga harapan setiap SMK memiliki KTSP sendiri segera terwujud. C.
Pengertian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
1
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP SMK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut. 1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.
Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
2
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6.
Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1.
Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun harus memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2.
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3.
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4.
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
3
5.
Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEKS.
7.
Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8.
Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9.
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas masing-masing satuan pendidikan.
4
BAB II KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
B. Struktur dan Muatan KTSP SMK Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok mata pelajaran estetika (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan memperhatikan kelompok mata pelajaran tersebut dengan cakupan sebagaimana tertuang pada tabel 1. Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No 1.
Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
5
No 2.
Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
Cakupan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5.
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
6
1.
Mata pelajaran Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan bahwa kurikulum SMK wajib memuat: a. b. c. d.
e. f. g. h. i. j.
Pendidikan Agama; Pendidikan kewarganegaraan; Bahasa; Matematika; Ilmu Pengetahuan Alam; Ilmu Pengetahuan Sosial; Seni dan budaya; Pendidikan jasmasi dan olah raga; Keterampilan/kejuruan, dan Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada KTSP SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel 2 berikut. Tabel 2.
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK (Generik)
7
Komponen
Durasi Waktu (Jam)
A. Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Matematika 5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi 5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6.1 IPA 6.2 Fisika 6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi 6.3 Kimia 6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian 6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 6.4 Biologi 6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian 6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 10. Kejuruan 10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 10.2 Kewirausahaan 10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 10.4 Kompetensi Kejuruan b) B. Muatan Lokal C.
Pengembangan Diri
d)
192 192 192 440 a) 330
a)
403
a)
516
a)
192
a)
192 276
a)
192 192
a)
a)
a)
192 a) 192 a) 128 a) 128 a) 192 202 192 140 1044 192
c)
(192)
Keterangan notasi: a)
b)
c)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan. Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu). Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
8
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut. a.
Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b.
Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
c.
Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
d.
Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
e.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f.
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
g.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
h.
Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
Berdasarkan acuan struktur kurikulum generik di atas disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristiknya. 2.
Muatan lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Untuk memilih muatan lokal yang sesuai dengan potensi daerah dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:
Identifikasi Potensi dan Kebijakan Daerah
9
Analisis
Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan dan Sesuai dengan Program Keahlian Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bersama Pihak Terkait
Penyusunan Silabus Muatan Lokal
3.
Kegiatan pengembangan diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan kreativitas dan bimbingan karir. a.
untuk pengembangan
Pengembangan kreativitas Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.
b.
Pengembangan karir. Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.
4.
Pengaturan beban belajar
a.
SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS). SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS).
10
b.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4 jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar isi. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Istilah tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.
d.
5.
Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum.
Ketuntasan belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan urgensi masing-masing kompetensi, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan belajar kompetensi kejuruan ditetapkan mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.
6.
Kenaikan kelas dan kelulusan Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a.
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c.
lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d.
lulus Ujian Nasional.
11
7.
Penjurusan Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
8.
9.
C.
Pendidikan kecakapan hidup
a.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
b.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global a.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Kalender Pendidikan 1.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
12
5.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1.
Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2.
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4.
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.
Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6.
Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7.
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
8.
Kegiatan khusus sekolah/madrasah
D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP 1.
Analisis Konteks
13
2.
a.
Analisis potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah, meliputi: peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta program-program yang ada di sekolah.
b.
Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, antara lain: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia usaha/industri, dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
c.
Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Mekanisme Penyusunan a.
Tim penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi. Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK terdiri atas: 1) guru; 2) konselor; 3) kepala sekolah; 4) komite sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya), dan 5) nara sumber. Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, Dinas Pendidikan Provinsi bertindak sebagai koordinator dan supervisor. Guru, konselor, komite sekolah (khususnya DU/DI, Asosiasi, Dunia Kerja, dan anggota Institusi Pasangan lainnya) dan nara sumber bertindak sebagai anggota tim penyusun KTSP.
b.
Kegiatan Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah dan/atau kelompok sekolah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pembelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi: 1) Penyiapan dan penyusunan draf; 2) Reviu dan revisi; 3) Finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing diselenggarakan oleh tim penyusun.
c.
kegiatan
diatur
dan
Pemberlakuan Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Alur pelaksanaan penyusunan KTSP SMK adalah sebagai berikut.
14
ANALISIS KONTEKS SWOT Analisis Visi, Misi dan Tujuan
Identifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
PENYUSUNAN KTSP Pembentukan Tim Penyusun
Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP
Review dan Validasi KTSP
Revisi
Finalisasi
ISI KTSP •
Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
•
Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan
•
Tujuan SMK yang Bersangkutan
•
Struktur dan Muatan KTSP SMK yang Bersangkutan
•
Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan
•
Silabus SMK yang Bersangkutan
•
Disahkan oleh Kepala Sekolah
•
Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Propinsi
15
3.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan KTSP a.
Merumuskan tujuan pendidikan menengah kejuruan Rumusan tujuan pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya merupakan tujuan yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai penjabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15.
b.
Merumuskan Visi dan Misi SMK Setiap satuan SMK merumuskan visi dan misinya masing-masing dengan memperhatikan acuan operasional penyusunan KTSP. Rumusan visi dan misi secara jelas menggambarkan eksistensi SMK yang bersangkutan serta gambaran masa depannya.
c.
Merumuskan tujuan SMK Setiap satuan SMK merumuskan tujuan masing-masing mengacu kepada visi dan misi SMK yang telah ditetapkannya. Rumusan tujuan SMK menggambarkan tujuan institusional kehadiran satuan pendidikan yang bersangkutan.
d.
Merumuskan tujuan program keahlian Setiap program keahlian yang dibuka memiliki rumusan tujuan. Tujuan program keahlian merupakan kristalisasi dari kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk dapat bekerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang dijadikan acuan dan berlaku di dunia kerja, serta untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program keahliannya.
e.
Menetapkan standar kompetensi Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan KTSP SMK menggunakan acuan sebagai berikut.
1) Standar kompetensi lulusan, meliputi: a) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan SMK yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
b) Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran (SKLKMP), merupakan kompetensi minimum untuk setiap kelompok mata pelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
c) Standar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP), merupakan kompetensi minimum setiap mata pelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
d) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD), merupakan kompetensi minimum setiap substansi mata pelajaran yang tercantum
16
dalam Permendiknas Kompetensi Lulusan.
Nomor
23
Tahun
2006
tentang
Standar
Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut adalah kompetensi minimum yang harus dilaksanakan, setiap satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi-kompetensi yang dinilai penting untuk menunjang mutu dan relevansi kompetensi lulusan.
2) Standar Kompetensi Kerja, digunakan untuk menetapkan: a) Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja untuk level kualifikasi lulusan SMK.
b) Standar Kompetensi Mata Pelajaran pada Dasar Kejuruan disusun oleh SMK bersama Komite SMK berdasarkan kebutuhan mata pelajaran kompetensi kejuruan.
tuntutan
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal, disusun oleh SMK dan komite SMK sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah. Satuan pendidikan dapat memasukkan kompetensi berbasis lokal dan global ke dalam semua mata pelajaran.
f.
Menyusun diagram pencapaian kompetensi Diagram pencapaian kompentensi merupakan tahapan atau tata urutan logis kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan, serta kemungkinan dilaksanakan multi entry-multi exit. Diagram pencapaian kompetensi cukup dibuat untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan.
g.
Menyusun struktur kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok program, yaitu kelompok program normatif, program adaptif, dan program produktif. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, selaras dengan program keahlian yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada atau terlalu banyak sehingga perlu menjadi mata pelajaran tersendiri. Pengembangan diri meskipun bukan mata pelajaran dan dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan atau ekstrakurikuler yang ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan pelayanan bimbingan karir, tetap harus tercantum dalam struktur kurikulum. Di dalam struktur kurikulum harus memuat durasi waktu, yaitu estimasi jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
17
Kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global, lingkungan hidup serta materi lain yang tidak termasuk dalam struktur kurikulm dapat diintegrasikan ke dalam pengalaman belajar pada setiap mata pelajaran.
h.
Menetapkan beban belajar Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran. Penetapan beban belajar di SMK dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) menetapkan jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (teori), praktik di sekolah dan praktik di industri untuk setiap mata pelajaran.
2) mengkonversi jumlah jam praktik di sekolah dan praktik di industri ke dalam jumlah jam tatap muka dengan ketentuan 2 jam pembelajaran praktik di sekolah atau 4 jam pembelajaran di dunia kerja/industri setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka (teori).
3) menetapkan jumlah jam mata pelajaran yang terdiri atas jam tatap muka (teori) dan jumlah jam hasil konversi pada butir 2) yang dicantumkan pada struktur kurikulum.
4) jumlah jam semua mata pelajaran dan muatan lokal menentukan lamanya penyelenggaraan pendidikan di SMK. Penyelenggaraan pendidikan ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun atau dapat diperpanjang hingga 4 tahun.
i.
Menetapkan kalender pendidikan Setiap satuan pendidikan SMK dapat menyusun dan menetapkan kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda (pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut. 1) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masingmasing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.
18
BAB III PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
B. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus 1.
Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.
Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3.
Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.
Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5.
Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.
Aktual dan kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.
Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8.
Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).
19
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut. Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran
PENGKAJIAN Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKKNI) SMK Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Penyusunan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Analisis Kedalaman dan Keluasan Materi
Materi Pokok/Pembelajara n
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Komponen silabus Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini. Sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas. 1.
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
20
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi; b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. 2.
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
3.
Penentuan jenis penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
21
4.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok atau materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi dengan mempertimbangkan: a. Potensi peserta didik;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik ;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik; d. struktur keilmuan; e. aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran; f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia kerja;
g. alokasi waktu. 5.
Mengembangkan kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar/subkompewtensi. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi. c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
6.
Menentukan alokasi waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar/subkompetensi didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar/ subkompetnsi keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar/subkompetensi. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar/Subkompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
22
7.
Menentukan sumber belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
23
D. Unit Waktu Silabus 1.
Silabus mata pelajaran
a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masingmasing sekolah.
2.
Implementasi pembelajaran per semester
a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).
E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masingmasing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
F.
Komponen dan Format Silabus
1.
Komponen Silabus a. Identitas Berisi identitas sekolah, bidang/program keahlian, standar kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi kejuruan). b. Standar kompetensi/kompetensi Standar kompetensi/kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.
c. Kode standar kompetensi/kompetensi Kode standar kompetensi adalah identitas standar kompetensi. Kompetensi kejuruan menggunakan kodefikasi yang terdapat pada SKKNI. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model kodefikasi sendiri.
d. Kompetensi Dasar/sub kompetensi 24
Kompetensi dasar/subkompetensi merupakan sejumlah tugas/ kemampuan untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi/ kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.
25
e. Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar/subkompetensi yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.
f. Materi pokok/materi pembelajaran Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi menunjang pencapaian kompetensi dasar/subkompetensi, mencakup keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap). Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja. g. Pengalaman belajar Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar/subkompetensi sesuai dengan indikator/kriteria kinerja. Pengalaman belajar dirancang secara utuh (komprehensip), sistematis dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar disusun dengan mengintegrasikan aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta lingkungan hidup. h. Penilaian Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja. Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator pencapaian kompetensi/ kriteria kinerja dan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. i. Alokasi waktu Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi yang dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka (teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri. j. Sumber belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja. 2.
Format Silabus Format silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
26
SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI : ALOKASI WAKTU : KOMPETENSI DASAR
:
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
-
2.
-
PENILAIA N
ALOKASI WAKTU TM
PS
SUMBER BELAJAR PI
33
SILABUS NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI : ALOKASI WAKTU :
SMK NEGERI 8 BANDUNG. Kompetensi kejuruan mekanik otomotif. : Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen OPKR-10-001B 18 x 45 menit
34
KOMPETEN SI DASAR 1. Pelaksana an pemelihar aan/ servis komponen
INDIKATOR
Pemeliharaan/servis komponen dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan di-pahami. Pemeliharaan/servis dilaksa-nakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi yang sesuai te-hadap komponen. Pekerjaan pemeliharaan/ servis dilaksanakan dengan pedoman dari industri yang telah ditetapkan.
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
Menentukan komponen otomotif yang harus dipelihara/diser vis
Mengindentifikasi Komponen yang diservis sesuai dengan tuntutan jenis pekerjaan dengan cara mengali lmpormasi darimodul..
Tes Tertulis
Data spesifikasi pabrik. Penggunaan metoda dan perlengkapan sesuai dengan spesifikasi industri. Langkah kerja peliharaan/ servis komponen sesuai dengan SOP K3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
Memahami lembaran ceklis secara berkala diakses dari buku servis kendaraan.
ALOKASI WAKTU T M
PS
PI
3
3 (6)
3(12 )
SUMBE R BELAJA R • •
Tes Tertulis Tes Tertulis Observasi
• •
Modu l Unit kend araa n Kartu servi s Pelu mas
Memahami pelaksanakan perawatan berkala sesuai dengan buku manual. Melaksanakan pengisian ceklis servis manual sesuai dengan komponen yang perlu perawatan.:
Observasi
1.
Penggantian oli Mesin 2. Penggantian saringan 0li 3. pembersihkan saringn udara dab
35
36
CONTOH KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PROGAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
SMK NEGERI 8
SMK NEGERI 8 BANDUNG
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 8 Bandung Jalan Kiliningan No. 31 Bandung (40264) Telp. 022-7304438 Fax. 022-7304438 e-mail :
[email protected]
2006
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 1 dari 95
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK Negeri 8 Bandung. ROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF. I. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan. Tujuan pendidikan menengah kejuruan
adalah meningkatkan(ya)
kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.. II. Visi dan Misi SMK Negeri 8 Bandung Visi Menjadi sekolah unggulan yang menghasilkan tamatan berkwalitas serta melahirkan Teknisi mekanik otomotif yang kompeten dan mandiri melalui pengembangan . IPTEK dan IMTAQ Misi 1. Memberikan layanan prima terhadapwarga sekolah
dalam semua
Aspek saran dan prasarana untuk menghasilkan tenaga
kerja yang
kompoten dan mandiri. 2. Meningkatkan
kwalitas
tamatan
yang
sesuaidengan
standar
Kompetensi Nasional (SKN ) dalammenghadapi Era Globalisasi. 3. Meningkatkan mutu sumber daya Manusiamellui dukungan IPTEK dan IMTAQ 4. Melaksanakan
KBM
dan
kegiatan
Extra
kurekuler
untukmengembangkan minat dan bakat dalam meraih prestasi. III. Tujuan SMK Negeri 8 Bandung. Tujuan SMK Negeri 8 Bandung menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran yang didukung oleh pendidik yang kompeten, fasilitas yang memadai, manajemen yang efektif dan
efisien adalah untuk
menghasilkan lulusan yang :
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 2 dari 95
2. Memberikan memiliki bekal agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan
dapat
mengembangkan
sikap
profesional
sesuai
kompetensi yang dimilikinya
3. Membekali peserta didik dalam memiliki ilmu pengetahuan, teknologi,
seni
dan
wawasan
entreuprener
agar
mampu
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 3 dari 95
IV. Tujuan Program Keahlian Mekanik Otomotif Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : a. Perawatan dan perbaikan Motor Otomotif. b. Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga. c. Perawatan dan perbaikan Chasis dan suspensi Otomotif d. Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan Otomotif. V. Standar Kompetensi A. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
10.Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11.Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12.Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13.Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14.Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 15.Mengapresiasi karya seni dan budaya PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 4 dari 95
16.Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17.Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
18.Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19.Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
20.Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21.Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
22.Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23.Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya B. Standar Kompetensi Lulusan Matapelajaran 1. Pendidikan Agama Islam a. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna c. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah
dan
d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia 2. Pendidikan Agama Kristen a. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial b. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen c. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa d. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera 3. Pendidikan Agama Katolik PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 5 dari 95
a. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab. b. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari. c. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja. d. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup 4. Pendidikan Agama Hindu a. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
Karma
dan
b. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha c. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha) d. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu e. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci f.
Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu
g. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya h. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta i.
Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya
5. Pendidikan Agama Buddha a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna) b. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-masing aliran e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha f.
Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 6 dari 95
g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama h. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari i.
Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
6. Pendidikan Kewarganegaraan a. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia b. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi c. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri d. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI e. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia f.
Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 h. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya i.
Menganalisis sistem hukum internasional, internasional, dan mahkamah internasional
hubungan
timbulnya
konflik
7. Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana a. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari b. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan seharihari c. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan seharihari d. Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Tingkat Madia PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 7 dari 95
a. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan b. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan c. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan d. Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan Tingkat Unggul a. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana b. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana c. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana d. Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan a. Mempraktekkan keterampilan menggunakan peraturan
permainan
dan
olahraga
dengan
b. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya c.
Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya
d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya e. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 8 dari 95
f.
Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
g. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
9. Seni Budaya Seni Rupa a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa Seni Musik a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam kehidupan b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik Seni Tari a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari Teater a. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater 10. Matematika a. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah b. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah c. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah d. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah e. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks f.
Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah
g. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 9 dari 95
h. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah i.
Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
j.
Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah
k. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah l.
Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan masalah
m. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah n. Memahami konsep limit fungsi dan turunan penerapannya dalam pemecahan masalah
fungsi
dan
o. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah p. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah q. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide r.
Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri
11. Ilmu Pengetahuan Alam a. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari b. Mengenali berbagai jenis manusia dan lingkungan
polusi
dan
dampaknya
terhadap
c. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam d. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri 12. Fisika a. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif b. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 10 dari 95
c. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan d. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor e. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah f.
Memahami konsep getaran, gelombang, penerapannya untuk pemecahan masalah
dan
bunyi
serta
g. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah h. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian kompetensi program keahliannya i.
Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
j.
Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi
13. Kimia a. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi b. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya c. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis) d. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari e. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat f.
Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi
g. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan seharihari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian. 14. Bahasa Inggris Level Novice a. Mendengarkan PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 11 dari 95
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari b. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari c. Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari d. Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Level Elementary a. Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan b. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan c. Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan d. Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Level Intermediate a. Mendengarkan PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 12 dari 95
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian b. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian c. Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian d. Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian 15. Ilmu Pengetahuan Sosial a. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar b. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional c. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan d. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi e. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan f.
Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
16. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi a. Mampu mengoperasikan komputer PC
b. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware c. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja
d. Mampu
mengoperasikan PC mengoperasikan web design
dalam
suatu
jaringan
serta
17. Kewirausahaan PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 13 dari 95
a. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya b. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya c. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya d. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya 18. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin a. Memahami ilmu statika dan tegangan
b. Memahami komponen mesin c. Memahami sifat Material logam dan non logam d. Memahami mineral dan proses pemurnian
e. Memahami teknik dasar Pengecoran f.
Memahami teknik dasar pembentukan logam dengan panas dan dingin
g. Memahami teknik dasar Permesinan h. Memahami Spesifikasi geometri/Toleransi i.
Memahami dasar-dasar mesin perkakas dan otomasi
j. Memahami dasar-dasar Mesin-mesin konversi energi k. Memahami dasar Pompa l.
Memahami dasar Kompresor
m. Memahami dasar Refrijerasi n. Memahami dasar Motor Bakar Torak o. Memahami dasar Turbin 19. Matapelajaran Kompetensi Kejuruan Mekanik Otomotif a. Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen b. Pemasangan sistem hidrolik c. Pemeliharaan/service sistem hidrolik d. Pemeliharaan/service
dan
perbaikan
kompresor
udara
dan
pengelasan,
pematrian,
pemotongan
komponen – komponennya e. Melaksanakan
prosedur
dengan panas dan pemanasan f.
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
g. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 14 dari 95
h. Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja i.
Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja
j.
Pelaksanaan operasi penanganan secara manual
k. Melepas, memasang dan menyetel roda l.
Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan ban dalam
m. Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai n. Konstribusi komunikasi di tempat kerja o. Pemeliharaan/servis
sistem
pendingin
dan
komponen
–
komponennya p. Perbaikan sistem pendingin dan komponen – komponennya q. Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin r.
Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel
s. Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen- komponennya sistem pengoperasian t.
Perbaikan kopling dan komponen – komponennya
u. Pemeliharaan/servis transmisi manual v. Pemeliharaan/servis poros penggerak roda w. Perakitan
dan
pemasangan
sistem
rem
dan
komponen
–
komponennya x. Pemeliharaan/servis sistem rem y.
Pemeriksaan sistem kemudi
z. Pemeriksaan sistem suspensi aa. Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan bb. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring cc. Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan ( Assesoris ) dd. Pemeliharaan/servis engine dan komponen – komponennya ee. Overhaul komponen sistem pendingin ff. Overhaul kopling dan komponennya gg. Pemeliharaan/servis transmisi otomatis hh. Pemeliharaan/servis unit final drive/gardan ii. Perbaikan poros penggerak roda jj. Perbaikan sistem rem kk. Overhaul komponen sistem rem PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 15 dari 95
ll. Perbaikan sistem kemudi mm.Pemeliharaan/servis sistem suspensi nn. Balans roda/ban oo. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya pp. Perbaikan sistem pengapian qq. Memelihara/servis sistem AC ( Air Conditioner ) rr. Perbaikan system Stater dan Pengisian
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
Halaman 16 dari 95
DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.
OPKR 30-007 B
OPKR 40-014 B
OPKR 50-019 B
OPKR 30-014 B
OPKR 40-009 B
50-011 B OPKR 50-019
OPKR 20-001 B
OPKR 30-010 B
OPKR 40-004 B
OPKR 50-011 50-006 B
OPKR 20-012 B
OPKR 30-003 B
OPKR 40-003 B
OPKR 50-008 B
I
OPKR 40-016 B
OPKR 30-013 B OPKR 30-004 B
OPKR 50-009 B
OPKR 20-017 B
OPKR 30-002 B
OPKR 40-002 B
OPKR 20-010 B
OPKR 20-014 B
OPKR 30-001 B
OPKR 40-001 B
OPKR 50-007 B OPKR 40-008 B
OPKR 40-012 B
OPKR 50-002 B
I
OPKR 20-011 B
OPKR 10-018 B
OPKR 10-006 B OPKR 10-017 B
OPKR 10-010 B
OPKR 10-009 B
OPKR 10-019 B
OPKR 40-017 B
OPKR 10-001 B
OPKR 10-002 B
OPKR 40-019 B
I
OPKR 10-016 B
OPKR 10-005 B
OPKR 10-003 B
OPKR 50-001 B
Halaman- 17 –dari 95
Keterangan: OPKR-10-001B OPKR-10-002B OPKR-10-003B OPKR-10-005B OPKR-10-006B OPKR-10-009B OPKR-10-010B OPKR-10-016B OPKR-10-017B OPKR-10-19B OPKR-40-017B OPKR-40-019B OPKR-50-001B OPKR-10-018B OPKR-20-010B OPKR-20-011B OPKR-20-014B OPKR-20-017B OPKR-30-001B OPKR-30-002B OPKR-30-004B OPKR-30-013B OPKR-40-001B OPKR-40-002B OPKR-40-008B OPKR-40-012B OPKR-50-002B OPKR-50-007B OPKR-50-009B OPKR-20-001B OPKR-20-012B OPKR-30-003B OPKR-30-007B OPKR-30-010B OPKR-30-014B OPKR-40-003B
Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen Pemasangan sistem hidrolik Pemeliharaan/service sistem hidrolik Pemeliharaan/service dan perbaikan kompresor udara dan komponen– komponennya Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotong-an dengan panas dan pemanasan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Melepas, memasang dan menyetel roda Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan ban dalam Pengujian, pemeliha-raan/servis dan penggantian baterai Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen– komponennya Perbaikan sistem pen-dingin dan komponen komponennya Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponenkomponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponen – komponenya Pemeliharaan/servis transmisi manual Pemeliharaan/servis poros penggerak roda Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen – komponenya Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem suspensi Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (Assesoris) Pemeliharaan/servis engine dan komponen – komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Overhaul kopling dan komponennya Pemeliharaan/servis transmisi otomatis Pemeliharaan/servis unit final drive/gardan Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan sistem rem
OPKR-40-004B OPKR-40-009B OPKR-40-014B OPKR-40-016B OPKR-50-008B
Overhaul komponen sistem rem Perbaikan sistem kemudi Pemeliharaan/servis sistem suspensi Balans roda/ban Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dfan komponennya OPKR-50-006B Perbaikan sistem starter dan pengisian
Halaman- 18 –dari 95
OPKR-50-011B OPKR-50-019B
Perbaikan sistem pengapian Memelihara/servis sistem AC ( Air Conditioner )
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Agama Islam Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
1. 1
Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 1214, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1. 2
Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, AlMukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1. 3
Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, AlMukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
2. 1
Membaca QS Al An’am: 162-163 dan AlBayyinah: 5
2. 2
Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan AlBayyinah: 5
2. 3
Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Aqidah 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Al Asma
3. 1Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma alHusna 3. 2Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma alHusna 3. 3Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak 4. Membiasakan perilaku terpuji
4. 1Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan 4. 2Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia 4. 3Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan sehari-hari
Halaman- 19 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Fiqih 5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah
5. 1Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam 5. 2Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam 5. 3Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah 5. 4Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan seharihari
Tarikh dan Peradaban Islam 6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah
6. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah 6. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
Al Qur’an 7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi
7. 1Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38 7. 2Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 7. 3Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
Aqidah 8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat
8. 1Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat 8. 2Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat 8. 3Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari
Halaman- 20 –dari 95
Agama Kristen Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani 1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas Nilai-Nilai Kristiani 2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas Nilai-Nilai Kristiani 1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari Nilai-Nilai Kristiani 2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari Nilai-Nilai Kristiani
Kompetensi Dasar 1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek 1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh modernisasi
2.1 2.2
Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas
1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan nilainilai Kristiani 1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan sosial
2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di dalam menghadapi gaya hidup modern 2.2 Memahami dan bersikap kritis terhadap perkembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi
Halaman- 21 –dari 95
1. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera
1.1 Menjelaskan gereja dan perannya sebagai institusi sosial dan sebagai persekutuan orang percaya di tengah tantangan kehidupan masa kini 1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama dalam masyarakat
Nilai-Nilai Kristiani 2. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera
3.
2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam hidupnya 2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera secara pribadi dan komunitas
Agama Katholik
Standar Kompetensi Pribadi Peserta didik 1. Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik
Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya 1.2 Memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se Allah Bapa –Ibu 1.3 Memahami jati diri pria dan wanita yang diciptakan Allah untuk saling melengkapi sebagai partner yang sederajat 1.4 Mengenal suara hatinya, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat 1.5 Bersikap kritis terhadap pengaruh mass media, kelompok tertentu dan sebagainya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar yang dapat dipertanggung jawabkan
Yesus Kristus
Halaman- 22 –dari 95
Standar Kompetensi Pribadi Peserta didik 2. Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur tertinggi dari imannya 2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus 2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan diriNya dengan menderita sengsara, wafat di salib, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia 2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat 2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen
Gereja 1.
Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah
1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan persekutuan yang terbuka 1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan kepentingan umum 1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat dalam tugas tersebut sesuai dengan kedudukan dan peranannya
Kemasyarakatan
Halaman- 23 –dari 95
Standar Kompetensi Pribadi Peserta didik 2. Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah
1. Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.
Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia 2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi Manusia 2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan sesamanya 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama atau berkepercayaan lain 1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan perannya 1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara, sehingga mampu terlibat membangun negara dan bangsanya 2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya sehingga mampu menentukan langkah yang tepat untuk menjawab panggilan tersebut
4. Pendidikan Agama Hindu
Halaman- 24 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sejarah Agama Hindu 1. Memahami sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara-negara lainnya
1.1 Menjelaskan perkembangan agama Hindu di India 1.2 Menjelaskan perkembangan agama Hindu di negara lain 1.3 Mengambil hikmah dari perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya 1.4 Menunjukkan bukti-bukti peninggalan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lain
Kepemimpinan 2. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra
2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra 2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra 2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal menurut Niti Sastra 2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah mempraktekkan ajaran kepemimpinan Niti Sastra
Yadnya 3. Memahami tata cara persembahyangan
3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan makna persembahyangan 3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang 3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai dengan tata cara yang benar
Hari Suci 4. Memahami perhitungan harihari suci menurut Hindu
4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu 4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan harihari suci berdasarkan perhitungan Hindu (wuku dan sasih) 4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan perhitungan Hindu
Halaman- 25 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Susila 5. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala
5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan Dasa Mala 5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan Dasa Mala 5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna dan Dasa Mala terhadap kepribadian manusia 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala 5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Dasa Mala
Tempat Suci 6. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci
6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci 6.2 Menggambarkan struktur tempat suci menurut daerah setempat 6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian kesucian tempat suci
Sradha 7. Memahami Atman sebagai sumber hidup
7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman 7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman 7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan Brahman
Sradha 8. Memahami Hukum Karma dan Punarbhawa
8.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan Punarbhawa 8.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma 8.3 Menguraikan hubungan antara Hukum Karma dengan Punarbhawa 8.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma dan Punarbhawa
Alam Semesta 9. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta
9.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana Agung dan Bhuana Alit 9.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang Halaman- 26 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar berkaitan dengan penciptaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 9.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Kepemimpinan 10. Memahami hakekat kepemimpinan Hindu
10.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu, seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya 10.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu
Budaya 11. Memahami nilai-nilai budaya dalam Dharma Gita
11. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika moral dalam Dharma Gita 11.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika dan etika moral dalam Dharma Gita 11.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-nilai budaya
Halaman- 27 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Yadnya 12. Memahami pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan
12.1 Menguraikan hakikat dan tujuan Yadnya 12.2 Menyebutkan bentuk-bentuk pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat setempat 12.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat setempat
Susila 13. Memahami ajaran Tat Twam Asi sebagai landasan etika dan moral
13.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam Asi 13.2 Menunjukkan perilaku sebagai implementasi ajaran Tat Twam Asi
Kitab Suci 14. Memahami pokok- pokok ajaran Weda
14.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti dan Smerti 14.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda Sruti dan Smerti
Sradha 15. Memahami ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
1.1 Menjelaskan pengertian Moksa 1.2 Menguraikan tingkatan Moksa 15.3 Melakukan upaya-upaya mencapai Moksa
Budaya 16. Memahami seni keagamaan Hindu
2.1
Menguraikan jenis-jenis seni keagamaan (sakral dan profan)
2.2
Menguraikan tujuan dan makna seni keagamaan (sakral dan profan)
2.3
Menguraikan manfaat seni keagamaan Hindu dalam pembentukan kepribadian
2.4
Melatih diri untuk memperagakan seni keagamaan Hindu sesuai kondisi setempat
Susila 17. Memahami Catur Warna, Catur Asrama dan Catur Purusartha
17.1 Menjelaskan pengertian dan bagianbagian Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha 17.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan Catur Asrama 17.3 Menjelaskan hubungan antara Catur Halaman- 28 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Asrama dengan Catur Purusartha 17.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur Asrama dalam masyarakat Hindu
Yadnya 18. Memahami perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)
18.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan hakikat Wiwaha 18.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan Wiwaha 18.3 Menguraikan syarat-syarat perkawinan menurut Hindu 18.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim perkawinan menurut daerah setempat
Kitab Suci 5. Memahami Weda sebagai sumber hukum Hindu
5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu 5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum Hindu 5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu dalam kehidupan keagamaan dalam kerangka hukum nasiponal
5. Pendidikan Agama Budha Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Saddha 1.
Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
1.1 Merumuskan peranan macam-macam agama dalam kehidupan dan ruang lingkup agama 1.2 Menjelaskan pluralisme, inklusivisme, toleransi, dan tujuan hidup menurut agama Buddha 1.3 Menjelaskan pengertian dan ciri khas agama Buddha
Halaman- 29 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Saddha 2.
Kemampuan memahami makna beriman kepada Tuhan
2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara mengembangkannya 2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum universal (Niyama) yang mengatur alam semesta 2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan dalam agama Buddha. 2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahaesa
Tripitaka 3.
Mengungkapkan kitab suci sebagai pedoman hidup
3.1 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci Tripitaka 3.2 Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka 3.3 Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka
Saddha 4.
Kemampuan memahami makna berlindung kepada Triratna
4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai pelindung 4.2 Menjelaskan makna berlindung kepada Triratna 4.3 Menjelaskan manfaat berlindung kepada Triratna dalam kehidupan sehari-hari 4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi pernyataan berlindung kepada Triratna
Saddha 5.
Memahami manfaat puja dan kekuatan doa
5.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa 5.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk tentang puja 5.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait dengan budaya 5.4 Menjelaskan praktik puja dalam harihari raya Agama Buddha
Halaman- 30 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sila 6.
Mengembangkan etikamoral dalam agama Buddha
6.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan 6.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya sebagai sumber nilai dalam agama Buddha. 6.3 Menjelaskan pembagian sila 6.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif serta kriteria baik dan buruk
Saddha 7. Memahami Hukum Dharma
7.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum alam 7.2 Menguraikan hukum kebenaran universal 7.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran
Sila 8.
Mengkonstruksi sikap umat Buddha terhadap lingkungan
8.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan kesalingtergantungan 8.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap sesama, keluarga dan masyarakat 8.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama Buddha 8.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
Sila 9.
Mengkonstruksi umat Buddha sebagai manusia seutuhnya
9.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha 9.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila 9.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan Buddha Dharma
Halaman- 31 –dari 95
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Panna 10. Mengenal Buddha, Arahat, dan Bodhisattva
10.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan 10.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai tingkattingkat kesucian hingga Kebuddhaan 10.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan Manusia Buddha 10.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara mempraktikkannya
Samadhi 11.
Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri
11.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan 11.2 Mendeskripsikan meditasi pandangan terang 11.3 Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat, penunjang, dan manfaat meditasi pandangan terang dalam kehidupan sehari-hari 11.4 Melatih meditasi pandangan terang
Saddha 12. Mengenal asal-usul dan kelanjutan hidup manusia
12.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan 12.2 Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan penghancuran dunia (bumi) beserta isinya 12.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan 12.4 Menafsirkan karma dan akibatnya dalam kehidupan manusia berikutnya
Dan Seterusnya........................
Halaman- 32 –dari 95
VI. Struktur Kurikulum STRUKTUR KURIKULUM SMK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKEKANIK OTOMOTIF
NO A
DURASI WAKTU(JAM)
KOMPONEN MATA PELAJARAN 1.
2.
NORMATIF 1.1 Pendidikan Agama
192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan
192
1.3 Bahasa Indonesia
192
1.4 Penjas,Olahraga dan Kesehatan
192
1.5 Seni Budaya
128
ADAPTIF 2.1 Bahasa Inggris
548
2.2 Matematika
624
2.3 I P A
192
2.4 Fisika
276
2.5 Kimia
192
2.7 I P S
128
2.8 KKPI
202
2.9 Kewirausahaan
192
3. PRODUKTIF
1065
3.1 Dasar Kejuruan 3.1.1 PDTM (Contoh untuk Bidang Teknik Mesin) 3.2 Kompetensi Kejuruan (Mekanik Otomotif)
140 1044
B
Muatan Lokal
192
C
Pengembangan Diri
(192)
Halaman- 33 –dari 95
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JULI 2006 AGUSTUS 2006 SEPTEMBER 2006
x
OKTOBER 2006 NOVEMBER 2006
x
DESEMBER 2006 JANUARI 2007 FEBRUARI 2007
x
x
x
MARET 2007 APRIL 2007
x
MEI 2007 JUNI 2007
x Tahun Pelajaran 2007 - 2008
JULI 2007
Keterangan: = Hari Pertama Sekolah / MOS
= Libur Umum
= Hari Ahad / Minggu
= Perkiraan Ujian Nasional
= Libur Semester
= Laporan hasil Belajar
= Libur sekitar Ramadhan dan Idul Fitri
= Uji Kompetensi / Project Work Kelas III
= Hari Efektif Belajar
= Perkiraan Ujian Sekolah Halaman- 34 –dari 95